Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sehat dan sakit merupakan sebuah rentang yang dapat dialami oleh semua
manusia, tidak terkecuali oleh anak. Anak dengan segala karakteristiknya memiliki
peluang yang lebih besar untuk mengalami sakit jika dikaitkan dengan respon imun
dan kekuatan pertahanan dirinya yang belum optimal (Utami, 2014). Usia anak
yang paling rentan sakit yaitu anak prasekolah karena adanya pengaruh faktor
lingkungan, sistem imun dan kekuatan pertahanan yang belum optimal. Faktor
lingkungan berpengaruh karena anak usia prasekolah sudah mengenal dunia luar
(Akasah,2015). Pada anak yang mengalami sakit sering kali para orang tua
darurat, beberapa anak yang mengalami sakit dianjurkan oleh dokter untuk
mendapatkan terapi dan perawatan yang harus dijalani hingga pemulangan kembali
dapat menimbulkan perasaan tidak aman (Utami, 2014). Reaksi anak usia
menolak untuk bekerja sama, merasa kehilangan kendali karena mereka mengalami
kehilangan kekutan mereka sendiri, takut terhadap cidera tubuh dan nyeri,
1
2
mengarah kepada rasa takut terhadap mutilasi dan prosedur yang menyakitkan,
terhadap proses perawatan anak selama dirumah sakit. Menurut Addelston dkk,
teknik manajemen perilaku pada anak berupa pendekatan secara farmakologis dan
non farmakologis. Pendekatan secara farmakologi berupa terapi dari dokter sesuai
dengan keadaan anak, sedangkan non farmakologi antara lain modelling, tell show
terapeutik pada anak adalah komunikasi yang dilakukan antara perawat dan klien
(anak), yang direncanakan secara sadar bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk
Teknik komunikasi terapeutik pada anak berupa verbal dan Non Verbal.
Adapun teknik komunikasi terapeutik secara verbal meliputi teknik orang ketiga,
pro dan kontra. Sedangkan teknik komunikasi terapeutik secara non verbal meliputi
teknik menulis, menggambar, kontak mata, postur dan jarak fisik, ungkapan marah,
Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat
menjadi tehnik yang paling efektif untuk berhubungan dengan anak. Dengan
dan sosial. Terapi bermain sering digunakan untuk mengurangi trauma akibat sakit,
masuk rumah sakit atau untuk mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur
perawat dapat bertanya dan mengeksporasi perasaan anak selama dirumah sakit.
Terapi bermain merupakan terapi yang sesuai dengan usia perkembangan anak
terapi bermain puzzel terhadap tingkat kooperatif anak usia prasekolah yang
melakukan penelitian dan mengatakan bahwa terapi bermain puzzel lebih cepat
dengan bercerita. Penelitian juga dilakukan oleh Saprudin dkk (2016) mengatakan
bahwa terapi bermain puzzel lebih cepat dan efektif dibandingkan mewarnai
bermain puzzel dari bahan kayu dengan karakter hewan ini sesuai dengan usia
prasekolah, puzzel berbahan kayu cenderung lebih tahan lama/awet, tidak mudah
rusak meski dilempar dan dibanting anak sehingga bisa menekan pengeluran.
bermain anak terpenuhi, bermain puzzel sangat mudah aman dan tidak banyak
mengeluarkan tenaga, biaya juga cocok untuk usia prasekolah yang mengalami
hospitalisasi. Perawat yang melakukan terapi bermain puzzel pun tidak diharuskan
mengikuti pelatihan terlebih dahulu. Selain itu bahan atau alat permainnya sangat
mudah ditemukan. Selain itu, tekhnik bermain menggunakan puzzel ini bisa
swasta mulai muncul di kabupaten garut pada tahun 2013. Diantaranya diawali
Rumah Sakit Umum Nurhayati, Rumah Sakit Umum Annisa Queen, dan Rumah
sakit Intan Husada. Rumah sakit swasta yang telah bermitra dengan BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial) yaitu Rumah sakit umum Annisa Queen sejak juni
2017, sedangkan Rumah Sakit Umum Nurhayati telah bekerjasama sejak september
2015 hal tersebut sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan pasien rawat inap.
Tabel 1.1
Angka kunjungan pasien rawat inap Rumah Sakit Swasta di Garut tahun 2016
Queen
Sumber : Rekam Medik Masing-Masing Rumah Sakit Swasta Garut tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas jumlah pasien rawat inap terbanyak berada di rumah
sakit umum nurhayati dengan 837 pasien rawat inap. Sedangkan berdasarkan
kelompok usia, anak merupakan angka terbanyak dengan jumlah 697 pasien rawat
inap. Jumlah usia anak tersebut merupakan infant dengan 101 orang, toddler 110
orang dan prasekolah 190 orang. Jumlah kelompok usia anak di Rumah Sakit
sebesar 380 orang dengan infant 90 orang, toddler 138 orang, prasekolah 152 orang.
Jumlah terbanyak pada tingkat usia yaitu anak usia prasekolah. Peningkatan
mengalami hospitalisasi dirumah sakit umum nurhayati dengan rata-rata lama rawat
3 hari dan dilakukan pada saat perawat melakukan invasi suntik. Hasil obsevasi
menunjukan bahwa semua perawat pada saat melakukan terapi suntik tidak
terapi suntik. Dengan kondisi itu maka berpengaruh terhadap dampak hospitalisasi
Nurhayati Garut”.
Nurhayati Garut”.
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademik
Klinik.
pertimbangan bagi rumah sakit dalam menggunakan atau membuat SOP terapi
bermain dengan pasien anak dan tentang pentingnya perawat untuk menggunakan
terapi bermain puzzel sehingga bisa meminimalisasi perilaku anak yang tidak
kooperatif dan bisa menurunkan efek negatif hospitalisasi sehingga anak menjadi
berperilaku kooperatif dan tidak lagi menganggap bahwa perawatan di rumah sakit