Vous êtes sur la page 1sur 8

Abstrak

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui arus listrik dan hambatan pada arus
listrik.
Listrik mengalir pada dasarnya adalah gerakan elektron-elektron karena adanya
beda potensial. Hambatan listrik merupakan besaran yang menghalangi arus yang
mengalir dalam suatu penghantar listrik. Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap
benda mempunyai nilai hambat terhadap aliran listrik, yang besarnya tergantung
pada jenis, penampang dan kondisi temperatur. Dengan demikian tahanan besar
nilai hambat listrik tergantung dari jenis bahannya. Secara umum rangkaian
hambatan dikelompokkan menjadi rangkaian hambatan seri, hambatan paralel,
maupun gabungan keduanya. Untuk membuat rangkaian hambatan seri maupun
parallel minimal diperlukan dua hambatan. Adapun, untuk membuat rangkaian
hambatan kombinasi seri-paralel minimal diperlukan tiga hambatan. Jenis-jenis
rangkaian hambatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Menganalisis sebuah rangkaian untuk mengetahui besar arus dan habatan total
pada sebuah rangkaian. Menggunakan perhitungan hukum ohms dalam
penganalisis rangkaian dan kemudian di praktekan menggunakan alat ukur.

Kata Kunci : Arus Liatrik, Hambatan Listrik, Rangkaian Listrik, Alat ukur

1
A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Banyak teknologi baru yang mana tenaga penggeraknya merupakan tenaga


listrik, misalnya kipas angin, mesin cuci, televisi, kulkas, dll. Oleh karena itu
banyak dikembangkan sistem pembangkit tenaga listrik yang menggunakan
berbagai macam sumber tenaga. Listrik itu sendiri merupan suatu bentuk
tenaga atau energi yaitu : panas, cahaya, tenaga mekanik dan tenaga kimiawi
(Suryatmo, 1992:3).

Beberapa contoh energi terbarukan tersebut adalah energi yang berasal dari
tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, yang mana tenaga-tenaga tersebut
diubah menjadi energi listrik yang banyak digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
Konsep dasar serta pengetahuan mengenai kelistrikan sangatlah memiliki
peran penting bagi mahasiswa dikarenakan seiring dengan berkembangnya
zaman listrik digunakan/dimanfaatkan dalam berbagai hal. Oleh karena itu
mahasiswa khususnya mahasiswa teknik seharusnya mengerti mengenai
teknik elektro

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas maka secara umum
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah.

a. Apakah yang dimaksud arus listrik?

b. Apakah yang dimaksud hambatan listrik?

3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
Mengetahui maksud hambatan listrik dan arus listrik

a. Mengetahui prinsip-prinsip yang dipergunakan

b. Mengetahui contoh dari penggunaan kedua masalah yang dibahas


dalam kehidupan sehari hari

2
B. Pembahasan

1. Arus listrik
a. Pengertian arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dari suatu titik
yang berpotensial tinggi ke titik yang berpotensial rendah dalam waktu satu
detik.
Aliran muatan listrik ini melalui sebuah konduktor. Arus ini bergerak dari
potensial tinggi ke potensial rendah, dari kutub positif ke kutub negatif, dari
anoda ke katoda. Arah arus listrik ini berlawanan arah dengan arus elektron.
Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial. Beda potensial
dihasilkan oleh sumber listrik, misalnya baterai atau akumulator. Setiap
sumber listrik selalu mempunyai dua kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub
negatif (–).
Kelebihan energi listrik
a) Lebih midah disalurkan
b) lebih mudah didistri busikan
c) lebih mudah di ubah ke dalam bentuk energi lain

b. Macam-macam arus listrik

Simbol dari arus listrik adalah “ I “, dan terbagi menjadi arus listrik searah
(DC) dan arus listrik bolak balik (AC).
1) Arus searah (Direct Current/DC)
Arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya
negatif saja (tidak berubah dari positif kenegatif, atau sebaliknya
Arus DC juga bias diartikan sebagai arus yang mempunyai nilai tetap atau
konstan terhadap satuan waktu, artinya diamana pun kita meninjau arus
tersebut pada waktu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama
Rangkaian Listrik.
2) Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)

3
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan
waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu
tertentu (mempunyai perioda waktu : T).

c. Kuat Arus Listrik

Arus listrik yang mengalir pada kawat didefinisikan sebagai jumlah total
muatan yang melewatinya per satuan waktu pada suatu titik. Maka arus listrik
I dapat dirumuskan:
Q
I=
t
Keterangan:
i= arus listrik(A)
Q= perubahan muatan (coloumb)
t= perubahan waktu (sekon)

Dengan Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu titik
selama selang waktu Dt . Arus listrik diukur dalam coulomb per sekon dan
diberi nama khusus yaitu ampere yang diambil dari nama fisikawan Prancis
bernama Andre Marie Ampere (1775 – 1836).
Satu ampere didefinisikan sebagai satu coulomb per sekon (1 A = 1 C/s).
Satuan-satuan terkecil yang sering digunakan adalah miliampere (1 mA = 10-
3 A) atau mikroampere (1mA = 10-6 A). Alat untuk mengukur kuat arus
listrik dinamakan amperemeter (disingkat ammeter).

Konduktor banyak mengandung elektron bebas. Berarti, bila kawat


penghantar dihubungkan ke kutubkutub bateraisebenarnya elektron
bermuatan negatiflah yang mengalir pada kawat. Ketika kawat penghantar
pertama kali dihubungkan, beda potensial antara kutub-kutub baterai
mengakibatkan adanya medan listrik di dalam kawat dan paralel
terhadapnya.

4
Dengan demikian, elektron-elektron bebas pada satu ujung kawat tertarik ke
kutub positif, dan pada saat yang sama elektron-elektron meninggalkan
kutub negatif baterai dan memasuki kawat di ujung yang lain. Ada aliran
elektron yang kontinu melalui kawat yang terjadi ketika kawat terhubung ke
kedua kutub. Sesuai dengan ketentuan mengenai muatan positif dan negatif,
dianggap muatan positif mengalir pada satu arah yang tetap ekuivalen
dengan muatan negatif yang mengalir ke arah yang berlawanan, Ketika
membicarakan arus yang mengalir pada rangkaian, yang dimaksud adalah
arah aliran muatan positif. Arah arus yang identik dengan arah muatan
positif ini yang disebut arus konvensional.

2. Hambatan Listrik

a. Pengertian Hambatan Listrik


Hambatan listrik merupakan besaran yang menghalangi arus yang mengalir
dalam suatu penghantar listrik. Dalam fisika hambatan listrik ini pertama kali
diamati oleh George Simon Ohm. Pada 1927, seorang fisikawan Jerman
bernama George Simon Ohm melakukan penelitian untuk mencari hubungan
antara beda potensial dan kuat arus listrik. 1(satu) ohm ialah satu kilo air raksa
yang panjangnya 1,063 m dengan penampang 1 mm2 pada suhu 0o C.

b. Jenis-Jenis Hambatan Listrik


Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap benda mempunyai nilai hambat
terhadap aliran listrik, yang besarnya tergantung pada jenis, penampang dan
kondisi temperatur. Dengan demikian tahanan besar nilai hambat listrik
tergantung dari jenis bahannya. Jenis tahanan yang mempunyai komposisi
bahan dasar yang berbeda.

1) Tahanan karbon arang

5
Tahanan ini banyak dijumpai dipasaran, umumnya mempunyai nilai
kepekaan yang relatif rendah, mempunyai toleransi dan batasan daya
(rating daya ) kecil. Tahanan ini digunakan pada pesawat yang kurang
memerlukan ketelitian yang canggih.
2) Tahanan jembatan kawat metal film
Sebagai contoh, adalah tahanan hantaran kawat dengan dasar
3) Tahanan gulungan kawat
4) Tahanan fungsi suhu dan cahaya

6
C. Penutup

1. Kesimpulan

a) Arus listrik adalah gerakan atau muatan arus listrik. Arus listrik
merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.

Q
Besar kuat arus adalah I =
t
b) Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut :
R = V/I

2. Saran
Memahami dari konsep arus listrik dan hambatan listrik terlebih dahulu.
Pengukuran arus listrik dan hambatan listrik menggunakan rumus hukum ohms
dan pembuktianya bias menggukan alat ukur multimeter

7
DAFTAR PUSTAKA

1. F.Suryatmo, 1992. Dasar-Dasr Teknik Listrik, Jakarta Anggota IKAPI, PT.


RIKANKA CIPTA.
2. Tipler, p.1998. Fisika untuk sains dan teknologi jilid 2. Jakarta Erlangga
3. Giancoli, 2001. Fisika jilid 2.jakarta:Erlangga
4. David Haliday dan Robert reenisck, 1998. Fisiks jilid 2(terjemahan).
Jakarta:Erlangga

Vous aimerez peut-être aussi