Vous êtes sur la page 1sur 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh

potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah.

Pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia Sehat 2015 bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perubahan paradigma

sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia agar mampu

mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan sendiri

melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya promotif dan preventif.

(Depkes RI, 2006)

Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut,

berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya

perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan

komunitas.

Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan langsung

yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan

kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan

masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko, sosial, kultural,


maupun spiritual). Intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan difokuskan

pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu : prevensi primer yang pelaksanaan

difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder dan prevensi

tersier.

Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan

keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh

perawat. Rencana asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banyak

faktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya

masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah

sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk

dapat menolong dirinya sendiri. (Sutarna Agus, 2003)

Tidak hanya perencanaan tentunya ners harus mampu pula memastikan

bahwa rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimal, artinya ners

tidak saja dituntut berperan dilevel pelaksana dimasyarakat saja (grassroat),

namun pula harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker),

dengan aktif melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah

direncanakan untuk dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners untuk mampu

bekerja sama dengan berbagai pihak baik dari kalangan birokrat pemerintahan,

lembaga swadaya masyarakat, maupun kalangan bisnis. Oleh karena itu penting

dilakukan pendekatan strategi yang mantap dengan memanfaatkan berbagai data

primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence base). ( Sutarna Agus, 2003)

Melihat fenomena tersebut diatas, mahasiswa Program Studi Profesi Ners

merasa perlu untuk praktek keperawatan komunitas, yang dilaksanakan dari


tanggal 16 Desember 2017 s.d 26 Januari 2018 di Desa Cihampelas RW 2

Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Sebagai output dari praktek

keperawatan komunitas tersebut mahasiswa menyusun laporan “Asuhan

Keperawatan Komunitas di Desa Cihampelas RW 2 Kecamatan Cihampelas

Kabupaten Bandung Barat Tahun 2018”.

B. Tujuan Penulisan

Laporan Asuhan Keperawatan Ini dapat menggambarkan asuhan

keperawatan komunitas di Desa Cihampelas RW 2 Kecamatan Cihampelas

Kabupaten Bandung Barat.

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program

profesi ners dalam melaksanakan kegiatan praktek belajar klinik

keperawatan komunitas melalui kegiatan pembangunan kesehatan

masyarakat desa (PKMD).

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi program Puskesmas untuk

meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan komunitas.


D. Metode Penulisan

Data-data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang meliputi :

1. Studi kepustakaan yaitu usaha memperoleh data secara teori yang

berhubungan dengan konsep dan asuhan keperawatan komunitas.

2. Studi kasus secara langsung pada kegiatan dilapangan dan berpartisipasi aktif

dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan praktek keperawatan

komunitas ini adalah sebagai berikut : Bab 1 pendahuluan, Bab 2 tinjauan teori,

Bab 3 asuhan keperawatan komunitas, Bab 4 pembahasan, Bab 5 kesimpulan

dan saran, daftar pustaka, lampiran.

Vous aimerez peut-être aussi