Vous êtes sur la page 1sur 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BATERAI LITHIUM “MAGMA” : INOVASI CERDAS PEMANFAATAN


LIMBAH FLY ASH PABRIK SEMEN INDONESIA

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :
Annisa Puji Lestari I 0514008 Angkatan 2014
Rina Amelia Rosada I 0514044 Angkatan 2014
Anisa Darma Briliant I 0516006 Angkatan 2016

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2017

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ v
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................................ 2
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3
2.1 Ageing Mechanisms pada Baterai NCA ..................................................... 3
2.2 Silika pada Anoda Karbon Baterai Lithium ............................................... 4
2.3 Kandungan Silika dalam Fly Ash Batu Bara.............................................. 4
2.4 Metode Sintesis SiO2/C .......................................................................... 5
BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................................................... 6
3.1 Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................... 6
3.2 Lokasi ......................................................................................................... 6
3.3 Diagram Alir Proses Penelitian .................................................................. 6
3.4 Langkah Kerja ............................................................................................ 7
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ........................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 (a) Fly Ash Batu Bara (b) Kandungan Fly Ash Batu Bara.................... 5
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Sintesis Silika dan Pembuatan Karbon Coating
Silika .................................................................................................... 7
Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Pembuatan Baterai dengan Silinder Cell ............ 7
Gambar 3.3 (a) Struktur Baterai Silinder (b) Baterai Silinder ................................. 8

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Metode Sintesis SiO2/C .............................................................................. 5


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya......................................................................... 9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 9

v
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan makin meningkatnya jumlah populasi bumi, kasus
berkurangnya sumber energi dan pencemaran lingkungan telah menjadi masalah
serius yang dihadapi dalam beberapa dekade terakhir. Penelitian tentang sumber
energi terbarukan makin berkembang pesat. Energi terbarukan tidak dapat lepas
dari sistem penyimpanan energi. Baterai merupakan kandidat yang paling sering
dipilih sebagai sistem penyimpanan energi karena murah, aman, serta ramah
lingkungan. Dibandingkan dengan teknologi baterai tradisional, seperti baterai
nikel-kadmium (Ni-Cd), nickel-metal hydride (Ni-MH), dan redox flow-cells
(RFC), baterai lithium-ion telah menjadi salah satu sistem penyimpanan energi
yang paling dominan untuk berbagai aplikasi karena mengisi daya lebih cepat,
bertahan lebih lama, memiliki kapasitas dan kepadatan daya yang lebih tinggi
dalam kemasan yang lebih ringan, dapat digunakan berkali-kali tanpa adanya
penurunan performa baterai yang berarti, serta ramah lingkungan (Lyon, 2016;
Nitta, 2015).
Dalam penelitian ini digunakan baterai NCA. Baterai NCA pertama kali
diciptakan sebagai jalan tengah antara baterai LiCoO2 (LCO) yang mahal tetapi
memiliki stabilitas cycling yang bagus serta memiliki nilai specific capacity
teoritis dan nilai daya volumetrik teoritis yang tinggi (274 mAh g-1 dan 1363
mAh cm-3) dengan baterai LiNiO2 (LNO) yang murah dan memiliki nilai
densitas energi tinggi tetapi stabilitas termalnya rendah (Kleiner, 2015). Cara
tersebut berhasil membentuk baterai LiNi0.8Co0.15All0.05O2 (NCA) yang lebih
ekonomis, memiliki nilai densitas energi tinggi, dan stabilitas cycling yang
bagus. Hasilnya, saat ini katoda NCA telah dipakai secara luas di pasaran. NCA
memiliki daya discharge yang tinggi (200 mAh g-1) dan tahan lama jika
dibandingkan dengan katoda berbasis Co-oxide konvensional (Nitta, 2015).
Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan pada suhu tinggi (40-70°C)
baterai NCA mengalami masalah kehilangan daya yang parah karena
pertumbuhan solid electrolyte interface (SEI) (Nitta, 2015). Proses penuaan
(ageing mechanisms) terjadi pada anoda karbon yang berefek pada menurunnya
life-cycle baterai tersebut (Vetter, 2015). Untuk mengurangi efek tersebut
oksida logam, contohnya SiO2 (silika), diusulkan menjadi materi alternatif
anoda. Nanomaterial SiO2 yang dijual dipasaran (diameter 7 nm) dapat bereaksi
dengan Li antara 0.0 dan 1.0 V (vs. Li/Li+) dengan reversible capacity sebesar
400 mAh g-1 (Gao, 2001, cited in, Yao, 2011). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penambahan nanomaterial SiO2 berdampak positif pada baterai lithium
yaitu memberikan kapasitas penyimpanan yang tinggi dan cyclability yang
bagus (Yao, 2011).
2

Silika dalam penelitian ini di dapatkan dari fly ash (abu terbang) batu
bara limbah Pabrik Semen Indonesia, Gresik. Silika merupakan salah satu
komponen fly ash yang yang paling dominan jumlahnya yaitu sekitar 20% -
60% (Wardani, 2008). Fly ash dari batu bara dipilih karena di Indonesia
terdapat banyak limbah fly ash khususnya yang berasal dari industri semen.
Tercatat pada tahun 2014 produksi batu bara Indonesia sebesar 435 juta ton
dari total cadangan yang diperkirakan sebesar 32,3 milyar ton, sedangkan
hingga tahun 2025, diperkirakan kebutuhan batu bara di dalam negeri yang
digunakan oleh industri semen sebanyak 30,58 juta ton (BPS, 2016). Di lain
pihak, jumlah fly ash yang dihasilkan dari tiap satu ton pembakaran batu bara
sekitar 15% - 17%. Jumlah tersebut cukup besar sehingga memerlukan
pengolahan yang lebih lanjut. Pemanfaatan limbah fly ash batu bara menjadi
suatu produk merupakan salah satu cara dalam mengatasi limbah yang
dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk memfabrikasi serta menginvestigasi
efek penambahan SiO2 dari fly ash batu bara pada anoda karbon terhadap
performa baterai NCA dengan metode mete (mechanical and thermal)
treatment sehingga menghasilkan baterai yang memiliki performa luar
biasa/magnificent performa (Magma).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat
disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
a. Bagaimana pembuatan anoda SiO2/C dari limbah fly ash batu bara dengan
mechanical-thermal treatment?
b. Bagaimana pengaruh penambahan silika pada anoda C terhadap performa
baterai NCA?
c. Bagaimana pengaruh jumlah silika pada anoda C terhadap performa baterai
NCA?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini antara lain
1. Mengetahui pembuatan anoda SiO2/C dari limbah fly ash batu bara dengan
mechanical-thermal treatment
2. Mengetahui pengaruh penambahan silika pada anoda C terhadap performa
baterai NCA.
3. Mengetahui pengaruh jumlah silika pada anoda C terhadap performa baterai
NCA.

1.4. Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel dalam prosiding
seminar internasional ICCMP (International Conference on Chemical Materials
And Process) 2018.
3

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Meningkatkan kepekaan dalam menghadapi masalah energi dan berperan
dalam pengembangan komponen baterai sebagai salah satu sumber
penyimpanan energi alternatif yang murah, aman, serta ramah lingkungan.
2. Memberikan wawasan mengenai pembuatan anoda SiO2/C dan
pengembangannya sebagai anoda baterai lithium-ion.
3. Memberikan alternatif teknologi anoda baru bagi baterai lithium-ion.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ageing Mechanisms pada Baterai NCA


Baterai NCA pertama kali diciptakan sebagai jalan tengah antara baterai
LiCoO2 (LCO) yang mahal tetapi memiliki stabilitas cycling yang bagus serta
memiliki nilai specific capacity teoritis dan nilai daya volumetrik teoritis yang
tinggi (274 mAh g-1 dan 1363 mAh cm-3) dengan baterai LiNiO2 (LNO) yang
murah dan memiliki nilai densitas energi tinggi tetapi stabilitas termalnya
rendah. Baterai NCA diciptakan dengan cara mensubstitusi sebagian nikel pada
LNO dengan 15% cobalt dan 5% alumunium (Kleiner, 2015). Cara tersebut
berhasil menciptakan baterai yang lebih ekonomis, memiliki nilai densitas
energi tinggi, dan stabilitas cycling yang bagus. Penambahan sedikit alumunium
memberikan efek peningkatan pada kestabilan termal dan kinerja elektrokimia
baterai. Hasilnya, saat ini katoda LiNi0.8Co0.15Al0.05O2 (NCA) telah dipakai
secara luas di pasaran, contohnya, pada baterai Panasonic untuk Tesla EVs.
Pada tahun 2006, NCA ditetapkan sebagai bahan acuan untuk generasi kedua
dari baterai lithium-ion. NCA memiliki daya discharge yang tinggi (200 mAh
g-1) dan tahan lama jika dibandingkan dengan katoda berbasis Co-oxide
konvensional (Nitta, 2015). Penelitian lebih lanjut membuktikan penggunaan
LiNixCoyAlzO2 sebagai katoda menunjukkan dampak positif :
1. Bisa bekerja lebih dari seribu untuk deep cycle
2. Bisa bekerja beberapa ribu untuk shallow cycle
3. Prediksi hidup minimal sekitar 6-20 tahun menurut aplikasi dan profil operasi
(Sarre, 2004)

Namun, pada suhu tinggi (40-70°C) baterai NCA mengalami masalah


kehilangan daya yang parah karena terjadinya proses penuaan (ageing
mechanisms) pada baterai NCA sehingga terjadi pertumbuhan Solid Electrolyte
Interface (SEI) (Nitta, 2015). Proses penuaan ini terjadi pada anoda karbon yang
berdampak pada usia (life-cycle) dan kinerja baterai (Vetter, 2005). SEI
sebenarnya berfungsi sebagai protecting layer. Namun, ketika temperatur
4

mengalami kenaikan dari temperatur awal, biasanya temperatur ruangan (25oC),


pertumbuhan SEI semakin pesat. Saat terjadi pertumbuhan SEI, anoda karbon
mengalami perubahan volume saat cycling sehingga terjadi degradasi parsial
lapisan karbon. Hal tersebut menyebabkan hilangnya kapasitas sekitar 10%
hanya dalam 100 cycles (Vetter, 2005). Ageing mechanisms menyebabkan
kapasitas tambahan memudar. Padahal, baterai dituntut untuk tetap dapat
memberikan 80% energi dari energi awal setelah 1000 cycles. Oleh karena itu
pengendalian pertumbahan SEI sangat penting untuk meminimalkan penurunan
kinerja sel.

2.2. Silika pada Anoda Karbon Baterai Lithium


Untuk menjawab masalah tersebut, dahulu silikon dan beberapa logam
lain yang bisa membentuk alloy dengan lithium serta mempunyai specific
capacity yang lebih tinggi biasanya di gunakan sebagai alternatif material anoda
pengganti karbon, tetapi cara ini mempunyai kelemahan yaitu mekanisme dan
stabilitas cycling-nya buruk. Alternatif yang paling menjanjikan adalah
menggunakan SiO2 karena dianggap silika dapat memberikan cycling stability
yang lebih baik dari Si.
Nanomaterial SiO2 yang dijual dipasaran (diameter 7 nm) dapat bereaksi
dengan Li antara 0.0 dan 1.0 V (vs. Li/Li+) dengan reversible capacity sebesar
400 mAh g-1 jika dibandingkan dengan anoda grafit yang hanya memiliki
theoretical specific capacity sebesar 372 mAh g-1 (Cao, 2017; Gao, 2001, cited
in Yao, 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan nanomaterial
SiO2 berdampak positif pada baterai lithium yaitu memberikan kapasitas
penyimpanan yang tinggi dan cyclability yang bagus. Cyclability yang bagus
pada komposit C-SiO2 muncul karena terbentuknya Li2O atau Li4SiO4 saat
proses pertama discharge yang memberi efek meringankan perubahan volume
pada tahap pemasukan dan pengeluaran ion lithium di anoda. Selain itu,
penambahan nanomaterial SiO2 juga menahan elektroda pada saat proses
pemasukan dan pengeluaran tersebut (Yao, 2011). Sampai saat ini penelitian
tentang silika sebagai bahan anoda masih jarang sekali diminati karena
umumnya silika dianggap tidak aktif secara elekrokimia. Namun faktanya, nano
dan porous silika telah dilaporkan memiliki aktifivitas elektrokimia (Wang,
2014).

2.3. Kandungan Silika dalam Fly Ash Batu Bara


Fly ash batu bara adalah material yang memiliki ukuran butiran yang
halus berwarna keabu-abuan dan diperoleh dari hasil pembakaran batu bara.
Silika merupakan salah satu komponen fly ash yang paling dominan jumlahnya
yaitu sekitar 20% - 60% (Wardani, 2008).
Produksi batu bara di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat pada
masa mendatang. Hal ini mengingat sumber daya batu bara di Indonesia yang
5

masih melimpah, di lain pihak harga BBM yang tetap tinggi, menuntut industri
yang selama ini berbahan bakar minyak untuk beralih menggunakan batu bara.
Tercatat pada tahun 2014 produksi batu bara Indonesia sebesar 435 juta ton dari
total cadangan yang diperkirakan sebesar 32,3 milyar ton (BPS, 2016).

(b)
(a)
Gambar 2.1 (a) Fly Ash Batu Bara (b) Kandungan Fly Ash Batu Bara

Berdasarkan data Kementerian ESDM, permintaan batu bara di dalam


negeri selama Januari-Juni 2016 mencapai 25,52 juta ton. Kenaikan permintaan
batu bara yang berasal dari industri semen pada tahun 2025 diperkirakan akan
mencapai 30,58 juta ton. Kebutuhan semen melonjak karena banyaknya proyek
infrastruktur baru di dalam negeri. Otomatis konsumsi batu bara naik karena
pabrik semen menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama. Semakin
meningkatnya konsumsi batu bara, maka meningkat pula produksi fly ash-nya.
Pada tiap satu ton pembakaran batu bara, jumlah fly ash yang dihasilkan sekitar
15% - 17% (Safitri, 2009). Jumlah tersebut cukup besar, sehingga memerlukan
pengolahan yang lebih lanjut.

2.4. Metode Sintesis SiO2/C


Sintesis SiO2/C dapat dilakukan dengan metode sintesis sol-gel, dan
mete (mechanical and thermal) treatment. Berikut ini adalah kelebihan dan
kekurangan masing-masing metode :

Tabel 2.1 Metode Sintesis SiO2/C


Mete Treatment Sol-gel
Kekurangan - Partikel mikro - Waktu sintesis panjang
- Kapasitas lebih rendah - Temperatur lebih tinggi
- Capacity fading lebih cepat - Sumber SiO2 berbentuk
liquid
Kelebihan - Mudah - Kapasitas lebih tinggi
- Praktis - Partikel nano
- Waktu sintesis lebih singkat - Cyclability lebih baik
(Chen, 2017; Xia, 2017; Liu, 2016; Yang, 2002)
6

Dari tabel di atas, dipilih metode mete treatment karena dianggap paling
sesuai untuk penelitian ini. Selain mudah dan praktis, metode ini juga dapat
digunakan untuk sumber SiO2 yang berbentuk padatan. Mechanical treatment
dilakukan untuk mengecilkan ukuran partikel silika sekaligus mencampurkan
silika dan grafit agar terbentuk campuran SiO2/C yang homogen. Pengecilan
ukuran partikel dipercaya dapat memperbaiki performa material dalam anoda
karena dapat menurunkan perubahan volume makroskopik material untuk
mencegah terjadinya degradasi pada anoda (Wang, 2006). Heat Treatment
dilakukan dengan memanaskan campuran SiO2/C sampai temperatur 500oC
dalam kondisi inert atmosphere. Pada saat heat treatment, senyawa organik akan
terdekomposisi dan akan terjadi perubahan sebagian pada senyawa H2O, CO,
CO2, dan senyawa-senyawa volatil yang dapat menghasilkan struktur berpori
pada silika (Wang, 2014). Walau Capacity fading pada metode ini lebih cepat
karena partikel SiO2 yang dihasilkan berukuran lebih besar, hal tersebut bisa
diatasi dengan menyaring SiO2 yang akan digunakan dengan saringan 200 mesh
untuk memastikan ukuran SiO2 yang akan digunakan sekecil mungkin.

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


1. Alat
Dalam penelitian ini adapun alat yang digunakan adalah gelas beaker, labu
leher tiga, termometer, pemanas mantel, magnetic stirrer, cawan petri,
furnace, pemanas listrik, grinding mortar, vacuum coating, oven, evaporator.
2. Bahan
Dalam penelitian ini ada pun bahan yang digunakan adalah fly ash batu bara,
NaOH, HCl, Grafit, AB (Acetylene Black), CMC (Carboxy Methyl
Cellulose), SBR (Styrene Butadiene Rubber), Aquadest.

3.2. Lokasi
Adapun tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratorium Dasar
Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

3.3. Diagram Alir Proses Penelitian


Di dalam penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahap: tahap pembuatan silika dan
SiO2/C, pembuatan baterai, dan pengujian baterai serta anoda. Berikut ini
diagram alir proses penelitian :
7

Perbandingan %wt = 1:8


HCl 10 N
Fly Ash
Ekstraksi Filtrat
Filtrasi Presipitasi
(90oC, 4 jam, o
(90 C, 4 jam, Ph = 7)
NaOH 2 M 500 rpm) Cake

Aquadest
Silika Pengeringan Oven Cake
Pencucian Penyaringan
(90oC, 12 Jam)
Filtrat
Uji Karakterisasi Silika
Grafit
Thermal
Penyaringan Treatment SiO2/C
Mechanical Treatment
dengan (500oC, 30
(Grinding Mortar, 4
ukuran 200 menit)
jam)
mesh

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Sintesis Silika dan Pembuatan SiO2/C

Aquadest CMC AB SiO2/C SBR


Anode Slurry
Pencampuran Pencampuran Penyaringan Coating
(30oC, 2 jam) (Stir 30oC, 3 dengan ukuran dengan
vacuum
jam) 200 mesh
coating
Uji Karakterisasi Anoda
Karbon
Penyusunan
Uji Performa Oven sampai kering
Baterai dengan Pressing
Baterai (120oC, 30 menit)
cylinder cell

Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Pembuatan Baterai dengan Cylinder Cell

3.4 Langkah Kerja


1. Sintesis Silika Metode Presipitasi dan Pembuatan SiO2/C
Sebanyak 50 gram abu terbang (fly ash) diekstrak menggunakan NaOH 2 M
400 gram (perbandingan berat fly ash : NaOH = 1 : 8) selama 4 jam dengan
suhu 90 oC yang disertai pengadukan dengan kecepatan 300 rpm, kemudian
didinginkan. Pemisahan filtrat (silika) dengan ampas (cake) dilakukan
melalui penyaringan. Untuk mengendapkan silika, ke dalam filtrat
ditambahkan larutan HCl 10 N setetes demi setetes secara kontinyu hingga
pembentukan endapan silika berhenti (rentang pH 6-7). Disaring lagi dengan
kertas saring untuk memperoleh cake dan dicuci dengan aquadest. Silika
8

yang diperoleh selanjutnya dikeringkan dalam oven vakum pada rentang


suhu 90 oC - 100 oC selama 12 jam untuk menghilangkan air. Silika yang
didapatkan kemudian di saring dengan saringan 200 mesh dan kemudian
dicampur grafit dengan perbandingan silika:grafit = 1:20, 1:10, 3:10.
Campuran SiO2/C lalu di grinding dengan mortal selama 4 jam dan kemudian
di panaskan dalam furnace dengan keadaan argon atmosphere selama 30
menit pada suhu 500 oC
2. Pembuatan Baterai dengan Cylinder Cell
Membuat larutan CMC dengan mencampurkan CMC dan air dalam
perbandingan berat CMC:air = 1:82 disertai pengadukan pada kecepatan 200
rpm selama 1 jam. Campuran SiO2/C dan AB dimasukkan kedalam larutan
CMC selama 3 jam dengan pengadukan pada kecepatan 200 rpm lalu
tambahkan 1.05 gram SBR dengan pengadukan selama 15 menit. Anode
slurry kemudian disaring pada saringan 200 mesh lalu di coating di atas
copper foil dengan vacuum coating. Anode film yang terbentuk lalu di
keringkan ke dalam oven pada suhu 120 oC selama 30 menit. Film yang
sudah kering kemudan di press dan di susun dengan cylinder cell
menggunakan katoda berupa LiNi0.8Co0.15Al0.05O2 (NCA) dalam glove box
dengan ditambahkan larutan elektrolit.

(a) (b)
Gambar 3.3 (a) Struktur Baterai Silinder (b) Baterai Silinder

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


1. Uji Karakterisasi Silika dan Anoda SiO2/C
a. Melakukan pengujian dengan XRD (X-Ray Diffraction) untuk
menganalisis kristalinasi silika dan anoda SiO2/C.
b. Melakukan pengujian dengan SEM (Scanning Electron Microscope) untuk
menganalisis morfologi permukaan silika dan anoda SiO2/C.
c. Melakukan pengujian dengan TEM (Transmission Electron Microscope)
untuk mendapatkan informasi tentang internal composition dari silika dan
anoda SiO2/C.
9

2. Uji Performa Baterai


Uji performa baterai menggunakan alat Eight Channel Analyzer, dengan alat
ini dapat diketahui berapa kapasitas, dan tegangan dari baterai serta berapa
kali cycle pada baterai yang di uji.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang 3,450,000,-
2. Bahan habis pakai 4,871,237,-
3. Perjalanan 1,500,000,-
4. Lain-lain 2,286,000,-
Jumlah 12,107,237,-

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
1 Studi Literatur
2 Penyiapan alat
3 Penyiapan bahan
4 Penelitian
5 Pengujian
6 Evaluasi
Penyusunan
7
laporan
Seminar dan
8
diskusi

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS), diakses pada tanggal 1 September 2017


http://www.bps.go.id/

Chen, T. et al. (2017) ‘Recent advancement of SiOx based anodes for lithium-ion
batteries’, Journal of Power Sources, 363, pp. 126–144.
10

Kleiner, K. et al. (2015) ‘Fatigue of LiNi0.8Co0 .15Al0 .05O2 in commercial Li ion


batteries’, Journal of Power Sources. Elsevier B. V., 273, pp. 70–82.

Liu, X. et al. (2016) ‘SiO2/C hollow sphere anodes for lithium-ion batteries’,
Journal of Materials Science & Technology. The editorial office of Journal of
Materials Science & Technology, 33(3), pp. 239–245.

Lyon, R. E. and Walters, R. N. (2016) ‘Energetics of lithium ion battery failure’,


Journal of Hazardous Materials. Elsevier B.V., 318, pp. 164–172.

Nitta, N. et al. (2015) ‘Li-ion battery materials : present and future’, Biochemical
Pharmacology. Elsevier Ltd., 18(5), pp. 252–264.

Safitri, E. (2009) ‘Kajian teknis dan ekonomis pemanfaatan limbah batu bara (fly
ash) pada produksi paving block’, Jurnal Media Teknik. 9, Surakarta: UNS.

Sarre, G. et al. (2004) ‘Aging of lithium-ion batteries’, Journal of Power Sources.


Elsevier B. V., 127, pp. 65–71.

Vetter, J. et al. (2005) ‘Ageing mechanisms in lithium-ion batteries’, Journal of


Power Sources. Elsevier B. V., 147, pp. 269–281.

Wang, L. et al. (2014) ‘Rice husk derived carbon–silica composites as anodes for
lithium ion batteries’, RSC Adv., 4(110), pp. 64744–64746.

Wang, P. et al. (2006) ‘Carbon-coated Si-Cu / graphite Composite as Anode Material


for Lithium-ion Batteries’, Int. J. Electrochem. Sci, 1, pp. 122–129.

Wardani (2008) ‘Pemanfaatan Limbah Batubara (Fly Ash) Untuk Stabilisasi Tanah
Maupun Keperluan Teknik Sipil Lainnya dalam Mengurangi Pencemaran
Lingkungan’, Semarang : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Xia, H. et al. (2017) ‘Facile synthesis of SiO2/C composites as anode materials for
lithium-ion batteries’, Materials Letters, 205(June), pp. 83–86.

Yang, J. et al. (2002) ‘SiOx-based anodes for secondary lithium batteries’, Solid State
Ionics, 152–153, pp. 125–129.

Yao, Y. et al. (2011) ‘Carbon-coated SiO2 nanoparticles as anode material for


lithium ion batteries’, Journal of Power Sources. Elsevier B. V., 196(23), pp.
10240–10243.
11
12
14

4. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ir. Arif Jumari, M.Sc.
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIDN 0015036505
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sragen, 15 Maret 1965
6. E-mail arifjumari@yahoo.com
7. Nomor Telepon/HP 081328142613

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Universitas Gadjah Otto Von Guericke -
Nama Perguruan
Mada University of
Tinggi
Yogyakarta Magdeburg Germany
Chemical and Process -
Bidang Ilmu Teknik Kimia
Engineering
Tahun Masuk - Lulus 1986-1992 1999-2001 -

C. Pemakalah Seminar Nasional (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar tempat
2ndInternational Conference on Enhancement of Lithium 12-13
Battery Performance by
1. Functional Materials Science November
Thickness Anode Film
2014 2014, Lombok
Modification
Reducing heat loss on
steam pipe in tofu home
2014,
2. Prosiding Seminar nasional industries in the District
Banjarmasin
of Boyolali, Central
Java
Prosiding Seminar Nasional
Teknik Kimia “Kejuangan” Dekompisis Ampas
2012: Pengembangan Tebu Secara 6 Maret 2012,
3.
Teknologi Kimia untuk Termokimia dalam Air Yogyakarta
Pengolahan Sumber Daya Panas Bertekanan
Alam Indonesia
Prosiding Seminar Nasional Unjuk Kerja Katalis 6 Maret 2012,
4.
Teknik Kimia “Kejuangan” HeterogenNanokomposit Yogyakarta
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang

Justifikasi Harga Satuan


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Uji XRD Uji Sampel 3 Sampel 250,000 750,000
Uji SEM Uji Sampel 3 Sampel 300,000 900.000
Uji TEM Uji Sampel 3 Sampel 500,000 1,500,000
Galvanostic Test Uji Sampel 3 Sampel 100,000 300,000
Sub Total (Rp) 3,450,000

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Uji pH dalam 1 Pack 95,000 95,000
pH Indikator Proses Presipitasi
SiO2
Pemisahan cake 2 Lembar 7,000 14,000
dan filtrat dalam
Kertas Saring
proses sintesis
SiO2
Cylinder Cell Pembuatan Baterai 20 Set 50,000 1,000,000
Bahan untuk Sintesis Silika
Fly Ash Sinstesis Silika 5 Kg 0 0
NaOH Sinstesis Silika 1 Kg 18,000 18,000
HCl Sinstesis Silika 1L 40,000 40,000
Aquadest Sinstesis Silika 50 L 2,000 100,000
Bahan Pembuat Cylinder Cell
Pembuatan
Grafit 100 g 9,966.622 996,662.152
Cylinder Cell
Pembuatan
CMC 25 g 4,302.999 107.574,97
Cylinder Cell
Pembuatan
SBR 1 bag 202,768.17 202,768.17
Cylinder Cell
Pembuatan
AB 45 48,659.04 2,189,656.755
Cylinder Cell
Sub Total (Rp) 4,871,237
17

3. Perjalanan

Justifikasi Harga Satuan


Perjalanan Kuantitas Jumlah (Rp)
Perjalanan (Rp)
Perjalanan Pengambilan fly 2 Orang 150,000 300,000
Solo-Gresik PP ash ke PT Semen
Gresik
Perjalanan Perjalanan 3 Orang 100,000 300,000
Solo- keperluan
Yogyakarta PP Seminar
Perjalanan uji 1 Orang 300,000 300,000
Uji sampel
sampel XRD
Perjalanan uji 1 Orang 300,000 300,000
Uji sampel
sampel SEM
Perjalanan Uji 1 Orang 300,000 300,000
Uji sampel
sampel TEM
Sub Total (Rp) 1,500,000

4. Lain-lain

Justifikasi Harga Satuan


Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Pembuatan
Kertas HVS Laporan dan 2 Rim 33,000 66,000
Proposal
Pembuatan
Tinta Printer Laporan dan 2 Buah 40,000 80,000
Proposal
Penggandaan
5 Buah 15,000 75,000
Proposal
Penggandaan
5 Buah 10,000 50,000
Laporan Hasil
Seminar 1 2,000,000 2,000,000
Jilid Proposal 5 Buah 3,000 15,000
Sub Total (Rp) 2,286,000
Total (Keseluruhan) 12,107,237
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/
minggu)
1 Annisa Puji Teknik Teknik 20 Mengatur dan
Lestari / I 0514008 Kimia Kimia mengontrol
pelaksanaan
kegiatan,
melaksanakan
penelitian, dan
menyusun laporan
2 Rina Amelia Teknik Teknik 20 Mengurus
Rosada / I Kimia Kimia keuangan, mencari
0514044 literatur dan
melaksanakan
penelitian
3 Anisa Darma Teknik Teknik 20 Mencari alat dan
Briliant / Kimia Kimia bahan dan
I 0516006 melaksanakan
penelitian

Vous aimerez peut-être aussi