Vous êtes sur la page 1sur 67

ARAH PENGEMBANGAN PELAYANAN

KESEHATAN DI INDONESIA

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan


Labuan Bajo, Mei 2013
Jaminan Kesehatan
adalah perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan
dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan
dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap
orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh pemerintah

Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional


berdasarkan prinsip ASURANSI SOSIAL dan EKUITAS
(Pasal 19, UU No 40 thaun 2004)
2
MENGAPA PERLU MEMILIKI
JAMINAN KESEHATAN

Biaya Kesehatan tidak dapat ditanggung oleh individu atau


keluarga
Bergotong royong agar dapat membiayai pelayanan kesehatan
bersama “ringan sama dijinjing berat sama dipikul “ shg ada
kepastian biaya
Agar terjadi subsidi antara yang sehat dgn yg sakit, antara yg
muda & tua, antara individu dan antar daerah

3
BAGAIMANA MENJADI PESERTA

Setiap Penduduk Wajib menjadi Peserta Jaminan


Kesehatan, dan Untuk Menjadi Peserta harus
membayar Iuran kepada BPJS Kes. Cab. terdekat
Bagi yang tidak mampu membayar, iuran dibayar
Pemerintah sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Peserta PBI ditetapkan oleh Pemerintah, bukan
mendaftarkan dirinya menjadi peserta PBI
4
PAKET MANFAAT JKN
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan
PERSEORANGAN, mencakup pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, termasuk
obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.

Pelayanan yang dibatasi meliputi; kaca mata, alat


bantu dengar (hearing aid), alat bantu gerak (tongkat
penyangga, kursi roda dan korset),
Pelayanan yg tidak dijamin;
a) Tidak sesuai prosedur
b) Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJS
c) Pelayanan bertujuan kosmetik,
d) General check up, pengobatan alternatif,
e) Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan
Impotensi,
f) Pelayanan Kes Pada Saat Bencana
PROSEDUR PELAYANAN PESERTA JKN

Untuk pertama kali setiap Peserta didaftarkan oleh BPJS


Kesehatan pada satu FasKes tingkat pertama yang
1
ditetapkan oleh BPJS Kesehatan setelah mendapat
rekomendasi dinkes kabupaten/kota

Dalam jangka waktu paling sedikit 3 (tiga) bulan


2 selanjutnya Peserta berhak memilih Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama yang diinginkan

Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada


3 Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta
terdaftar
6
PROSEDUR PELAYANAN PESERTA JKN

Dalam keadaan tertentu, ketentuan ayat 3 tidak


berlaku bagi Peserta yang:
4 a. berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama tempat Peserta terdaftar; atau
b. dalam keadaan kegawatdaruratan medis

Jika peserta memerlukan layanan rujukan, maka Faskes


5 tk pertama harus merujuk ke Faskes rujukan tk lanjut yg
terdekat, sesuai sistem rujukan yang diatur dalam
ketentuan peraturan yg berlaku

7
Pelayanan Kesehatan pada Sistem JKN

• Pelayanan kesehatan mengacu pada konsep “managed care” yaitu


keterpaduan antara pelayanan kesehatan yang bermutu dan
pembiayaan yang terkendali
Pelayanan kesehatan meliputi promotif, preventif, kurati dan
rehabilitatif dengan pola pembiayaan yang dapat mengendalikan
kenaikan biaya pelayanan antara lain dengan prospective payment

• Implementasi Manage Care


1. Dilakukan kredensialing / re-kredensialing dan “audit mutu”
terhadap fasilitas kesehatan
2. Pelayanan dasar berbasis kedokteran keluarga dengan
mengutamakan upaya promotif & preventif dan berfungsi sebagai
gatekeeper
3. Pelayanan kesehatan dilakukan secara berjenjang melalui sistem
rujukan dan rujuk balik
Stratifikasi Pelayanan Kesehatan
Permenkes 001/2012 tentang Sistem Rujukan

Kapitasi, Pay For Performance

• Pelayanan Tingkat Pertama : pelayanan kesehatan


yang dilakukan dokter dan dokter gigi di puskesmas, puskesmas
perawatan, tempat praktik perorangan, klinik pratama, klinik umum
dibalai/lembaga pelayanan kesehatan
DRG/INA CBG’S

• Pelayanan Tingkat Kedua : pelayanan kesehatan


spesialistik yang dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi
spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi
kesehatan spesialistik DRG/INA CBG’S

• Pelayanan Tingkat Ketiga : pelayanan kesehatan sub


spesialistik yangdilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi
sub spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi
kesehatan sub spesialistik
Gatekeeper

Dalam pelaksanaan pelayanan primer harus ada gate


keeper yang akan berfungsi sebagai penapis rujukan
serta kendali mutu dan kendali biaya dalam
pelaksanaan jaminan kesehatan.

Gatekeeper adalah penyelenggara pelayanan kesehatan


dasar sebagai kontak pertama pada pelayanan
kesehatan formal dan penapis rujukan sesuai dengan
standar pelayanan medik.

10
TUGAS GATEKEEPER
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta
secara paripurna, terpadu dan bermutu
2. Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui
sistem rujukan.
3. Penasehat, konselor, dan pendidik untuk
mewujudkan keluarga sehat
4. Manajer sumber daya

11
FUNGSI GATEKEEPER

1. Kontak pertama pasien


2. Penapis Rujukan
3. Kendali Mutu dan Biaya

12
PRINSIP PELAYAAN GATEKEEPER
1. Pelayanan Tingkat Pertama (primary care);
2. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan (promotif dan
preventive);
3. Pelayanan bersifat pribadi (personal care);
4. Pelayanan paripurna (comprehensive care);
5. Pelayanan menyeluruh (holistic care);
6. Pelayanan terpadu (integrated care);
7. Pelayanan berkesinambungan (continuum care);
8. Koordinatif dan kerjasama;
9. Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and community
oriented);
10. Patient safety.
13
SIAPAKAH GATE KEEPER

• Dokter di Klinik Puskesmas


• Dokter Klinik Pratama
• Dokter Praktik Mandiri
• Dokter di Poliklinik Umum RS ?
• Dokter di RS Pratama
BPJS DAN FASYANKES

Kontrak BPJS dan Fasyankes

 Manfaat jaminan kesehatan


diberikan pada fasilitas kesehatan
milik Pemerintah atau swasta yang
menjalin kerjasama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.(UU
No 40 Pasal 23 )
BPJS
• Besaran pembayaran kepada
Fasilitas Kesehatan ditentukan
berdasarkan kesepakatan BPJS
Kesehatan dengan asosiasi
Fasilitas Kesehatan di wilayah Tk. I Tk. II Tk. III
tersebut dengan mengacu pada
standar tarif yang ditetapkan oleh
Menteri.(Pepres No 12 psl 37)
Perpres No 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional

Pasal 35 (Ketersediaan)
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab
atas ketersediaan fasilitas kesehatan

Pasal 36 (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)


• Faskes Pemerintah/Pemda yang memenuhi persyaratan
 Wajib kerjasama dengan BPJS Kesehatan. SELEKSI
• Faskes swasta yang memenuhi persyaratan Faskes
 dapat kerjasama dengan BPJS Kesehatan. (credentialing)
• Kerja sama  membuat perjanjian tertulis.
• Persyaratan Faskes BPJS  PERATURAN
MENTERI.

Pasal 42 (Kinerja Faskes)


• Memperhatikan mutu pelayanan PENILAIAN
• Orientasi aspek keamanan pasien KINERJA Faskes
• Efektifitas tindakan (komponen utama
• Kesesuaian kebutuhan pasien recredentialing)
• Efisiensi biaya
PELAYANAN KESEHATAN DASAR

• Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care) adalah pelayanan


kesehatan esensial yang diselenggarakan berdasarkan tatacara dan
teknologi praktis, sesuai dengan kaedah ilmu pengetahuan serta
diterima oleh masyarakat, dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga
dalam masyarakat melalui peran aktif secara penuh dengan biaya yang
dapat dipikul oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tahap perkembangan serta yang didukung oleh semangat kemandirian
dan menentukan diri sendiri
• Pelayanan kesehatan primer (primary health care) identik dengan
pelayanan kesehatan dasar (basic health care)
– Pelayanan kesehatan dasar perorangan
– Pelayanan kesehatan dasar masyarakat

(WHO, 1978)
SKN 2012 Perpres
72/2012

PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

UKP UKM

Pengobatan dan pemulihan Peningkatan dan Pencegahan


1. Pelayanan pengobatan 1. Pelayanan peningkatan
2. Pelayanan Pemulihan 2. Pelayanan pencegahan
3. Pelayanan peningkatan & 3. Pengobatan
pencegahan 4. Pemulihan
4. Gaya hidup sehat (healthy life style)
Perorangan & Keluarga Kelompok & Masyarkat

TITIK BERAT PELAYANAN PRIMER


UKM dan tidak ada pelayanan spesialistik
KEGIATAN POKOK
PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1. Menyelenggarakan pendidikan terkait masalah kesehatan utama serta


cara mencegah dan mengawasinya
2. Promosi kecukupan suplai makanan dan zat gizi
3. Pengadaan air bersih yang cukup serta sanitasi dasar
4. Kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana
5. Imunisasi untuk mencegah penyakit infeksi utama
6. Pencegahan dan pengawasan penyakit endemik lokal
7. Pengobatan penyakit yang banyak ditemukan serta kecelakaan
8. Menyediakan obat esensial

Kegiatan 1 - 6: Pelayanan Kesehatan dasar Masyarakat


Kegiatan 7 - 8 : Pelayanan Kesehatan dasar Perorangan

19
KARAKTERISTIK
PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN
PARAMETER
MASYARAKAT PERORANGAN

• Ahli Kesmas • Pelaksana • Ahli klinik


• Preventif • Tujuan utama • Kuratif
• Masyarakat • Sasaran utama • Perorangan
• Tinggi • Aspek efisiensi • Rendah
• Subjek • Aspek Per-UU • Objek
• Gaji • Pendapatan • Imbal jasa
• Masyarakat • P’gungjawaban • Pasien
• Ada • Asas Monopoli • Tidak ada
• Komplek • Administrasi • Sederhana

Leavel and Clark, 1974


20
PHC DI INDONESIA

P4K ;
DESA SIAGA; REVITALISASI
UKBM PUSKESMAS

Tenaga
PHBS kesehatan
strategis

SUPPLY SIDE
PARTNERSHIP
DEMAND SIDE
Peningkata
n mutu
Pelayanan
Sistim
informasi
KONSEP WILAYAH PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Jalur Rujukan Jalur Laporan
Jalur Komando Jalur Koord

DPM, KLINIK PKM

PUSTU
BPM

RSUD Dinas
POSYANDU
Kesehatan
Kab/kota
POSKESDES
POSBINDU
KOMUNITAS
PROSES ALIH PERAN DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
• Pemberdayaan Masyarakat dilakukan melaksanakan proses alih peran
dari tenaga kesehatan kepada masyarakat sebagai target langsung
maupun yang kan menjadi mitra Puskesmas.
• Hasil pemberdayaan masyarakat akan bervariasi dan spesifik antara satu
kelompok dengan, sesuai dengan kondisi masyarakat dan kemampuan
tenaga kesehatan serta ketersediaan sumberdaya pendukung
1 2 3 4 5

Peran Provider

Peran Masyarakat Mengacu Kepmenkes 279/2006


POLA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Sistem pelayanan HIV/AIDS di tingkat PELAYANAN KESEHATAN DASAR
DI TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Pemberdayaan Masyarakat dengan Pendekatan PKMD

PERORANGAN Menggali dan Memecahkan masalah


a) KELOMPOK
KELUARGA 1 1 memanfaatkan 2 dan Kebutuhan
MASYARAKAT sumberdaya & potensi
b) 2 masyarakat
masy. setempat

Bimbingan & Motivasi Memberi Petunjuk

c) bantuan Masalah dan


PUSKESMAS
d) kebutuhan tidak
langsung dapat diatasi sendiri Sebagian masalah dpt
LOKMIN
BULAN & TRIWULAN diatasi, tapi membu-
Bantuan Teknologi & Materi yg tidak timbulkan tuhkan bantuan
ketergantungan

[1] Mengenal masalah dan kebutuhan masyarakat sendiri


[2] Menolong diri mereka sendiri
Sistem LP/LS HARAPAN
Rujukan Terkait
nn
KONDISI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI
INDONESIA

1. Pembangunan kesehatan telah dilaksanakan dengan baik terutama


pembangunan pelayanan kesehatan dasar (pelayanan kesehatan primer).
Hal ini terlihat dari berbagai hasil yang telah dicapai oleh Indonesia,
terutama dalam hal pembangunan pelayanan kesehatan dasar.
2. Jumlah Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan primer yang
makin meningkat, tersedianya tenaga kesehatan, penurunan angka
kematian, peberantasan penyakit menular dll
3. Berbagai inovasi dalam pemberdayaan masyarakat telah dilaksanakan
a=dan memberi dampak yang sangat baik antara lain: Pengembangan
PKMD, Posyandu, Kader Kesehatan, Dasa Wisma, Jumantik, Dukun
bersih, Dana Sehat, Taman Obat Keluarga/TOGA,JPKM dll yang banyak
ditiru oleh negara lain
KONDISI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI
INDONESIA

4. Tetapi dalam kenyataannya ada beberpa hal yang mungkin terlupakan atau tidak
tergarap dengan baik, sehingga beberapa target yang dicanangkan tidak dapat
tercapai.
5. Beberapa hal yang :
a. Tidak adanya keberlanjutan dari program yang telah merupakan kebijakan
b. Perubahan kebijakan yang tidak memperhitungkan kondisi lapangan
c. Tidak jelasnya indikator yang akan dicapai
d. Kurangnya keterlibatan LS dalam pelaksanana pembangunan kesehatan
e. Pembangunan Pelayanan Kesehatan Primer lebih banyak dilihat sebagai peran pemerintah dalam
hal ini Puskesmas

Health For All 2000 ???

Indonesia Sehat 2010 ???

MDGS 2015 ????


KONDISI SAAT INI DI INDONESIA
1. Pelayanan Kesehatan Primer menjadi tersendat sejak terjadinya
desentralisasi. Hal ini disebabkan :
a. Tidak tegasnya pembagiuan tugas pusat, tugas provinsi dan kab/kota dalam
bidang kesehatan di era desentralisasi
b. Pusat masih berwawasan sentralistik
c. Provinsi telah memiliki peran sebagai koordinator wilayah tetapi belum mampu
mengimplementasikan fungsinya.
d. Kabupaten/kota belum mampu mandiri tetapi merasa mampu.
e. Di kabupaten/kota, kesehatan dianggap cost center sehingga tidak mendapat
alokasi untuk kegiatan operasional. Disisi lain fasyankes dijadikan sumber PAD
sehingga pembangunan kesehatan menjuru pada pelayanan Upaya Kesehatan
Peroranagn (UKP)
f. Kebijakan pusat tidak disesuaikan dengan tugas dan kemampuan tingkat
administrasi dan fasyankes yang ada.
g. Besarnya beban Puskesmas, karena masing-masing program tidak memperhatikan
kemampuan teknis dan manajemen Puskesmas .
KONDISI SAAT INI DI INDONESIA

h. Perencanaan pelayanan kesehatan primer tidak melibatkan semua stakeholder


pelayanan kesehatan yang ada di semua tk. Administrasi (antara lain RS,
Puskesmas, Klinilk, Apotek, Praktek baik pemerintah, swasta maupun TNI/Polisi
i. Belum dikembangkannya secara terstruktur public private partnership
j. Tidak terpadunya sistim pencatatan dan pelaporan khususnya pelaporan program
k. Data yang ada dalam SIK tidak dianalis untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan di
wilayahnya sendiri.(tingkat puskesmas, kabupaten maupun provinsi)
l. Perencanaan Tidak berbasis informasi yang ada
m. Ada kabupaten/kota yang memiliki PAD yang sangat terbatas
n. Terbatasnya kemampuan Dinkes melakukan sosialisasi dan advokasi serta
marketing.
KONDISI SAAT INI DI INDONESIA
2. Pelayanan di Puskesmas harus sesuai kebutuhan dan
masalah kesehatan setempat. Pada kenyataanya menjadi
seragam dan sangat minim mutunya karena :
a. Jml. Jenis dan kompetensi SDM yang tidak memadai.
b. Pedoman bersifat uniform tanpa ruang untuk berinovasi sesuai
kondisi lapangan.
c. Sarana prasaran tidak sesuai kebutuhan lapangan dan tidak
memenuhi ketentuan (umum dan teknis).
d. Pola pelayanan UKM terabaikan (Pendanaan tidak ada, waktu
terbatas, PSM tidak terbangun)
e. Beban Puskesmas sangat tinggi karena
KONDISI YANG DIHARAPKAN
1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di kab/kota yang
sesuai dengan masalah setempat (local specific)
2. Adanya strategi regional dalam upaya pemenuhan
kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayah (provinsi)
3. Kebijakan pusat lebih mengutamakan nilai – nilai nasional
yang lebih konsisten
4. Terbangunnya sistem informasi kesehatan yang berjenjang
dan dapat dimanfaatkan (yang dapat dimanfaatkan oleh
setiap jenjang. Khususnya masalah SDM, fasilitas pelayanan
serta output kegiatan)
5. Peningkatan kemampuan kab/kota dalam merencanakan,
advokasi dan pemantauan pelayanan kesehatan di
wilayahnya.
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN

1. Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Primer untuk menjawab


berbagai harapan yang ada
2. Penetapan sasaran, stake holder dan indikator kunci sasaran
REVITALISASI PUSKESMAS
MENGAPA PERLU REVITALISASI PUSKESMAS ?
1. Implementasi Fungsi Puskesmas (menurut Kepmenkes 128/2004):
• Tidak/kurang terlaksanakan dengan baik
• Indikator kinerja pelaksanaan fungsi, tidak/ kurang jelas
(Terutama berkaitan dengan “Community empowerment”, dalam suatu
kerangka UKM tingkat pertama/primer)
2. Puskesmas lebih fokus pd Upaya Kuratif karena persepsi banyak pihak
termasuk Pemda Kab/kota, bahwa:
• Upaya kuratif lebih menguntungkan terutama bagi Pemda
Kab/kota (sebagai salah satu sumber PAD),
• Fungsi puskesmas bagi ;/masyarakat, adalah lakukan pengobatan/
penyembuhan penyakit.
• Konsep Sehat-Sakit sebagai Pendekatan/Cara Hidup Sehat , atau
“Paradigma Sehat”, kurang/ belum sepenuhnya dipahami Pemda
&masyarakat umumnya.
 Upaya-2 Prom-Prev “Terabaikan”
MENGAPA PERLU REVITALISASI PUSKESMAS ?

3. Sebagai upaya pengembalian/penguatan fungsi puskesmas, dengan:


• Mengutamakan upaya promotif & preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif (termasuk dukungan pembiayaan untuk upaya-upaya promotif dan
preventif serta manajemen)
• Pemenuhan SDM, sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai standar
• Memperbaiki sistem rujukan dan pembinaan
• Memberikan dasar hukum pada penye-lenggaraan pelayanan di
puskesmas
• Antisipasi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 2014
TUJUAN REVITALISASI PUSKESMAS

Melakukan penguatan fungsi-2 Puskesmas dalam


penyelenggaraan Yan-Kes, melalui penataan
kembali proses penyelenggaraan Yankes di
Puskesmas dalam situasi yang berubah secara
ber-makna, baik perubahan dalam lingkungan
internal maupun lingkungan eksternal
Puskesmas
Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Dinas
Kesehatan di tingkat
Kecamatan/Kelurahan/Desa yang
merupakan gabungan fasyankes UKM
dan UKP primer/tingkat pertama,
dengan fokus utamanya pada
pelayanan promotif dan preventif,
dalam upaya mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya

36
FUNGSI PUSKESMAS

1
Penyelenggaraan UKM
Primer/Tingkat Pertama
di wilayah kerjanya

2
Pusat penyedia data dan informasi kesehatan di
wilayah kerjanya sekaligus dikaitkan dengan
perannya sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan di wilayahnya
3

Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan


Perseorangan) primer/tingkat pertama, yang
berkualitas dan berorientasi pada pengguna
layanannya
37
Program Kesehatan di Puskesmas
• Program Kesehatan yg bersifat Generik
Merupakan pelayanan kesehatan yang sifatnya esensial dasar
Pelayanan KB pd PUS
Pelayanan Gizi Keluarga
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pencegahan Pengendalian PTM dan PM termasuk Imunisasi
Pelayanan KIE dan Pemberdayaan Masyarakat
Pengobatan Dasar seerhana dan emergensi
Program Kesehatan yg bersifat Lokal Spesifik
Merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang sifatnya khas di wilayah kerja puskesmas
Contoh upaya lokal : kesehatan pariwisata, kesehatan matra, penyakit tertentu
seperti filariasis, fasciola hepatica, schistosomiasis dll
Program Kesehatan yg bersifat pengembangan
• Merupakan intensifikasi dari program generik yang bersifat nasional atau
ekstensifikasi program lain diluar upaya spesifik lokal
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS
DALAM KONTEKS REVITALISASI

STRATA 1 STRATA 2 STRATA 3

Program Program Program


Nasional/Generik Nasional/Generik Nasional/Generik

Program Lokal Spesifik Program Lokal Spesifik


NSPK
Program
Pengembangan

UKP Status 1 UKP Status 2 UKP Status 3

KET :
Prog Lokal Spesifik – masalah spesifik setempat
- - Pelayanan belum mandiri
Program Pengembangan : dapat berupa intensifikasi
Pelayanan sudah mandiri
program generik maupun extensifikasi
39
STRATA PUSKESMAS DITETAPKAN BERDASARKAN
STRATA PELAYANAN UKM DI PUSKESMAS

• Puskesmas mampu melaksanakan UKM


STRATA I generik

• Puskesmas mampu melaksanakan


STRATA II kegiatan UKM Generik dan Program
Spesifik Lokal

• Puskesmas mampu melaksanakan


kegiatan UKM Generik dan Program
Spesifik Lokal serta program
STRATA III pengembangan
• Program Pengembangan dapat berupa :
Intensifikasi program generik
Extensifikasi program lainnya
STATUS PELAYANAN UKP DI PUSKESMAS

• Pelayanan UKP di Fasyankes yang belum


memiliki Tenaga Dokter (hanya bidan &
STATUS I perawat) atau memiliki dokter yang tidak
menetap

• Pelayanan UKP di Fasyankes yang telah


STATUS II memiliki tenaga dokter

• Pelayanan UKP di Fasyankes yang telah


memiliki tenaga dokter dan mampu
STATUS III melayani pelayanan kedokteran keluarga
KONSEP PELAYANAN DI KOTA, DESA DAN TERPENCIL (1)

KOTA DESA TERPENCIL


UKM Type 3 Type 2 Type 2

UKP Type 3 Type 2 Type 2 (Plus)


Utk kota tertentu dapat
diarahkan pada Swasta
terutama didaerah masyarakat
menengah – atas

MODEL • Kumis (Kumuh Miskin) • Model Gugus kepulauan /gugus


• Kuya (Kumuh Kaya) wilayah
• Kaya • Peningkatan Akses /FHC
DASAR • Variasi penduduk (ekonomi, • Kondisi umum homogen • Drh terpencil, khususnya daerah
PEMIKIRAN pendidikan, sosial politik, baik pendidikan, sangat terpencil /terisolasi,
KEKHUSUSAN budaya pengetahuan dll) pengetahuan dan kemampuan dan pendidikan
• Tingginya arus informasi pekerjaan masyarakat terbatas.
tanpa pemahaman yang • Pelayanan • Diperlukan kemampuan lebih
lengkap. kesehatanswasta terbatas dari tenaga pelayanan UKP
• Tingginya kesadaran untuk • Rujukan masih dpt segera mengingat tidak dapat
mendapat pelayanan umum dilaksanakan dilakukan rujukan , spt
• Perlu kemampuan PPGD pelatihan PPGD, pelatihan
Dokter Plus dll
KONSEP PELAYANAN DI KOTA, DESA DAN TERPENCIL (2)

KOTA DESA TERPENCIL


Kriteria Daerah yang memiliki ciri kawasan Lokasi fasyankes /Puskesmas yang
perkotaan menurut UU 32/2004 terpencil/sangat terpencil sebagai
yaitu kawasan yg mempunyai mana kriteria yang ditetapkan dalam
kegiatan utama bukan pertanian Permenkes 3 tahun 2013
dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan
distribusi jasa, pemerintahan,
pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi

PENDEKATAN Pola pendekatan UKM lebih baik Pendekatan UKM harus disesuaikan
dan mengikuti trend di pertkotaan dengan pemahaman masyarakat
setempat

Pembiayaan Pemda Pemda Pemda


BPJS (KAPITASI) BPJS (KAPITASI) Kompensasi dari BPJS
Dukungan Pusat
KONSEP PUSKESMAS
MENURUT PERMENKES KONSEP REVITALISASI PUSKESMAS
128/2004
STRUKTUR
(Organisasi)

21/05/2013 bbb 44
Kepala Puskesmas

Kepala Tata Usaha


Koordinator Data

BPJS Pemerintah

Staf Staf Staf

PUSTU
45
MANAJEMEN PUSKESMAS
sebagai Roda Penggerak Pelayanan
Manajemen Puskesmas
Merupakan serangkaian aktivitas
yang dilaksanakan secara
sistematik untuk menghasilkan
luaran Puskesmas secara efektif
dan efisien

Manajemen Puskesmas terdiri dari


perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan
dan pertanggungjawaban
Manajemen Puskesmas
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP)

Perencanaan tingkat puskesmas


disusun untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerja MANFAAT PERENCANAAN
puskesmas baik masalah yang TINGKAT PUSKESMAS :
menjadi prioritas nasional maupun
wilayah lokas spesifik A. Memberikan Petunjuk untuk
Menyelenggarakan Upaya
Kesehatan secara EFEKTIF
PRIORITAS
PERMASALAHAN B. Memudahkan pengawasan
dan pertanggungjawaban

PERENCANAAN C. Mempertimbangkan
hambatan, dukungan dan
potensi yang ada

TUJUAN/GOAL
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
4 TAHAP PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS

2 4
1 3
ANALISIS PENYUSUNAN
PERSIAPAN PENYUSUNAN
SITUASI TAHUN RENCANA
RENCANA USULAN
LALU PELAKSANAAN
KEGIATAN
KEGIATAN
PERENCANAAN YANG
DILAKSANAKAN TAHUN INI

MENGHASILKAN RENCANA
KEGIATAN PUSKESMAS
TAHUN DEPAN
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
2 4
1 3
ANALISIS PENYUSUNAN
PERSIAPAN PENYUSUNAN
SITUASI TAHUN RENCANA
RENCANA USULAN
LALU PELAKSANAAN
KEGIATAN
KEGIATAN

Kepala Puskesmas Membentuk TIM


PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
(PTP)

Kepala Puskesmas Menjelaskan BUKU


PTP KEPADA TIM sehingga TIM
Memahami Langkah – langkah PTP

Tim Penyusun PTP mempelajari


Kebijakan dan mendengarkan arahan
Strategi dari Dinkes Kab/Kota, Dinkes
Propinsi dan Kemkes
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

1 2 3 4
PERSIAPAN ANALISIS PENYUSUNAN PENYUSUNAN
SITUASI RENCANA USULAN RENCANA
TAHUN LALU KEGIATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN

ANALISIS SITUASI DIMAKSUDKAN


UNTUK MEMPEROLEH
DUKUNGAN SISTEM
INFORMASI DAN GAMBARAN
INFORMASI YANG
MENGENAI KEADAN DAN
BAIK MEMEGANG
PERMASALAHAN KESEHATAN DI
PERANAN PENTING
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
MELALUI PROSES ANALISIS DATA
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
2 3 4
1
ANALISIS PENYUSUNAN PENYUSUNAN
PERSIAPAN
SITUASI TAHUN RENCANA USULAN RENCANA
LALU KEGIATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
Penyebab Masalah

Input,Proses,Lingkungan
Tahap 1. Analisis Masalah
- Identifikasi Masalah
Metode - Menetapkankan urutan prioritas masalah
- Diagram tulang ikan Ishikawa - Perumusan masalah
- Pohon masalah - Mencari akar penyebab masalah
Kategori Pertanyaan
Tahap 2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
- Man,Money, Material, Method - Jenis Kegiatan
- Apa, Bgmn, Mengapa, Dmn, Siapa
- Tujuan
- Sasaran
- Target
- Kebutuhan Sumber daya; Dana,Alat,Tenaga
- Indikator Keberhasilan
- Sumber Pembiayaan
BENTUK RENCANA USULAN KEGIATAN
KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKA
UPAYA KESEHATAN SASA TOR SUMBER
KEGIATAN TUJUAN TARGET
GENERIK RAN KEBERH PEMBIAYAAN
DANA ALAT TENAGA
ASILAN
KIE DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KIA DAN KB

IMUNISASI
PENINGKATAN
GIZI
MASYARAKAT
PENGENDALIAN
PM DAN PTM
KESEHATAN
LINGKUNGAN

PENGOBATAN
ESENSIAL DASAR
TAHAPAN PENGUSULAN RUK
3 RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA
RENCANA USULAN GENERIK
MELIPUTI
KEGIATAN
RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA
PUSKESMAS
LOKAL SPESIFIK

RUK DILENGKAPI DENGAN USULAN


USULAN DIBAHAS DI PEMBIAYAAN KEBUTUHAN RUTIN
DINAS KESEHATAN OPERASIONAL PUSKESMAS SERTA
KAB/KOTA SARANA DAN PRASARANA

District Team Problem Solving/ DTPS


PEMBAHASAN DI Organisasi DPRD
TINGKAT Profesi
RS Dinas PU
PEMERINTAH Dinkes SKPD lain
DAERAH KAB/KOTA Dinas
Bappeda
Dinas Pertanian
Pendidikan
RUK YANG DISETUJUI
DPRD
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
1 2 3 4
PERSIAPAN ANALISIS SITUASI PENYUSUNAN PENYUSUNAN
TAHUN LALU RENCANA USULAN RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN KEGIATAN
RUK YANG
DISETUJUI DPRD
Pelajari alokasi kegiatan dan anggaran yang DISETUJUI
Bandingkan alokasi yang DISETUJUI dengan RUK
Susun KEGIATAN
Rincian kegiatan
Volume
Sumberdaya
Waktu
Lokasi
Pembahasan RPK pada Lokakarya Mini Tahunan
Matriks Rencana Pelaksanaan Kegiatan

RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN
BENTUK RINCIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
RINCIAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
UPAYA KESEHATAN VOLUME SUMBER
SASARAN TARGET PELAKSANAAN
GENERIK KEGIATAN PEMBIAYAAN
LOKASI TENAGA jADWAL

KIE DAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
KIA DAN KB

IMUNISASI

PENINGKATAN GIZI
MASYARAKAT

PENGENDALIAN PM
DAN PTM
KESEHATAN
LINGKUNGAN

PENGOBATAN
ESENSIAL DASAR
DUKUNGAN DINAS KESEHATAN DALAM
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
• Menginformasikan adanya Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas ke
seluruh Puskesmas melalui surat edaran Bupati/Walikota
• Melakukan advokasi ke Pemda agar proses perencanaan, pembahasan dan
persetujuan terhadap rencana usulan kegiatan dapat diselesaikan tepat
waktu, sehingga realisasi anggaran dapat tepat waktu dan puskesmas
dapat merencanakan kegiatan sesuai jadwal
• Pemberian tanda penghargaan kepada puskesmasyang telah
melaksanakan PTP dengan baik
• Meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam proses PTP melalui forum
resmi seperti rapat tim perencanaan kesehatan kabupaten/kota
• Menyusun petunjuk teknis tata cara penyusunan PTP
• Supervisi dan bimbingan teknis
• Menyusun rencana tahunan kesehatan kabupaten/kota
• Menyusun rencanan operasional
LOKAKARYA MINI
TUJUAN LOKAKARYA MINI

MENINGKATKAN FUNGSI PUSKESMAS MELALUI


PENGGALANGAN KERJA SAMA TIM BAIK LINTAS PROGRAM
MAUPUN LINTAS SEKTOR

Lintas Program tiap 1 bulan Lintas Sektor tiap 3 bulan


Kerjasama internal Puskesmas Kesepakatan kerjasama lintas
sektor
Kesepakatan melaksanakan
kegiatan Peningkatan peran serta
Motivasi petugas masyarakat
Kajian pelaksanaan kegiatan
Kajian pelaksanaan kegiatan

Kendala Masalah Solusi Rencana kerja baru


PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian kinerja puskesmas merupakan suatu cara


untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi
puskesmas

Penilaian kinerja puskesmas dimulai dari tingkat


puskesmas sebagai instrumen mawas diri / self
assessment kemudian dinas kesehatan
kabupaten/kota melakukan verifikasi hasilnya
LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

PELAKSANAAN
MUTU PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN MANAJEMEN PUSKESMAS
PUSKESMAS  INPUT,
MASYARAKAT DAN DALAM
PROSES, OUTPUT,
PERSEORANGAN PENYELENGGARAAN
OUTCOME
KEGIATAN
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. PENETAPAN TARGET PUSKESMAS

Spesifik untuk sasaran di wilayah kerja Puskesmas


Merujuk pada target Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota

2. PENGUMPULAN DATA HASIL KEGIATAN

Periode waktu pada tahun berjalan (bukan tahun lalu). Ditetapkan


bersama oleh Dinkes Kabupaten/Kota & Puskesmas
Data diambil dari seluruh Sistim Pencatatan & Pelaporan yang ada

3. PENGOLAHAN DATA

Cleaning & Editing: meneliti kelengkapan & kebenaran data


Calculating: penghitungan nilai pencapaian hasil kegiatan
Tabulating: tabulasi data menjadi informasi
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

4. ANALISIS HASIL DAN LANGKAH PENCAPAIAN

Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil


Identifikasi faktor penyebab, pendukung, peluang, kelemahan, ancaman
(Analisis SWOT), dan tantangan/ prioritas kegiatan
Perumusan analisis Sebab - Akibat

5. PELAKSANAAN PENILAIAN

Dinas Kesehatan menerima konsultasi dari Puskesmas dalam menganalisa data dan
membuat pemecahan masalah, memantau dan melakukan pembinaan sepanjang
tahun pelaksanaan kegiatan Puskesmas, melakukan verifikasi hasil penghitungan
akhir kegiatan puskesmas , mengirim umpan balik ke puskesmas dalam bentuk
evaluasi hasil kinerja puskesmas
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Dalam menggerakkan manajemen diperlukan adanya kepemimpinan


yang baik, sesuai dengan Permenkes 971/2009 tentang standar
kompetensi pejabat struktural di bidang kesehatan maka yang
termasuk kompetensi dasar antara lain :

1. Integritas;
2. Kepemimpinan;
3. Perencanaan;
4. Penganggaran;
5. Pengorganisasian;
6. Kerjasama; dan
7. Fleksibel.
Peta Strategi KEUANGAN
DAMPAK
MENURUNNYA :
MMR, IMR, Gizi Buruk, Jml Penderita Obesitas

TERSEDIANYA DANA BIDANG KESEHATAN YANG PROPORSIONAL


OUTCOME PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
• Mewujudkan kepuasan masyarakat pada PHC
• Mewujudkan kepuasan tenaga kesehatan di PHC

UPAYA YG
HARUS
DILAKUKAN

UNTUK UKM DAN UKP*)


YANKES PRIMER YANG SISTIM RUJUKAN UKBM YANG
UKM
BERFUNGSI SEBAGAI YANG MEMILIKI DAYA
KOMPREHENSIF*)
GATEKEEPER YANG BAIK*) TERSTRUKTUR *) UNGKIT BESAR*)

SUMBER DAYA
KESEHATAN Tersedianya SDM Tersedianya Dukungan Tersedianya SIK Tersedianya Sarana &
yang Kompeten*) Regulasi Yankes Primer*) Terpadu*) prasarana yang sesuai
standart*)

1. % PKM yang memiliki tenaga dokter 1. Tersusunnya PP PHC 1. Berfungsinya 1. % RS yang


2. % PKM yang memiliki tenaga 2. Tersusunya SIKNAS terakreditasi
promosi & prevensi kebijakan PKM 2. % SIKDA kab/kota 2. % Puskesmas
3. % PKM yang memiliki dokter layanan swadana yang terintegrasi terakreditasi
primer 3. % Kab/Kota yang dgn SIKNAS 3. % Labotatorium
4. % PKM yang memiliki tenaga dg memiliki PKM 3. % Puskesmas di yang teakreditasi
kemampuan manaajemen PKM & swadana kab/kota SIMPUS 4. % Fasyankes yang
pembinaan peran serta masyarakat secara optimal terakreditasi

*) sasaran strategis 65
Kondisi Yang Diharapkan
Sebelum SJSN Pasca SJSN
Jaminan Kesehatan
Implementasi Kebijakan Sistem Rujukan lambat
Nasional Berjalan

Provinsi memiliki sistem


Akses Faskes rujukan sendiri-sendiri Faskes Primer Merata,
terbatas (tidak sinkron satu sama berkualitas dan kredibel
lain)

Koordinasi lemah Sistem Rujukan


Keterbatasan
diantara implementator terintegrasi, terstruktur
Transportasi
(termasuk Dokter) dan berjenjang

Rendahnya Rumah Sakit Yang Kuat


Mindset masyarakat dan Fokus Patient
pemahaman SDM
Hospital centrised Safety Tercapai
tenaga kesehatan

Perlakuan thd Pasien : Rakyat Sehat dan


tidak sesuai, lambat, dan tidak aman Sejahtera
TERIMAKASIH

67

Vous aimerez peut-être aussi