Vous êtes sur la page 1sur 18

LAPORAN KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. B DI WILAYAH RT3


RW 1 KELURAHAN PASA AMBACANG KECAMATAN KURANJI
KOTA PADANG

Puskesmas Ambacang Padang

Oleh:

FINI MARTA VERTYSIA, S.KEP


NIM.1741312046

PRAKTEK PROFESI NERS KEPERAWATAN KELUARGA


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Keluarga Tn. B
DI RT 3 RW 1 KELURAHAN KURANJI PASAR AMBACANG
KOTA PADANG TAHUN 2018

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum

Nama KK Tn. B
Usia KK 39 tahun
Alamat dan Telepone Jl. Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji RT 3
RW 1 Kota Padang
Pekerjaan KK Swasta N
Pendidikan KK SMA

Status Imunisasi
N Hub dg B Polio Hepatitis DPT
Nama JK Umur Pekerjaan Campa Ket
o KK C
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 k
G
1. Ny.W Pr Istri 34 th Tidak Bekerja Seluruh anggota
2. An. B Lk Anak 5,5 th Tidak Bekerja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ keluarga Tn B
3. An. S Pr Anak 2 th Tidak Bekerja √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ mendapatkan
4. Ny S Pr Mertua 58 th Tidak bekerja - - - - - - - - - - - - imunisasi
5. Tn A Lk Mertua 63 th Pensiunan - - - - - - - - - - - - lengkap kecualli
imunisasi terbaru
yaitu imunisasi
difteri

a. Tiper Keluarga
Tipe Keluarga Tn. B adalah tipe keluarga extended family
(keluarga besar). Keluarga Tn. B terdiri dari Tn.B dan Ny.W dan dua
orang anak sepasang perempuan dan laki-laki serta kakek dan nenek
yang tinggal dalam satu rumah. An. B berumur 5 tahun dan An. S
berumur 2 tahun. Didalam keluarga terdapat 2 KK yang pertama
Kepala Keluarga Tn B dan yang kedua Kepala Keluarga Tn. A.
b. Suku Bangsa
Keluarga Tn. B merupakan asli minang dengan suku Tn B yaitu
suku Koto dan Ny. W bersuku Caniago. Ny. W merupakan asli
padang dan orangtuanya asli padang dan sudah lama tinggal di
rumah yang mereka tempati. Bahasa yang digunakan di rumah yaitu
menggunakan bahasa minang dan semua anggota keluarga di rumah
memakai bahasa Minang. Ny W mengatakan selama ini tidak ada
gangguan dalam berkomunikasi antar anggota keluarga.
Masyarakat sekitar Rumah Tn B bersuku caniago dan asli Padang
sehingga lingkungan bersifat homogen). Dalam kehidupan sehari-
hari tidak ada budaya atau pola adat yang mempengaruhi. Hampir
seluruh masyarakat tempat keluarga tinggal adalah etnis minang.
Dalam berpakaian, Ny W terbiasa memakai baju daster atau baju
rumah karena dirinya jarang keluar rumah karena mengasuh anak-
anaknya.
Ny W mengatakan bahwa aktivitas keagamaan banyak dilakukan
di Mesjid Jamia’ seperti pada saat Bulan Ramadhan yatiu sholat
tarawih dan witir berjamaah dan mendengarkan Ceramah oleh ustad-
ustad yang didatangkan dari berbagai macam daerah. Dan juga,
Setiap Subuhnya adanya acara kegiatan didikan subuh dan pesantren
Ramadhan pada anak sekolah SD dan SMP. Gaya rumah dari Tn B
tidak terpengaruh oleh budaya minang, sekitar rumah ada yang
memakai mode rumah gadang walaupun tidak ada lonjong.
Menurut Ny. W kebiasaan berobat keluarga ke klinik kesehatan
yang ditentukan sendiri karena menimbang kepuasaan dan
kecocokan pengobatan disana dan jarang pergi pengobatan ke dukun
ataupun pengobatan alternatif
c. Agama
Keluarga Tn B semua beragama Islam. Keluarga Tn.B meyakini
bahwa penyakit yang diderita oleh keluarga (Ny.R) adalah takdir
dari Tuhan YME dan akan selalu mengusahakan kesembuhan. Ny W
mengatakan sejak melahirkan An. B jarang sekali pergi ke mesjid
untuk menjalankan sholat berjamaah maupun sholat tarawih dan
witir pada saat bulan puasa. Dikarenakan anak-anak selalu rewel
ketika dibawa ke Mesjid. Ny. W mengatakan keluarga tidak terlalu
terlibat dalam kegiatan keagaman di Mesjid seperti acara wirid dan
ceramah.
d. Status Sosial dan Ekonomi
Keluarga Tn B merupakan kelluarga dengan golongan ekonomi
menengah kebawah. Sumber penghasilan keluarga berasal dari Tn B
yang bekerja di Semen Padang dengan penghasilan kurang lebih dari
Rp 2.100.000, perbulan. Sedangkan Tn A memiliki pensiunan
sendiri setiap bulannya yang tanggungan yaitu istrinya sendiri. Ny.
W mengatakan bahwa keluarga memiliki BPJS dengan tempat
berobatnya yaitu klinik Fitria. Ny. W mengatakan bahwa pendapatan
mereka sedang karena untuk memenuhi kebutuhan kedua anaknya.
e. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn B mengatakan bahwa jarang keluar karena suaminya
bekerja setiap harinya. Ny W mengatakan penghiburnya sehari-hari
agar tidak bosan dengan anaknya dan bermain gadget melihat berita
dan gossip terbaru. Biasanya keluarga Tn.B hanya akan pergi
berekreasi keluarga saat musim lebaran datang. Namun, jika
keluarga mempunyai waktu, keluarga akan mengusahakan untuk
berjalan-jalan bersama anggota keluarga. Walaupun demikian,
keluarga Tn.B masih tetap sering berkumpul bersama anggota
keluarga di rumah yaitu saat menonton TV pada malam hari.

2. Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn B adalah tahap perkembangan
Keluarga dengan Pra-anak sekolah, dengan tugas perkembangan
yaitu :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga akan rumah, ruang,
privasi dan keamanan yang memadai
2) Menyosialisasikan anak
3) Mengintregrasikan anak kecil sebagai anggota keluarga baru
sementara memenuhi kebutuhan anak lain
4) Mempertahankan hubungan yang sehat di dalam keluarga
(hubungan pernikahan dan hubungan orang tua dan anak-anak)
dan diluar keluarga (hubungan keluarga dan komunitas)
b. Tahap Perkembangan Keluarga Belum Terpenuhi
1) Menyosialisasikan Anak-Anak
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan kepada Keluarga
Tn B, Bahwa An. B sudah masuk paud dan mengikuti sekolah.
Ny W mengatakan bahwa An B sedang dalam kondisi mencret
walaupun mencret hanya sekali. Ny W mengatakan bahwa An
Bmemang sekalli-kali cuci tangan menggunakan sabun dan
kebiasaan An B yang menggigit jari-jarinya. Selain itu
lingkungan di dekat rumah Tn B mayoritas berdagang dan
pedagang makanan seperti bakso bakar, telur gulung dan lainnya
yang belum tentu higiens.
Berdasarkan hasil pengkajian, Ny W mengatakan bahwa
An B jarang sekali cuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Kebiasaan dalam menggigit jari sering dilakukannya sehingga
Ny W beranggapan An B sering diare dikarenakan kebiasaan
menggigit kuku dan jarang cuci tangan. Selain itu, An B sering
jajan sembarangan di depan mesjid yang kebanyakan pedagang
disanan mayoritas pedagang.
c. Riwayat Keluarga Inti
Tn B dan Ny W sudah menikah selama kurang lebih 10 tahun dan
dikarunia anak sebanyak 2 orang anak yaitu An B dengan jenis
kelamin laki-laki dan An S dengan jenis kelamin perempuan
Riwayat Kesehatan keluarga saat ini :
1) An B
Ny W mengeluhkan saat ini An B yang mengalami BAB lunak
dan cair walaupun masih 1 kali, hal ini sering terjadi pada An B.
Ny W mengatakan bahwa An B pernah memiliki riwayat Diare
disebabkan setelah jajan sembarangan dengan BAB sebanyak 3x
kosistensi encer dan lunak walaupun hanya rawat jalan di Klinik
Pngobatan Fitria. Ny W mengatakan bahwa An B sangat suka
sekali nge-mil sehingga badan An B melebihi Berat Badan anak-
anak seumurnya. Selain itu, An B juga jarang sekali berkumpul
dengan kawan sejawat dengannya, An B hanya menghabiskan
waktu di rumah karena Ny W merasa An B belum terlalu besar
untuk keluar dari rumah. Saat dilakukan pengkajian didapatkan
hasil bahwa BB An B yaitu 31 Kg, dan TB : 115 cm.
2) Ny S
Ny S mengatakan bahwa dirinya menderita penyakit
hipertensi sudah ±5 tahun sampai sekarang dan pernah dirawat
dengan kondisi tidak sadarkan waktu itu dengan TD : 210/170
mmHg. Ny S mengatakan saat ini mengeluh kepala sakit,
pusing, kuduk terasa kaku dan sulit untuk tidur dimalam hari.
Ny S mengatakan bahwa dirinya ada memakan obat penurun
tensi dan melakukan kontrol ke Klinik pengobatan Fitria
menggunakan Kartu BPJS. Ny S mengaku memang terkadang ia
memakan makanan yang merupakan pantangan dari penderita
hipertensi dan jarang minum serta makan sayur dan buah-
buahan karena Ny S beranggap ketika ia makan sayur asam urat
yang ia derita akan kambuh lagi. Ketika dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital : TD : 180/100 mmHg, Nadi : 98x/menit, Suhu
: 37’, Respirasi : 25x/menit.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ny W mengatakan bahwa orang tua dari Tn B sudah meninggal
sedangkan orang tua Ny W masih hidup dan tinggal di rumah
bersama Ny W. Ny W mengatakan bahwa dirinya dulu menikah
pada saat berumur 24 tahun, tidak dijodohkan.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
 Rumah keluarga Tn.B adalah rumah permanen, lantai dari
semen, tembok permanen dan kuat. Perabotan rumah tidak
tersusun dengan rapi. Rumah terdiri dari 4 buah kamar tidur
dengan ukuran 3x2 m. Privasi keluarga terjamin karena setiap
kamar mempunyai pintu dan kunci. 1 buah ruang tamu, 1 buah
ruang keluarga, dan 1 kamar mandi. Di ruang keluarga terdapat
1 buah TV dan kursi. Ventilasi dan penerangan di dalam rumah
cukup baik. Ada jendela kamar yang selalu dibuka dan ada yang
tidak. Ny W mengatakan bahwa kondisi rumah sejak memiliki
anak 2 orang memang terbengkalai. Ny W mengatakan bahwa
terdapat kolam disamping rumahnya walaupun sudah dipagar,
namun sulit mengontrol anak-anak agar tidak mendekat kesana
 Sumber air minum berasal sumur bor sendiri. Kondisi air bersih,
jernih, dan tidak berbau. Sampah dikumpulkan di belakang
rumah lalu dibakar. Kalau hujan, sampah dibiarkan saja,
sehingga terkadang ada nyamuk yang masuk ke dalam rumah.
Limbah rumah tangga dibuang ke got di belakang rumah dengan
kondisi terbuka. Pekarangan rumah cukup hanya ada seikit
tanaman bungan dan tidak ada tanaman obat, tetapi tidak terlalu
dimanfaatkan untuk menanam tumbuhan obat. Jamban/WC
keluarga berada di dalam rumah. Jarak pembuangan dengan
sumber air minum <10 meter.
 Saat pengkajian, terlihat kondisi rumah kurang bersih. Tetapi
masih ditemui, beberapa sudut ruangan di rumah yang masih
kurang tertata dengan baik, seperti adanya kain yang bertumpuk.
Tingkat keamanan di rumah cukup baik, seperti tidak pernah
terjadi kebakaran atau pun kemalingan.Namun, di samping
rumah ada kolam yang jarang dibersihkan setiap minggunya dan
berdekatan dengan got dan perkebunan. Pada saat pengkaian,
bau yang tidak sedap dari arah kolam yang ada disamping
rumah.
b. Denah Rumah
Kamar mandi

Dapur
Kamar 4

Kamar 3
Ruang Keluarga

Kamar 2

kola
Ruang Tamu
Kamar 1
m

Teras

c. Mobilitas Geografis
Keluarga Ny W merupakan penduduk asli Pasar Ambacang, sudah
lama hidup menetap dan tidak pernah pindah rumah atau pun
merantau. Keluarga Ny W sudah sangat bisa beradaptasi dengan
lingkungan tempat beliau dan keluarga tinggal.
d. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Hubungan keluarga Tn.B dengan tetangga berjalan baik. Interaksi
dan komunikasi dalan komunitas berjalan dengan baik. Keluarga
jarang menghadiri perkumpulan yang ada di masyarakat. Penduduk
di lingkungan rumah Tn.B dan Ny.W merupakan penduduk asli dan
hampir semuanya bersuku bangsa minang (Suku Caniago). Sebagian
besar penduduk bekerja sebagai petani, pedagang kecil, wiraswasta,
dan PNS. Jalanan yang terdapat di depan rumah adalah jalanan
setapak yang belum diaspal, biasanya dilalui oleh kendaraan
bermotor. Rumah penduduk beraneka ragam. Ada yang berukuran
besar, ada yang berukuran kecil, ada yang permanen, semi
permanen, bahkan ada yang tidak permanen. Tingkat kepadatan
penduduk sedang. Di lingkungan tempat tinggal tidak ada terdapat
praktek bidan atau pun dokter. Jarak rumah ke pelayanan kesehatan
< 10 km. Lingkungan rumah tidak terlalu kental dengan budaya
masyarakat.
e. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.B sering berkumpul dengan keluarganya yaitu pada
waktu malam hari saat menonton TV bersama. Ketika berkumpul
dengan keluarga, satu sama lainnya anggota keluarga akan berbagi
cerita. Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar berjalan
dengan baik. Akan tetapi, keluarga sangat jarang untuk menghadiri
atau pun mengikuti atau terlibat langsung dalam kegiatan yang ada
dalam masyarakat. Ny W mengatakan bahwa alasan jarang
berkumpul karena Ny W harus mengurus anak-anaknya di rumah,
sedangan Ny S tidak mampu pergi mengikuti cara masyarakat
dikarenakan kakinya yang sakit akibat asam urat. Sedangkan Tn B
hanya pulang sore sehingga untuk mengikuti kegiatan sangatlah
jarang.
f. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat saat ini ada 4 orang dan
terdapat 1 orang yang sakit yaitu Ny.S. Terkait dengan penyakit
yang diderita oleh Ny.S, keluarga senantiasa memeriksakan
kesehatan Ny.S pada unit pelayanan kesehatan yang ada di
lingkungan tempat tinggal. Jika salah satu saja anggota keluarga
yang sakit, maka keluarga akan langsung membawanya berobat pada
unit pelayanan kesehatan seperti klinik kesehatan yang ada. Ny.S
dan keluarga tmempunyai kartu sehat untuk berobat.

4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunitas Keluarga
Komunikasi antara anggota keluarga berjalan dengan baik. Ny.W
mengatakan bahwa komunikasi antar keluarga terbuka. Komunikasi
pun dilakukan secara efektif dan berlangsung dua arah. Bahasa
komunikasi sehari-hari adalah bahasa minang. Keluarga mengatakan
bahwa selama ini tidak terdapat hambatan dan kesulitan dalam
berkomunikasi.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Tn.B berperan sebagai suami bagi istrinya,dan kepala keluarga
yang bertanggung jawab dan memberi nafkah bagi keluarga. Ny.W
berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga. Akan tetapi, peran
masing-masingnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini
disebabkan karena ada Tn A dan Ny S yanag tinggal dirumah
sehingga pengambilan keputusan diambil oleh mereka berdua.
Dalam Keluarga Tn B dan Ny W hanya menuruti keputusan dan
saran yang diberikan Ny S ketika adanya permsalah dari luar seperti
masyarakat
c. Struktur Peran
Tn B merupakan suami bagi istrinya, dan kepala keluarga yang
bertanggung jawab sebagai pencari nafkah bagi keluarga. Ny W
merupakan istri dari Tn B merupakan sebagai istri dan ibu rumah
tangga yang mengasuh anak-anak ketika Tn B bekerja. Tn A
merupakan mertua dari Tn B berperan sebagai penasehat dan kakek
bagi cucu-cucunya. Sedangkan Ny S merupakan ibu dari Ny W dan
mertua bagi Tn B merupakan nenek bagi cucunya. An B dan An S
merupakan anak-anak dari Tn B dan Ny W
Dalam peran informal, Ny S membantu Ny W mengasuh An S
ketika Ny W mengurus An B yang sakit. Sedangkan Tn A membantu
dari segi keuangan/financial kepada cucu-cucunya. Ny S
mengatakan bahwa An B sering dibiarkan saja memakan jajanan
sembarangan oleh Ny W sehingga An B sering mencret dan kondisi
fisik badannya tidak sesuai dengan seumur dengannya. Ny S juga
membiarkan An B tidak mencuci tangannya sebellum dan sesudah
makan. Sehingga ketika An B ataupun An S sakit, yang menjalankan
kebutuhan rumah tangga adalah Ny S. Walapun terkadang kondisi
dari NyS dengan hipertensi dan sam uratnya tak mampu sehingga
dibantu oleh Tn A.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn.B memiliki nilai dan norma dalam membina keluarga
seperti norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Keluarga Tn.B
berpegang teguh dengan nilai dan norma adat minangkabau dan
agama islam. Ketika ada keluarga yang sakit, langsung dibawa
berobat ke klinik kesehatan. Keluarga sangat jarang membawa
anggota keluarga berobat alternatif/dukun

5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Dalam fungsisaling asuh, anak-anak lebih banyak diasuh
dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Ny. W
dibandingkan Tn B dikarenakan Tn B bekerja dari pagi sampai
sore. Ny W mengatakan bahwa anak-anak hanya bisa
menghabiskan waktunya dengan Tn B pada saat weekend
karena waktu kerja dari Tn B. Dalam sehari-hari, anak-anak juga
diasuh oleh Ny S dan Tn A. Ny W mengatakan bahwa selama
pernikahannya kebutuhan dasar dalam hubungan pernikahan
dari segi kejujuran dan keterbukaan serta pembicaraan
cenderung terbuka dalam berbagai masalah.
b. Fungsi Sosialisasi
Dalam menjalankan fungsi sosialisasi, Ny W dalam mengasuh An
B dan An S menunjukkan prilaku disiplin seperti ketika diobservasi
pada saat pengkajian dimana An B hendak ingin berjalan keluar
rumah harus memakai sandal agar kakinya tidak kotor. Namun untuk
penerapan hukuman Ny W mengatakan bahwa melakukan ketika
memang An B tidak menurut terhadap perkataannya. An B terhadap
adiknya An S sangat menyangi, terlihat dari An B mengajak bermain
diteras .
Ny W mengatakan yang bertanggung jawab dalam mengasuh anak
di rumah adalah dirinya sendiri walaupun sedikit dibantu oleh Tn A
dan Ny S. Sedangkan Tn B bertanggung jawab dalam bekerja. Tidak
semua anggota dilibatkan dalam mengasuh anak-anak. Dominannya
Ny W lah yang mengurus dan mengasuh anak-anak dibandingkan Tn
B. Dari segi lingkungan, lingkungan rumah tidak memadai untuk
bermain pada usia pra sekolah dan toodler karena ada kolam di
samping rumah sebesar 4x2 meter sehingga beresiko cidera terhadap
keamanan anak. Peralatan dan permainan pada anak-anak sesuai
dengan susia pada anak-anak.
c. Fungsi Perawat Kesehatan
Dalam menjalankan fungsi perawat kesehatan, keluarga selalu
memperhatikan informasi terbaru mengenai kesehatan. Ny W
mengatakan membaca tentang penyakit difteri yang banyak
mengenai anak yang dapat menyebabkan kematian pada anak
walaupun Ny W belum membawa mereka untuk imunisasi tersebut.
Ny W mengatakan bahwa sehat itu merupakan suatu kondisi diman
tidak ada masalah dari tubuh dan kesehatan merupakan hal utama
bagi keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Kehidupan Keluarga Tn B bergantung pada Tn B, karena Tn B
yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup
(sandang, pangan, dan papan) serta pengobatan istri dan anak-
anaknya.
6. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor Jangka Pendek
Dalam stressor jangka pendek, Ny W mengatakan stressor jangka
pendeknya adalah masalah kesehatan pada An B yang akhir-akhir ini
mengalami diare walaupun sudah dibawa ke klinik Pengobatan. Pada
saat pengkajian, Ny W mengatakan bahwa An B sedang mengalami
diare dan kemungkinan penyebab dari diarenya adalah makan-
makanan yang di jual di tepi jalan
b. Stressor Jangka Panjang
Dalam stressor jangka panjang, Ny W mengatakan bahwa kondisi
orang tua yaitu Ny S yang mengalami penyakit Hipertensi dan asam
urat walaupun setiap minggunya dilakukan kontrol ke klinik
pengobatan. Namun, Ny W merasa nantinya akan lebih kesulitan
apabila nanti jika Ny S kembali dirawat lagi jika hipertensinya tidak
terkontrol lagi. Hal itu membuat kerepotan dalam mengurus Ny S,
suami, anak-anak dan rumah karena kerabat-kerabat lainnya sudah
merantau dibandingkan Ny W yang tetap tinggal di rumah
orangtuanya.
c. Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap masalah/stressor
Terhadap stress jangka pendek, keluarga mengusahakan agar tidak
muncul stressor penyebab masalah walaupun kelluarga sudah tau
penyebab dari masalh yang sering muncul ketika mengalami stressor
jangka pendek. Sedangkan terhadap stress jangka panjang keluarga
Tn.B mengupayakan pengobatan, pencegahan, dan perawatan
kesehatan terhadap Ny.S
d. Strategi Koping yang digunakan
Dalam menghadapai masalah keluarga menggunakan startegi
dkoping keluarga internal yaitu fleksibilitas peran. Dimana keluarga
harus beradapatasi dengan perubahan perkembangan dan lingkungan
dengan cepat. Seperti ketika An B mengalami sakit demam dan diare
Ny W otomatis membantu dalam segi mengurus pekerjaan rumah
seperti memasak, menyapu serta membantu menjaga An S yang
masih kecil. Sedangkan Ny W berfokus untuk merawat An B yang
sedang sakit.
Disisi lain, ketika Ny S dirawat di rumah sakit akibat hipertensi
dengan kondisi saat itu tidak sadar Tn A membantu Ny W untuk
membersihkan rumah dan menjaga cucunya pada saat siang
dikarenakan Ny W menjaga Ny S pada saat dirawat.
Setiap anggota memiliki cara koping tersendiri untuk mengatasi
masalah, seperti Tn A lebih banyak menggunakan stategi koping
internal dengan dukungan spriritual.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dalam menghadapi masalah, terkadang Ny S mengkambinghitamkan
sebuah penyakitnya pada orang lain. Seperti Ny S ketika sudah mulai
mengeluh pusing, sakit kepala, dan kuduk terasa berat. Ny S
menyalahkan Ny W yang memasak makanan yang membuat dirinya
merasa pusing dan sakit kepala. Kemudian ketika diwawancarai
mengenai pelayanan kesehatan tentang kegiatan kontrol hipertensi,
Ny S mengatakan bahwa puskesmas tidak memberikan apa-apa
terkait penyakitnya.
7. PEMERIKSAAN FISIK
Tn B Ny W An B An S Tn A Ny S

Tidak Baik Baik Baik Tidak terkaji Kurang baik


Keadaan
terkaji Bb : 31 kg Bb : 8 kg
Umum
Tb : 115 cm Tb : 73 cm
Kesadaran CMC cmc cmc Cmc
TD : 120/80 mmhg Suhu : 37’C Suhu : 37,5 TD : 180/100
N : 78x/menit RR : 23c/menit RR : 2x/menit mmhg
Tanda-
Suhu : 36’C N : 92x/menit
tanda vital
RR : 20x/menit Suhu : 36,5 C
RR : 25 x/menit
Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan, kanan, kanan, kanan,
Kepala :
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak Palpasi : tidak
nyeri, tidak nyeri, tidak ada nyeri, tidak ada nyeri, tidak
benjolan, massa benjolan, massa benjolan, massa benjolan, massa
Inspeksi : rambut Inspeksi : rambut Inspeksi : rambut Inspeksi : rambut
Rambut
hitam, rontok (-) hitam, rontok (-) hitam, rontok (-) hitam, rontok (-)
Konjugtiva anemis Konjugtiva anemis Konjugtiva Konjugtiva
Mata (-), ikterik (-), , (-), ikterik (-), , anemis (-), anemis (-),
ikterik (-), , ikterik (-), ,
Tidak ada serumen, Tidak ada serumen, Tidak ada Tidak ada
tidak ada gangguan tidak ada gangguan serumen, tidak serumen, tidak
Telinga
pendengaran pendengaran ada gangguan ada gangguan
pendengaran pendengaran
Inspeksi : tidak ada Inspeksi : tidak ada Inspeksi : tidak Inspeksi : tidak
secret, polip dan secret, polip dan ada secret, polip ada secret, polip
Hidung
penyumbatan penyumbatan dan dan
penyumbatan penyumbatan
Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab, Bibir lembab,
Mulut membrane mukosa membrane mukosa membrane membrane
lembab lembab mukosa lembab mukosa lembab
Tidak ada lesi, tidak Tidak ada lesi, tidak Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
Kulit
pucat pucat tidak pucat tidak pucat
Inspeksi : tidak Inspeksi : tidak Inspeksi : tidak Inspeksi : tidak
pembengkakakan pembengkakakan pembengkakakan pembengkakakan
Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak ada Palpasi : tidak Palpasi : tidak
Leher pembesaran kelenjer pembesaran kelenjer ada pembesaran ada pembesaran
tiroid dan kelenjer tiroid dan kelenjer kelenjer tiroid kelenjer tiroid
getah bening getah bening dan kelenjer dan kelenjer
getah bening getah bening
Thorak
Simtetris kiri dan Simtetris kiri dan Simtetris kiri dan Simtetris kiri dan
kanan, retriksi kanan, retriksi kanan, retriksi kanan, retriksi
dinding dada tidak dinding dada tidak dinding dada dinding dada
Inspeksi ada, otot bantu nafas ada, otot bantu nafas tidak ada, otot tidak ada, otot
tidak ada, lesi tidak tidak ada, lesi tidak bantu nafas tidak bantu nafas tidak
ada ada ada, lesi tidak ada, lesi tidak
ada ada
Nyerti tekan tidak Nyerti tekan tidak Nyerti tekan Nyerti tekan
Palpasi ada, teraba hangat ada, teraba hangat tidak ada, teraba tidak ada, teraba
hangat hangat
Perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor
Auskultasi Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
tambahan tidak ada tambahan tidak ada tambahan tidak tambahan tidak
ada ada
Abdomen
Tampak luka Caesar Tidak ada lesi, Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
di abdomen bagian
Inspeksi
bawah, acites (-),
strecmact (=)
Nyeri tekan tidak Nyeri tekan tidak Nyeri tekan tidak Nyeri tekan tidak
Palpasi
ada ada ada ada
Perkusi Tympani Tympani Tympani Tympani
Bising usu tidak ada Bising usu tidak ada Bising usu tidak Bising usu tidak
Auskultasi
ada ada
Genitalia/ Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
anus
Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan Asimetris kiri
kanan, tidak ada kanan, tidak ada kanan, tidak ada dan kanan,
lesi,t lesi,t lesi,t adanya
Ekstrimitas pembekakakan,
merah pada
sendi-sendi dan
memerah

B. ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
1. Data Mayor Ketidakmampuan
a. Ny W aktifitas sehari-harinya yaitu dirumah saja menjadi orang tua b.d
dengan menghabiskan waktu dengan bermain gadget kurang pengetahuan
untuk mengetahui info di facebook dan social media
lainnya
b. Ny W membiarkan saja ketika An B jajan
sembarangan, tidak mencuci tangan, dan menggigit
kuku

Data Minor
a. An B memiliki BB diatas ideal (overweight) yaitu
BB : 31 Kg dengan TB : 115. BB idela yaitu 19 Kg
b. Ny. W mngatakan bahwa An B tidak pernah
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan apalagi
setelah bermain.
c. Ny W mengatakan bahwa An B selalu menggigit
jarinya dan makan jajan sembarangan sehingga An B
sering mengalami diare
2 Data Mayir Hambatan
a. Ny W mengatakan bahwa kondisi rumah sejak Pemeliharaan Rumah
memiliki anak 2 orang memang terbengkalai b.d kurang
b. Ny W mengatakan bahwa terdapat kolam disamping pengetahuan
rumahnya walaupun sudah dipagar, namun sulit
mengontrol anak-anak agar tidak mendekat kesana

Data Minor
a. Adanya bau tidak sedap dari arah kolam yang ada
disamping rumah
b. sampah yang diolah dengan cara dibakar, namun
pada saat hari hujan sampah dibiarkan saja, sehingga
terkadang ada nyamuk yang masuk ke dalam rumah.
C. Diagnosa Keperaawatan
1. Ketidakmampuan menjadi orangtua b.d kurang pengetahuan
2. Hambatan Pemeliharaan Rumah b.d kurang pengetahuan

D. NANDA NOC NIC


No NANDA NOC NIC
1 Ketidakmampuan Parenting Performance : Health Education
menjadi orang tua Preschooler a. menargetkan kelompok berisiko
b.d kurang a. mengajarkan aturan perilaku tinggi dan rentang usia yang
pengetahuan keluarga akan paling diuntungkan dari
b. mendorong penjelajahan pendidikan kesehatan
lingkungan yang aman b. Sasaran yang perlu
c. Monitor lingkungan belajar diidentifikasi pada Orang Sehat
prasekolah 2010: Promosi Kesehatan
d. Menggunakan disiplin sesuai Nasional dan Tujuan
usia Pencegahan penyakit, atau
e. Menyediakan kebutuhan khusus kebutuhan Lokal, negara
anak-anak bagian, dan nasional
f. Mempertahankan lingkungan c. mengidentifikasi faktor internal
tidur yang aman atau eksternal yang dapat
g. Menanggapi secara konstruktif meningkatkan atau mengurangi
terhadap persaingan antar motivasi untuk perilaku yang
saudara. sehat
h. Mengajarkan kebersihan mulut. d. Tentukan pengetahuan
i. Mengajarkan keamanan pribadi kesehatan saat ini dan perilaku
orang asing. gaya hidup individu, keluarga,
j. Mengaarkan hand hygiene atau kelompok sasaran
e. merumuskan tujuan untuk
program pendidikan kesehatan
f.
2. Hambatan Safe Home Enviroment Home maintenance Assistance
Pemeliharaan a. Perawatan gedung. (Bantuan Perawatan Rumah)
Rumah b.d kurang b. Ketersediaan air bersih. Defenisi ; Membantu pasien /
pengetahuan c. Penyimpanan makanan yang keluarga untuk menjaga rumah
aman. sebagai tempat yang bersih, aman,
d. Persiapan makanan yang aman. dan menyenangkan untuk ditinggali
e. Kebersihan tempat tinggal. a. Tentukan persyaratan
f. Kunci jendela. perawatan rumah pasien
g. Kunci pintu. b. Libatkan pasien / keluarga
h. Area bermain keamanan. dalam menentukan kebutuhan
perawatan di rumah
c. Sarankan perubahan struktural
yang diperlukan untuk
membuat rumah dapat diakses
d. Berikan informasi tentang
bagaimana membuat
lingkungan yang aman dan
bersih
e. Bantu anggota keluarga untuk
mengembangkan espektasi
yang realistis dari mereka
dalam menjalankan peran
mereka
f. Sarankan pengentasan semua
bau yang menyinggung
g. Tinjau biaya pemeliharaan yang
dibutuhkan dan sumber daya
yang tersedia
h. Berikan informasi tentang
perawatan yang tenang, sesuai
kebutuhan

Vous aimerez peut-être aussi