Vous êtes sur la page 1sur 2

Penatalaksanaan

Pengobatan pityriasis versicolor dapat diterapi secara topical maupun sistemik. Tingginya
angka kekambuhan merupakan masalah, dimana mencapai 60% pada tahun pertama dan 80%
setelah tahun kedua. Oleh sebab itu diperlukan terapi profilaksis untuk mencegah rekurensi :
1. Pengobatan topical
2. Pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh, tekun dan konsisten. Obat yang dapat
digunakan ialah :1,2
a. Shampo selenium sulfida 2,5% digunakan 2-3 minggu sekali atau shampo ketokonazol
2% selama 3 hari berturut-turut. Terbinafin topikal 1% dua kali per hari selama seminggu
cukup efektif.
b. Turunan azol, misalnya : mikonazol, klotrimazol, isokanazol dan ekonazol dalam bentuk
topical.
c. Larutan natrium tiosulfas 25%, dioleskan 2 kali sehari sehabis mandi selama 2 minggu.
3. Pengobatan sistemik
Pengobatan sistemik diberikan pada kasus pityriasis versicolor yang luas atau jika pemakaian
obat topical tidak berhasil. Obat yang dapat diberikan adalah :1
a. Ketokonazol : Dosis : 200 mg perhari selama 10 hari
b. Flukonazol : Dosis : dosis tunggal 300 mg setiap minggu, selama 2 minggu
c. Itraconazol : Dosis : 200 mg perhari selama 5-7 hari.
4. Terapi hipopigmentasi:1
a. Liquor carbonas detergent 5%, salep pagi/malam
b. Krim kortikosteroid menengah pagi dan malam
c. Jemur matahari kurang lebih 10 menit antara jam 10.00 – 15.00

1. Gupta Aditya K, Folley Kelly A. 2015. Antifungal Treatment for Pityriasis Versicolor.
Journal of Fungi. Canada. Received: 24 December 2014 / Accepted: 4 March 2015 /
Published: 12 March 2015
2. Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 5th Ed.
Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2007.
Prognosis
Perjalanan penyakit berlangsung kronik, namun umumnya memiliki prognosis baik.
Lesi dapat meluas jika tidak diobati dengan benar dan faktor predisposisi tidak dieliminasi.
Masalah lain adalah menetapnya hipopigmentasi, diperlukan waktu yang cukup lama untuk
repigmentasi kembali seperti kulit normal. Hal itu bukan kegagalan terapi, sehingga penting
untuk memberikan edukasi pada pasien bahwa bercak putih tersebut akan menetap beberapa
bulan setelah terapi dan akan menghilang secara perlahan
1. Tan Sukmawati, Reginata G. 2015. Uji Provokasi Skuama pada Pitiriasis Versikolor.
Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara. CDK-229/ vol. 42 no. 6. Jakarta, Indonesia

Vous aimerez peut-être aussi