Vous êtes sur la page 1sur 17

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Juni 2010 jam 10.00 WIB. Pengumpulan data diperoleh

dengan anamnesa dan melihat CM pasien.

1. Identitas Pasien

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Keluarga mengatakan pasien mencret

b. Riwayat penyakit sekarang

± 8 hari sebelum masuk rumah sakit anak panas tinggi, terus menerus terutama sore dan malam,

turun dengan penurunan suhu normal saat pagi dan siang hari, tidak ada kejang, tidak menggigil,

tidak batuk dan pilek, tidak keluar cairan dari telinga, mencret 4X sehari @ ¼ gelas belimbing,

dan nyemprot, tidak ada lendir, tidak ada darah, cair campur ampas warna kuning, tidak muntah,

BAK lancar, tidak kesakitan saat BAK. Berobat ke bidan tidak ada perubahan. ± 6 hari sebelum

masuk ke rumah sakit anak dibawa berobat ke dokter spesialis anak dilakukan lab darah

dikatakan masih baik, kemudian berobat jalan. 1 hari sebelum masuk rumah sakit anak masih

panas dan mencret 2X sehari anak tampak lemas, anak tanpa kehausan dan perut kembung,

kemudian dibawa ke IGD RS Dr. Kariadi.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Anak didiagnosa megakolon congenital belum operasi karena kesulitan biaya. BAB 1X dalam 3

hari kadang anak kembung, kembung berkurang bila dimasukkan selang dari dubur.
d. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga klien mengatakan tidak ada kelurga yang punya penyakit seperti ini, dan tidak ada

anggota keluarga yang punya penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, dll. Dan juga tidak ada

yang punya penyakit menular seperti TBC dan hepatitis.

e. Pengkajian Nutrisi

- Berat badan : 5,2 Kg, sebelumnya 6 kg

- Panjang badan : 60 cm

- Lingkar lengan : 16 cm

- Lingkar kepala : 40 cm

- Lingkar dada : 42 cm

- Lingkar perut : 44 cm

- Kebiasaan pemberian susu sesuai kebutuhan bayi

f. Pengkajian tumbuh kembang

Prenatal :

periksa di bidan 4X, imunisasi TT 2X, di bidan dan RS penyakit kehamilan disangka. Obat-

obatan yang diminum selama kehamilan yaitu vitamin dan penambah darah.

Natal :

anak lahir di rumah sakit, ditolong dokter, secara section caesaria, aterm 19 bulan, atas indikasi

partus tak maju. Berat badan lahir 3200kg. Panjang badan waktu lahir lupa.

Post natal :

pemeriksaan di dokter, anak sehat, di puskesmas dikatakan perkembangan terhambat.

g. Pasien berada pada masa bayi yaitu masa pada usia 1 bulan sampai 1 tahun (2 bulan) dengan:
- Perkembangan fisik :

ukuran badan pasien meningkat selama tahun pertama kehidupan. BB lahir 3,1 kg dan BB

sekarang 5,2 kg. panjang badan lahir 54 cm dan sekarang 60 cm. fungsi fisiologis pasien stabil

dengan denyut nadi, respiratory rate dan suhu yang normal. Belum tumbuh gigi.

- Motorik kasar :

Pasien sudah bisa mengangkat kepala. Bisa duduk dengan bantuan

- Suplementasi

Kebutuhan vitamin dan mineral pasien terpenuhi dengan asupan dari susu formula yang diminum

- Imunisasi

Pasien sudah mendapatkan imunisasi hepatitis B pada saat lahir, bulan pertama dan bulan

keenam. DPT pada bulan ke dua, empat, dan enam. Polio pada bulan kedua, keempat, dan

keenam.

- Perkembangan kognitif

Pasien dapat mengikuti arah dari benda yang bergerak. Pendengaran pasien perkembangan

lambat.

- Perkembangan psikososial

Pasien jarang tersenyum.

3. Pola Kesehatan Fungsional Gordon

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Ibu klien mengatakan kesehatan anaknya sangat penting sehingga dia berusaha mencari solusi

jika anak dan anggota keluarganya sakitm dengan membeli obat di warung atau apotek, juga

selalu periksa ke puskesmas atau dokter jika sakit.

b. Pola nutrisi dan metabolic


Sebelum sakit BB klien 6 kg minum susu sering dan rutin, BB saat sakit 5,2 kg, Karena diare dan

panas.

Tanggal 8 Juni 2010


Input : output
Susu : 6 x 120 cc = 720 cc urine : 360 cc
Infus : 96 cc + IWL : 130cc
816 cc Feses : 240 cc +
730 cc
Balance Cairan = Input- output
816-730
+ 86 cc

Tanggal 9 Juni 2010


Input : output
Susu : 6 x 120 cc = 720 cc urine : 420 cc
Infus : 96 cc + IWL : 130cc
816 cc Feses : 240 cc +
790 cc
Balance Cairan = Input- output
816-790
+26

Tanggal 10 Juni 2010


Input : output
Susu : 6 x 120 cc = 720 cc urine : 420 cc
Infus : 96 cc + IWL : 130cc
816 cc Feses : 180 cc +
730cc
Balance Cairan = Input- output
816-730
+ 86
c. Pola eliminasi

Sebelum sakit BAB klien 2x sehari pagi dna sore, konsistensi lembek warna kuning, dan bau

khas, BAK 7-8 X/hari. Setelah sakit klien BAB kurang lebih 4x/ hari dengan konsistensi cair,

warna kuning dan bau khas jumlah ¼ gelas tiap BAB. BAK klien 6-7 X/hari.

d. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit klien bergrak aktif, mau bermain. Setelah sakit klien tampak lemah dan banyak

diam.

e. Pola istirahat dan tidur

Sebelum sakit klientidur 12-14 jam/hari

Setelah masuk rumah sakit tidak ada gangguan pola tidur

f. Pola persepsi, sensori, dan kognitif

Klien mempunyai pancaindra lengkap, namun anak terkena sindrom down. letak telinga yang

rendah (low seat ear), garis kelopak mata yang miring, jari kelingking pendek, batang hidung

datar alias pesek.

g. Pola hubungan dengan orang lain

Sebelum dan sesudah sakit klien tidak ada perubahan saat digendong dengan siapa saja. Tidak

menangis.

h. Pola persepsi dan konsep diri

Body image :

klien adalah bayi laki-laki yang punya postir tubuh yang lengkap namun

kurang dalam fungsinya.

Peran diri :

Pasien berperan sebagai anak pertama dalam keluarga


i. Pola mekanisme koping

Pasien belum mempunysi mekanisme koping. Apabila merasa terganggu pasien menangis.

j. Pola seksual dan reproduksi

Pasien berjenis kelamin laki-laki dengan anatomi dan fisiologi yng normal

k. Pola kepercayaan dan keyakinan

Klien beragama islam tetapi belum tahu tentang agama karena masih bayi.

4. Pemeriksaan Fisik

Tanggal 8 Juni 2010

a. Keadaan umum : composmentis, kurang aktif

BB sebelum : 6 kg

BB sekarang :5.2 kg

LILA : 16 cm

Lingkar kepala : 40 cm

Lingkar dada : 42 cm

Lingkar perut : 44 cm

b. Tanda-tanda vital

Nadi : 125 x/ menit

RR : 26 x/menit

HR : 118 x/menit

Suhu : 37,4º C

Kepala : mesosepal

Mata : tidak anemis tidak ikterik, garis kelopak mata miring

Hidung : tidak ada secret, tidak ada deviasi septum


Mulut : tidak ada sianosis

Telinga : telinga simetris ka=ki. Letak rendah

Leher : tidak ada pembesaran limfe

Dada :

Paru-paru

I : simetris, ekspansi paru kanan=kiri

Pa :stem fremitus kanan=kiri

Pe :sonor seluruh lapang paru

A :suara vesikuler ada

jantung

I : ictus cordis tak tampak

Pa : ictus cordis berada di SIC IV mid klavikula

Pe : tidak ada pembesaran jantung

A :bunyi jantung BJ I dan BJ II

Abdomen

I : cembung, tidak asites

Au : bising usus ada

Pa : tidak ada pembesaran hatu dan limfe

Pe : kembung

Genetalia : daerah anus kemerahan

Ekstremitas : tidak sianosis, terpasang infuse di bagian ekstremitas atas kanan

klien, tidak udem, kuku pendek, dan bersih


Kulit : bersih, tidak ada luka, turgor kembali cepat.

Tanggal 9 Juni 2010

c. Keadaan umum : composmentis, kurang aktif

BB sebelum : 6 kg

BB sekarang :5.2 kg

LILA : 16 cm

Lingkar kepala : 40 cm

Lingkar dada : 42 cm

Lingkar perut : 44 cm

d. Tanda-tanda vital

Nadi : 130 x/ menit

RR : 26 x/menit

HR : 114 x/menit

Suhu : 38º C

Kepala : mesosepal

Mata : tidak anemis tidak ikterik, garis kelopak mata miring

Hidung : tidak ada secret, tidak ada deviasi septum

Mulut : tidak ada sianosis

Telinga : telinga simetris ka=ki. Letak rendah

Leher : tidak ada pembesaran limfe

Dada :

Paru-paru

I : simetris, ekspansi paru kanan=kiri


Pa :stem fremitus kanan=kiri

Pe :sonor seluruh lapang paru

A :suara vesikuler ada

jantung

I : ictus cordis tak tampak

Pa : ictus cordis berada di SIC IV mid klavikula

Pe : tidak ada pembesaran jantung

A :bunyi jantung BJ I dan BJ II

Abdomen

I : cembung, tidak asites

Au : bising usus ada

Pa : tidak ada pembesaran hati dan limfe

Pe : kembung

Genetalia : daerah anus kemerahan

Ekstremitas : tidak sianosis, terpasang infuse di bagian ekstremitas atas kanan klien, tidak

udem, kuku pendek, dan bersih

Kulit : bersih, tidak ada luka, turgor kembali cepat.

Tanggal 10 Juni 2010

e. Keadaan umum : composmentis, cukup aktif

BB sebelum : 6 kg

BB sekarang :5.2 kg

LILA : 16 cm

Lingkar kepala : 40 cm
Lingkar dada : 42 cm

Lingkar perut : 44 cm

f. Tanda-tanda vital

Nadi : 125 x/ menit

RR : 26 x/menit

HR : 118 x/menit

Suhu : 37º C

Kepala : mesosepal

Mata : tidak anemis tidak ikterik, garis kelopak mata miring

Hidung : tidak ada secret, tidak ada deviasi septum

Mulut : tidak ada sianosis

Telinga : telinga simetris ka=ki. Letak rendah

Leher : tidak ada pembesaran limfe

Dada :

Paru-paru

I : simetris, ekspansi paru kanan=kiri

Pa :stem fremitus kanan=kiri

Pe :sonor seluruh lapang paru

A :suara vesikuler ada

jantung

I : ictus cordis tak tampak

Pa : ictus cordis berada di SIC IV mid klavikula

Pe : tidak ada pembesaran jantung


A :bunyi jantung BJ I dan BJ II

Abdomen

I : cembung, tidak asites

Au : bising usus ada

Pa : tidak ada pembesaran hatu dan limfe

Pe : kembung

Genetalia : daerah anus kemerahan

Ekstremitas : tidak sianosis, terpasang infuse di bagian ekstremitas atas kanan klien,

tidak udem, kuku pendek, dan bersih

Kulit : bersih, tidak ada luka, turgor kembali cepat.

5. Pemeriksaan diagnostik

Hematologi Paket Hasil Normal

Hemoglobin 8,69 gr% 4,50 - 12,50

Hematokrit 24,3 % 32,0 - 44,0

Eritrosit 3,15 jt/mmk 3,80 -5,20

MCH 27,60 pg 24,00 - 34,00

MCV 77,30 fL 83,00 - 110,00

MCHC 35,70 g/dL 29,00 - 36,00

Lekosit 11,90 rb/mmk 5,00 - 24,00

Hitung Jenis + Darah Tepi

Eosinofil 2% 2-5

Basofil 0% 0-4

Batang 3% 2-5
Segmen 64% 45-75

Limfosit 25% 50-70

Monosit 6% 5-15

Program

- Infus 2,5% dextrose, 0,45% NaCl. 480/20/5 tetes/menit

- Susu 6x 120 cc SGM II

- 3x ½ bubur tempe

Tanggal 8 Juni 2010

Injeksi ceftriaxon 1x400 mg

Per oral

zinc sulfat 1 x 20 mg

Paracetamol 4 jam 1X 60 mg (T ≥ 38º C)

Oralit 50-100 cc jika mencret

Tanggal 9 Juni 2010

Injeksi ceftriaxon 1x400 mg

Per oral

zinc sulfat 1 x 20 mg

Paracetamol 4 jam 1X 60 mg (T ≥ 38º C)

Oralit 50-100 cc jika mencret

Tanggal 10 Juni 2010

Injeksi ceftriaxon 1x400 mg


Per oral

zinc sulfat 1 x 20 mg

Paracetamol 4 jam 1X 60 mg (T ≥ 38º C)

Oralit 50-100 cc jika mencret

B. ANALISA DATA

Nama : An. R

Usia : 6 bulan

Tanggal Data Fokus Masalah Kep Etiologi Ttd


Selasa, 8 DS: Ibu klien mengatakan keadaan Risiko Kehilangan
Juni anaknya mencret kekurangan cairan melalui
2010 DO: cairan rute normal,
-pasien BAB dengan konsistensi diare
cair
- Tidak ada darah
- Ada ampas sedikit
- Tidak berlendir
- Suhu : 37,4°C
- Nadi : 26x/menit
- RR: 26x/menit
- HR: 118X/menit
- Input
Susu: 6x120=720 cc
infuse: = 96 cc +
816 cc
- Output
Urin: 360 cc
IWL: 130 cc
Feses: 240 cc +
730 cc
- Balance Cairan
Input – output
816 cc – 730 cc
+86
Rabu, 9 DS : ibu klien mengatakan keadaan Hipertermi Peningkatan
Juni anaknya panas tingkat
2010 DO : suhu 38ºC metabolisme;
penyakit
Kamis DS : ibu klien mengatakan Risiko Intake
10 juni anaknya susah makan pemenuhan inadekuat
2010 kebutuhan nutrisi
DO: anak terlihat lemas kurang dari
kebutuhan

C. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Risiko kekurangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui rute normal, diare

2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan tingkat metabolism; penyakit

3. Risiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan Intake

inadekuat.

D. INTERVENSI

Nama : An. R

Usia : 6 bulan

No rasional
Tujuan dan KH Intervensi ttd
DP
1 Setelah dilakukan 1. Monitor Keadaan Umun Untuk
tindakan keperawatan 2. Kaji balance cairan mengetahui
selama 1 x 24 jam, diare 3. Monitor tanda vital keadaan umum
berhenti dengan 4. Monitor status hidrasi pasien
KH: mempertahankan (kelembaban, membrane
hidrasi adekuat mukosa, nadi adekuat) Mengetahui
5. Berikan penkes kepada balance cairan
orang tua untuk pemberian Memonitor tanda-
oralit/LGG untuk tanda
pertolongan pertama jika kegawatdaruratan
diare di rumah. Mencegah
6. Monitor turgor kulit terjadinya
dehidrasi

Mempertahankan
cairan dalam
tubuh
2 Setelah dilakukan 1. Pantau suhu pasien Suhu 38,9-41,1°C
tindakan keperawatan 2. Pantau suhu lingkungan, menunjukan
selama 1 X 24 jam suhu batasi tambahan linen tempat penyakit infeksius
turun dengan tidur akut
KH: mendemonstrasikan 3. Berikan kompres dingin Suhu
suhu dalam batas 4. Kolaborasi dengan dokter ruangan/jumlah
Normal untuk pemberian antipiretik selimut harus
(paracetamol) diubah untuk
mempertahankan
suhu mendekati
normal
Membantu
menurunkan
demam
Menurunkan
demam
3 Setelah dilakukan 1. Kaji adanya alergi makanan Menurunkan
tindakan keperawatan 2. Berikan resistensi gula demam
selama 3X24 jam, 3. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi pasien kebutuhan nutrisi Mengetahui factor
dapat terpenuhi dengan 4. Monitor BB pasien tiap hari penyebab
KH:
- Adanya peningkatan berat Meningkatkan
badan energy dalam
- Tidak ada tanda-tanda tubuh
malnutrisi
- Tidak terjadi penurunan Menambah
berat badan yang berarti pengetahuan
tentang nutrisi

Mengetahui
tanda-tanda
malnutrisi
Mengkaji status
nutrisi

E. IMPLEMENTASI

Nama : An. R

Umur : 6 bulan
NO
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON BIREN
DP TTD
1 Selasa, 8-6- 10.00 Memonitor keadaan umun S = ibu pas mengatakan
2010 anaknya tidak lemas
O = anak sedang
terbangun dan di gendong
ayahnya, terlihat sadar.
1 10.10 Mengkaji balance cairan
monitor tanda vital S=-
O = balance cairan +
1 10.30 memonitor status hidrasi 114,8
(kelembaban, membrane mukosa,
nadi adekuat) S=-
O = mukosa lembab, nadi
1 11.00 memberikan penkes kepada orang 26x/mnt
tua untuk pemberian oralit/lgg untuk
pertolongan pertama jika diare di S = ibu mengatakan mau
rumah. diberikan penkes
O = ibu terlihat kooperati
3 01.00 memonitor BB pasien tiap hari S= -
O= BB 5,2 kg

2 Rabu, 9-6-2010 10.00 memantau suhu pasien S = ibu mengatakan


anaknya panas
O = anak tidak menangis
saat dipasang
thermometer, suhu 38ºC

2 10.10 memantau suhu lingkungan, batasi S=-


tambahan linen tempat tidur O = Klien terlihat nyaman
jika tidak banyak kain
yang menutupi tubuhnya
2 10.30 memberikan kompres dingin S=-
O = Klien tidak menangis
saat dikompres

2 11.00 melakukan kolaborasi dengan S= ibu pasien bertanya


dokter untuk pemberian antipiretik obat apa yang diberikan
(paracetamol) O= paracetamol 4jam 1x
Jika panas ≥ 38°C
3 Kamis, 10-6- 01.00 S= -
2010 memonitor BB pasien tiap hari O= 5,2 kg

3 11.00 S= -
memberikan resistensi gula O= anak sedang tidur
S= -
3 11.05 memberikan informasi tentang O= Ibu kooperatif,
kebutuhan nutrisi bertanya

S= -
3 12.00 memonitor turgor kulit O= turgor baik

S= -
3 01.00 monitor BB pasien tiap hari O= BB 5,2 kg

F. EVALUASI

Nama : An. R

Umur : 6 bulan

NO
HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI TTD
DP
1. Jumat, 11 -6 -2010 S : Ibu klien mengatakan anaknya mau minum
21.00 WIB. susu sesuai yang diberikan.
O : turgor anak cukup, anak aktif, saat
menangis keluar air mata.
A : risiko kekurangan cairan teratasi.
P : pertahankan kondisi klien

2. Jumat, 11-6-2010 S : ibu klien mengatakan bahwa anaknya sudah


22.00 WIB tidak panas lagi.
O : 36,8 ˚C
A : hipertermi teratasi.
P : pertahankan kondisi klien.

3. Jumat, 11-6-2010 S : Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau


23.45 WIB makan.
O : BB = 5,4 kg.
A : kebutuhan nutrisi sebagian teratasi.
P : lanjutkan intervensi.

Vous aimerez peut-être aussi