Vous êtes sur la page 1sur 12

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK DENGAN DIARE

DI RUMAH SAKIT H. MOCH ANSARI SALEH


BANJARMASIN

PENGKAJIAN DATA
Hari/Tanggal : Sabtu, 08 Maret 2016
Jam : 11.00 Wita

A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Identitas Anak : An.N
Nama anak : An.N
Umur : 1 tahun 10 bulan
Jenis kelamin :♂
Agama : islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Alamat : Jl. Kayutangi

Identitas Orang Tua : Istri Suami


Nama : Ny.I Tn.B
Umur : 23 th 26th
Agama : Islam Islam
Suku/ Bangsa : Banjar /Indonesia Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat rumah : Jl. Kayutangi

2. Kedudukan Dalam Keluarga


Anak tunggal (kandung)
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah ± 10 kali BAB cair, panas, pilek
disertai batuk sudah 2 hari

4. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu mengatakan anaknyasudah ± 10 kali BAB cair hingga pagi tadi juga
mengalami panas, pilek serta batuk, ibu cemas dengan keadaan anaknya.

5. Riwayat Penyakit Terdahulu


Ibu mengatakan sebelumnya anaknya tidak memiliki riwayat penyakit
apapun tetapi anaknya sering mengalami panas, pilek dan batuk

6. Riwayat Penyakit Keluarga


Dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
jantung, asma, hipertensi, dan penyakit menular seperti TBC, AIDS dan
kusta.

7. ImunisasiDasar
Anak sudah mendapat imunisasi lengkap

Jenis Imunisasi Jumlah Pemberian Keterangan

1) BCG I Lengkap

2) HB Combo (Hb I,II,III,IV Lengkap


+DPT)

3) Campak I Lengkap

4) Polio I,II,III,IV Lengkap


8. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Umur 3 bulan : tengkurap
b. Umur 6 bulan : duduk
c. Umur 9 bulan : tumbuh gigi dan berdiri

9. Data Psikososial
a. Pandangan keluarga terhadap kesehatan
Keluarga selalu memperhatikan masalah kesehatan tetapi kurang
mengerti bagaimana penanganan yang tepat ketika sakit.
b. Keadaan lingkungan
Keluarga anak mengatakan bahwa lingkungan rumah cukup bersih
tidak dekat dengan pemukiman kumuh. Hanya saja kurang
memadainya fasilitas tempat pembuangan sampah di lingkungan
sekitar
c. Kebiasaan keluarga
1) Makan menggunakan
2) Membuang sampah pada tempatnya
3) Makan 3 kali sehari
4) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang air
besar, dan buang air kecil
5) Apabila terdapat anggota keluarga yang sakit di bawa kepusat
kesehatan masyarakat
d. Pandangan Keluarga Terhadap Penyakit Anak
Keluarga hanya tau kalau anaknya menderita penyakit berakan

10. Data Psikolgis


a. Anak : anak cenderung aktif
b. Ibu : orang tua anak terlihat sangat khawatir dengan
keadaan anaknya
11. Data Biologis
a. Nutrisi
1) Sebelum Sakit : nafsu makan anak baik, 3 x sehari dengan
porsi 1 piring sedang, anak minum air putih
dan susu 2-3 gelas/botol susu
2) SelamaSakit : makan hanya sedikit dengan porsi ½ piring
dan frekuensi makanhanya 2 kali/ hari,
nafsu makan kurang.
b. Eliminasi
1) Sebelum Sakit
a. BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
Warna : kuning
Konsistensi : padat
Masalah : tidak ada
b. BAK
Frekuensi : 4-5 kali sehari
Warna : kuning jernih
Masalah : tidak ada
Bau : amoniak

2) Selama Sakit
a. BAB
Frekuensi : ± 10 kali sehari
Konsistensi : cair
Masalah : diare
b. BAK
Frekuensi : ± 6-7 kalisehari
Warna : kuning jernih
Masalah : tidak ada
Bau : amoniak
c. Pola Hygiene : 2 kali sehari
1) Sebelum sakit : 3 kali sehari
Frekuensi mandi : 2 kali sehari
Ganti pakaian : 3 kali sehari
Gosok gigi : 2 kali sehari
2) Selama sakit
Frekuensi mandi : hanya diseka dengan air hangat
Ganti pakaian : 1 kali sehari
Gosok gigi : 2 kali sehari

d. Istirahat dan tidur


1) Sebelum Sakit
Siang hari : 2 jam
Malam hari : 8 jam
Masalah : tidak ada
2) Selama Sakit
Anaknya tidurnya kurang, gelisah,dan sering terbangun

e. Pola Aktifitas
1) Sebelum sakit
Anaknya aktif dan selalu bermain bersama teman-teman
dan saudaranya
2) Selama Sakit
Anak agak pasif karena sakit yang di derita membuat dia
merasa sedikit lelah, sering menangis dan rewel.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaaan Umum
a. Keadaan Umum : anak terlihat lemah
b. Kesadaran : composmentis
c. BB sebelum sakit : 10 kg
d. BB selama sakit : 9 kg
e. Nadi : 85 x / menit
f. Suhu : 38,7 º C
g. Respirasi : 25 kali/ menit

2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi
a. Kepala : rambut terlihat bersih, tidak tampak oedem/
benjolan, tidak ada bekas luka
b. Muka : tidak tampak oedem
c. Mata : simetris, tampak cekung, conjungtiva tidak pucat,
scelera tidak tampak kuning
d. Hidung : tidak tampak pernafasan cuping hidung, tidak ada
secret yang keluar
e. Mulut : bibir tampak kering tidak tampak stomatitis pada
daerah mulut lidah tampak kotor
f. Leher : tidak tampak ada pembesaran kelenjar thyroid dan
limfe
g. Dada : tampak simetris tidak tampak tarikan dinding dada
h. Perut : tidak ada nyer itekan
i. Ekstrimitas
Atas : tangan tampak simetris, kuku tidak pucat, dan
tidak ada kelainan /cacat pada tangan
Bawah : kaki tampak simetris ,tidak ada oedem pada
tungkai dan kaki
j. Genetalia : tidak terdapat oedem, tidak ada kelainan, tidak ada
pendarahan
k. Anus : tidak ada kelainan

Palpasi
a. Kepala : tidak ada benjolan abnormal
b. Kulit : tidak ada oedem
c. Perut : tampak kembung, tidak ada nyeri tekan
d. Ekstremitas
Atas : tidak ada oedem, jari-jari lengkap
Bawah : tidak ada oedem, jari-jari lengkap

3. Pemeriksaan Penunjang
Lab : tidak dilakukan

C. ASSESMENT
Anak N Umur 22 Bulan Dengan Diare

D. PLANNING
1. Menjalin hubungan baik dengan ibu yaitu dengan cara menyambut ibu
dengan ramah dan sopan dan mendengarkan segala keluhan ibu
Hubungan baik dengan ibu telah terjalin
2. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada anak yaitu nadi 85 kali/menit
respirasi 25 kali/menit, suhu 38,7 º C dan keadaan anak tampak lemah
dan anak ibu mengalami diare.
Ibu sudah mengerti tentang keadaan bayi ( anak )
3. Memberikan penjelsan mengenai diare yaitu di artikan sebagai buang air
besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi
lebih banyak seperti biasanya.
Ibu sudah mengerti tentang keadaan yang dialami anaknya
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
- PCT syruf, 2 x 1 sendok makan, untuk penurun panas
- CTM ,2 x 1 sendok makan, untuk penenang
- Contrimoxazol, 3 x 1 sendok makan, antibiotic
5. Memberikan nasehat kepada ibu cara menjaga kebersihan baik makanan,
minuman, lingkungan yang dapat menimbulkan diare pada anaknya.
Ibu berjanji akan menjaga kebersihan
6. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan
Pendokumentasian telah di lakukan
CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/ Tgl Catatan Perkembangan


1. 10-03-2016 S : KU lemah, BAB cair ± 10 kali
O : Nadi 85 x/m
Suhu 38,7º C
Respirasi 25 x/m
Ma/mi (+/+)
BAB/BAK (+/+)

A : An.N Umur 22 Bulan Dengan Diare

P : Observasi KU dan TTV


Pantau output dan input cairan
Infus R1 6 tpm
Kolaborasi pemberian obat
LANDASAN TEORI

DIARE

A. Definisi
Diare adalah gejala kelainan pencernaan, absorbs dan fungsi sekresi
(Wong, 2001 : 883)
Diare adalah gejala kelainan pencernaan berupa buang air besar dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair dengan frekuensi lebih dari 3x sehari pada
anak sehingga mengacu kehilangan cairan dan elektrolit

B. Klasifikasi
Diare terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Diare Akut
Diare akut dikarakteristikkan oleh perubahan tiba-tiba dengan frekuensi
dan kualitas defekasi
2. Diare Kronis
Diare kronis yaitu diare yang lebih dari 2 minggu

C. Etiologi
Penyebab diare dapat dibagi menjadi dalam beberapa faktor :
1. Faktor Infeksi
a. Fakor Internal
Infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak
b. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan
2. Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose, dan
sukrosa), mosiosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan galatosa)
3. Faktor Makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4. Faktor Psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar)
D. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah :
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi, sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus
yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare
2. Gangguan Sekresi
Akibat gangguan tertentu (missal oleh toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare tidak karena peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus hiper akan mengakibatkan berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare,
sebaliknya jika peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri
tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula
DAFTAR PUSTAKA

Dongoes, E. Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.


Jakarta : EGC.
Wong, Donna L. dan Eaton, M. H 2001. Wong’s Essentials of Pediatric
Nursing. (Ed, 6). Missouri : Mosby

Vous aimerez peut-être aussi