Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ABSES SUBMANDIBULA
DI RUANG THT / MATA RSUD ULIN BANJARMASIN
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur/Tanggal lahir : 59 tahun / 01 Juli 1957
Alamat : Ds. Sungai Lumbah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Duda
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 26 November 2016
Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2016
Diagnosa Medis : Abses Submandibula + DM Tipe II
No. RM : 1.23.31.02
B. RIWAYAT KESEHATAN
1) Keluhan Utama
Klien mengatakan sakit pada tenggorokan seperti ditusuk-tusuk, keluarga
klien mengatakan klien sulit untuk menelan.
Keterangan:
: Laki-laki : Serumah
: Perempuan : Meninggal
: Klien
C. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan Umum
Keadaan umum klien lemah,
Tekanan Darah : 150/80 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Respirasi : 32 x/menit
Suhu : 37,9°C
GCS : E2 V3 M2, Samnolen
2) Kulit
Keadaan umum kulit klien cukup bersih, warna kulit sawo matang, tekstur
sedikit kasar, kulit klien lembab, terdapat luka diabetik pada telapak kaki
kiri.
9) Abdomen
Keadaan umum abdomen bersih, pergerakan nafas cepat namun teratur,
tidak ada terdapat benjolan, warna kulit klien sawo matang. Tidak ada
masa pada abdomen, turgor kulit normal kembali setalah satu detik.
3) Nutrisi
Di rumah, klien makan 3 kali sehari, klien diit gula (diet diabetes) namun
klien tidak mengindahkan diit tersebut.
Di RS, pola makan klien kurang, klien tidak mau makan bubur, diit yang
di gunakan, diit rendah gula. klien diberikan susu 6 kali dalam sehari,
namun klien kurang mau minum susu jika tidak beri es.
4) Eliminasi
Di rumah, pola BAB dan BAK klien normal, tidak ada gangguan saat
eliminasi
Di RS, pola BAK klien normal, keluarga klien mengatakan belum BAB
Sejak dirawat di rumah sakit.
5) Seksualitas
Klien adalah seorang laki-laki, tidak ada keluhan pada seksualitasnya.
6) Psikososial
Hubungan klien dengan keluarga cukup baik, karena klien lebih sering
bekerja dan pulang ke rumah 3 hari sekali, komunikasi antara keluarga
kurang terjalin, klien merasa bersalah pada anak-anaknya karena kurang
perhatiannya. Pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya
kurang. Keluarga klien mengatakan tidak merasa terbebani dalam masalah
biaya. Tanggapan keluarga terhadap keadaan klien adalah sebagai ujian
dari Allah SWT, dan berharap klien bisa sembuh.
7) Spiritual
Klien jarang melakukan ibadah sebelum sakit. Saat di RS klien sama
sekali tidak melakukan ibadah.
E. DATA FOKUS
Data Subyektif:
Klien mengeluh sakit saat menelan.
Data Obyektif:
Klien tampak meringis, berteriak kesakitan
P: Saat menelan
Q: Ditusuk-tusuk
R: Submandibula
S: 5-8 (Sedang)
T: Kadang-kadang
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Laboratorium (3 Desember 2016)
a. GDP : 138 mg/dl (normalnya 70 - 105 mg/dl)
b. Albumin : 2,5 g/dl (normalnya 3,5 – 5,5 g/dl)
2) Cervical AP/Lateral
Abses Retrofaring Setting V C3-5
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap
carbapenem
Metronidazol Antibiotik Keras Indikasi Metronidazol 3x1 Infussion
e Sebagai obat anti bakteri (500 g)
dan anti protozoa fungsi
obat metroidazol adalah
untuk :
mengatasi penyakit
Infeksi menular
seksual
mengatasi penyakit
Infeksi yang
disebabkan bakteri
anaerob
mengatasi penyakit
Infeksi bakterial
vaginosis pada vagina
mengatasi penyakit
Infeksi parasit amoeba
seperti pada diare
mengatasi penyakit
Infeksi parasit
trichomonas
Kontraindikasi
metronidazol tidak
dianjurkan untuk dipakai
oleh pasien yang
diketahui :
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
terhadap paracetamol
atau proparacetamol
hidroklorida atau
eksipien lainnya dan
pada kasus insupisiensi
hepatoseluler berat
Kontraindikasi:
Hypersensitive terhadap
ketorolac tromethamine
dan pernah menunjukan
reaksi alergi terhadap
aspirin atau obat AINS
lainnya.
Yang memiliki riwayat
ulkus peptikum akut,
perdarahan saluran cerna
atau perforasi.
Penderita gangguan
ginjal berat atau beresiko
menderita gagal ginjal.
Yang diduga menderita
perdarahan
serebrovaskular,
diathesis hemoragik.
Yang sedang mengalami
persalinan, ibu
menyusui.
Mendapatkan obat AINS
lainnya dan probenecid.
Tidak boleh diberikan
secara interatekal atau
epidural.
2. ANALISIS DATA
No Tanggal / Jam Data Fokus Etiologi Problem
1 5-12-2016 / 10.00 Do: Penyakit Hipertemia
WITA Keluarga klien mengatakan
kulit klien teraba hangat
Ds:
Kulit klien teraba hangat
TD : 150/80 mmHg
R : 94 x/menit
N : 32 x/menit
S : 37,9°C
Do:
Klien tampak menjerit
kesakitan
P: Saat menelan
Q: Ditusuk-tusuk
R: Submandibula
S: 5-8 (Sedang)
T: Kadang-kadang
Do:
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak sering
mngubah posisi.
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
No No. Diagnosa Nursing outcome Nursing rasional
Diagnosa intervention
keperawatan
1 00007 Hipertemia Thermoregulation - Obeservasi - Untuk
b.d proses Kriteria hasil: tanda-tanda mengetahui
penyakit - Suhu tubuh vital dan keadaan
dalam warna kulit umum pasien
rentang - Kompres - Untuk
normal pada lipat mengurangi
- Nadi dan paha dan demam
respirasi aksila dengan cara
dalam nonfarmakol
rentang ogi
normal - Kolaborasi - Mengurangi
- Tidak ada berikan anti demam
ada piretik dengan cara
perubahan (paracetamo farmakologi
warna kulit l)
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Jam Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi keperawatan
Keperawatan
1 Hipertemia b.d - Obeservasi tanda-tanda vital S: Keluarga klien
proses penyakit TD: 150/80 mmHg mengatakan kulit klien
N: 94 x/menit masih teraba hangat
R: 32 x/menit
S: 37,9°C O: Sutu tubuh klien
naik turun
- Kompres pada lipat paha TD: 140/100
dan aksila N: 90 x/menit
R: 30 x/menit
- Kolaborasi berikan anti S: 37°C
piretik (paracetamol)
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan
P: Intervensi
dilanjutkan
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
P: Intervensi dilanjutkan
P: intervemsi dilanjutkan
7-12-2016 / 10:00 Nyeri akut berhubungan S: Klien mengatakan masih sedikit nyeri
WITA dengan agen cidera
biologis O: Pasien tampak tenang
P: Saat menelan
Q: Ditusuk-tusuk
R: Submandibula
S: 4 (Ringan)
T: Kadang-kadang
P: Intervensi dilanjutkan
P: intervemsi dihentikan
7. DAFTAR PUSTAKA
(Riannor, S.Kep.,Ns)
(Roly Marwan M, Ns, M.Kep)
Preseptor Klinik