Vous êtes sur la page 1sur 67

ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu
sedangkan tingkat kesejahteraan suatu bangsa ditentukan dengan seberapa jauh gerakan keluarga
berencana dapat diterima oleh masyarakat.
Dieraglobalisasi resiko tinggi semakin meningkat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan,
alkohol dan adanya penyakit menular seksual (NCPIM,1990). Menurut terminologi biostatitik
maternal anak, angka mortalitas ibu didasarkan pada jumlah kematian ibu akibat kelahiran dan
komplikasi kehamilan, melahirkan anak dan masa nifas (42 hari setelah kehamilann berakhir) per
100.000 kelahiran hidup. Kematian dan kesakitan ibu berkaitan dengan pertolongan
persalinan dukun sebanyak 80 % dari berbagai faktor sosial budaya dan faktor pelayanan medis.
Kematian ibu (maternal) bervariasi antara 5-800 per 100.000 persalinan sedangkan kematian
perinatal berkisar antara 25-750 per 100.000, persalinan hidup.
Untuk itu keperawatan maternitas dan keperawatan kesehatan wanita menawarkan kombinasi
unik berupa tantangan dan kesempatan mengaplikasikan pengetahuan dalam pencapaian
kesejahteraan maternal. Ada banyak upaya yang patut dilakukan dalam pencegahan peningkatan
angka mortalitas maternal yaitu : pengawasan prenatal care, pertolongan persalinan yang akurat
dan menjamin, pengawasan post partum care (pengawasan setelah melahirkan). Didalamnya
perawat maternitas bertanggung jawab memainkan peran aktif dalam membentuk sistem
perawatan kesehatan yang harus memenuhi, kebutuhan wanita saat ini (Boeke, 1991).
Sesuai kurikulum akper bethesda mahasiswa dituntut untuk melaksanakan asuhan
keperawatan pada klien dengan persalinan normal untuk membantu menurunkan angka
kematian ibu.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan pada Ny M.D dengan persalinan normal diRumah Bersalin
Kaeludan Girian atas
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian keperawatan berupa wawancara yang bersifat data subjektif dan data
objekti yang dapat dilihat, diukur kebenarannya
b. Menegakkan diagnosa keperawatan masalah-masalah yang diangkat dari hasil wawancara
c. Melakukan perencanaan keperawatan yang terdiri dari tujuan/kriteria hasil intervensi serta
rasionalisasinya
d. Melaksanakan segala rencana tindakan dalam implementasi keperawatan
e. Mengevaluasi segala tindakan yang dilakukan apakah berhasil sesuai tujuan yang diharapkan
atau tidak
C. Metode Penulisan
1. Studi kepustakaan
Penulis menggunakan berbagai literatur yang berkaitan dengan materi dan saling mencocokkan
dan membandingkan untuk dipakai sebagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
2. Studi kasus
Mengambil satu kasus yang ditemui dilahan praktekkan dan menerapkan asuhan keperawatan
berpedoman pada proses keperawatan dan langkah-langkahnya meliputi : pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan
evaluasi keperawatan
3. Studi dokumentasi
Penulis mencari informasi tentang semua hal yang terjadi secara realistis melalui status
klien/catatan klien.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Dapat mengembangkan kompetensi dan mengaplikasikan teori yang telah diperoleh ke lahan
praktek yaitu melakukan asuhan keperawatan maternitas. Penulis dapat memperoleh pengalaman
menolong klien/ibu dalam persalinan normal demi peningkatan SDM
2. Bagi institusi pelayanan kesehatan/klinik bersalin
Dapat menjadi suatu laporan asuhan keperawatan maternitas yang berguna untuk dijadikan
bahan pembelajaran dalam menerapkan asuhan keperawatan persalinan normal
3. Bagi institusi pendidikan
Dapat dijadikan bahan dan contoh pembuatan askep maternitas bagi mahasiswa lainnya yang
berkecimpung dalam dunia keperawatan khususnya keperawatan maternitas.
E. Sistematika penulisan
Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan manfaat
penulisan dan sistematika penulisan, Bab II landasan teori, bayi baru lahir, Bab III asuhan
keperawatan bayi baru lahir normal, Bab IV kesimpulan dan dan saran.

BAB II
LANDASAN TEORI

1. Definisi Persalinan
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi pembentukan serviks serta pengeluaran janin
dan placenta dari ibu.
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir
Persalinan normal adalah suatau proses dimana janin cukup bulan dengan placenta belakang
kepala masuk melalui jalan lahir dengan normal dan lahir secara spontan
2. Macam-Macam Persalinan
a. Persalinan spontan
Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir
b. Persalinan buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya dengan forceps, sectio caesarea
c. Persalinan anjuran
Persalinan terjadi bil abyi sudah cukup besar untuk hidup diluar tetapi tidak sedemikian besarnya
sehingga menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak dimulai
dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostaglandin
3. Penyebab Terjadinya Persalinan
Beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab terjadinya persalinan :
a. Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan
kerentanan otot rahim, selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan
estrogen dalam darah, tapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his
b. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot
rahim
c. Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot makin rentan
d. Pengaruh janin
e. Teori prostaglandin
Peningkatan kadar prostaglandin dalam decidua mengakibatkan kontraksi myometrium pada
setip umur kehamilan atau pada/selama persalinan
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
a. Jalan lahir
Hal ini mengacuh kemampuan panggul dan jalan lahir dalam memungkinkan janin turun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :
- Tipe panggul
- Struktur panggul
- Diameter PAP
- Diamater PBP
- Kemampuan uterus berdistensi, kemampuan serviks berdilatasi dan saluran vagina dan introitus
vagina berdistensi
b. Janin
Hal ini mengacuh pada janin dan kemampuan untuk bergerak melalui jalan lahir yang
berdasarkan fakotr berikut ini :
- Ukuran kepala janin dan kemampuan kepala untuk moulase dalam jalan lahir
- Presentase bagian janin yang masuk pertama kali dalam panggul ibu
- Posisi janin : hubungan dari titik patokan dan bagian terendah janin dan panggul ibu
c. Tenaga
Mengacuh pada frekuensi, durasi dan kekuatan kontraksi uterus untuk menyebabkan pendataran
dan dilatasi serviks komplet
d. Psikis
Mengacuh pada keadaan psikologik klien, sistem pendukung yang tersedia persiapkan kelahiran
anak, pengalaman dan strategi koping
5. HIS
a. Definisi
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari masa
kehamilan sebelum persalinan sudah ada kontraksi yahg disebut his pendahuluan atau his palsu.
His pendahuluan ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri perut bagian bawah dan lipat paha
tidak menyebabkan nyeri yang memencar dari pinggang ke perut bagian bawah dan lipat paha
tidak tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian bawah seperti his
persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah kuat bahkan serig berkurang. His
pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada serviks.
His persalinan disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot waktu kontraksi, tekanan pada
ganglia dalam serviks dan segmen bahwa rahim oleh serabut-serabut otot-otot yang berkontraksi.
Kontraksi rahim bersifat otonom tidak dipengaruhi oleh kemaunan, walau begitu dapat
dipengaruhi dari luar misalnya rangsangan jari-jari tangan dapt menimbulkan kontraksi.
b. Macam-macam his
1. His pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan dari serviks
2. His pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar dan biasanya disertai dengan keinginan
untuk mengejan
3. His pelepasan uri yang melepaskan uri
6. Pembagian Persalinan
a. Kala I
Serviks membuka sampai 10 cm, kala I dinamakan juga kala pembukaan secara klinis dapat
dinyatakan partus mulai bila his dan (blood show) lendir campur darah ini berasal dari kapiler-
kapiler yang berada disekitar kanalis servikal.
Proses-proses serviks akibat his dibagi dalam 2 fase
1). Fase laten
Fase pertama dalam tahap persalinan, mulai dengan awitan persalinan sejati dan berakhir pada
dilatasi serviks 4 cm. Fase rata-rata kira-kira 8/10-20 jam untuk nulipara dan 3/6-14 jam untuk
multipara.
2). Fase aktif
Bila kontraksi meningkat sampai intensitasnya sedang dalam fase ini dan saat dilatasi dari 4-8
jam, klien menjadi lebih terlibat dan terfokus pada pross persalinan. Fase aktif berakhir kira-kira
1-2 jampada multipara, 3-4 jam pada nulipara. Janin turun pada jalan kira-kita 1 cm perjam pada
nulipara dan 2 cm pada multipara
Tanda-tanda kala I :
1). His kuat dan teratur serta intervalnya makin lama makin pendek
2). Pengeluaran lendir campur darah lewat vagina
3). Sering berkemih
4). Pada pemeriksaan sudah ada pembukaan
b. Kala II
Tahap pengeluaran mulai dengan dilatasi serviks penuh (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi. Ibu berupaya untuk mengejan terjadi secara involunter selama kontraksi yaitu 1,5-2 menit,
berakhir 60-90 detik
Tanda-tanda kala II
- His lebih teratur/terkoordinir, lebioh kuat dan intervalnya makin pendek yaitu antara 2-3 menit
- Adanya perusaan ingin mengedan
- Ibu merasa seperti ingin BAB
- Pada pemeriksaan dalam sudah ada pembukaan lengkap
- Anus dan vulva terbuka serta perineum menonjol
- Presentase (bagian paling rendah) akan kelihatan)
c. Kala III
Persalinan tahap III mulai dengan kelahiran bayi yang disesuaikan dengan pelepasan da
pengeluaran placenta. Berakhir kapan saja 30 menit dengan rata-rata selama 3-4 menit pada
nulipara dan 4-5 menit pada multipara. Tahap ini paling pendek
d. Kala IV
Dalam kala ini diamati apakah ada/terjadi perdarahan post partum atau tidak. Beberapa hal yang
diamati :
1). Kelengkapan placenta dan selaput ketuban
2). Perkiraan jumlah darah yang hilang
3). Perineum
4). Keadaan ibu
5). Tanda-tanda vital
7. Tujuan Persalinan Normal
Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan
persalinan yang bersih dan aman dengan mempertahankan aspek sayang ibu dan sayang bayi
8. Tugas Penolong Persalinan
1). Memberikan dukungan pada ibu, suami dan keluarga selama proses persalinan saat akan
melahirkan bayi dan pada masa sesudahnya
2). Melakukan pemantauan terhadap ibu dan janin dalam proses persalinan dan setelah persalinan ;
menilai adanya faktor resiko ; melakukan defekasi dini terhadap komplikasi persalinan yang
mungkin muncul
3). Melakukan intervensi minor bila diperlukan seperti melakukan amniontomy ; episiotomy pada
kasus gawat janin, melakukan penatalaksaan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan

BAB III
TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian
1. Data subjektif
a. Biodata
Biodata Ibu
Nama : Ny M.D
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pinokalan
Agama : Kristen protestan
Pekerjaan : IRT
Status : Kawin
Tgl masuk klinik : 20-10-2009 Pkl 17.55
Tgl Pengkajian : 20-10-2009 Pkl 18.00

Biodata Ayah
Nama : Tn P.T
Umur : 34 tahun
Alamat : Pinokalan
Agama : Kristen protestan
Pekerjaan : Polisi
Hub dengan klien : Suami

b. Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah sampai bagian belakang


luhan utama : Pada tanggal 19-10-2009 pkl 15.00 dirumah klien merasakan nyeri perut bagian bawah sampai
belakang dan keluar air dari vagina. Pukul 17.55 oleh suami, klien dibahwa rumah bersalin
kaeludan girian atas
1). Riwayat kehamilan sekarang
Gravid : 1 Para : 0, Ab : O
HPHT : 13 januari 2009
HPL : 20 oktober 2009
Pemeriksaan rutin di rumah Bersalin kaeludan Girian Atas
Imunisasi TT : 2x di klinik lidya
Pergerakan janin mulai dirasakan ibu ± 4 bulan umur kehamilan
2). Riwayat pola reproduksi
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 28 hari teratur
Lamanya : 4-5 hari
Banyaknya : 3x ganti softex
Sifat darah haid: Cair
Bau/warna : Amis /Merah darah
Gangguan : Tidak ada

3). Riwayat kehamilan persalinan nifas yang lalu


Yang Kehamilan Persalinan Nifas Ket
Ke Umur
Keadaan Tempat Penolong Jenis Perlang Lamanya Makanan
kehami Umur anak
ibu partus partus persalinan sungan menyusui tambahan
lan
1 - - - - - - - - -

4). Riwayat KB
Klien Belum pernah menggunakan KB
5) Riwayat kesehatan lalu
- Klien tidak pernah mengalami penaykit yang serius
- Klien tidak pernah dioperasi
- Klien tidak pernah ada riwayat alergi
6). Riwayat keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit menular, penyakit turunan dan tidak
ada riwayat persalinan kembar.
7). Keadaan psikososial
- Klien
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan mampu bekerjasama dengan orang lain, klien
tampak cemas dan gelisah akan proses persalinan yang akan dihadapi
- Suami
Mampu mendukung keadaan psikis ibu dalam memperlancar proses persalinan
8). Latar belakang sosial budaya
- Dari pihak keluarga klien : baik
- Dari pihak keluarga suami : baik
9). Dukungan dari keluarga
- Pihak klien : Baik
- Pihak suami : Baik

10) Masalah-masalah yang dialami selama kehamilan sekarang


No Masalah Trimester I Trimester II Trimester III
1. Mual dan Muntah 
2. Nyeri ulu hati 
3. Perut kembung
4. Sakit kepala  
5. Pusing-pusing 
6. Mudah Lelah  
7. Nyeri Punggung 
8. Kram otot
9. Poliuria/Dysuria 
10. Sakit perut 

c. Pola sehari-hari
1). Nutrisi dan cairan
Di rumah : Frekuensi : 3 x 1 hari
Jenis : nasi, ikan, sayur, buah
Napsu makan : Baik
Jumlah minum : 9-10 gelas/hari
Jenis : Air putih, kadang susu, lactamil
Saat dikaji : Klien belum makan dan minum karena klien baru masuk klinik
Eliminasi
Di rumah : BAK, frekuensi : 6-8x/hari, Warna kuning
BAB, Frekuensi : 1x/hari, Warna kuning kecoklatan
Saat dikaji : Klien belum pernah BAB dan BAK karena klien baru masuk klinik

Pola istirahat
Di rumah : Tidur siang 1-2 jam/hari
Tidur malam 7-8 jam/hari
Di kaji : Klien belum pernah karena klien baru masuk klinik
Personal hygiene
Di rumah : Mandi 2 x 1 hari
Sikat gigi 2 x 1 hari
Cuci rambut 1 x 2 hari
Di kaji : Klien belum mandi karena baru masuk klinik
Ketergantungan
Alkohol : Tidak pernah
Rokok : Tidak pernah
Obat-obatan : Tidak pernah
2. Data objektif
a. Pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg R : 20x/m
N : 80x/m Sb : 360 C
b. Pemeriksaan fisik
TB : 152 cm
BB : 58 kg saat hamil
Head to toe
- Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala bulat lonjong
Muka : tidak edema, agak pucat adanya cloasma gravidarum
Mata : sklera tidak ikterus ; konjuntiva anemis
Kelopak mata : agak bengkak
Hidung : tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut : gigi lengkap, tidak ada caries, mukosa lembab, tidak ada stomatitis
Telinga : simetris kiri dan kanan , tidak ada serumen
Palpasi : Tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan
- Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- Dada
Inspeksi : Retraksi dada simetris kiri dan kanan
Buah dada : bentuk menggantung, putig susu menonjol, areola mamae : hiperpigmentasi,
kebersihan baik
Palpasi : Pada puting susu dan areola mammae terdapat pengeluaran kolostrum
- Perut
Inspeksi : Membesar kedepan, ada linea nigra, tidak ada striae livide, tidak ada sriae albicans

Palpasi : TFU 2 jari bawah processus xypoideus


Bagi yang masuk PAP : kepala Ө
Punggung janin sebelah kiri
Presentasi kepala hots II
VT 3-4 cm, His 2’-3’, pendataran serviks 80%
Perkusi : -
Auskultasi : BJJ : 12-12-12 : 144x/m, kuat
Lokasi sebelah kiri
- ekstrimitas
Inspeksi : Ekstremitas atas : tidak edema, pergerakan baik simetris kiri dan kanan
Ekstremitas bawah : edema, tidak ada varises, simetris kiri dan kanan
Palpasi : Ekstremitas bawah : edema, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Refleks patella : ada
- vulva
Inspeksi : Anus mengembang, perineum mengembang
c. Pemeriksaan laboratorium
Tidak dilakukan
d. Vagina toucher
Dilakukan oleh bidan Dan Mahasiswa Pukul 17.55
Pembukaan serviks : 3-4 cm
Presentase janin : Letak belakang kepala
Keadaan portio : Lunak
Keadaan ketuban : (+)/ada
Keadaan jalan lahir : Baik
e. Perlangsungan persalinan
1). Kala 1
Perkiraan kala I mulai jam 17.55
His : Jarang dan tidak teratur
Pelepasan : Cairan Plasenta
Keadaan ketuban : Pada jam 15.00, pecah spontan
Keadaan DJJ : Teratur 12-12-12 : 144x/m
Vesika urinarium : ± 50 cc
Rectum : Edema, mengembang
Keadaan psikis ibu : Cemas dan tegang
n ibu : Klien bertanya kapan bayinya akan lahir dan apakah akan selamat
Ibu ingin mengejan setiap ada sakit
Pukul 20.00 dilakukan pemeriksaan dalam pembukaan lengkap, ketuban (-), kepala H-IV, ibu
ingin mengedan

2) Kala II
Pukul 20.00 PD : pembukaan lengkap, ketuban (-), kepala H-IV ibu ingin mengedan
Kontraksi uterus : Baik, his kencang
Tenaga mengedan ibu : baik
Vulva dan anus mengembang
Pelepasan pervaginam : lendir campur darah
Keadaan umu ibu : Tampak sakit
Ibu mengatakan perutnya maskin sakit
Pukul 20.20 bayi lahir ♂, spontam, letak belakang kepala, Apgar score 8-10, BB:3250 kg, PB:
50 cm
Pengobatan : Injeksi oksitosin sintetik ± 1 amp, IM
TFU : Setinggi pusat, kontraksi uterus : baik
Perdarahan : ± 50 cc
3). Kala III
Pukul 20.20 bayi lahir ♂, spontan, letak belakang kepala, apgar score 8-10, BB:3250 kg, PB 50
cm
TFU : Setinggi pusat
Kontraksi uterus : Baik
Jumlah perdarahan : ± 50 cc
Pukul 20.40 placenta lahir
Keadaan placenta : Berat 500 gr,
Bentuk : bulat
Kotiledon : lengkap
Selaput janin : ada, lengkap
Inserasi tali pusat : central
Keadaan perineum : Ruptur perineum tingkat II, sepanjang 5 cm
TFU : 1 jari bawah pusat
Jumlah perdarahan : ± 200 cc
Kontraksi uterus : Baik
Keadaan ibu : Tampak sakit
: Td: 110/80 mmHg, R:24x/m, N:100x/m, Sb:36,20 C

Tindakan : Dilakukan hecting 6 jahitan, jenis catgut


Keluhan ibu : Tidak ada
4). Kala IV
Keadaan umum ibu: Klien tampak lelah
TFU : 1 jari bawah pusat
Kontraksi uterus : Baik
Jumlah perdarahan : 200 cc
Pukul 22.30 ibu pindah keruangan
Keluhan ibu : Ibu mengatakan merasa lelah
Jumlah Perdarahan
Kala I : - cc
Kala II : 50 cc
Kala III : 200 cc
Kala IV : 100 cc
Jumlah : 350 cc
Jumlah kala
Kala I : 2 Jam 25 menit
Kala II : - Jam 10 menit
Kala III : - Jam 10 menit
Jumlah : 2 jam 45 menit

Pengelompokan data
Kala I
Data subjektif
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah sampai belakang
2. Ibu bertanya-tanya tentang kandungannya, kapan bayinya akan lahir dan apakah akan selamat
Data objektif
1. Keluar lendir campur darah dari vagina
2. Ekspresi wajah tampak meringis
3. Asukultasi BJA 12-12-12, 144x/m
4. His kencang jarang tidak teratur
5. Ibu tampak cemas dan tegang
6. Perut tegang saat nyeri
7. TD: 110/80mmHg , N: 80x/mnt, R:20x/ mnt

Kala II
Data subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya semakin sakit
2. Klien mengatakan timbul rasa ingin mengedan dan BAB
Data objektif
1. Keluar lendir campur darah
2. Perineum dan anus mengembang
3. Klien mulai mengedan
4. His semakin kencang
5. PD : pembukaan lengkap, ketuban (-)

Kala III
Data subjektif :
1. Klien mengatakan Nyeri perut
Data objektif
1. Placenta belum lahir
2. TFU setinggi pusat
3. Kontraksi uterus : baik
4. Perdarahan ± 300 cc
5. TD: 110/80, N: 100x/m, R: 24x/m
6. Adanya ruptur perineum tingkat II, panjang 2 c,

Kala IV
Data subjektif
1. Klien mengatakan merasa lelah
Data objektif
1. Klien tampak lelah
2. TFU 2 jari dibawah pusat
3. Perdarahan 50 cc
4. Luka di bagian labia mayora
5. Kontraksi uterus baik
6. TD: 110/80, N: 80x/m, R: 20x/m

Analisa data
Kala I
No Data Penyebab Masalah
1 Ds Peningkatan estrogen Nyeri
- Ibu mengatakan nyeri perut
bagian bawah sampai belakang
Do Merangsang otot polos uterus untuk
- Ekspresi wajah tampak berkontraksi
meringis
- Keluar lendir campur darah Peningkatan frekuensi dan intensitas
dari vagina kontraksi
- Auskultasi BJA 12-12-12,
144x/m Menekan ganglia dalam serviks dan
- His jarang tidak teratur segmen bawah rahim oleh serabut-
- Perut tegang saat nyeri serabut otot
- TD : 110/80mmHg, N: 80x/m,
R: 20x/m Kontraksi serebri

Ditransmisikan

Dipersepsikan sebagai nyeri


2 Ds Lama menunggu proses persalinan Kecemasan
- Ibubertanya-tanya tentang
kandungannya, kapan bayinya Stres psikologis bagi ibu
akan lahir
Do
- Ibu tampak tegang dan cemas Ibu menjadi cemas

Kala II
No Data Penyebab Masalah
1 Ds Penurunan bagian terendah anak Nyeri
- Ibu mengatakan perutnya
semakin sakit Menekan perineum sehingga menonjol dan
- Ibu mengatakan rasa ingin vulva membuka
mengedan dan BAB
Do Menekan saraf yang mengelilingi uterus da
- Keluar lendir campur darah vagina
- Perineum dan anus
mengembang Rangsangan ke korteks serebri
- His semakin kencang
- Pembukaan lengkap
- Ketuban (-) Transisi
- Klien berusaha BAB

Dipersepsikan sebagai nyeri


Kala III
No Data Penyebab Masalah
1. Ds Bayi Lahir Resiko
-Klien mengatakan Perdarahan
perutnya semakin sakit Kontraksi otot Rahim
Do
-Perdarahan 200 cc Pelepasan plasenta
- TD: 110/80mmHg, N:
100x/m, R: 20x/m Resiko Perdarahan
- Plasenta belum lahir
- TFU setinggi pusat

Kala IV
No Data Penyebab Masalah
1. Ds Luka di labia mayora Resiko
- Infeksi
Do Pintu masuk kuman
-Luka di labia mayora Kiri
Resiko infeksi
2. Ds Proses Persalinan Kelelahan
-Ibu mengeluh merasa
lemah
Do Penggunaan energi dan kekuatan
-Ku tampak lelah mengedan yang berlebihan
- TFU 2 jari di Bawah
pusat
- Perdarahan 50 cc
Kelelahan
- Kontraksi uterus kuat
- TD: 110/80mmHg, N:
80x/m, R:24x/m

II. Diagnosa Keperawatan


Kala I
1. Nyeri b/d kontraksi uterus ditandai dengan ibu mengatakan nyeri perut bagain bawah sampai
belakang, ekspresi wajah meringis, keluar lendir campur darah, auskultasi BJJ 144x/m, his jarang
dan tidak teratur, perut tegang saat nyeri, TD: 110/80 mmHg, N: 80x/m, R:20x/m
2. Kecemasan b/d lama menunggu proses persalinan ditandai dengan dengan ibu bertanya-tanya
tentang kehamilannya, kapan bayinya akan lahir dan apalah akan selamat, ibu tampak cemas dan
tegang
Kala II
1. Nyeri b/d penurunan bagian terendah anak, ditandai dengan ibu mengatakan perutnya semakin
sakit, Klien mengatakan mulai timbul rasa ingin mengedan, keluar lendir campur darah,Klien
berusaha mengedan, perineum dan anus mengembang, his semakin kencang, pembukaan
lengkap, ketuban (-)

Kala III
1. Resiko perdarahan b/d placenta belum lahir ditandai dengan Klien mengeluh sakit perut,
placenta belum lahir, TFU setinggi pusat, kontraksi bai perdarahan ± 200 cc, TD 110/80 mmHg,
N: 100x/m, R: 24x/m.
Kala IV
1. Resiko Infeksi b/d Luka robek di bagian labia yang ditandai dengan adanya luka di bagian labia
mayora.
2. Kelelahan b/d proses persalinan ditandai dengan ibu mengatakan merasa lelah, ibu tampak lelah,
klien tampak lelah, TFU 2 jari di bawah pusat, Perdarahan 50 cc, Kontrksi uterus kuat.
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN NORMAL
Nama : Ny mM.D
Umur : 27 Tahun
Kala I
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Evaluasi
No Tujuan/Kriteria Jam Implementasi
Keperawatan Intervensi Rasional Keperawatan
Hasil
1 Nyeri b/d kontraksi Setelah dilakukan 1. Observasi BJJ, his, 1. Suatu gambaran 18.001. Mengobservasi BJJ, his, Pukul 20.00
uterus ditandai tindakan pembukaan jalan mengenai kemajuan dan pembukaan jalan lahir,S : Ibu mengatakan
dengan ibu keperawatan lahir proses persalinan BJJ 144x/m, His 2-3x tiap semakin sakit
mengatakan nyeri selama 1 jam, ibu 10 menit, durasi 50-60, O : Wajah tampak
perut bagain bawah mampu pembukaan 3-4 cm, merigis
sampai belakang, menyesuaikan diri 2. Teknik relaksasi dapat presentase janin ; letak - Keluar lendir
ekspresi wajah dengan nyeri yang 2. Ajarkan teknik mengurangi nyeri belakang kepala campur darah dari
meringis, keluar dirasakan akibat relaksasi 3.Agar ibu tahu cara 2. Mengajarkan ibu teknik vagina
lendir campur peningkatan mengedan yang baik relaksasi yaitu dengan - His kuat 4-5x/m
darah, auskultasi kontraksi uterus, menarik napas panjang dari durasi 80”-85”
BJJ 144x/m, his dengan kriteria : 3. Ajarkan ibu cara 4. Massase dapat hidung dan buang A : Masalah teratasi
jarang dan tidak - His semakin kuat mengedan yang baik mengurangi fokus ibu perlahan-lahan melalui P : Awasi kala II
teratur, dan teratur pada nyeri yang mulut
TD:110/80mmHg, - Ibu mengatakan 4. Lakukan massase dirasakan 3. Mengajarkan ibu cara
N:80x/m, R:20x/m perutnya semakin pada tulang belakang5.. Memenuhi kebutuhan mengedan yang baik
sakit dan timbul saat ada his cair dan nutrisi bagi ibu
rasa ingin untuk persiapan proses
mengedan 5.. Anjurkan ibu untuk persalinan 4. Melakukan massase/
makan dan minum 6. Persiapan untuk gosokka pada daerah tulang
saat ibu tidak ada his menolong persalinan dan belakang tiap ibu ada his
untuk persiapan selesai
persalinan
6. Siapkan partus set, 5. Menganjurkan ibu untuk
hecting set, pakaian makan dan minum jika
bayi, pakain ibu tidak ada his untuk
meningkatkan tenaga dalam
menghadapi proses
persalinan

6. Menyiapkan partus set :


- 1/2 kocher 1 buah
- 2 klem
- Gunting episiotomi 1
buah
- Gunting tali pusat 1
buah
- Pita tali pusat 1 buah
- Gaas secukupnya
- Kateter logam 1 buah
- Handscoen 1 pasang
Menyiapkan hecting set
- Nalfuder 1 buah
- Jarum otot 1 buah
- Jarum kulit 1 buah
- Gaas secukupmya
- Benang catgut
Menyiapkan pakain bayi
- Gurita 1 buah
- 1 baju lengan panjang
- 1 baju lengan pendek
- Cidako 2 buah
- 1 pasang kaos kaki
- 1 pasang kaos tangan
- 4 buah loyor
Menyiapkan pakaian ibu
- Pakaian bersih 1 pasang
- Pakaian dalam
- Gurita
- Softex

2 Kecemasan b/d Setelah dilakukan 1. Jelaskan dengan 1. Agar ibu dapat 1. Menjelaskan dengan Pukul 10.20
lama menunggu tindakan singkat dan mengetahui bahwa singkat pada ibu, bahwa S:
proses persalinan keperawatan sederhana bahwa adanya perbedaaan proses persalinan dari setiap O :
ditandai dengan ibu selama ½ jam proses persalinan proses persalinan dan anak berbeda-beda A : Ibu tampak
bertanya-tanya kecemasan itu dari setiap anak setiap anak tenang dan tidak
mengenai dapat hilang berbeda-beda 2. Memberikan ketenangan gelisah
kehamilanya, dengan kriteria 2. Beri dukungan pada ibu dan dapat - Ibu mampu
kapan bayinya akan- Ibu tidak cemas mental dan spiritual mengurangi kecemasan menghadapi
lahir dan apakah dan gelisah pada ibu agar dapat ibu dalam proses 2. Memberikan dukugan proses persalinan
akan selamat - Ibu mampu menghadapi proses persalinan mental dan spiritual pada P : Beri penjelasan
ekspresi wajah menghadapi proses persalinan dengan ibu agar dapat menghadapi dan ingatkan
tampak cemas dan persalinan dengan baik proses persalinan dengan tentang proses
gelisah baik baik yaitu mendorong ibu persalinan secara
- Ekspresi wajah 3. Menambahkan rasa untuk selalu berdoa pada terus menerus
tenang 3. Yakinkan ibu bahwa percaya ibu pada setiap Tuhan agar proses
- Klien tampak semu tindakan tindakan sehingga ibu persalinan lancar dan
rileks perawat dapat dapat melakukannya melibatkan keluarganya
membantu dalam 4. Keterlibatan keluarga dalam memberikan
proses persalinan sangat berpengaruh dukungan mental untuk
4. Libatkan keluarga dalam proses persalinan, menghadapi proses
dalam proses menurunkan cemas persalinan
persalinan 3. Meyakinkan ibu dengan
menjelaskan bahwa ibu
melakukan cara-cara
tersebut tanpa ragu-ragu
dan reaksi melawan maka
proses persalinan dapat
berlangsung denga baik
sesuai yang diharapkan
Kala II
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Implementasi
No Tujuan/Kriteria Jam Evaluasi
Keperawatan Intervensi Rasional Keperawatan
Hasil
1 Nyeri b/d penurunan Setelah 2 jam 1. Dekatkan alat 1. Sebagai persiapan 20.05 1. Mendekatkan partus set Pukul 20.00
bagia terendah anak dilakukan tindakan partus di dekat memulai tindakan yang sudah disiapkan S : klien
ditandai dengan ibu keperawatan, ibu pasien menolong persalinan didekatkan pasien mengatakan
mengatakan dapat menyesuaikan 2. Mempermudah perut sakit
perutnya semakin dengan nyeri yang kelancaran proses O : Ibu dapat
sakit, timbul dirasakan, dengan persalinan mengedan
keinginan untuk kriteria 2. Atur posisi ibu 3. Cara mengedan yang dengan baik
BAB, keluar lendir - Ibu dapat mengedan dengan posisi baik dan benar 2. Mengatur posisi ibu dengan - Bayi lahir
campur darah, anus dengan baik dorsal recumbent membantu posisi dorsal recumbent dengan selamat
dan perineum - Bayi dapat lahir 3. Bimbing klien memudahkan yaitu dengan cara kaki - Adanya ruptur
mengembang, His dengan selamat tanpa cara mengedan penurunan bagian fleksi dan telapak kaki perineum
semakin kencang, ada resiko atau yang baik terendah berada diatas tempat tidur tingkat II
pembukaan lengkap, komplikasi 4. Membantu 3. Mengajarkan teknik sepanjang 2 cm
ketuban (-) - Kala II tidak ada mendapatkan mengedan yang baik A : Masalah
komplikasi gambaran jelas dengan cara kedua tangan sebagian teratasi
4. Amati dan pantau tentang kemajuan memegang kedua kaki P : Awasi kala III
kemajuan kala II kala II sejajar, bagian tengah paha,
kepala diangkat sampai
5. Memenuhi dagu mendekati dada,
kebutuhan cairan mata melihat kearah pusat
5. Beri minum pada dan memberi energi
ibu saat tidak ada dalam menghadapi 4. jam 20.05 pembukaan
his proses persalinan lengkap
6. Sebagai langkah
awal memulai
tindakan
keperawatan dalam
upaya pencegahan
6. Cuci tangan infeksi
sebelum 7. Membantu proses 5. Memberi minum pada ibu
melakukan persalinan agar dapat saat tidak ada his
tindakan berjalan dengan baik
selanjutnya

7. Tolong persalinan
6. Mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan
selanjutnya

7. Menolong persalinan
dengan cara sebagai berikut
- Memakai handscoen
- Melakukan vulva
hygiene
- Membentangkan duk steril
dibawah bokong
- Membimbing ibu untuk
mengedan yang baik bila
ada his
- Saat his kencang dan ibu
ingin mengedan, anus
mengemabng, perineum
menonjol dan tampak
kepala bayi semakin besar
terlihat, ibu disuruh
mengedan seperti BAB
dibantu dengan kristeller
- Tangan kanan menyokong
daerah perineum duk steril
agar perineum tidak robek
dan tangan kiri menahan
kepala bayi saat berada
dibawah simphisis pubis
agar kepala bayi tidak
terlalu cepat defleksi
- Jari tangan kiri tetap
menahan dan mengikuti
kepala bayi sehingga
lahirlah dahi, mata dan
dagu
- Segera setelah kepala
lahir, ibu dilarang untuk
mengedan, ujung dari duk
steril yang digunakan
untuk menyokong
diusapkan pada wajah bayi
agar lendir tidak masuk ke
dalam mata. hidung dan
mulut
- Jari telunjuk dan jari tangan
kanan meraba leher bayi
apakah ada lilitan tali
mpusat, bila ada
dilonggarkan/dibebaskan
dari leher
- Jika tidak ada, kepala bayi
di bantu untuk
mengadakan putaran paksi
luar dan lakukan tarikan
ringan ke bwah untuk
melahirkan bahu depan
dimana tangan kiri
memegang dagu dan tangan
kanan memegang bagian
pariental kepala bayi
- Melakukan tarikan ringan
ke atas untuk melahirkan
bahu belakang kemudian
bayi ditarik ringan ke arah
perut ibu
- Pukul 10.00 lahir bayi laki-
laki spontan letaka
belakang kepala segera
menangis apgar score 8-10
- Penolong yang lain
menghisap lendir dengan
penghisap lendir untuk
membersihkan jalan napas
bayi sampai menangis
dengan kuat dan
menandakan bayi benrpas
dengan optimal dan
memberi inj. Oksitosin
sintetik 1 amp, IM
- Tali pusat diklem ± 3 jari
dari pangkal umbilikus
kemudian diurut kearah tali
pusat dari placenta ± 2 jari
kemudian di klem II
- Tangan kiri memegang ke 2
klem untuk melindu ngi
bayi dan tangan kanan
menggunting tali pusat
bagian tengah antara ke 2
klem tersebut. Klem
diletakkan diatas perut ibu,
sedangkan klem I tetap
dipegang dan didisinfeksi
dengan bethedine kemudian
di bungkus dengan gaas
yang telah dibasahi
bethadine kompres
- Setelah tali pusat
dibungkus, melakukan
pemeriksaan head to toe
 Kepala
Bentuk bulat, tidak ada
caput succeddaneum, ubun-
ubun besar-besar, datar,
ubun-ubun kecil, datar, LK
: 35 cm
 Mata
Simetris, tidak ada kotoran,
tidak ada perdarahan
 Telinga
Simetris, bentuk normal/
aurikula baik, kanalis
auditorius baik, tidak ada
pengeluaran sekret
 Hidung
Ada lubang hidung, tidak
ada cuping hidung,
pengeluaran sekret masih
ada sedikit
 Mulut
Bibir simetris, palatum
mole : baik, biopalatoskisis
tidak ada, belum ada gigi,
lidah warna merah muda
 Leher
Pergerakan leher baik,
vernix : ada
 Dada
Pergerakan pernapasan
dada, simetris LD:32 cm
 Perut
LP : 30 cm, lembek, tali
pusat masih basah
 Punggung
Tidak ada kelainan,
fleksibilitas tulang
punggung : baik
 Ekstremitas atas
Simetris, pergerakan aktif,
jari-jari lengkap
 Ekstremitas bawah
Simetris, pergerakan aktif,
jari-jari lengkap, pendek
dan agak bengkok
 Genetalia
Laki-laki, penis
menggantung, skrotum
terdapat 2 buah pelir
 Anus
Ada lubang anus, belum
ada pengeluaran meconium
- Menimbang BB Bayi :
3250 gr
- Mengukur TB bayi : 48 cm
- Membungkus bayi dan
menyerahkan pada
perawatan selanjutnya
- Mengukur TFU setinggi
pusat, kontraksi kuat,
jumlah perdarahan ± 50 cc
- Memeriksa perineum
apakah ada robekan,
terdapat robekan perineum
tingkat II, sepanjang 5
cm
Kala III
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Implementasi
Tujuan/Kriteria Jam Evaluasi
Keperawatan Intervensi Rasional Keperawatan
hasil
Resiko perdarahan Setelah ½ jam 1. Kosongkan 1. Tidak menekan jalan 20.301. Mengosongkan kandungPukul 20.30
b/d placenta belum dilakukan kandung kemih lahir sehingga kemih dengan S : klien mengatakan nyeri
lahir ditandai dengan tindakan placenta lahir menggunakan kateter perut
klien mengatakan keperawatan, dengan lengkap logam jumlah urine ± O : Placenta sudah lahir
perutnya semakin tidak terjadi 2. Berikan masase 2. Mempertahankan 150 cc - Perdarahan seluruhnya
sakit, placenta belum perdarahan yang ringan pada fundus kontraksi uterus ± 200 cc
lahir, TFU setinggi berlebihan dan uteri sehingga plasenta 2. Mengetengahkan fundus - TFU 1 JBPST
pusat, kontraksi (+), placenta dapat 3. Lihat tanda lahir uteri, melakukan massase
A : Masalah teratasi
perdarahan ± 200 cc lahir dengan lepasnya placenta 3. Mengetahui lepasnya ringan di perut untuk P : Awasi kala IV
lengkap placenta dari merangsang kontraksi
endometrium uterus

3
.

M
e
l
i
h
a
3. Lahirkan placenta t
3. agar tidak terjadi
perdarahan a
p
a
k
a
h

p
l
a
c
e
n
t
a

s
u
d
a
h

l
e
p
a
s

d
a
4. Lakukan r
pemeriksaan jalan 4. untuk mengetahui i
lahir apakah ada robekan
jalan lahir e
5. memberikan n
5. Beritahu dan penjelasan pada ibu d
jelaskan pada ibu agar ibu mengereti o
apabilah ada tindakan yang akan m
robekan jalan lahir di lakukan. e
atau tidak t
6.Awasi perdarahan 6. untuk mengawasi r
dan jalan lahir perdarahan yang i
untuk kalaIII terjadi u
7. observasi TTV m
7. untuk
mengidentifikasikan d
kemajuan dan e
kemunduran n
kesehatan ibu yang g
dapat disebabkan a
karena perdarahan n

m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n

m
e
t
o
d
e

k
u
t
z
n
e
r

d
e
n
g
a
n

c
a
r
a

t
a
n
g
a
n

k
i
r
i

m
e
n
e
k
a
n

r
i
n
g
a
n
p
a
d
a

f
u
n
d
u
s

u
t
e
r
i
,

t
a
n
g
a
n

k
a
n
a
n

m
e
m
e
g
a
n
g
k
l
e
m
.

A
p
a
b
i
l
a

t
a
l
i

p
u
s
a
t

m
a
s
u
k

k
e

d
a
l
a
m

s
a
a
t

f
u
n
d
u
s

u
t
e
r
i

d
i
t
e
k
a
n
,

b
e
r
a
r
t
i

p
l
a
c
e
n
t
a
b
e
l
u
m

l
e
p
a
s

d
a
r
i

e
n
d
o
m
e
t
r
i
u
m

d
a
n

s
e
b
a
l
i
k
n
y
a

a
p
a
b
i
l
a

t
a
l
i

p
u
s
a
t
t
i
d
a
k

m
a
s
u
k

k
e

d
a
l
a
m
s
a
a
t

d
i
t
e
k
a
n
,

b
e
r
a
r
t
i
p
l
a
c
e
n
t
a

s
u
d
a
h

l
e
p
a
s
d
a
r
i

e
n
d
o
m
e
t
r
i
u
m
.

P
l
a
c
e
n
t
a

s
u
d
a
h

l
e
p
a
s

d
a
r
i

e
n
d
o
m
e
t
r
i
u
m
3. Melahirkan placenta
puku; 20.45
Pertahankan posisi ibu
dorsal recumbent.
Anjurkan ibu untuk tidak
mengejan, tali pusat
perlahan-lahan ditarik
dengan cara digulung
pada klem II oleh tangan
kanan. Tangan kiri
menekan ringan fudus
uteri. Tangan kanan
meerima placenta dan
apabila placenta hampir
keluar seluruhnya, tangan
kiri membantu tangan
kanan untuk
mengeluarkan placenta
degan cara memutar-
mutar perlahan agar
placenta lahir dengan
lengkap. Setelah itu
fundus uteri ditekan
ringan lagi untuk
mengeluarkan gumpalan
darah/stosel, ibu diberi
injeksi ergometrik 1 amp.
IM. Plasenta diletakkan
di tempat yang tersedia,
Memeriksa placenta
- Panjang tali pusat ± 45
cm
- Insersio tali mpusat :
central
- Warna : merah tua
kebirua
- Kotiledon : lengkap
- Selaput : lengkap
Mengukur TFU : 1 jari
bawah pusat, kontraksi
baik.
4. Melakukan pemeriksaan
jalan lahir. Ada robekan
di Labia mayora kiri

5. memberi tahu ibu ada


robekan dan perlu dijahit.
6.perdarahan ± 200 cc

7. mengobsevasi TTV
TD: 110/80, N:100x/m,
R:24x/m
KALA IV
No Diagnosa Tujuan/kriteria Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi
keperawatan Hasil
keperawatan

1. Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan 1. Rawat luka di 1. untuk 21.00 1. Merawat luka di bagian labia Pukul 23.00
Luka robekan ditandai tindakan keperawatan bagian labia mencegah mayora kiri S: -
dengan adanya luka di selama 2 jam infeksi mayora kiri terjadinya infeksi O: Ruptur
bagian labia mayora tidak terjadi 2. jahit di daerah 2. Menjahit dengan 6 jahitan di telah dijahit
kiri ruptur 2. agar perdaraha labia myora kiri karena ada A: Masalah
berakhir ruptur teratasi
3. monitor 3. Melakukan Vulva hygine, P:-
keadaan klien membersihkan daerah perineum
3. untuk 4. Mengganti pembalut klien dan
4.ganti pembalut mengetahui pakaian klien
dan lakukan vulva interfensi apa
hgine yang akan
dilakukan
4Pembalut yang
tidak diganti
merupakan pintu
masuk
mikroorganisme

Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria Jam Implementasi Keperawatan
Keperawatan Intervensi Rasional
hasil
2. Kelelahan b/d Setelah 2 jam 1. Awasi perdarahan 1. Mengidentifikasi 21.00 1. Mengawasi perdarahan dan
proses persalinan dilakukan tindakan dan observasi tanda- perkembangan kesehatan ibu tanda-tanda vital perdarahan
ditandai dengan keperawatan, tanda vital selama periode post partum berjumlah ± 200cm, TTV : Td
ibu mengatakan kelelahan dapat : 110/80 mmHg, N: 105x/m,
merasa lelah, klien berkurang sampai R:24x/m, Sb:36,20 C
tampak lelah, hilang dengan 2. Mengawasi kontraksi uterus,
perdarahan 50 cc, kriteria 2. Awasi kontraksi 2. Mengetahui apabila ada TFU : 1 JBPST, kontraksi
Kontraksi uterus - Ibu mengatakan uterus perdarahan uterus baik
kuat, TFU 2 jari tidak lelah 3. Memakaikan gurita dan
dibawah pusat. - Ibu dapat 3. Pakaikan gurita dan 3. Ibu dapat merusak kesegaran mengganti pakaian ibu yang
melakukan ganti baju ibu dan kenyamanan 22.45 kotor dengan bersih
aktivitas/ 4. Memberi makan dan minum
perawatan pada 4. Beri makanan dan 4. Memulihkan energi yang pada ibu
bayi secara optimal minum hilang saat proses persalinan
5. Mengurangi dan 22.50 5. Menganjurkan ibu untuk
5. Anjurkan untuk menghilangkan rasa lelah ibu istirahat di ruangan
istirahat diruangan/
dikamar 6. Dapat tercipta hubungan yang
6. Pindahkan ibu harmonis antara ibu dengan 6. Memidahkan ibu diruangan
dikamar dan rawat anak bersama bayinya
gabung dengan 7. Memberi nutrisi pada bayi
bayinya 22.00 7. Menyusukan bayi pada ibu
7. susukan bayi pada ibu
B. Saran
1. Sebagai petugas kesehatan yang belum diploma III diharapkan melanjutkan kenjenjang yang
lebih tinggi demi mencapai SDM yang lebih berkualitas dan berdaya saing
2. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien, diharpkan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dengan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan prosedur antara
lain : menjaga kester
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermik, Jansen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta. EGC, 2004

Barbara R, Staright, Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Edisi 3 Jakarta EGC 2004

Hamilton Persis Mary. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas Jakarta EGC 1995

Ida bagus Gde Manuaba Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan, Jakarta EGC.1998

Marilyn E. Doenges. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2 Jakarta EGC 2001

Vous aimerez peut-être aussi