Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
oleh:
Putri Mareta Hertika, S.Kep
NIM 122311101014
Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan Diabetes Melitusdi Unit Rawat Inap
Adenium telah disetujui dan disahkan pada:
Hari, tanggal :
(…………………………………..) (…………………………………..)
NIP NIP
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL
Keterangan:
: perempuan : klien
: garis keturunan
: satu rumah
: meninggal
III. Pengkajian Keperawatan
- Clinical Sign : Anemis (+), sclera ikterik (-), bibir dan mukosa kering,
rambut tidak rontok dan berwarna hitam.
-Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
No Pola Nutrisi Sebelum MRS Setelah MRS
1. Frekuensi makan 3 kali/hari yaitu pagi, 3 kali/hari, jam
siang dan malam, tapi menyesuaikan dengan
dengan waktu yang pembagian makanan
tidak teratur. dari RS
2 Porsi makan 1 piring/makan 3-5 sendok makan
3 Varian makanan Nasi putih, Sesuai diit makanan
sayur,tempe, tahu, yang diberikan di
daging, telur, dsb rumah sakit (nasi,
sayur-sayuran, daging,
telur, dan lainnya)
4 Nafsu makan Baik Kurang
5 Cairan Minum 4-5 gelas air Air mineral ±600 ml,
putih /hari (1000 ml), ditambah cairan infus,
klien kurang NaCl 500 ml/hari.
membiasakan diri
untuk mengkonsusmsi
air sesuai dengan
kebutuhan tubuh
6 Lain-lain - .
.
3. Pola eliminasi:
BAK
No Pola eliminasi Sebelum MRS Setelah MRS
1 Frekuensi 5-6 kali/hari 4-5 kali/hari
2 Jumlah 250-300 ml 100-200 ml
3 Warna Kuning jernih Kuning pekat
4 Bau Bau khas urin : Amoniak Bau khas urin : Amoniak
5 Karakter - -
6 Bj - -
7 Alat bantu - -
8 Kemandirian Mandiri Di bantu keluarga
9 Lain-lain - -
BAB
No Pola eliminasi Sebelum MRS Setelah MRS
1 Frekuensi 1x/hari 1x/hari
2 Jumlah - -
3 Konsistensi Lembek -
4 Warna Kuning kcoklatan -
5 Bau Bau khas feses -
6 Karakter - -
7 Bj - -
8 Alat bantu - -
9 Kemandirian Mandiri -
Lain-lain - -
Interpretasi: Pola BAK dan BAB klien normal
Balance cairan
INPUT OUTPUT
Nama Jumlah Nama Jumlah
50 ml (klien
Urin 500 cc
Makan menghabiskan 3-
Muntah 450 cc
5 sendok makan)
Minum 600 ml Feses 100 cc
Antrain 3 x 2ml
= 6 ml
Ranitidin 2 x 2
ml = 4 cc
Ondansentron 3
x 4 ml = 12 ml IWL(15
Obat Injeksi Ceftriaxone di ml/KgBB) 780 ml
encerkan dengan
5cc aquabides 2
x 1 = 10cc
Omeprazole 2x1
10 cc = 20 cc
TOTAL 52 cc
20 tpm = 1000
Infus
ml/ hari
Jumlah 1702 ml 1830
Makan / minum V
Toileting V
Berpakaian V
Berpindah V
Ambulasi / ROM V
Interpretasi : Pola aktivitas sehari klien selama di rumah sakit untuk makan,
toileting dan berpakaian dibantu oleh keluarga. Klien untuk berpindah tempat
mampu melakukannya secara mandiri.
5. Pola tidur & istirahat
Keterangan Sebelum Saat Sakit
Durasi : 6 jam/hari 4-5 jam
Keadaan umum:
komposmetis GCS: E4 V5 M6, keadaan umum cukup
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 100/70 mm/Hg
- Nadi : 80x/mnt
- RR : 20x/mnt
- Suhu : 36,5ºC
Intepretasi : Pasien dalama keadaan compos mentis, pasien mengalami hipotensi
1. Kepala
- Inspeksi: bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, distibusi rambut merata,
rambut berwarna hitam, rambut tidak mudah rontok, kulit kepala bersih,tidak
ada lesi pada kulit kepala, wajah simetris.
- Palpasi: arteri temporalis teraba, tidak ada nyeri tekan pada daerah sinus
maksilaris dan sinus frontalis.
2. Mata
- Inspeksi: Bentuk mata simetris, bulat, pupil isokor, bulu mata hitam dan rata,
mata kanan kiri simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis. Pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, pasien tidak mengalami penurunan
penglihatan saat melihat jauh, rangsang cahaya positif.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada daerah mata dan periorbita, tidak terdapat
massa pada daerah periorbita.
3. Telinga
- Inspeksi: Bentuk telinga simetris, bersih, tidak ada jejas, ada serumen, tidak
terjadi penurunan fungsi pendengaran baik pada telinga kanan maupun telinga
kiri, dan tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada aurikel dan targus
4. Hidung
- Inspeksi: Hidung simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada jejas, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada penumpukan sekret di hidung, septum
nasal tampak bersih tidak ada lesi.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan padahidung, tidak teraba massa, nostril kembali
saat ditekan.
5. Mulut
- Inspeksi: Mulut bersih, mukosa bibir kering, bibir pucat, gigi bersih, lidah
bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada peradangan pada daerah tonsil, pasien
mampu menjulurkan lidah (saraf kranial XII normal), palatum normal, tidak
terdapat bau mulut.
5. Leher
- Inspeksi : Bentuk simetris, leher bersih, tidak ada jejas, tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid pada leher
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ditemukan distensi vena
jugularis, dan pulsasi nadi carotis berirama normal, tidak terdapat pembesaran
kelenjar limfe, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
- test ROM dan kekuatan otot: pasien mampu menundukkan kepala,
menengadah, menoleh kanan dan kiri, mengangkat pundak (saraf kranial XI
normal).
6. Dada
Inspeksi dada: tidak tampak lesi dan jejas pada dada, perkembangan dada
simetris kanan kiri, tidak tampak kelainan bentuk dada
a. Jantung
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terlihat adanya ictus cordis
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba,
- Perkusi : Pekak pada ics 4 hingga 6 daerah sinistra sternum.
- Auskultasi : S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan
b. Paru-paru
- Inspeksi :bentuk dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, ekspansi
paru simetris, terjadi retraksi otot bantu pernapasan.
- Palpasi : vocal fremitus simetris pada kedua lapang paru
- Perkusi : sonor sampai batas ICS 5
-Auskultasi :Bunyi pernafasan vesikuler pada semua lapang paru dan tidak
terdapat suara paru tambahan pada kedua lapang paru.
7. Abdomen
- Inspeksi: Abdomen berbentuk sedikit cembungg,bersih, tidak ada jejas.
- Auskultasi: bising usus terdengar 9 x/mnt
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada abdomen pada ulu hati, tidak teraba
hepatomegali dan splenomegali
- Perkusi : Didapatkan bunyi timpany pada region abdomen.
- Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati dengan skala nyeri 3 (dari 1-10).
8. Urogenital : tidak terpasanga kateter urin
9. Ekstremitas
a. Ekstrimitas atas
- Inspeksi: Bentuk simetris, nampak pucat, tidak ada benjolan, tidak ada
jejas, pergerakan ekstrimitas tidak terbatas. Terpasang infus pada
tangan kiri, kuku tanpak bersih, tidak ada kelainan bentuk jari, clubbing
finger (-)
- Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan dan krepitasi pada tangan, kulit
pucat, CRT < 2 dtk.
b. Ekstremitas bawah
- Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada jejas, tidak
terdapat edema pada kedua kaki, kuku jari kaki bersih, kulit nampak
pucat.
- Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada kaki, akral dingin.
Kulit dan kuku
- Inspeksi:Kulit warna putih pucat, tidak ada jejas, tidak ada benjolan, tidak
terdapat kelaianan pada bentuk tulang, kuku bersih, tidak terdapat clubbing
finger, tidak ada lesi pada kulit, kulit nampak bersih.
- Palpasi : turgor kulit baik, CRT < 2 detik, kulit dan kuku pucat
10. Keadaan lokal
Tidak terdapat luka terbuka pada tubuh klien, keadaan umum pasien
mengalami sesak nafas dan batuk, Compos Mentis GCS E4V5M.
V. Terapi (jenis terapi, dosis, rute, indikasi, KI, implikasi keperawatan)
Laboratorium
Hiperglikemi
3 DS: - Risiko ketidakstabilan Risiko ketidak
kadar guladarah stabilan kadar
DO: gula darah
GDA : 279
Terhambatnya aliran
darah
Penumpukan gula di
dalam darah
Hiperglikemi
DIAGNOSA KEPERAWATA
P : Hentikan Intervensi
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA: Mual
DIAGNOSA:
P:
3. Pantau kadar gula darah
4. Bantu klien memenuhi intake makanan klien
5. Kolaborasi pemberian actrapit