Vous êtes sur la page 1sur 34

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

YANG SALAH SATU ANGGOTA KELUARGANYA MENDERITA HIPERTENSI

DI SUSUN OLEH:

NAMA : ROBBY INDRA GUNAWAN

NIM : 113063J117043

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN

2017
Lembar Persetujuan

Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga yang salah satu anggota keluarganya menderita
Hipertensi, telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing klinik, pada hari: , Mei 2017

Banjarmasin, Mei 2017

Pembimbing,

(Luckyta Ibna Permana, S,Kep.,Ners.MM)


DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Permasalahan/ Batasan Masalah
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
BAB II METODOLOGI
II.1 Lokasi
II.2 Strategi
II.3 Pengumpulan Data
II.4 Pengolahan Data
II.5 Jadwal Kegiatan
BAB III HASIL KEGIATAN
III.1 Pengkajian
 Pengumpulan Data
 Analisa Data
 Prioritas Masalah
 Diagnosa Keperawatan Keluarga
III.2 Rencana Keperawatan Keluarga
III.3 Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
III.4 Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
IV.1 Pengkajian
IV.2 Perencanaan
IV.3 Pelaksanaan
IV.4 Evaluasi
BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sehat adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan
emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan tersebut berjalan selaras dengan
keadaan orang lain. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau
kelemahan.
Sakit adalah suatu keadaan yang memperlihatkan adanya keluhan dan gejala sakit secara
subjektif dan objektif sehingga penderita tersebut memerlukan pengobatan untuk
mengembalikan dirinya ke keadaan sehat.(Iqbal 2009).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistol mengalami kenaikan melebihi
batas normal (tekanan sistol diatas 140 mmHg dan diasto 90 mmHg). Berdasarkan tinggi
rendahnya diastol maka terdapat beberapa gradasi tekanan darah tinggi meliputi, hipertensi
berat apabila tekanan diastol lebih besar dari 130 mmHg, hipertensi sedang apabila diastol
105 mmHg sampai 129 mmHg. Hipertesi ringan apabila tekanan diastol 90 sampai 104
mmHG, dan hipertensi borderline bila tekanan darah yang normal dan tak terdapat kelainan
organ – organ, dan hipertensi malingna adalah tekanan diastol lebih dari 120 mmHg. Nilai
normal WHO 120/80 mmHg sampai 140/90 mmHg.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular dan penyebab
kematian tertinggi di indonesia. Salah satu penyebab terjadinya hipertensi akibat banyaknya
penderita hipertensi yang tidak patuh melaksanakan diet yang diberikan.(Rosyid, 2011).
Penyakit hipertensi mendapat perhatian karena di negara maju penyakit tersebut telah
menjadi keprihatinan tersendiri. Berdasarkan data kesehatan dunia (WHO) memperlihatkan
yang memperlihatkan yang menderita hipertensi mencapai 50% sedangkan yang diketahui
dan mendapatkan pengobatan hanya 25% dan 12,5% yang terobati dengan baik. Prevalensi
penderita hipertensi di indonesia tercatat sampai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun
keatas dan dari jumlah tersebut 60% penderita hipertensi akan menderita stroke, sementara
sisanya kana terkena gangguan jantung, gagal ginjal dan kebutaan.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang di hubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari tiap
anggota.(Duvall,1997)
Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan.Kemudian membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus
dilakukan.Yaitu, mengenal masalah kesehatan keluarga, memutuskan tindakan kesehatan
yang tepat bagi bagi keluarga, merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan,
memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga, memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melakukan asuhan keperawataan terhadap
keluarga yang menderita hipertensi di dusun karanglo, kecematan kalasan, Jogjakarta.

I.2 Permasalahan/ Batasan Masalah


Dalam membuat masalah ini, mahasiswi menulis asuhan keperawatan keluarga dalam
kasus hipertensi pada salah satu anggota keluarga Tn. P yang beralamat di dusun karanglo

I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini adalah agar
mahasiswi mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada keluarga yang
salah satu anggotanya menderita hipertensi.

I.3.2 Tujuan Khusus

- Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Tn. P dengan hipertensi


- Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. P dengan hipertensi
- Mahasiswa mampu menyususun rencana asuhan keperawatan pada Tn. P dengan
hipertensi
- Mahasiswa mampu melakukan implementasi pada Tn. P dengan hipertensi
- Mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada Tn. P dengan hipertensi
I.4 Manfaat
I.4.1 Penulis
- Sebagai penerapan teori yang telah di dapat bangku kuliah khususnya family health
nursing dan community health nursing.
- Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang perawatan kesehatan dalam
keluarga.
- Mampu mengenal masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat keluarga

I.4.2 Intitusi
- Dapat mengevaluasi hasil mata ajaran dan aplikasinya di keluarga dan masyarakat
- Mengetahui masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat

I.4.3 Keluarga
- Membantu keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya
- Membantu keluarga untuk mengambil keputusan
- Membantu keluarga merawat/menolong anggota keluarga yang sakit
- Meningkatkan kemampuan keluarga untuk memodifikasi lingkungan
- Membantu keluarga agar mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
BAB II
METODOLOGI

II.1 Lokasi Praktik


Lokasi pelaksanaan praktik asuhan keperawatan keluarga adalah di wilayah Dusun
Karanglo RW 2, RT 3, Kelurahan Purwomartani , Kecamatan kalasan , Kota Jogjakarta

II.2 Strategi Perencanaan


Mahasiswa melaksanakan praktik asuhan keperawatan keluarga di RW 2, RT 3,
Kelurahan Purwomartani, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Kalasan

II.3 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
- Wawancara
Di lakukan secara langsung dengan klien dan keluarga dirumah Tn. P
- Observasi
- Melihat keadaan umum Tn. P beserta keluarganya seperti mengukur tanda-tanda vital
(temp, resp, pulse, bp).
- Catatan Kesehatan
Ny. S menderita hipertensi sejak usia 50 tahun
- Kunjungan Rumah
Di lakukan observasi sebanyak 2 kali kerumah Tn. P

II.4 Pengolahan Data


Data yang telah terkumpul dianalisa, ditentukan diagnosa keperawatan keluarga,
kemudian disusun perencanaan keperawatan, implementasi serta di evaluasi.

II.5 Jadwal Kegiatan


Kegiatan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan mulai tanggal 1
Mei 2017 s/d 4 Mei 2017

- 1 Mei 2017 Pengenalan dan menjelaskan maksud kedatangan


- 2 Mei 2017 Melakukan pengkajian
- 4 Mei 2017 Melakukan intervensi
- 4 Mei 2017 Evaluasi dan mengakhiri kunjungan
BAB III
HASIL KEGIATAN

III.1 Pengkajian
- Pengumpulan Data

Data Demografi Profile

Pengkajian dilakukan penggunaan autoamnamnesa didapatkan data umum nama kepala

keluarga yaitu Tn. P, agama khatolik, umur 80 tahun, suku jawa, pendidikan sekolah

dasar. Rata-rata penghasilan Bapak P Rp. 1.000.000, Pengeluaran rata-rata Rp.

500.000.Pengambil keputusan didalam keluarga adalah Bapak P.

- Daftar Anggota Keluarga

No Nama Hubungan L/P Tanggal Pendidikan Pekerjaan Status


Anggota dengan lahir terakhir perkawinan
Keluarga kepala
keluarga

1 Ny. S Isteri P 28-11- SD IRT Kawin


1942
2 Tn. A Anak L 20-8- SMK BURUH Kawin
1984
3 Ny. N Menantu P 14-6- SMK IRT Kawin
1991
4 An. A Cucu P 13-12- TK Pelajar Belum
2012 Kawin
5 An. G Cucu L 27-4- Belum - -
2016 sekolah

- Tipe keluarga

Keluarga Besar

- Rumah dan Lingkungannya

- Rumah
Tn. P tinggal bersama anak dan menantu di rumah yang disewa, lantai rumah terbuat

dari semen, rumah memiliki jendela dan ventilasi yang kurang memadai, penerangan

menggunakan listrik dan kebersihan rumah kurang, terlihat rumah berantakan, kamar

yang berada di samping pintu masuk dan di gabung dengan ruang tamu serta

peletakan barang-barang yang tidak rapi.

- Dapur

Alat masak yang digunakan menggunakan tungku dan kompor gas

- Pembuangan Air Limbah

Pembuangan air limbah di bawah kolong rumah

- Sumber Air Minum

Air minum yang digunakan didapat dari sumur, Air yang digunakan untuk mencuci

adalah juga air sumur dan air minum isi ulang dan air yang direbus.

- Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah rumah tangga keluarga Tn. P adalah dengan cara dibakar dan

tampak terlihat di kolong rumah

- Jamban

Jamban yang digunakan oleh keluarga Tn. P adalah jamban septik tank dan

kebersihan kurang

- Kandang

Keluarga Tn. P tidak memiliki kandang ternak apapun

- Lingkungan

Keluarga Tn. P tidak memiliki halaman rumah


- Keluarga Berencana

Pasangan usia subur dikeluarga ini adalah anak dan menantu Tn. P, yang menggunakan

kontrasepsi pantang berkala

- Keadaan Balita

Keluarga memiliki satu balita yang berumur 1 tahun dan memiliki berat badan 8,3 kg,

balita dalam keadaan sehat dan telah diimunisasi secara lengkap dan teratur. Balita juga

pernah mengkonsumsi Vit A, mendapat ASI ekslusi selama 6 bulan dan saat ini sudah

memakan makanan tambahan berupa bubur SUN

- PemanfaatanFasilitas Kesehatan

Keluarga menggunakan pemanfaatan kesehatan dari bidan dan puskesmas jika ada salah

satu anggota keluarga yang sakit

- Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga

Keluarga mengatakan di dalam anggota keluarga hanya Ny.S yang menderita hipertensi

dan tidak mengetahui jika keluarga yang lain memiliki penyakit yang sama

- Hasil Pemeriksaan Fisik pada Ny. S dengan Hipertensi

Temp: ℃ /axila, P: 80x/mnt, Resp: 23x/mnt, Bp: 180/100 mmHg

- Kepala dan Leher

Rambut panjang dan putih, tidak ada lesi

- Mata

Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter pupil 4 mm/4 mm.

- Hidung

Simetris, tidak ada rabas/sekret, tidak ada sumbatan, tidak ada gangguan penciuman.

- Mulut
Membran mukosa lembab, gigi tidak lengkap, tidak ada gangguan pengecap, tidak ada

disfagia.

- Telinga

Simetris, tidak ada gangguan pendengaran.

- Leher

Simetris, Tidak ada pembesaran pembesaran kelenjar tiroid.

- Dada dan Paru


Pergerakan dada simetris, vesikuler, sonor seluruh lapisan paru,ronchi(-), mengi(-) , tidak

ada penggunaan otot bantu pernapasan.

- Jantung

Bunyi janjung I dan II murni

- Abdomen

Bising usus 20 kali/menit, datar , tidak ada nyeri tekan , tumor (-) , BAB 4 kali dalam

<dari 24 jam

- Ekstremitas

Terdapat bekas luka operasi pada ekstremitas sebelah kanan


3.2 Tugas dan Fungsi keluarga

Tugas dan Fungsi Sangat Tidak


No. Baik Sedang
Keluarga baik baik

Mengenal masalah
1. kesehatan setiap √
anggota keluarga

Mengambil keputusan
2. untuk tindakan √
kesehatan yang tepat

Memberikan perawatan
kepada anggota
3. √
keluarga yang sakit,
balita, dan lanjut usia

Mempertahankan
suasana rumah yang √
4.
menguntungkan untuk
kesehatan

Mempertahankan
hubungan timbal balik
5. √
antara keluarga dan
lembaga kesehatan
Keluarga mengetahui adanya gangguan kesehatan pada setiap anggota keluarga,

namun tidak mampu mengenal masalah kesehatan terhadap keluarganya karena

menganggap penyakit hipertensi yang diderita, jika sudah minum obat akan hilang

dengan sendirinya, diakibatkan karena keterbatasan pengetahuan namun cukup mampu

mengambil keputusan dalam tindakan kesehatan jika sudah tidak dapat ditangani,

keluarga kurang bisa mengambil tindakan kesehatan yang tepat, diakibatkan kurangnya

pengetahuan akan penangan pada penderita hipertensi. Keluarga mampu memberikan

perawatan sederhana kepada anggota keluarga yang sakit, dengan memberi obat anti

hipertensi, keluarga cukup mampu menciptakan suasana di rumah yang menguntungkan

untuk kesehatan, dan keluarga juga mampu mempertahankan hubungan timbal balik

antara keluarga dengan lembaga kesehatan.

III.2 Analisa Data

Dari data di atas dapat disimpulkan :

Ny. S menderita hipertensi.Klien mengatakan “sering merasa pusing, dan leher

terasa tegang. Keluarga mengetahui adanya gangguan kesehatan pada setiap anggota

keluarga, namun tidak mampu mengenal masalah kesehatan terhadap keluarganya

karena menganggap penyakit hipertensi yang diderita jika sudah minum obat akan

hilang dengan sendirinya, diakibatkan karena keterbatasan pengetahuan namun cukup

mampu mengambil keputusan dalam tindakan kesehatan jika sudah tidak dapat

ditangani, keluarga juga bisa mengambil tindakan kesehatan yang tepat, keluarga

mampu memberikan perawatan sederhana kepada anggota keluarga yang sakit, dengan

memberi obat anti hipertensi, keluarga cukup mampu menciptakan suasana di rumah
yang menguntungkan untuk kesehatan, dan keluarga juga mampu mempertahankan

hubungan timbal balik antara keluarga dengan lembaga kesehatan.

” Hasil pemeriksaan fisik : Temp :℃ /axial, Pulse : 80 x/menit, Resp : 23 x/menit, BP :

180/100 mmHg”.

III.3 Tahap Penjajakan I


Masalah Kesehatan
a. Ancaman kesehatan
Ketidakefektifan sanitasi lingkungan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan yang berkaiatan dengan kesehatan salah satu anggota
keluarga ditandai dengan keluarga Tn. P mengatakan air limbah dibuang di kolong
rumah.
b. Kurang/ tidak sehat
1. Kurang pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada keluarga khususnya
Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi ditandai dengan Klien tampak bingung saat ditanya
apakah melakukan pantangan terhadap makanan dan aktivitas.
c. Krisis
Krisis : -
III.4 Tahap Penjajakan II
Data Masalah
Data Subjektif Masalah Kesehatan
Klien mengatakan sudah lama menderita Ny. S menderita Hipertensi
hipertensi dan selalu berobat ke bidan jika Masalah Keperawatan
merasa sakit sekali, namun terkadang jika Kurang pengetahuan mengenai penyakit yang
hanya sakit kepala biasa klien hanya minum diderita pada keluarga khususnya Ny. S
obat captopril/amlodipin dan klien mengetahui berhubungan dengan KMK merawat anggota
adanya pantangan atau pembatasan makanan keluarga yang menderita hipertensi
yang harus dikonsumsinya, namun sesekali
klien tetap mengkomsumsi makanan yang
tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi.
Data obyektif :
Klien tampak bingung saat ditanya apakah
melakukan pantangan terhadap makanan dan
aktivitas.
Data Subjektif Masalah Kesehatan
Tn. Pmengatakan : “Air limbah rumah tangga Sanitasi lingkungan yang kurang
di buang langsung ke kolong rumah.” Masalah Keperawatan
Data Objektif Ketidakefektifan sanitasi lingkungan
lantai rumah terbuat dari semen, rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
memiliki jendela dan ventilasi yang kurang keluarga memodifikasi lingkungan yang
memadai, penerangan menggunakan listrik dan berhubungan dengan kesehatan
kebersihan rumah kurang, terlihat rumah
berantakan, kamar yang berada di samping
pintu masuk dan di gabung dengan ruang tamu
serta peletakan barang-barang yang tidak rapi.
III.5 Prioritas Masalah
1. Kurang pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada keluarga khususnya Ny. S
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
menderita hipertensi
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Ny. S menderita hipertensi.
Aktual: 3
Risiko: 2
Potensial:1
2. Kemungkinan masalah untuk ½ x 2 1 Kemungkinan masalah dapat
dipecahkan/ dapat diubah: diubah adalah sebagian karena
Mudah: 2 hipertensi merupakan penyakit
Sebagian: 1 menahun yang kronis. Hanya dapat
Tidak dapat: 0 diminimalkan dengan pola hidup
dan diet yang tepat
3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 2/3 Potensial masalah untuk dicegah
dicegah cukup karena klien mulai
Tinggi: 3 menyadari dengan semakin
Cukup: 2 bertambahnya usia klien dan pernah
Rendah: 1 menderita stroke, klien menyadari
untuk tidak terlalu sering
mengkomsumsi makanan yang
dapat menimbulkan terjadinya
hipertensi.
4. Menonjolnya masalah: 2⁄ x 1 1 Menonjolnya masalah merupakan
2
Segera diatasi: 2 masalah berat yang harus ditangani
Tidak segera diatasi: 1 karena hipertensi sangat berbahaya
Masalah tidak dirasakan: 0 bila tidak ditangani terutama
dengan merubah pola hidup yang
tidak baik menjadi pola hidup sehat
Total Skor 3
2/3
2. Ketidakefektifan sanitasi lingkungan berhubungan dengan KMK memodifikasi
lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah: Sanitasi lingkungan yang kurang
Potensial x1 dapat menjadi ancaman kesehatan
1/3 1/3
karena dapat menjadi sarang bibit
nyamuk.
2. Kemungkinan masalah untuk Kemungkinan masalah dapat
x2
dipecahkan/ dapat diubah: diubah hanya sebagian karena
1
Hanya sebagian keadaan lingkungan tidak dapat
dimodifikasi lagi.
3. Potensi masalah untuk Potensi masalah untuk dicegah
dicegah adalah cukup karena keadaan
Cukup lingkungan tidak dapat dimodifikasi
x1 lagi.Tetapi untuk limbah dapur
dapat ditampung dalam plastik
sampah agar tidak dibuang ke
kolong rumah.
4. Menonjolnya masalah: Keluarga tidak menyadari bahwa
Masalah tidak dirasakan 0⁄ x 1 0 sanitasi yang buruk dapat
2
mempengaruhi kesehatan.

Berdasarkan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Kurang pengetahuan mengenai penyakit yang diderita pada keluarga khususnya Ny. S

berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. (3 2/3)

2. Ketidakefektifan sanitasi lingkungan berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan

yang berhubungan dengan kesehatan. (1 3/3)


III.6 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Nama Kepala Keluarga: Tn. P
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Standar Evaluasi Rencana Intervensi
Keperawatan Evaluasi
1. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan tindakan
mengenai penyakit yang
keperawatan selama 1 hari,
diderita pada keluarga
khususnya Ny.S kurang pengetahuan dapat
berhubungan dengan
teratasi.
KMK merawat anggota
keluarga yang menderita
hipertensi
Tujuan khusus: 1. Diskusikan dengan
Setelah pertemuan 1x40 menit, Keluarga mampu
keluarga pengertian
keluarga mampu: menyebutkan :
hipertensi. Anjurkan
1. Mengenal masalah - Pengertian
keluarga untuk
Respon
hipertensi dengan: Hipertensi
verbal mengungkapkan
- Keluarga dapat Hipertensi adalah
kembali pengertian
menyebutkan meningkatnya
pengertian hipertensi tekanan darah di atas hipertensi
140

- Diskusikan dengan Respon Menyebutkan 3 dari 1. Diskusikan penyebab


verbal
keluarga pengertian 5 tanda dan gejala terjadinya hipertensi pada
hipertensi. Anjurkan yang terjadi pada Ny.S Anjurkan keluarga
keluarga untuk hipertensi. untuk menyebutkan
mengungkapkan 1. hipertensi bisa kembali penyebab
kembali pengertian disebabkan hipertensi pada Ny.S
hipertensi. karena keturunan 2. Beri pujian atas jawaban
yang benar
dan Kebiasaan
hidup yaitu
konsumsi garam
yang tinggi
(melebihi 30 gr)
2. kegemukan atau
makan berlebihan
3. Stress
4. Merokok
5. Mengkomsumsi
alkohol
- Keluarga dapat Respon Menyebutkan 5 dari 1. Diskusikan bersama
menyebutkan tanda dan verbal
7 tanda dan gejala keluarga tanda dan gejala
gejala hipertensi
hipertensi hipertensi.
1. Sakit kepala, 2. Motivasi keluarga
2. Mudah Marah untuk mengulang
3. Telinga kembali tanda dan gejala
berdengung hipertensi.
4. Berat di tengkuk 3. Jelaskan kembali
5. Sukar tidur tentang hal-hal yang telah
6. Mata berkunang- didiskusikan
kunang,
7. Pusing.
- Keluarga dapat Respon Menyebutkan Berikan informasi mengenai
menyebutkan verbal komplikasi yang komplikasi yang dapat
komplikasi yang dapat dapat ditimbulkan ditimbulkan pada penderita
ditimbulkan dari seperti stroke, hipertensi. Anjurkan keluarga
hipertensi. serangan jantung. untuk mengulang kembali
komplikasi yang dapat
ditimbulkan.
- Keluarga dapat Respon Menyebutkan Jelaskan pada keluarga
verbal
menyebutkan makanan makanan yang dapat makanan yang dapat
yang dapat menyebabkan menyebabkan hipertensi
menyebabkan hipertensi seperti
hipertensi makanan yang tinggi
garam dan tinggi
lemak.
- Keluarga dapat Respon Keluarga Berikan informasi pada
verbal
mengetahui makanan mengetahui makanan keluarga makanan yang dapat
yang dapat yang dapat mengurangi peningkatan
mengurangi mengurangi tekanan darah
peningkatan tekanan peningkatan tekanan
darah darah seperti
mentimun dan
bawang putih.
- Keluarga dapat selalu Respon Keluarga selalu Anjurkan keluarga untuk
verbal
memeriksakan tekanan memeriksakan memeriksakan tekanan darah
darahnya ke pelayanan tekanan darahnya ke ke pelayanan kesehatan
kesehatan terdekat pelayanan kesehatan terdekat.
terdekat

Diagnosa Kriteria
No. Tujuan Standar Evaluasi Rencana Intervensi
Keperawatan Evaluasi
2. Ketidakefektifan Tujuan umum:
sanitasi lingkungan Setelah dilakukan tindakan
berhubungan dengan keperawatan selama 1 hari,
KMK memodifikasi sanitasi lingkungan Tn. P
lingkungan yang membaik
berhubungan dengan
kesehatan.
Tujuan khusus: Keluarga mampu: 1. Jelaskan kepada keluarga
1. Menyebutkan 3
Setelah pertemuan 3x15 menit, tentang syarat rumah yang
syarat rumah
keluarga mampu: yang sehat. sehat.
2. Menyebutkan 2
- Keluarga dapat: 2. Jelaskan kepada keluarga
dari 3 manfaat
- Menyebutkan Respon rumah yang tentang hal-hal dapat
verbal bersih.
beberapa syarat terjadi akibat rumah yang
3. Rumah tampak
rumah sehat. rapi dan tidak kurang sehat (lembab,
ada baju yang
- Menyebutkan kem- bergantungan. kurang sinar matahari, bak
4. Membersihkan
bali dampak dari mandi jarang dikuras).
rumah setiap
lingkungan rumah hari. 3. Diskusikan dengan
5. Membersihkan
yang tidak sehat. keluarga tentang
kamar mandi
- Menjaga kebersihan secara teratur. pembagian tugas dalam
lingkungan rumah menjaga kebersihan
terutama kamar. rumah.
- Merapikan baju yang 4. Anjurkan kepada keluarga
bergantungan. untuk membuka jendela,
- - Membersihkan melipat baju yang bergan-
lingkungan rumah tungan.
secara teratur.
III.7 Implementasi dan Evaluasi

Tanggal No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf

4/5/2017 1 Dengan Menggunakan Leaflet Subjektif:.


1. Memberikan penjelasan - Keluarga mengatakan hipertensi adalah
mengenai pengertian meningkatnya tekanan darah diatas 140
hipertensi : Hipertensi mmHg.
adalah meningkatnya - Keluarga mengatakan hipertensi disebabkan
tekanan darah diatas 140 oleh konsumsi garam yang tinggi, stress, dan
mmHg dan tekanan makan berlebihan
diastolik nya diatas 90 - Keluarga mengatakan gejala yang terjadi
mmHg. pada hipertensi yaitu, sakit kepala berat di
2. Memberikan penjelasan tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-
mengenai penyebab kunang, dan pusing.
hipertensi : hipertensi bisa - Keluarga mengatakan cara mencegah
disebabkan karena hipertensi dengan membatasi mengkosumsi
keturunan dan Kebiasaan garam berlebih, makanan yang berlemak dan
hidup yaitu konsumsi berolahraga.
garam yang tinggi
(melebihi 30 gr),
kegemukan atau makan
berlebihan, stress, dan
pengaruh lain, misalnya
merokok, minum alkohol,
3. Memberikan penjelasan
mengenai tanda dan gejala
penyakit hipertensi : sakit
kepala, marah, telinga
berdengung, berat di
tengkuk, sukar tidur, mata
berkunang-kunang, dan
pusing.
4. Memberikan sejumlah
informasi mengenai
komplikasi yang
ditimbulkan pada
hipertensi.
5. Menganjurkan keluarga
untuk membatasi
masukan makanan yang
tinggi garam dan tinggi
lemak.
6. Menganjurkan keluarga
untuk membatasi aktivitas
yang bisa meningkatkan
tekanan darah.
7. Menganjurkan keluarga
agar mengkomsumsi
mentimun dan bawang
putih untuk mengurangi
peningkatan tekanan darah
pada penderita hipertensi.
8. Menganjurkan keluarga
untuk mengukur tekanan
darah ke pelayanan
kesehatan terdekat

Objektif:
Keluarga menyimak setiap penjelasan dengan
baik
Analysis:
TUK 1 tercapai sesuai rencana
Planning:
Evaluasi kembali TUK1 tentang pengertian,
gejala, penyebab, serta pencegahan hipertensi
pada kunjungan berikutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN

IV.1 Pengkajian
Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan untuk

menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan waktu sebelumnya

(Potter dan Perry. 2009).

Menurut muwarni (2011), penyakit hipertensi merupakan suatu keadaan dimana

tekanan sistol mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan sistol 140 sampai

90 mmHg) berdasarkan tinggi rendahnya diastol maka dapat beberapa gradasi tekanan

darah tinggi, meliputi , hipertensi berat apabila tekanan diastol lebih besar dari 130 mmHg,

hipertensi sedang apabila diastol 105 mmHg sampai 129 mmHg. Hipertesi ringan apabila

tekanan diastol 90 sampai 104 mmHG, dan hipertensi borderline bila tekanan darah yang

normal dan tak terdapat kelainan organ – organ, dan hipertensi malingna adalah tekanan

diastol lebih dari 120 mmHg. Nilai normal WHO 120/80 mmHg sampai 140/90 mmHg.

Tanda dan gejala hipertensi yaitu nyeri kepala saat terjaga, terkadang disertai mual

dan muntah akibat penigkatan tekanan darah, penglihatan kabur karena kerusakan retina

sebagai dampak dari hipertensi, ayunan langkah yang tidak mantap karena terjadi

kerusakan susunan saraf pusat, nukturia karena adanya tekanan darah ginjal dan filtrasi

glomerulus, edema dependen, telinga berdengung, edema dependen dan pembengkakan

akibat peningkatan kapiler. (Ardiyansah.2012). berdasarkan teori tersebut dilihat dari tanda

dan gejala hipertensi sesuai dengan yang dirasakan Ny.S seperti sakit kepala dan

penglihatan berkunang-kunang.Selain gejala dan tanda yang ada, penyakit hipertensi yang

dialami klien ini diperparah dengan kurang pengetahuan klien mengenai makanan yang

harus dihindari bagi penderita hipertensi.


Dalam melakukan perumusan masalah, penulis mendasarkan perumusan masalah

pada konsep, analisa dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa.Sebelum

memutuskan tentang masalah kesehatan dan masalah keperawatan pada keluarga Tn. P.

Masalah kesehatan yang dilakukan ialah kurang pengetahuan mengenai penyakit

yang diderita, Hal ini disebabkan karena faktor pendidikan, sekalipun menyadari bahwa

memiliki berbagai pantangan dalam mengkomsumsi makanan akan tetapi akibat kurangnya

pengetahuan mengakibatkan pemahaman akan hipertensi sangat kurang sehingga

menimbulkan Ny. S masih saja mengkomsumsi makanan yang menjadi risiko terjadinya

hipertensi. Salah satu cara yang dilakukan dalam mengatasi hal ini adalah dengan

memberikan pendidikan kesehatan kepada Tn. P dan keluarga mengenai penyakit yang

dideritanya, serta menjelaskan akibat dari pola hidup yang tidak sehat yang dapat

mengakibatkan hipertensi.

IV.2 Tahap Perencanaan


Pada tahap perencaaan, penulis dan keluarga Tn. P mendiskusikan dan merencanakan

tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan yang

teridentifikasi pada saat pengkajian dilakukan. Adapun sasaran dari pembuatan

perencanaan ini adalah Ny. S sebagai klien. Pada tahap ini, diharapkan agar seluruh

anggota keluarga ikut berpartisipasi dalam tindakan keperawatan yang akan dilakukan.

Setelah mendiskusikan dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan bersama keluarga

Tn. P maka penulis membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP) mengenai hipertensi beserta

leaflet..Kemudian penulis membuat kontrak berikutnya kepada keluarga Tn. P untuk

mengadakan pertemuan kembali untuk melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan

yaitu pada tanggal 4 Mei 2017.


IV.3 Tahap Pelaksanaan
Berdasarkan hasil dari perencanaan dengan keluarga Tn. P, maka dalam tahap

pelaksanaan tindakan perawatan, penulis lebih menekankan pada dua faktor yakni : sifat

masalah dan proses pencegahan masalah sehingga dalam pelaksanaannya dapat dilakukan

sesuai perencanaan.. Kemudian melakukan tindakan keperawatan yang sudah direncanakan

dengan dibantu oleh sumber daya yang tersedia pada keluarga terutama peran aktif dari

seluruh anggota keluarga klien.Dari hasil observasi yang dilakukan penulis saat

pelaksanaan kegiatan, Tn. P dan keluarga yang lainnya sangat antusias untuk

mendengarkan materi mengenai hipertensi yang disampaikan dan terlihat banyak bertanya

terutama jenis-jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi bagi penderita darah

tinggi. Pada kesempatan itu pula dijelaskan cara penanganan hipertensi secara non-

farmakologis kepada Tn. P dan keluarga yaitu dengan pemanfaatan tanaman apotik hidup

yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi (tanpa

menggunakan obat-obatan).

IV.4 Evaluasi

Adapun tolak ukur yang digunakan penulis dalam mengevaluasi asuhan keperawatan

pada Tn. P dan keluarga adalah standar keperawatan, perubahan perilaku dan teori

keperawatan.Penyuluhan kesehatan tentang penyakit Hipertensi dapat menambah

pengetahuan keluarga dan keluarga mampu menyadari masalah yang dihadapi. Standar

keperawatan yang diberikan pada Tn.P dan keluarga mampu membuka wawasan berpikir

yang luas terutama berkaitan dengan penyakit yang diderita Ny. S sekarang.

Metode yang telah dilakukan penulis dalam mengevaluasi adalah wawancara

langsung kepada klien dan keluarga, pengkajian fisik kepada klien, observasi dengan
melihat langsung keadaan klien, keluarga dan sanitrasi rumah serta kunjungan rumah.

Sedangkan sasaran yang telah dicapai adalah Tn.P dan keluarga telah memahami akan

pentingnya arti pemeliharaan kesehatan, mengerti tentang tanda dan gejala, faktor

pencerus dan risiko, komplikasi, penanganan dan perawatan hipertensi di rumah serta

bersedia memeriksakan kesehatan pada petugas kesehatan bila ada keluhan.


BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 1 Mei 2017, didapatkan masalah kesehatan

yang menjadi prioritas utama yang dialami Ny. S yaitu hipertensi dengan tanda dan gejala

yang sering dialaminya seperti sering merasa pusing, bila berdiri tiba-tiba dan bekerja yang

terlalu berat, mata terasa berkunang-kunang, bahkan terkadang penglihatan terasa gelap.

Masalah keperawatan yang muncul setelah dilakukan pengkajian yaitu kurangnya

pengetahuan dari Ny. S dan anggota keluarga lainnya dalam mengetahui penyakit yang

dialaminya serta tidak mampu mengenal masalah kesehatan terhadap keluarganya karena

menganggap penyakit hipertensi yang diderita jika sudah minum obat akan hilang dengan

sendirinya.

Sebagai seorang perawat kita mempunyai peran dan tanggung jawab dalam memberikan

asuhan keperawatan pada keluarga dengan anggota keluarga yang menderita

hipertensi.Peran perawat disini yaitu memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan baik

pada keluarga maupun pada penderita itu sendiri, mengobservasi tekanan darah penderita

setiap kali kunjungan, memotivasi keluarga dan menganjurkan penderita untuk mengontrol

dirinya ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

V.2 Saran (ditujukan untuk keluarga)

- Bagi Klien

- Diharapkan agar Ny.S dapat melaksanakan dan patuh terhadap pantangan yang

mencetuskan terjadinya peningkatan tekanan darah/Hipertensi.


- Diharapkan agar Ny. S dapat memeriksakan kondisi kesehatan secara teratur sesuai

dengan kemampuan

- Diharapkan agar Ny. S dan keluarga dapat menyadari pola perilaku hidup sehat dan

memelihara kesehatan anggota keluarga lain.

- Bagi Pendidikan

Diharapkan hasil studi kasus ini dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan

kesehatan keluarga sehingga dapat tercipta perawatan profesional, terampil, inovatif, dan

bermutu, sehingga mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga secara menyeluruh

berdasarkan kode ethik keperawatan.


DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Vous aimerez peut-être aussi