Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KELOMPOK 1
1. REJIB KIBAR
2. FLORENTINA CHANDRA
3. BISMI AGUNG F
4. MUHAMMAD RAFLI
5. RAHMAT DARMAWAN
PENYELENGGARA
PT. LINTAS SOLUSI PRIMA
DEPOK, 14 MARET 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
2.2 Temuan..............................................................................................
BAB IV PENUTUP...........................................................................................
4.1 Kesimpulan........................................................................................
4.2 Saran..................................................................................................
REFERENSI......................................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kecelakaan Pekerja................................................................................
Gambar 1.2 Kecelakaan truk bahan bakar minyak....................................................
Gambar 1.3 Kebakaran ditempat kerja.......................................................................
Gambar 4 Denah Kontruksi Bangunan......................................................................
Gambar 5 Safety Sign................................................................................................
Gambar 6 Adanya Pengecekan APAR Berkala..........................................................
Gambar 7....................................................................................................................
Gambar 8....................................................................................................................
Gambar 9....................................................................................................................
Gambar 10..................................................................................................................
Gambar 11..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Konsumsi terhadap hasil olahan minyak bumi selalu mengalami peningkatan setiap
tahun seiring dengan meningkatnya populasi dan aktivitas penduduk dunia. Pencarian energi
alternatif juga gencar dilakukan guna menghemat pemakaian bahan bakar minyak utamanya
pada alat transportasi dan mesin konvensional yang telah ada. Dalam upaya meningkatkan
produksi minyak dan gas (migas) bumi untuk kepentingan nasional, kegiatan produksi dan
pengembangan gencar dilakukan termasuk juga ke wilayah-wilayah yang mempunyai tingkat
kerentanan tinggi, Disamping kebutuhan bahan bakar yang meningkat dengan kemajuan
industri dan pembangunan maka sisa dari proses industri dan permesinan yang belum dapat
ditangani dengan baik adalah limbah yang jumlahnya juga terus meningkat, antara lain oli
bekas.
Oleh karena oli diambil dari minyak bumi maka merupakan senyawa hidrokarbon yang
memiliki nilai energi dan mudah terbakar, maka perlu dicari cara untuk memanfaatkan oli
bekas utamanya sebagai bahan bakar. Kecelakaan kerja merupakan resiko yang ada dalam
setiap aktivitas perusahaan. Hal ini terutama pada pekerjaan yang membutuhkan aktivitas
fisik lebih banyak daripada aktivitas pemikiran. Resiko tersebut bisa berupa kecelakaan
ringan hingga pada kecelakaan berat yang berakibat menimbulkan korban jiwa.
Dalam definisinya, kecelakaan kerja diartikan sebagai sebuah peristiwa yang terjadi di luar
perencanaan yang mengakibatkan ada pihak yang mengalami kerugian. Kondisi ini
khususnya terjadi dalam sebuah aktivitas pekerjaan yang harus dilakukan sebuah perusahaan
dalam proses kerja mereka.
Superior Energy memiliki sejarah mengembangkan alat dan teknologi khusus yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada hari-hari awal, perusahaan
mempelopori penggunaan layanan “rigless” plugging and abandonment . Sejak saat itu,
Superior telah berada di ujung tombak sejumlah perkembangan yang menguntungkan
produsen minyak dan gas bumi sepanjang siklus hidup sumur
Selama anda berada dilokasi Perusahaan diwajibkan berpakaian sopan dan rapi, dan
juga mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang menyangkut denngan kesehatan dan
keselamatan kerja dan lingkungan kerja itu sendiri, dan juga menghindari penyakit akibat
kerja. Pencegahan polusi, meminimalkan limbah dan penghematan penggunaan energy.
Head Office : Alamanda Tower Lantai 2, Jl. Term. Simatupang No.23 - 24, RT.1/RW.1, Cilandak Bar.,
Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12430
2.2. TEMUAN
Setelah dilaksanakan observasi dilapangan tempat kerja, dapat kami temukan sebagai
berikut :
2.2.1 Temuan Positif :
1. Mempunyai peralatan penanggulangan kebakaran (APAR)
2. Instalasi listrik mengacu pada PUIL 2000
3. Setiap lokasi kerja sudah dilengkapi dengan slogan K3 dan symbol K3, missal
symbol bahan mudah terbakar, tanda tegangan tinggi pada panel listrik
4. Untuk test tekanan alat (preasure test) mempunyai ruangan tersendiri dan tidak
dapat diakses pada saat melakukan test
5. Adanya pengecekan/ Inspeksi APAR secara berkala
6. Terdapat monitor room untuk tim operation yang terpisah dari ruang preasure test
7. Konstruksi bangunan memiliki sirkulasi udara dan cahaya yang mencukupi
8. Perusahaan rutin melakukan pelatihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala
Analisa
Saran / Peraturan
No. Lokasi Temuan Potensi
Rekomendasi Perundangan
Bahaya
1. PT. Beberapa apar Tidak ada Menyediakan - Permenaker no.
Superior tidak pada penanganan apar pada 04/men/1980
Energy tempatnya awal apabila tempatnya Syarat – syarat
Services ada pemasangan dan
Indonesia kebakaran pemeliharaan Apar
pada pasal 4
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
1. PT. SUPERIOR ENERGY SERVICE INDONESIA merupakan salah satu perusahaan,
dalam pengoperasiannya terdapat penanganan K3 dibidang :
a. Kontruksi bangunan;
b. Instalasi listrik;
c. Penanggulangan kebakaran;
2. Sudah ada kebijakan K3 yang disyahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan
3. Ada beberapa barang atau peralatan yang tidak tertata rapi, sehingga memungkinkan
timbulnya bahaya
4. Sudah ada program training dan data base preventive maintenance equipment
5. Dari pengamatan kelompok I masih dijumpai kondisi dan sikap tidak aman dari
tenaga kerja serta kelengkapan fasilitas alat-alat produksi;
4.2 SARAN
1. Sesuai keputusan menteri tenaga kerja RI No.02 Kep-186/MEN/1999, tentang unit
penanggulangan kebakaran ditempat kerja. Perusahan tersebut telah menjalakan
peraturan tersebut. Tetapi, belum ada koordinator unit sebagai tim penanggulangan
kebakaran.
2. Berdasarkan UU No.01 Tahun 1970 Pasal 14 B. perusahan telah memenuhi peraturan
tersebut. Akan tetapi pada salah satu tempat di temukan rambu-rambu atau safety sign
yang telah memudar sehingga tidak bisa terbaca.
REFERENSI
2. Peraturan Perundang-Undangan K3
3. Suparta I Nyoman et al, 2015. Daur Ulang Oli Bekas Menjadi Bahan Bakar Diesel
dengan Proses Pemurnian Menggunakan Media Asam Sulfat dan Natrium Hidroksida.
Jurnal METTEK Volume 1 No 2
4. Sudiar Asrul, 2014. Perbaikan Kualitas Minyak Pelumas Dengan Additive. Jurnal
POROS TEKNIK, Volume 6 No 1
TEMUAN
NO
POSITIF NEGATIVE
GAMBAR 4
DENAH KONSTRUKSI
BANGUNAN
GAMBAR 8.
SELANG YANG MENGGANGGU JALAN
2
GAMBAR 9.
TIDAK ADA SAFTEY
GAMBAR 5 SIGN
SAFETY SIGN
3
GAMBAR 6
APAR DI CEK BERKALA
GAMBAR 10.
BAUT YANG MENYEBABKAN TERJATUH
4
GAMABAR 7.
INSTALASI
LISTRIK
MENGACU
PADA PUIL
2000
GAMBAR 11.
APAR TIDAK PADA TEMPATNYA