Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
W DENGAN
ANAK REMAJA
Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas & Keluarga
OLEH:
NURUL HIDAYAH
(7417022)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Laporan Asuhan Keperawatan
Keluarga Dalam Praktek Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas ini.
Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini berisi tentang Asuhan Keperawatan Pada
Keluarga An. W dengan Anak Remaja. Diharapkan Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Asuhan Keperawatan Pada
Keluarga An. W dengan Anak Remaja dan menjadi laporan dalam penyelesaian tugas praktek
profesi keperawatan komunitas di Desa Budug sidorejo Kec. Sumobito Kab. Jombang.
Kami menyadari bahwa Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen Pembimbing dan
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusun Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga
ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun
dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta
kebutuhan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. Tahap ini
merupakan tahap yang paling sulit. Karena orang tua melepas otoritas dan membimbing anak
untuk bertanggung jawab. Anak harus mempunyai otoritas sendiri yang berkaitan dengan peran
dan fungsinya. Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak
menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya, sementara orang tua perlu menciptakan
komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan perselisihan sehingga hubungan orang
tua dan remaja tetap harmonis. Asuhan Keperawatan Keluarga pada Keluarga dengan anak
remaja yang dilakukan oleh perawat untuk mengelola stressor yang mungkin timbul dan bersama
pada akhirnya mampu tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif dan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Dengan adanya makalah seminar ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami dan membuat
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Keluarga.
Adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Setiadi,2008). Keluarga adalah dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, dan di dalam peranannya masing-masing, menciptakan serta
adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang
fisik, mental, emosional dan social diri tiap anggota keluarga (Duval dan logan, 1986 dalam
Setiadi,2008).
Dari tiga difinisi diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa keluarga adalah :
Tipe Keluarga
Dalam (Sri Setyowati, 2007) tipe keluarga dibagi menjadi dua macam yaitu :
1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak.
2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa anak.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa (misalnya
seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau kuliah)
1) The Unmarriedteenege mather Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan
3) Commune Family Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada
hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama,
pengalaman yang sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau
4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family Keluarga yang hidup bersama dan
5) Cohibiting Couple Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena
6) Group-Marriage Family Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga
bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan
membesarkan anaknya.
7) Group Network Family Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup
bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang
8) Foster Family Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan
9) Homeless Family Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanent karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
10) Gang. Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam
a. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
c. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal : adalah sepasang suami istri yang tingga bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembina keluarga,
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubunga
Fungsi keluarga
Dalam (Setiadi,2008) fungsi keluarga adalah beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga
sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi sosialisasi
d. Fungsi Ekonomi
e. Fungsi pendidikan
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi,2008) dari berbagai fungsi diatas ada 3 fungsi pokok
a) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota
keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan
kebutuhannya.
b) Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya
selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik
c) Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia
Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga menurut Effendi (2011) dengan melalui
membina hubungan kerasama yang baik dengan keluarga yaitu dengan mengadakan kontrak
dengan keluarga, menyampaikan maksud dan tujuan, serta minat untuk membantu keluarga
Friedman dalam Effendi (2011) menjelaskan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari 5
1. Pengkajian
8) Diagnose keperawatan
pengkajian, yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup tujuan
umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan
standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap
5) Pelaksanaan
5) Evaluasi
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah di berikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke
keluarga. Untuk dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait
dengan diagnosis.
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan
evaluasi .
Tahapan Evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif
2.1 PENGERTIAN
Remaja : masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menujudewasa yang ditandai
2.2 PERKEMBANGAN
aljabar.
b) Idealistik. berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah
Menurut Diane Baumrind dalam Djiwandono (1989: 23-24) pola asuh orang tua dapat
diidentifikasikan menjadi 3, yaitu:
1. Pola asuh Demokratis
Pola asuh orang tua yang demokratis pada umumnya ditandai dengan adanya sikap
terbuka antara orang tua dan anak. Mereka membuat semacam aturan-aturan yang
disepakati bersama. Orang tua yang demokratis ini yaitu orang tua yang mencoba
menghargai kemampuan anak secara langsung.
2. Pola asuh Otoriter
Pola asuh otoriter ditandai dengan orang tua yang melarang anaknya dengan
mengorbankan otonomi anak. Menurut Danny (1986: 96), pola asuh otoriter
mempunyai aturan-aturan yang kaku dari orang tua.
3. Pola asuh Permisif
Pola asuh permisif ditandai dengan adanya kebebasan tanpa batas kepada anak untuk
berbuat dan berperilaku sesuai dengan keinginan anak. Moesono (1993: 18)
menjelaskan bahwa pelaksanaanpola asuh permisif atau dikenal pula dengan pola
asuh serba membiarkan adalah orang tua yang bersikap mengalah, menuruti semua
keinginan, melindungi secara berlebihan, serta memberikan atau memenuhi semua
keinginan anak secara berlebihan.
2.6 Faktor- Faktor terjadinya Kenakalan Remaja
1. Kondisi keluarga yang berantakan (Broken Home)
2. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua
3. Status sosial ekonomi orang tua rendah
4. Penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat
2.7 Secara Umum Mekanisme Koping pada remaja
1. Penguasaan Kognitif
a. Usaha untuk belajar terhadap sistuasi atau stresor
Perbaiki informasi dengan sharing, diskusi.
2. Conformity (penyesuaian)
a. pengakuan kelompok
3. Perilaku terkontrol
a. Remaja butuh perubahan dalam hidupnya
b. Tidak dapat menerima peraturan keluarga dan sekolah tanpa bertanya.
4. Fantasi
a. Membantu mengembangkan berfikir fantasi yang kreatif.
5. Aktivitas gerak