Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Keasaman atau pH tanah adalah sifat tanah yang perlu diketahui, karena
menunjukan adanya hubungan ph dengan ketersediaan unsur hara dan juga hubungan
antara ph dengan sifat – sifat tanah. Skala ph mencakup dari nilai 0 sampai dengan
14. Untuk nilai 7 ph tersebut dikatakan netral, nilai dibawah 7 dikatakan asam dan
basa bila nilai diatas 7. Ditinjau dari kondisi tanah ph tertentu cenderung dikaitkan
dan dihubungkan, tanah dengan ph 8 dan diatasnya biasanya didominasi oleh
hidrolisa karbonat dan mereka dikembangkan dari bahan induk, namun juga
dipengaruhi oleh dekomposisi bahan organik, pengendapan vegetasi alami,
kedalaman tanah dan penggenangan. Reaksi ph tanah bukan sifat dari morfologi
tanah melainkan sifat dari kimia tanah, pengukuran ph tanah yang dilakukan
memberikan keterangan tentang kebutuhan kapur, respon tanah, dan proses kimia
yang mungkin berlangsung dalam proses pembentukan tanah yang uumnya
berhubungan dengan reaksi tanah.
Terdapat dua jenis reaksi atau kemasaman tanah yakni kemasaman aktif dan
potensial. Reaksi tanah aktif ialah yang diukur konsentrasi hidrogen bebas yang
terdapat dalam larutan, reaksi tanah potensial ialah banyaknya kadar hidrogen dapat
ditukar baik yang terjerap oleh kompleks koloid tanah maupun yang terdapat dalam
larutan. Tanah asam banyak mengandung ion H+ yang dapat ditukar sedangkan tanah
alkali kaya unsur – unsur basa yang dapat di tukar. Tanah yang terlalu masam dapat
dinaikan ph nya dengan cara menambah kapur dalam tanah, sedangkkan tanah yang
terlalu alkalis dapat diturunkan ph nya dengan menambahkan belerang.
Umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada keadaan ph
netral karena pada ph tersebut kebanyakn unsur hara dapat larut dalam air. Mengingat
besrnya pengaruh ph terhadap pertumbuha tanaman, maka para ahli melakukan
1
penyelidikan guna memperoleh pengetahuan tentang ph dan bagaimana cara yang
dapat dilakukan bila mengetahui keadaan suatu ph dilapangan yang cocok untuk
keperluan budidaya tanaman.
Penentuan ph tanah adalah salah satu uji yang paling penting yang dapat
digunakan untuk mediagnosis masalah pertumbuhan tanaman. Misalnya, daun yang
berwarna hijau pucat pada tanaman yang sakit dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Apabila ph tanahnya serendah 5,5 atau kurang, maka penyakit tanaman itu mungkin
tidak disebabkan oleh difesiensi besi, karena senyawa – senyawa besi mudah larut
dalam keadaan asam. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan pratikum
mengenai kemasaman tanah.
Adapaun tujuan pratikum kali ini yaitu untuk mengetahui cara mengukur ph
tanah actual.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kemasaman tanah merupakan salah satu sifat yang penting. Sebab terdapat
hubungan ph dengan ketersediaan unsur hara, juga terdapat beberapa hubungan antara
PH dan semua pembentukan serta sifat-sifat tanah. Pada umumnya PH tanah
ditentukan oleh : 1. Pencampuran satu bagian tanah dengan dua bagian air suling
(bahan lain yang sesuai seperti larutan garam netral), 2. Campurkanlah mereka untuk
mendapatkan tanah dan air sampai mendekati ketesimbangan, dan kemudian, 3.
Ukurlah PH suspensi tanah. Terdapat beberapa komponen dalam tanah yang
mempengaruhi konsentrasi larutan tanah. Keadaan dipersukar oleh bahan-bahan tanah
besar perubahannya diantara interaksi. Bagian ini dimulai dengan suatu PH tertentu
dan faktor-faktor yang mengendalikan PH pada ebagian besar tanah, yang umumnya
berkisar 4-10, PH kurang dari 4, biasanya dikaitkan dengan hadirnya asam kuat
seperti asam sulfat (Foth,2000).
3
pengaruh garam-garam terlarut didalam tanah didaerah-daerah yang tanahnya kering,
atau sebagai akibat penambahan irigasi (Hardjowigeno,2007).
Komponen kimia tanah sangat berperan dalam menentukan sifat dan ciri tanah
pada umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Uraian kimia tanah banyak
menjelaskan tentang reaksi-reaksi kimia yang menyangkut masalah-masalah
ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Hal-hal yang banyak berkaitan dengan
masalah tersebut diatas adalah penyerapan dan pertukaran kation, sifat dari tanah,
reaksi tanah, dan pengelolaannya (Hanafiah,2014).
4
BAB III. METODE PRATIKUM
Pratikum kemasaman tanah (ph tanah) ini dilaksanakan pada hari jum’at 13
april 2018, mulai pukul15.40 – 16.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Fisika
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Alat yang digunakan pada saat pratikum adalah PH stick, botol kocok, alat
tulis, dan timbangan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah sampel tanah kering
udara dari klu dan aquades.
5
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tanah yang diukur
menggunakan ph stick hasil dari tanah klu yaitu 5, pada tabah loteng hasilnya
yaitu 7. Makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, semakin masam tanah
tersebut. Didalam tanah selain H+ dan ion-ion lain ditemukn pula ion OH-
lebih tinggi dari pada banyaknya H+ yang jumlahnya berbanding terbalik
dengan banyaknya H+. Pada tanah-tanah yyang masam jumlah ion H+ lebih
tinggi dari OH- sedangkan pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak
dari pada H+.
6
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa kandungan ph pada tanah
masih memungkinkan tumbuhan bisa tumbuh dengan baik. Hal ini sesuai
dengn pendapat Hanafiah (2014) yang mengemukakan bahwa tanaman dapat
tumbuh pada kisaran ph 4,0 sampai 8,0.
7
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pengukuran PH tanah dilakukan dengan menggunakan PH stick. Pengukuran
PH sangat penting karena merupakan sifat kimia tanah yang dapat
mempengaruhi mikroorganisme didalam tanah.
5.2 Saran
Saat mengamati PH tanah dilaboratorium sebaiknya dilakukan dengan
hati-hati dan teliti agar tidak menjadi kekeliriuan saat pengamatan
sebelumnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Herry D. 2000. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Pairunan A, dkk, 2007. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Makassar : Badan Kerja Sama
Sutedjo, Mul mulyani. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. Jakarta : PT. Rineka cipta.