Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Nama KK Tn. B
Usia KK 39 tahun
Alamat dan Telepone Jl. Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji RT 3
RW 1 Kota Padang
Pekerjaan KK Swasta N
Pendidikan KK SMA
Status Imunisasi
N Hub dg B Polio Hepatitis DPT
Nama JK Umur Pekerjaan Campa Ket
o KK C
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 k
G
1. Ny.W Pr Istri 34 th Tidak Bekerja Seluruh anggota
2. An. B Lk Anak 5,5 th Tidak Bekerja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ keluarga Tn B
3. An. S Pr Anak 2 th Tidak Bekerja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ mendapatkan
4. Ny S Pr Mertua 58 th Tidak bekerja - - - - - - - - - - - - imunisasi
5. Tn A Lk Mertua 63 th Pensiunan - - - - - - - - - - - - lengkap kecualli
imunisasi terbaru
yaitu imunisasi
difteri
a. Tiper Keluarga
Tipe Keluarga Tn. B adalah tipe keluarga extended family
(keluarga besar). Keluarga Tn. B terdiri dari Tn.B dan Ny.W dan dua
orang anak sepasang perempuan dan laki-laki serta kakek dan nenek
yang tinggal dalam satu rumah. An. B berumur 5 tahun dan An. S
berumur 2 tahun. Didalam keluarga terdapat 2 KK yang pertama
Kepala Keluarga Tn B dan yang kedua Kepala Keluarga Tn. A.
b. Suku Bangsa
Keluarga Tn. B merupakan asli minang dengan suku Tn B yaitu
suku Koto dan Ny. W bersuku Caniago. Ny. W merupakan asli
padang dan orangtuanya asli padang dan sudah lama tinggal di
rumah yang mereka tempati. Bahasa yang digunakan di rumah yaitu
menggunakan bahasa minang dan semua anggota keluarga di rumah
memakai bahasa Minang. Ny W mengatakan selama ini tidak ada
gangguan dalam berkomunikasi antar anggota keluarga.
Masyarakat sekitar Rumah Tn B bersuku caniago dan asli Padang
sehingga lingkungan bersifat homogen). Dalam kehidupan sehari-
hari tidak ada budaya atau pola adat yang mempengaruhi. Hampir
seluruh masyarakat tempat keluarga tinggal adalah etnis minang.
Dalam berpakaian, Ny W terbiasa memakai baju daster atau baju
rumah karena dirinya jarang keluar rumah karena mengasuh anak-
anaknya.
Ny W mengatakan bahwa aktivitas keagamaan banyak dilakukan
di Mesjid Jamia’ seperti pada saat Bulan Ramadhan yatiu sholat
tarawih dan witir berjamaah dan mendengarkan Ceramah oleh ustad-
ustad yang didatangkan dari berbagai macam daerah. Dan juga,
Setiap Subuhnya adanya acara kegiatan didikan subuh dan pesantren
Ramadhan pada anak sekolah SD dan SMP. Gaya rumah dari Tn B
tidak terpengaruh oleh budaya minang, sekitar rumah ada yang
memakai mode rumah gadang walaupun tidak ada lonjong.
Menurut Ny. W kebiasaan berobat keluarga ke klinik kesehatan
yang ditentukan sendiri karena menimbang kepuasaan dan
kecocokan pengobatan disana dan jarang pergi pengobatan ke dukun
ataupun pengobatan alternatif
c. Agama
Keluarga Tn B semua beragama Islam. Keluarga Tn.B meyakini
bahwa penyakit yang diderita oleh keluarga (Ny.R) adalah takdir
dari Tuhan YME dan akan selalu mengusahakan kesembuhan. Ny W
mengatakan sejak melahirkan An. B jarang sekali pergi ke mesjid
untuk menjalankan sholat berjamaah maupun sholat tarawih dan
witir pada saat bulan puasa. Dikarenakan anak-anak selalu rewel
ketika dibawa ke Mesjid. Ny. W mengatakan keluarga tidak terlalu
terlibat dalam kegiatan keagaman di Mesjid seperti acara wirid dan
ceramah.
d. Status Sosial dan Ekonomi
Keluarga Tn B merupakan kelluarga dengan golongan ekonomi
menengah kebawah. Sumber penghasilan keluarga berasal dari Tn B
yang bekerja di Semen Padang dengan penghasilan kurang lebih dari
Rp 2.100.000, perbulan. Sedangkan Tn A memiliki pensiunan
sendiri setiap bulannya yang tanggungan yaitu istrinya sendiri. Ny.
W mengatakan bahwa keluarga memiliki BPJS dengan tempat
berobatnya yaitu klinik Fitria. Ny. W mengatakan bahwa pendapatan
mereka sedang karena untuk memenuhi kebutuhan kedua anaknya.
e. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn B mengatakan bahwa jarang keluar karena suaminya
bekerja setiap harinya. Ny W mengatakan penghiburnya sehari-hari
agar tidak bosan dengan anaknya dan bermain gadget melihat berita
dan gossip terbaru. Biasanya keluarga Tn.B hanya akan pergi
berekreasi keluarga saat musim lebaran datang. Namun, jika
keluarga mempunyai waktu, keluarga akan mengusahakan untuk
berjalan-jalan bersama anggota keluarga. Walaupun demikian,
keluarga Tn.B masih tetap sering berkumpul bersama anggota
keluarga di rumah yaitu saat menonton TV pada malam hari.
Dapur
Kamar 4
Kamar 3
Ruang Keluarga
Kamar 2
kola
Ruang Tamu
Kamar 1
m
Teras
c. Mobilitas Geografis
Keluarga Ny W merupakan penduduk asli Pasar Ambacang, sudah
lama hidup menetap dan tidak pernah pindah rumah atau pun
merantau. Keluarga Ny W sudah sangat bisa beradaptasi dengan
lingkungan tempat beliau dan keluarga tinggal.
d. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Hubungan keluarga Tn.B dengan tetangga berjalan baik. Interaksi
dan komunikasi dalan komunitas berjalan dengan baik. Keluarga
jarang menghadiri perkumpulan yang ada di masyarakat. Penduduk
di lingkungan rumah Tn.B dan Ny.W merupakan penduduk asli dan
hampir semuanya bersuku bangsa minang (Suku Caniago). Sebagian
besar penduduk bekerja sebagai petani, pedagang kecil, wiraswasta,
dan PNS. Jalanan yang terdapat di depan rumah adalah jalanan
setapak yang belum diaspal, biasanya dilalui oleh kendaraan
bermotor. Rumah penduduk beraneka ragam. Ada yang berukuran
besar, ada yang berukuran kecil, ada yang permanen, semi
permanen, bahkan ada yang tidak permanen. Tingkat kepadatan
penduduk sedang. Di lingkungan tempat tinggal tidak ada terdapat
praktek bidan atau pun dokter. Jarak rumah ke pelayanan kesehatan
< 10 km. Lingkungan rumah tidak terlalu kental dengan budaya
masyarakat.
e. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.B sering berkumpul dengan keluarganya yaitu pada
waktu malam hari saat menonton TV bersama. Ketika berkumpul
dengan keluarga, satu sama lainnya anggota keluarga akan berbagi
cerita. Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar berjalan
dengan baik. Akan tetapi, keluarga sangat jarang untuk menghadiri
atau pun mengikuti atau terlibat langsung dalam kegiatan yang ada
dalam masyarakat. Ny W mengatakan bahwa alasan jarang
berkumpul karena Ny W harus mengurus anak-anaknya di rumah,
sedangan Ny S tidak mampu pergi mengikuti cara masyarakat
dikarenakan kakinya yang sakit akibat asam urat. Sedangkan Tn B
hanya pulang sore sehingga untuk mengikuti kegiatan sangatlah
jarang.
f. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat saat ini ada 4 orang dan
terdapat 1 orang yang sakit yaitu Ny.S. Terkait dengan penyakit
yang diderita oleh Ny.S, keluarga senantiasa memeriksakan
kesehatan Ny.S pada unit pelayanan kesehatan yang ada di
lingkungan tempat tinggal. Jika salah satu saja anggota keluarga
yang sakit, maka keluarga akan langsung membawanya berobat pada
unit pelayanan kesehatan seperti klinik kesehatan yang ada. Ny.S
dan keluarga tmempunyai kartu sehat untuk berobat.
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunitas Keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga berjalan dengan baik. Ny.W
mengatakan bahwa komunikasi antar keluarga terbuka. Komunikasi
pun dilakukan secara efektif dan berlangsung dua arah. Bahasa
komunikasi sehari-hari adalah bahasa minang. Keluarga mengatakan
bahwa selama ini tidak terdapat hambatan dan kesulitan dalam
berkomunikasi.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn.B berperan sebagai suami bagi istrinya,dan kepala keluarga
yang bertanggung jawab dan memberi nafkah bagi keluarga. Ny.W
berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga. Akan tetapi, peran
masing-masingnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini
disebabkan karena ada Tn A dan Ny S yanag tinggal dirumah
sehingga pengambilan keputusan diambil oleh mereka berdua.
Dalam Keluarga Tn B dan Ny W hanya menuruti keputusan dan
saran yang diberikan Ny S ketika adanya permsalah dari luar seperti
masyarakat
c. Struktur Peran
Tn B merupakan suami bagi istrinya, dan kepala keluarga yang
bertanggung jawab sebagai pencari nafkah bagi keluarga. Ny W
merupakan istri dari Tn B merupakan sebagai istri dan ibu rumah
tangga yang mengasuh anak-anak ketika Tn B bekerja. Tn A
merupakan mertua dari Tn B berperan sebagai penasehat dan kakek
bagi cucu-cucunya. Sedangkan Ny S merupakan ibu dari Ny W dan
mertua bagi Tn B merupakan nenek bagi cucunya. An B dan An S
merupakan anak-anak dari Tn B dan Ny W
Dalam peran informal, Ny S membantu Ny W mengasuh An S
ketika Ny W mengurus An B yang sakit. Sedangkan Tn A membantu
dari segi keuangan/financial kepada cucu-cucunya. Ny S
mengatakan bahwa An B sering dibiarkan saja memakan jajanan
sembarangan oleh Ny W sehingga An B sering mencret dan kondisi
fisik badannya tidak sesuai dengan seumur dengannya. Ny S juga
membiarkan An B tidak mencuci tangannya sebellum dan sesudah
makan. Sehingga ketika An B ataupun An S sakit, yang menjalankan
kebutuhan rumah tangga adalah Ny S. Walapun terkadang kondisi
dari NyS dengan hipertensi dan sam uratnya tak mampu sehingga
dibantu oleh Tn A.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn.B memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga
seperti norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga Tn.B
berpegang teguh dengan nilai dan norma adat minangkabau dan
agama islam. Ketika ada keluarga yang sakit, langsung dibawa
berobat ke klinik kesehatan. Keluarga sangat jarang membawa
anggota keluarga berobat alternatif/dukun
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Dalam fungsisaling asuh, anak-anak lebih banyak diasuh
dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Ny. W
dibandingkan Tn B dikarenakan Tn B bekerja dari pagi sampai
sore. Ny W mengatakan bahwa anak-anak hanya bisa
menghabiskan waktunya dengan Tn B pada saat weekend
karena waktu kerja dari Tn B. Dalam sehari-hari, anak-anak juga
diasuh oleh Ny S dan Tn A. Ny W mengatakan bahwa selama
pernikahannya kebutuhan dasar dalam hubungan pernikahan
dari segi kejujuran dan keterbukaan serta pembicaraan
cenderung terbuka dalam berbagai masalah.
b. Fungsi Sosialisasi
Dalam menjalankan fungsi sosialisasi, Ny W dalam mengasuh An
B dan An S menunjukkan prilaku disiplin seperti ketika diobservasi
pada saat pengkajian dimana An B hendak ingin berjalan keluar
rumah harus memakai sandal agar kakinya tidak kotor. Namun untuk
penerapan hukuman Ny W mengatakan bahwa melakukan ketika
memang An B tidak menurut terhadap perkataannya. An B terhadap
adiknya An S sangat menyangi, terlihat dari An B mengajak bermain
diteras .
Ny W mengatakan yang bertanggung jawab dalam mengasuh anak
di rumah adalah dirinya sendiri walaupun sedikit dibantu oleh Tn A
dan Ny S. Sedangkan Tn B bertanggung jawab dalam bekerja. Tidak
semua anggota dilibatkan dalam mengasuh anak-anak. Dominannya
Ny W lah yang mengurus dan mengasuh anak-anak dibandingkan Tn
B. Dari segi lingkungan, lingkungan rumah tidak memadai untuk
bermain pada usia pra sekolah dan toodler karena ada kolam di
samping rumah sebesar 4x2 meter sehingga beresiko cidera terhadap
keamanan anak. Peralatan dan permainan pada anak-anak sesuai
dengan susia pada anak-anak.
c. Fungsi Perawat Kesehatan
Dalam menjalankan fungsi perawat kesehatan, keluarga selalu
memperhatikan informasi terbaru mengenai kesehatan. Ny W
mengatakan membaca tentang penyakit difteri yang banyak
mengenai anak yang dapat menyebabkan kematian pada anak
walaupun Ny W belum membawa mereka untuk imunisasi tersebut.
Ny W mengatakan bahwa sehat itu merupakan suatu kondisi diman
tidak ada masalah dari tubuh dan kesehatan merupakan hal utama
bagi keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Kehidupan Keluarga Tn B bergantung pada Tn B, karena Tn B
yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup
(sandang, pangan, dan papan) serta pengobatan istri dan anak-
anaknya.
6. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek
Dalam stressor jangka pendek, Ny W mengatakan stressor jangka
pendeknya adalah masalah kesehatan pada An B yang akhir-akhir ini
mengalami diare walaupun sudah dibawa ke klinik Pengobatan. Pada
saat pengkajian, Ny W mengatakan bahwa An B sedang mengalami
diare dan kemungkinan penyebab dari diarenya adalah makan-
makanan yang di jual di tepi jalan
b. Stressor Jangka Panjang
Dalam stressor jangka panjang, Ny W mengatakan bahwa kondisi
orang tua yaitu Ny S yang mengalami penyakit Hipertensi dan asam
urat walaupun setiap minggunya dilakukan kontrol ke klinik
pengobatan. Namun, Ny W merasa nantinya akan lebih kesulitan
apabila nanti jika Ny S kembali dirawat lagi jika hipertensinya tidak
terkontrol lagi. Hal itu membuat kerepotan dalam mengurus Ny S,
suami, anak-anak dan rumah karena kerabat-kerabat lainnya sudah
merantau dibandingkan Ny W yang tetap tinggal di rumah
orangtuanya.
c. Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap masalah/stressor
Terhadap stress jangka pendek, keluarga mengusahakan agar tidak
muncul stressor penyebab masalah walaupun kelluarga sudah tau
penyebab dari masalh yang sering muncul ketika mengalami stressor
jangka pendek. Sedangkan terhadap stress jangka panjang keluarga
Tn.B mengupayakan pengobatan, pencegahan, dan perawatan
kesehatan terhadap Ny.S
d. Strategi Koping yang digunakan
Dalam menghadapai masalah keluarga menggunakan startegi
dkoping keluarga internal yaitu fleksibilitas peran. Dimana keluarga
harus beradapatasi dengan perubahan perkembangan dan lingkungan
dengan cepat. Seperti ketika An B mengalami sakit demam dan diare
Ny W otomatis membantu dalam segi mengurus pekerjaan rumah
seperti memasak, menyapu serta membantu menjaga An S yang
masih kecil. Sedangkan Ny W berfokus untuk merawat An B yang
sedang sakit.
Disisi lain, ketika Ny S dirawat di rumah sakit akibat hipertensi
dengan kondisi saat itu tidak sadar Tn A membantu Ny W untuk
membersihkan rumah dan menjaga cucunya pada saat siang
dikarenakan Ny W menjaga Ny S pada saat dirawat.
Setiap anggota memiliki cara koping tersendiri untuk mengatasi
masalah, seperti Tn A lebih banyak menggunakan stategi koping
internal dengan dukungan spriritual.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi masalah, terkadang Ny S mengkambinghitamkan
sebuah penyakitnya pada orang lain. Seperti Ny S ketika sudah mulai
mengeluh pusing, sakit kepala, dan kuduk terasa berat. Ny S
menyalahkan Ny W yang memasak makanan yang membuat dirinya
merasa pusing dan sakit kepala. Kemudian ketika diwawancarai
mengenai pelayanan kesehatan tentang kegiatan kontrol hipertensi,
Ny S mengatakan bahwa puskesmas tidak memberikan apa-apa
terkait penyakitnya.
7. PEMERIKSAAN FISIK
Tn B Ny W An B An S Tn A Ny S
B. ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
1. Data Mayor Ketidakmampuan
a. Ny W aktifitas sehari-harinya yaitu dirumah saja menjadi orang tua b.d
dengan menghabiskan waktu dengan bermain gadget kurang pengetahuan
untuk mengetahui info di facebook dan social media
lainnya
b. Ny W membiarkan saja ketika An B jajan
sembarangan, tidak mencuci tangan, dan menggigit
kuku
Data Minor
a. An B memiliki BB diatas ideal (overweight) yaitu
BB : 31 Kg dengan TB : 115. BB idela yaitu 19 Kg
b. Ny. W mngatakan bahwa An B tidak pernah
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan apalagi
setelah bermain.
c. Ny W mengatakan bahwa An B selalu menggigit
jarinya dan makan jajan sembarangan sehingga An B
sering mengalami diare
2 Data Mayir Hambatan
a. Ny W mengatakan bahwa kondisi rumah sejak Pemeliharaan Rumah
memiliki anak 2 orang memang terbengkalai b.d kurang
b. Ny W mengatakan bahwa terdapat kolam disamping pengetahuan
rumahnya walaupun sudah dipagar, namun sulit
mengontrol anak-anak agar tidak mendekat kesana
Data Minor
a. Adanya bau tidak sedap dari arah kolam yang ada
disamping rumah
b. sampah yang diolah dengan cara dibakar, namun
pada saat hari hujan sampah dibiarkan saja, sehingga
terkadang ada nyamuk yang masuk ke dalam rumah.
C. Diagnosa Keperaawatan
1. Ketidakmampuan menjadi orangtua b.d kurang pengetahuan
2. Hambatan Pemeliharaan Rumah b.d kurang pengetahuan