Vous êtes sur la page 1sur 9

Dasar Kesehatan Lingkungan

“Akar masalah takjil yang mengandung bahan


berbahaya ”

Disusun oleh:

1. Afifah Khaerunnisa
2. Diana Oktarijani

Politeknik Kesehatan Jakarta II


Jl. Hang Jebat III/F.3 Telp. 7243687
Kebayoran Baru Jakarta Selatan
1. Pengertian menurut WHO dan depkes
Pengertian sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi kesehatan fisik,
mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan
kecacatan.”.

Sedangkan menurut UU No 23 / 1992 Tentang kesehatan “Keadaan sejahtera dari


badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.”
Pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet Riyadi (1976) adalah ”Tempat
pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala
keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut
mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.”

Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai


berikut :

 Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation


(WHO) pengertian Kesehatan Lingkungan : Those aspects of human health
and disease that are determined by factors in the environment. It also refers
to the theory and practice of assessing and controlling factors in the
environment that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”
 Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “Suatu
kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.”
 Jika disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “ Upaya
perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan
menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang
semakin meningkat.”

Zat pewarna ditambahkan pada bahan makanan pada umumnya bertujuan untuk
memperoleh warna makanan yang lebih menarik dan menjadi lebih bervariasi. Zat
pewarna yang digunakan dalam produksi pangan dapat berupa zat pewarna alami
maupun sintetis/buatan.

Seiring perkembangan zaman dan tekanan ekonomi yang sangat tinggi, zat pewarna
yang sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan yang banyak djumpai
dipasaran adalah Rhodamin B. Rhodamin B sering digunakan sebagai pewarna
makanan karena harganya relatif lebih murah daripada pewarna sintetis untuk
pangan yang lain, warna yang dihasilkan lebih menarik dan tingkat stabilitas yang
kuat, warnanya lebih baik daripada pewarna alami. Menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 239/MenKes/Per/V/85 mengenai zat warna tertentu yang
dinyatakan sebagai bahan kimia makanan berbahaya, Rhodamin B merupakan salah
satu zat pewarna sintesis/buatan berbahaya yang dilarang penggunaannya sebagai
bahan kimia makanan tambahan.

Jadi dari pengertian WHO dan depkes dapat dikaitkan pada akar masalah akibat takjil
yang mengandung zat berbahaya, sedangkan pendapat WHO dan depkes sehat
adalah keadaan fisik, sosial yang bebas dari penyakit.
2. Akar masalah
2. Akar masalah
3. Emisi (sumber penyakit)
Dari bagan di atas adalah bahan - bahan kimia berbahaya yang ada didalam
komposisi embuatan takjil. Takjil tersebut mengandung zat yang berbahaya, jika
dimakan oleh manusia lalu masuk ke dalam tubuh sangatlah berbahaya.

4. Ambient (kondisi eksisting) :


 Rhodamin B dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, jika terhirup akan terjadi
iritasi pada saluran pernafasan. Mata yang terkena Rhodamin B juga akan mengalami
iritasi yang ditandai dengan mata kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada
mata. Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir akan pecah-pecah, kering,
gatal, bahkan kulit bibir terkelupas
 Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin merupakan senyawa
halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika tertelan, maka senyawa ini akan berusaha
mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain dalam tubuh,
hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh.

5. Hubungan manusia dan lingkungannya


Lingkungan berpengaruh terhadap manusia yang ada disekitarnya, sebab apabila
suatu lingkungan tidak sehat maka manusianya pun tidak sehat.

6. Jenis tradisional hazard/modern hazard


Dari masalah di atas termasuk modern hazard karena penambahan zat pewarna
sintetis terhadap makanan menggunakan zat pewarna tekstil yaitu rodamin b.

7. Pandangan Ekologi
Di dalam rodamin b mengandung senyawa klorin, klorin sendiri pada suhu ruang berbentuk
sebagai gas. Sifat dasar klorin sendiri adalah gas beracun yang menimbulkan iritasi sistem
pernafasan. Efek toksik klorin berasal dari kekuatan mengoksidasinya.

8. Pandangan Epidemiologi
Menurut WHO, Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan
kandungan logam beratnya. Penggunaan Rhodamin B pada makanan dalam waktu yang
lama akan dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker. Namun demikian,
bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat akan terjadi gejala
akut keracunan Rhodamin B. Bila Rhodamin B tersebut masuk melalui makanan akan
mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan
dengan urine yang berwarna merah maupun merah muda. Selain melalui makanan dan
minuman, Rhodamin B juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, jika terhirup akan
terjadi iritasi pada saluran pernafasan.
Faktor kebakaran hutan dan lahan gambut yang menyebabkan polusi udara
sehingga mengganggu kesehatan masyarakat.

9. Teori Holistik

HE
Kesei
mban RE
gan DI
ekolo TE
gi R

LINGKUNGAN YANKES
STATUS KESEHATAN

PE
RI
LA
KU

Faktor lingkungan merupakan faktor yang terbesar sehingga mempengaruhi status


kesehatan manusia, seperti udara yang tercemar akibat kebakaran lahan gambut
dan hutan sehingga mengganggu pernapasan masyarakat komering ilir. Lalu diikuti
faktor perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan herediter (keturunan).

10. Teori timbangan

K
e
s
m
e
Lingkungan tidak seimbang lebih kearah penyakit, karena manusianya tidak
menjaga lingkungannt dengan baik dan memanfaatkan lingkungan secara berlebihan.
Contohnya membakaral lahan gambut dan hutan untuk dijadikan lahan industry,
perumahan dan ladang sehingga menimbulkan polusi udara yang akan berdampak
terganggunya pernafasan masyarakat sekitar.

11. Teori Epidemiologi


Dari masalah di atas termasuk teori Hippocrates menjelaskan bahwa timbulnya
penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Sehingga mengganggu interaksi
manusia dengan lingkungannya.

12. Prinsip
Dari masalah di atas termasuk prinsip shielding, penggunaan alat pelindung/shield
untuk tidak terkena atau terpapar media yang tercemar seperti udara yang terkena
polusi akibat kebakaran lahan gambut dan hutan. Dapat dijumpai saat orang bekerja
sebagai contoh penggunaan alat pelindung diri/APD.

13. Interverensi
Dari bagan di atas interverensi atau inti dari masalah adalah pemerintah yang
kurang memperhatikan kesenjangan hidup masyarakat dan lingkungan yang sehat,
pemerintah hanya memikirkan keuntungan Negara.
Pertanyaan
1. Ari : bagaimana cara membuka lahan baru di hutan gambut yg efektif
selain membakar?
2. Anita : solusi cepat untuk mengatasi pencemaran udara?
3. Dea F : manfaat lahan gambut untuk manusia?
4. Dea R : efek panjang dari pencemaran udara tersebut?

Jawaban
Manfaat lahan gambut untuk manusia yaitu hutan gambut sebagai peresapan air
hujan jadi bisa menanggulangi banjir dan hutan gambut bermanfaat sebagai lahan
pemukiman dengan ditambah tanah agar tidak jeblos.

Vous aimerez peut-être aussi