Vous êtes sur la page 1sur 63

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BAPAK

SUWANTO DAN BAPAK AMAT JAINI DI DUSUN 5 KARANG SAMBUNG


1 DESA KARANGNSARI RT 002 RW OO5 KECAMATAN PAGELARAN
KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2017

Laporan Individu KK Binaan Praktik Kebidanan Komunitas

Disusun Oleh :
SITI YUNARSIH
154012014034

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BAPAK


SUWANTO DAN BAPAK AMAT JAINI DI DUSUN 5 KARANG SAMBUNG
1 DESA KARANG SARI RT 002 RW 005 KECAMATAN PAGELARAN
KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2017

Laporan Individu Praktek Kebidanan Komunitas


Telah Memenuhi Persyaratan dan Persetujuan
Tanggal ....................

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing Akademik Kepala Keluarga

Dzul Istiqomah Hasyim, S.ST,M.Kes Suwanto

Ketua Prodi DIII Kebidanan


STIKes Muhammadiyah Pringsewu

Sumi Anggraeni, M.Keb

ii
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA BAPAK


SUWANTO DAN BAPAK AMAT JAINI DI DUSUN 5 KARANG SAMBUNG
1 DESA KARANGSARI RT 002 RW 005 KECAMATAN PAGELARAN
KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2017

Laporan Individu Praktek Kebidanan Komunitas


Telah Memenuhi Persyaratan dan Persetujuan
Tanggal ....................

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing Akademik Kepala Keluarga

Dzul Istiqomah Hasyim, S.ST,M.Kes Amat Jaini

Ketua Prodi DIII Kebidanan


STIKes Muhammadiyah Pringsewu

Sumi Anggraeni, M.Keb

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu
pada KK Binaan Bapak Suwanto dan Bapak Amat Jaini .Dalam penulisan tugas
individu KK binaan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk ini
penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Ns. Asri Rahmawati, M.Kes selaku ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Lampung.
2. Sumi Anggraeni, M.Keb selaku ketua Prodi DIII Kebidanan STIKes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Cynthia Puspariny, S.ST, M.Kes selaku Koordinator Praktik Kebidanan
Komunitas.
4. Dzul Istiqomah Hasyim, S.ST, M.Kes selaku Pembimbing Akademik.
5. Bapak Istadi selaku ketua RT 02 Karang Sambung 1.
6. Keluarga Bapak Suwanto dan Bapak Amat Jaini selaku KK Binaan Kebidanan
Komunitas.
7. Seluruh dosen dan staf STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
8. Seluruh rekan-rekan D III Kebidanan khususnya angkatan VIII.

Penulis menyadari tugas individu KK binaan ini masih banyak kekurangan.


Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.
Penulis berharap semoga tugas individu KK binaan ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.

Pringsewu, Januari 2017

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMANPERSETUJUAN...................................................................... ii

iv
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................ iv
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan Kegiatan......................................................................... 1
C. Manfaat Penelitian..................................................................... 2
D. Metode Kegiatan........................................................................ 3
E. Langkah Kerja............................................................................ 3

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Kebidanan Komunitas................................................................ 4
B. Konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa................. 5
C. Konsep Dasar Penyakit.............................................................. 8

BAB III PENGKAJIAN DATA


A. Pengkajian................................................................................. 22
B. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan........................ 27
C. Ansipasi Masalah Potensial....................................................... 28
D. Tindakan Segera........................................................................ 28
E. Perencanaan............................................................................... 28
F. Pelaksanaan .............................................................................. 29
G. Evaluasi..................................................................................... 29

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 48
B. Saran........................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA7
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian
kegiatan masyarakat yang dilakukan atas dasar gotong royong dan swadaya
dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhan dibidang kesehatan dan dibidang lain yang berkaitan
agar mempu mencapai kehidupan sehat sejahtera (Departemen Kesehatan
RI,2005).

Untuk keberhasilan kegiatan yang dilakukan dalam acara PKMD setiap


individu diberikan tugas untuk melakukan penyuluhan pada KK binaan. Setiap
individu diwajibkan mempunyai KK binaan, dimana setiap KK binaan
minimal ada tiga masalah yang dikaji kemudian dilakukan penyuluhan. Setiap
individu wajib melakukan kunjungan terhadap KK binaan yang diambil dalam
waktu beberapa hari.

Setelah melakukan sensus dirumah Bapak Suwanto dan Bapak Amat Jaini,
ternyata banyak masalah yang muncul. Keluarga Bapak Suwanto mempunyai
masalah kesehatan yaitu pengetahuan KB, Pre Menopouse, Keputihan, dan
Bapak Amat Jaini mempunyai masalah kesehatan yaitu kurangnya
pengetahuan mengenai Diabetes Millitus, Gizi pada Balita, dan Persiapan
Persalinan.

B. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengadakan penyuluhan pada KK binaan diharapkan dapat
menerapkan berbagai keterampilan yang berkaitan dengan mata kuliah
asuhan kebidanan komunitas.

2. Tujuan Khusus

1
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sesuai dengan masalah yang
ada dalam KK Binaan yang diambil.
b. Mahasiswa mampu mengungkap masalah kesehatan yang ada dalam
KK Binaan yang diambil.
c. Mahasiswa mampu menyusun rencana bersama KK Binaan dalam
mengatasi masalah kesehatan khususnya tentang masalah KIA
d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi dengan memberikan
penyuluhan untuk memecahkan masalah yang ada dalam KK Binaan
yang diambil.
e. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan terhadap keluarga
yang memiliki masalah kesehatan khususnya yang ada dalam KK
Binaan tersebut.
f. Mahasiswa mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan yang telah
dilakukan.

C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan
memberikan penyuluhan pada KK Binaan dan mampu menyelesaikan
masalah.

2. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan bagi masyarakat pada umumnya dan keluarga Bapak
Suwanto dan Bapak Amat Jaini khususnya mengenai kesehatan

3. Bagi Tenaga Kesehatan


Memberikan gambaran mengenai keadaan kesehatan masyarakat disana
sehingga memudahkan dalam penyuluhan kesehatan dan mengubah
perilaku hidup bersih dan sehat.

D. Metodologi Kegiatan
Dalam kegiatan KK Binaan metode yang digunakan adalah leafleat dan Tanya
jawab.

2
E. Langkah Kerja
Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : a. 20 Januari di kediaman Bapak Suwanto
b. 20 Januari di kediaman Bapak Amat Jaini

2. Lokasi
Kegiatan KK binaan akan dilaksanakan di rumah bapak Suwanto dan bapak
Amat Jaini di dusun 5 Karang Sambung 1 Desa Karangsari RT/RW 002/005
Kkecamatan pagelaran, Kabupaten Pringsewu.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Kebidanan Komunitas
1. Pengertian

3
Menurut WHO kebidanan komunitas adalah bidang kebidanan khusus
yang merupakan gabungan keterampilan ilmu kebidanan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dariprogram kesehatan
masyarakat keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitas, pencegahan
penyakit dan bahaya yang lebih besar. Ditunjukan kepada individu,
keluarga yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
masyarakat keseluruhan

2. Asuhan kebidanan komunitas


Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu,
anak dan Keluarga Berencana.
Pengetahuan dan keterampilan dasar :
a. Kebudayaan dasar masyarakat Indonesia
b. Keuntungan dan kerugian praktik kesehatan tradisional dan modern
Sarana tanda bahaya serta transportasi kegawat daruratan bagi anggota
masyarakat yang sakit yang membutuhkan asuhan tambahan
c. Penyebab langsung maupun tidak langsung kematian dan kesakitan ibu
dan bayi dimasyarakat
d. Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan
hak-haknya diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal
e. Keuntungan dan resiko dari tatanan tempat bersalin yang bersedia
f. Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman
g. Masyarakat keadaan kesehatan lingkungan, termasuk penyedian air,
perumahan, resiko lingkungan, makanan, dan ancaman umum bagi
kesehatan
h. Standar profesi dan praktik kebidanan
Pengetahuan dan Keterampilan tambahan :
a. Epidemiologi, sanitasi, diagnosa masyarakat dan statistic.
b. Infrastruktur kesehatan setempat dan nasional, serta bagaimana
mengakses sumber daya yang dibutuhkan untuk asuhan kebidanan.
c. Primary health care (PHC) berbasis dimasyarakat
denganmenggunakan promosi kesehatan serta strategi pencegahan
penyakit.
d. Program imunisasi nasional dan akses untuk pelayanan imunisasi.

B. Konsep Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa


1. Pengertian

4
Pembangunan kesehatan masyarakat desa adalah rangkaian kegiatan
masyarakat yang dilakukan atas dasar gotong royong dan swadaya dalam
rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang
berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sejahtera. (Departemen
Keshatan RI. 2008)

2. Tujuan PKMD
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dalam meningkatkan mutu hidup
b. Tujuan Khusus
1) Membutuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka.
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk
berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri.
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang
mampu terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan desa.
4) Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi
beberapa indikator :
a) Angka kesakitan menurun.
b) Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan
anak serta angka kelahiran menurun.
c) Angka kekurangan gizi pada anak balita menurun.

3. Ciri – ciri Praktik Kebidanan Komunitas


a. Kegiatan dilakasanakan atas dasar kesadaran, kemauan dan prakarsa
masyarakat sendiri. Dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan
kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan
oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan.
b. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah
dan mufakat.
c. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran aktif dan swadaya
masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan
sumber daya yang dimiliki masyarakat.

5
d. Masukan dari luar yang bersifat memicu, melengkapi dan menunjang
tidak mengakibatkan ketergantungan.
e. Kegiatan dilakukan oleh tenaga – tenaga masyarakat setempat.
f. Kegiatan yang dilakukan sekurang – kurangnya mencakup salah satu
dari 5 unsur PHC.

4. Prinsip – Prinsip Praktik Kebidanan Komunitas


a. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
b. Dalam pembinaan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik:
1) Antara dinas – dinas/ institusi – institusi/ lembaga – lembaga lain.
2) Antara dinas-dinas / institusi-institusi / lembaga–lembaga dengan
masyarakat.

c. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah kebutuhannya


sendiri maka pelayanan langsung diperhatikan oleh yang bersangkutan.
5. Wadah Kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas
Karena kegiatan Praktik Kebidanan Komunitas merupakan bagian integral
dari pembangunan desa sedangkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa adalah LKMD (Lembaga Kesehatan Masyarakat
Desa), maka dengan sendirinya wadah kegiatan Praktik Kebidanan
Komunitas adalah LKMD.

6. Srategi Pembinaan
a. Tim pembinaan Praktik Kebidanan Komunitas dimasing – masing
tingkat sekaligus dijadikan sebagai forum koordinasi masing – masing
tingkat.
b. Setiap kegiatan partisipasi masyarakat yang akan dipromosikan oleh
salah satu sector, terlebih dahulu dibahas dalam forum koordinasi
untuk sektor – sektor lain untuk memungkinkan menghindari tumpang
tindih.
c. Jenis apapun yang akan dijadikan harus selalu berdasarkan pada
proporsi kebutuhan masyarakat.
d. Seluruh tahap kegiatan, mulai dari persiapan, perencanaan, penilaian,
pembinaan sampai pada peluang dilakukan oleh masyarakat sendiri
dan dimana perlu dibantu oleh pemerintah secara lintas program dan
lintas sektoral.
e. Wadah kegiatan Kebidanan Komunitas adalah Lembaga Kesehatan
Masyarakat Desa (LKMD).

6
f. PKMD adalah kegiatan dari, oleh dan untuk masyarakat ( Departemen
Kesehatan RI. 2007 ).

7. Pelestarian dan Pembinaan


a. Pelestarian dan Pembinaan PKMD berpedoman kepada GBHN.
b. Pelestarian dan Pembinaan PKMD dilaksanakan dengan kerjasama
lintas sektoral melalui pendekatan edukatif.
c. Koordinasi pembinaan melalui jalur fungsional pada tiap tingkatan,
tingkat provinsi oleh Gubernur dan seterusnya.
d. Kebidanan Komunitas merupakan bagian integral dari pembangunan
desa secara keseluruhan.
e. Puskesmas sebagai pusat pelestarian dan pembinaan kesehatan
berfungsi sebagai dinamisator.

C. Konsep Dasar Penyakit


1. KB Jangka Panjang
a. Pengertian
Keluarga Berencana adalah suatu program pemerintah untuk
mewujudkan keluarga sejahtera dan bahagia dengan suatu metode KB
yaitu kontrasepsi (upaya pencegahan kehamilan).

1. Tujuan Keluarga Berencana.


a. Menjarangkan kelahiran.
b. Mencegah kehamilan.
c. Mewujudkan keluarga kecil bahagia.
d. Mengakhiri kesuburan.

2. Manfaat Keluarga Berencana.


a. Mengatur kehamilan yang diinginkan.
b. Mengatur jarak kehamilan.
c. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
d. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.

3. Jenis-jenis KB Jangka Panjang


a. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)
AKBK yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit.
Dengan disusupkannya implan dibawah kulit, setiap hari

7
dilepaskan secara tetap suatu hormon ke dalam darah melalui
proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik
tersebut, sehingga dapat menghambat terjadinya ovulasi.

Keuntungan menggunakan susuk KB adalah :


1. Tidak menekan produksi ASI
2. Tidak terdapat faktor lupa
3. Masa pakai jangka panjang (3-5 th)
4. Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon
estrogen

Kerugian menggunakan susuk KB adalah :


1. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas
kesehatan yang terlatih
2. Petugas kesehatan perlu dilatih khusus dan praktek untuk
pemasangan dan pengangkatan implant
3. Implant sering mengubah pola haid

b. Intra Uterine Devices (IUD/AKDR)


IUD/AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke
dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari
plastik.

Keuntungan menggunakan IUD adalah :


1. Praktis
2. Jangka panjang dan sangat efektif karena tidak perlu lagi
mengingat-ingat

Kerugian menggunakan IUD adalah :


1. Tidak dapat dilepas oleh dirinya sendiri (pengguna)
2. Sedikit nyeri setelah pemasangan AKDR

c. Kontrasepsi mantap

8
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah salah satu kontrasepsi
dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau
saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang
bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi.

1. Vasektomi (MOP)
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan
kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan operasi
kecil sehingga alur transportasi sp3rm4 terhambat dan
proses fertilisasi tidak terjadi.

Keuntungan MOP adalah :


1) Efektif
2) Sederhana
3) Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit
4) Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan
anestesi lokal saja
5) Biaya rendah
6) Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara
dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter
pria untuk kurang tersedia dokter wanita dan paramedis
wanita

Kerugian MOP adalah :


1) Diperlukan suatu tindakan operatif
2) Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti
pendarahan atau infeksi
3) Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin
mempunyai keturunan lagi

2. Tubektomi (MOW)

9
Tubektomi adalah prosedur bedah suka rela untuk
menghentikan fertilitas seorang perempuan secara
permanen.

Keuntungan MOW adalah :


1) Sangat efektif
2) Permanen
3) Tidak mempengaruhi proses menyusui
4) Baik bagi akseptor apabila kehamilan akan menjadi
risiko kesehatan yang serius
5) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual

Kerugian MOW adalah :


1) Harus dipertimbangkan sifat permanen metode
kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali),
kecuali dengan operasi rekanalisasi
2) Akseptor dapat menyesal dikemudian hari
3) Rasa sakit atau ketidaknyamanan dalam jangka pendek
setelah tindakan.

2. PRE MENOPOUSE
1. Pengertian
Masa Pra-menopause hanya dialami oleh kaum perempuan. Bila
anda seorang wanita pada umur sekitar 40 tahun, Anda mungkin
akan mengalami perubahan fisik dan emosional, misalnya perubahan
siklus menstruasi. Hal ini dikenal sebagai masa Pra-Menopause. Pra-
menopaus adalah suatu masa transisi alami menjelang berhentinya
menstruasi / Menopause. Pada masa ini (2 – 8 tahun), kadar estrogen
dan progesteron didapati tidak stabil, sehingga menyebabkan
timbulnya beberapa gejala, yaitu:
a. Periode menstruasi yang tidak teratur, interval yang kadang
memanjang atau memendek, dan jumlah darah yang dapat
banyak atau pun hanya bercak saja

10
b. Hot flashes (rasa terbakar / panas), keringat malam dan adanya
gangguan tidur
c. Biasanya tidak terlalu banyak perubahan pada aktivitas seksual,
namun kadang ditemukan adanya kekeringan pada vagina dan
adanya penurunan libido.
d. Berkurangnya massa otot tubuh disertai peningkatan kadar lemak
tubuh, sehingga badan terlihat "lembek" namun terjadi penebalan
pada daerah pinggang dan perut.
e. Berkurangnya elastisitas kulit.
f. Adanya gangguan menahan kencing dan mudahnya terkena infeksi

saluran kemih.
g. Mengalami pengeroposan pada tulang
h. Emosi yang tidak stabil, depresi dan mudah tersinggung. Namun

hal ini juga dapat karena adanya perubahan lingkungan social di


sekitar, misalnya anak meninggalkan rumah untuk sekolah,
perubahan karir, atau masalah rumah tangga.

Tidak semua gejala dapat terjadi pada seorang wanita. Ada yang
timbulnya ringan atau pun ada yang berat. Beberapa wanita yang
mulai memasuki masa pra-menopause biasanya langsung
menghentikan penggunaan kontrasepsi. Hal ini tidak dianjurkan,
walaupun kemungkinan untuk hamil mulai berkurang, karena dua
dari tiga wanita usia 40 - 44 tahun masih berovulasi / mengeluarkan
sel telur secara teratur setiap bulan.

Faktor risiko pada wanita sehingga mempercepat proses Pra-


menopouse adalah:
a. Faktor keturunan ; bila dari pihak ibu mengalami masa pra-

menopause < 45 tahun


b. Kebiasaan merokok mempercepat pra-menopause 1 - 2 tahun
c. Telah dilakukan pengangkatan sebagian atau seluruh rahim
d. Gizi yang kurang.

Banyak wanita merasakan ketidaknyamanan dan ketidakstabilan diri


saat memasuki masa ini. Bahkan ada yang sampai mengganggu
kehidupan rumah tangga, karena ketidak-tahuan dari pihak wanita
mengenai masa pramenopause, atau pun juga ketidaktahuan dari
pihak pria bahwa wanita dalam masa ini lebih membutuhkan

11
perhatian dan pengertian. Apabila Anda seorang wanita yang
merasakan adanya kendala selama dalam masa pra-menopause, Anda
dapat mengkonsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan
pengobatan hormonal. Biasanya sebelum menggunakan pengobatan
hormonal atau Terapi Sulih Hormon ini, dilakukan penyaringan
terhadap efek samping yang mungkin terjadi selama mengkonsumsi
obat-obatan dan juga diadakan pemeriksan kadar hormonal.

Sebelum mencoba Terapi Sulih Hormon, masih banyak terapi


alternatif lain yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengurangi
gejala pra-menopause. Gaya hidup sehat dengan diet, tidak merokok,
berolah-raga dengan teratur, minum air putih, istirahat atau tidur
yang teratur (± 8 jam per hari), tehnik relaksasi misalnya yoga
meditasi, konsumsi vitamin terutama vitamin E, C, D, Asam folat,
Seng dan selenium serta suplemen dari tumbuh-tumbuhan, seperti
kacang kedelai. Dan yang paling penting adalah selalu berfikir
positif sehingga dapat lebih menghargai diri sendiri dan dapat lebih
menikmati indahnya dunia walaupun Anda dalam masa Pra
menopouse

Banyak wanita yang salah mengartikan pra menopause sebagai


menopause dini. Faktanya, pra menopause adalah masa-masa di
mana haid menjadi tak teratur sebelum akhirnya tiba di masa
menopause sesungguhnya. Biasanya masa pra menopause terjadi 3
hingga 6 tahun sebelum menopause.

Ciri-ciri Masa Pra Menopause


Saat memasuki masa pra menopause, seorang wanita biasanya
mengalami haid secara tidak teratur. Bisa saja berbulan-bulan tidak
haid, kemudian bulan berikutnya haid sangat banyak. Sementara
bulan berikutnya haid justru menjadi sedikit dan tidak teratur.
Hal ini bisa terjadi karena fluktuasi hormon estrogen dalam tubuh.
Saat hormon estrogen naik, tentu tidak ada keluhan haid yang berarti.
Sedangkan saat hormon estrogen turun, masalah haid tak lancar bisa
terjadi.

12
Biasanya Diiringi dengan Gejala Lainnya
Ada gejala psikologis dan fisiologis lainnya yang kerap mengiringi
masa pra menopause pada seorang wanita. Gejal tersebut antara lain
adalah perubahan mood yang cepat, insomnia, mudah lupa, sulit
berkonsentrasi, mudah lelah, pegal-pegal pada tubuh, dan sejumlah
gejala lainnya.

Sebenarnya hal ini bisa dicegah jika kita melakukan aktivitas fisik
secara teratur. Pola makan sehat yang tinggi nutrisi pun bisa
meminimalkan perasaan tak nyaman di masa pra Masa Pra-
menopause / Perimenopause hanya dialami oleh kaum perempuan.
Bila anda seorang wanita pada umur sekitar 40 tahun, Anda mungkin
akan mengalami perubahan fisik dan emosional, misalnya perubahan
siklus menstruasi. Hal ini dikenal sebagai masa Pra-Menopause. Pra-
menopause / Perimenopause adalah suatu masa transisi alami
menjelang berhentinya menstruasi / Menopause. Pada masa ini (2 – 8
tahun), kadar estrogen dan progesteron didapati tidak stabil, sehingga
menyebabkan timbulnya beberapa gejala, yaitu:
1. Periode menstruasi yang tidak teratur, interval yang kadang
memanjang atau memendek, dan jumlah darah yang dapat
banyak atau pun hanya bercak saja
2. Hot flashes (rasa terbakar / panas), keringat malam dan adanya
gangguan tidur
3. Biasanya tidak terlalu banyak perubahan pada aktivitas seksual,
namun kadang ditemukan adanya kekeringan pada vagina dan
adanya penurunan libido.
4. Berkurangnya massa otot tubuh disertai peningkatan kadar lemak
tubuh, sehingga badan terlihat "lembek" namun terjadi penebalan
pada daerah pinggang dan perut.
5. Berkurangnya elastisitas kulit.
6. Adanya gangguan menahan kencing dan mudahnya terkena
infeksi saluran kemih.
7. Mengalami pengeroposan pada tulang
8. Emosi yang tidak stabil, depresi dan mudah tersinggung. Namun
hal ini juga dapat karena adanya perubahan lingkungan social di

13
sekitar, misalnya anak meninggalkan rumah untuk sekolah,
perubahan karir, atau masalah rumah tangga.

Tidak semua gejala dapat terjadi pada seorang wanita. Ada yang
timbulnya ringan atau pun ada yang berat. Beberapa wanita yang
mulai memasuki masa pra-menopause biasanya langsung
menghentikan penggunaan kontrasepsi. Hal ini tidak dianjurkan,
walaupun kemungkinan untuk hamil mulai berkurang, karena dua
dari tiga wanita usia 40 - 44 tahun masih berovulasi / mengeluarkan
sel telur secara teratur setiap bulan.

Faktor risiko pada wanita sehingga mempercepat proses Pra-


menopause adalah:
1. Faktor keturunan ; bila dari pihak ibu mengalami masa pra-
menopause < 45 tahun
2. Kebiasaan merokok mempercepat pra-menopause 1 - 2 tahun
3. Telah dilakukan pengangkatan sebagian atau seluruh rahim
4. Gizi yang kurang.

Banyak wanita merasakan ketidaknyamanan dan ketidakstabilan diri


saat memasuki masa ini. Bahkan ada yang sampai mengganggu
kehidupan rumah tangga, karena ketidak-tahuan dari pihak wanita
mengenai masa pramenopause, atau pun juga ketidaktahuan dari
pihak pria bahwa wanita dalam masa ini lebih membutuhkan
perhatian dan pengertian. Apabila Anda seorang wanita yang
merasakan adanya kendala selama dalam masa pra-menopause, Anda
dapat mengkonsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan
pengobatan hormonal. Biasanya sebelum menggunakan pengobatan
hormonal / Terapi Sulih Hormon ini, dilakukan penyaringan terhadap
efek samping yang mungkin terjadi selama mengkonsumsi obat-
obatan dan juga diadakan pemeriksan kadar hormonal.

Sebelum mencoba Terapi Sulih Hormon, masih banyak terapi


alternatif lain yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengurangi
gejala pra-menopause. Gaya hidup sehat dengan diet, tidak merokok,
berolah-raga dengan teratur, minum air putih, istirahat / tidur yang

14
teratur (± 8 jam per hari), tehnik relaksasi misalnya yoga meditasi,
konsumsi vitamin terutama vitamin E, C, D, Asam folat, Seng dan
selenium serta suplemen dari tumbuh-tumbuhan, seperti kacang
kedelai. Dan yang paling penting adalah selalu berfikir positif
sehingga dapat lebih menghargai diri sendiri dan dapat lebih
menikmati indahnya dunia walaupun Anda dalam masa Pra-
menopause.

Banyak wanita yang salah mengartikan pra menopause sebagai


menopause dini. Faktanya, pra menopause adalah masa-masa di
mana haid menjadi tak teratur sebelum akhirnya tiba di masa
menopause sesungguhnya. Biasanya masa pra menopause terjadi 3
hingga 6 tahun sebelum menopause.

Ciri-ciri Masa Pra Menopause


Saat memasuki masa pra menopause, seorang wanita biasanya
mengalami haid secara tidak teratur. Bisa saja berbulan-bulan tidak
haid, kemudian bulan berikutnya haid sangat banyak. Sementara
bulan berikutnya haid justru menjadi sedikit dan tidak teratur.Hal ini
bisa terjadi karena fluktuasi hormon estrogen dalam tubuh. Saat
hormon estrogen naik, tentu tidak ada keluhan haid yang berarti.
Sedangkan saat hormon estrogen turun, masalah haid tak lancar bisa
terjadi.

Ada gejala psikologis dan fisiologis lainnya yang kerap mengiringi


masa pra menopause pada seorang wanita. Gejala tersebut antara lain
adalah perubahan mood yang cepat, insomnia, mudah lupa, sulit
berkonsentrasi, mudah lelah, pegal-pegal pada tubuh, dan sejumlah
gejala lainnya.

Sebenarnya hal ini bisa dicegah jika kita melakukan aktivitas fisik
secara teratur. Pola makan sehat yang tinggi nutrisi pun bisa
meminimalkan perasaan tak nyaman di masa pra menopause.

3. KEPUTIHAN
1. Pengertian

15
Pengertian penyakit keputihan, gejala, penyebab dan pengobatan.
Keputihan merupakan penyakit yang dialami oleh kaum hawa.
Keputihan adalah keluarnya cairan bukan darah yang berlebihan dari
kelamin perempuan (vagina).

2. Jenis Keputihan
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita.
Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan
yaitu :
1) Keputihan normal (fisiologis)
Keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi
setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau
sesudah menstruasi ataupun masa subur
Ciri-ciri cairan keputihan fisiologis :
1. Encer
2. Berwarna krem atau bening
3. Tidak berbau
4. Tidak menyebabkan gatal
5. Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit

2) Keputihan abnormal (patologis)


Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya
disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar
bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini
antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini
dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing,
sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air
kecil.
Ciri-ciri cairan keputihan patologis :
1. Kental
2. Berwarna putih seperti susu, atau berwarna kuning atau juga
hijau
3. Terasa gatal
4. Berbau yang tidak sedap

16
5. Biasanya menyisakan bercak-bercak yang telihat pada celana
dalam wanita
6. Jumlah cairan yang keluar sangat banyak.

3. Asal keputihan
Leukorea berasal dari:
1. Vulva.
2. Vagina.
3. Servik uteri.
4. Korpus uteri.
5. Tuba.

4. Gejala keputihan
1. Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih
dan tidak cocok disebut keputihan, banyak dipengaruhi oleh
sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya sekret/cairan
vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang
juga dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.
2. Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
3. Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
4. Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau
sesudah haid dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
5. Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga
sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat
pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
6. Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat
sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan
sendirinya.
7. Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.
Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau
yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut
berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina
yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.

17
8. Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada
ssat wanita hamil, maka kekebaln tubuhnya akan menurun.
9. Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya
terganggu.
10. Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat
pula timbul Keputihan
11. Keputihan abnormal (patologis)
12. Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih
kehijauan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat
encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
13. cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
14. Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya
serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.
15. Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang
berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.

5. Penyebab keputihan
Penyebab keputihan secara umum adalah:
1. Ketidakseimbangan hormone
2. Gejala suatu penyakit tertentu
3. Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan
vagina.
4. Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan,
sehabis buang air kecil maupun buang air besar
5. Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan
katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
6. Sering menggunakan WC Umum yg kotor
7. Tidak mengganti panty liner
8. Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke
arah depan vagina

18
9. Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
10. Kurang menjaga kebersihan vagina
11. Kelelahan yang amat sangat
12. Stress
13. Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
14. Sering membasuh vagina, yang harus dibasuh adalah vulva
(bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
15. Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak
pernah olah raga, tidur kurang)
16. Lingkungan sanitasi yang kotor.
17. Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang
menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi
hangat.
18. Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
19. Kadar gula darah tinggi
20. Sering menggaruk vagina
21. Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-
kadang dapat diketahui penyebab keputihan.
22. Infeksi kencing na
23. nah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan
berwarna kuning kehijauan.
24. Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
25. Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini
memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu,cairan kental, bau tak
sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan radang
pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.
26. Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan
jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental,
cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang
mengganggu.
27. Keputihan akibat parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis
ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning, cairan

19
berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat
ditekan, vagina akan terasa sakit. keputihan ini dapat ditularkan
melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar
mandi atau kloset.Keputihan akibat virus, Keputihan jenis ini
dapat diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes atau Candyloma.
keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini dapat memicu kanker
rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda
herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan
candyloma disertai tanda-tanda candyloma berupa kutil-kutil
yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau
candyloma terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena
umumnya tanda-tandanya tidak mudah terlihat, karena muncul di
dalam vagina.

6. Pencegahan
1. Bersihkan selalu organ intim anda dengan menggunakan
pembersih yang tidak menyebabkan gangguan kestabilan pH
pada daerah vagina anda. Gunakan produk pembersih terbuat dari
bahan susu. Produk yang terbuat dari bahan dasar susu dapat
menjaga pH seimbang juga meningkatkan flora dan bakteri yang
tidak bersahabat dapat ditekan. Penggunaan sabun antiseptik
kurang baik bagi vagina dalam jangka panjang, karena bersifat
agat keras.
2. Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat
vagina harum atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini
mudah terselip dan tidak dapat terbersihkan, sehingga
mengundang datangnya jamur pada vagina.

3. Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau


mencui vagina sebelum anda berpakaian

20
4. Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu
untuk membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam
anda perlu diganti

5. Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan


terlalu seirng menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat
menyebabkan sirkluasi di daerah kewanitaan terganggu.

6. Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun


mampu menyerap keringat.

7. Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut

8. Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan


terlalu lama.

9. Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan
pikiran anda sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan

10. Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih,


kepanasan dan banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah
melakukan aktivitas tersebut, segera mandi dan bersihkan tubuh
anda khususnya daerah kemaluan.

7. Pengobatan
Sebaiknya konsultasi dengan dokter tentang masalah keputihan,
karena dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan penyebab
keputihan yang dialami. Bila setelah pengobatan dari dokter
keputihan tidak juga sembuh, maka sebaiknya dilakukan
pengecekkan lebih lanjut. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyakit
serius seperti kanker leher Rahim yang biasanya ditandai dengan
cairan banyak, bau busuk, sering disertai darah tak segar.

4. GIZI BALITA
Asupan makanan yang bergizi amat penting untuk si kecil agar bisa
tumbuh dan berkembang dengan optimal. Karena itu pastikan bahwa

21
menu yang disajikan bagi si kecil memenuhi kebutuhan nutrisi
hariannya. Di usia ini anak memasuki usia pra sekolah dan mempunyai
risiko besar terkena gizi kurang. Pada usia ini anak tumbuh dan
berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan zat gizi yang lebih
banyak, sementara mereka mengalami penurunan nafsu makan dan daya
tahan tubuhnya masih rentan sehingga lebih mudah terkena infeksi
dibandingkan anak dengan usia lebih tua. Zat gizi yang mereka perlukan
adalah Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energy bagi tubuh dan
menunjang aktivitas anak yang mulai aktif bergerak. Mereka biasanya
membutuhkan sebesar 1300 kkal per hari. Protein berfungsi untuk
membangun dan memperbaiki sel tubuh dan menghasilkan energy.
Mereka membutuhkan protein sebesar 35 gram per hari Mineral dan
vitamin yang penting pada makanan anak adalah iodium, kalsium, zinc,
asam folat, asam folat, zat besi, vitamin A,B,C,D,E, dan K. Mineral dan
vitamin ini berperan dalam perkembangan motorik, pertumbuhan, dan
kecerdasan anak serta menjaga kondisi tubuh anak agar tetap sehat.
Sementara pertumbuhan fisik tubuh sedikit melambat, karenanya anak
perlu makan makanan yang memberikan asupan gizi yang mendukung
pertumbuhan otaknya.
Pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya:
1. Tepat kombinasi zat gizinya, antara kebutuhan karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral serta kebutuhan cairan tubuh anak, yaitu 1-
1,5 liter/hari.
2. Tepat jumlah atau porsinya, sesuia yang diperlukan tubuh
berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
3. Tepat dengan tahap perkembangan anak, artinya kebutuhan kalori
anak berdasarkan berat badan dan usia anak.

Pola Makan Balita Harus Terdiri Dari:


1. Ketika bayi anda tumbuh menjadi balita, mereka harus sepenuhnya
terintegrasi ke makanan keluarga, meskipun untuk sementara waktu

22
mungkin mereka masih perlu bantuan untuk memotong makanan
menjadi potongan-potongan kecil
2. Satu hal yang perlu diperhatikan untuk membuat makanan keluarga
cocok untuk anak Anda,yaitu gunakan sedikit gula, garam dan
hindari bumbu-bumbu dengan rasa yang tajam
3. Susu masih sangat berperan penting dalam pola makan anak Anda,
meskipun mereka perlu sedikit lebih berkurang sekarang,
sekitar 200-600 ml susu atau 2-3 porsi susu per hari
4. Berikan anak makanan yang sehat, bervariasi dan seimbang,
5. Anak harus makan berbagai macam makanan dari setiap kelompok
makanan:
 porsi jenis karbohidrat perhari
 2-3 porsi susu perhari
 1-2 porsi jenis daging atau jenis daging lainnya perhari
 porsi jenis buah dan sayuran perhari

Kebutuhan Gizi Balita


1. Energi
Balita membutuhkan energi (sebagai kalori) untuk memungkinkan
mereka untuk beraktifitas serta untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh mereka
Tubuh mendapatkan energi terutama dari lemak dan karbohidrat
tetapi juga beberapa dari protein

2. Asupan Kalori
Anak-anak usia balita membutuhkan kalori yang cukup banyak
disebabkan bergeraknya cukup aktif pula. Mereka membutuhkan
setidaknya 1500 kalori setiap harinya. Dan balita bisa mendapatkan
kalori yang dibutuhkan pada makanan-makanan yang mengandung
protein, lemak dan gula.
3. Protein

23
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan dan
perbaikan jaringan tubuh, serta untuk membuat enzim pencernaan
dan zat kekebalan yang bekerja unutkmelindungi tubuh
si kecil.Kebutuhan protein secara proporsional lebih tinggi untuk
anak-anak daripada orang dewasa.
Asupan gizi yang baik bagi balita juga terdapat pada makanan yang
mengandung protein. Karena protein sendiri bermanfaat sebagai
prekursor untuk neurotransmitter demi perkembangan otak yang baik
nantinya. Protein bisa didapatkan pada makanan-makanan seperti
ikan, susu, telur 2 butir, daging 2 ons dan sebagainya.
Sumber protein ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan
Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber
protein lain.
Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman
berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.
4. Lemak
Beberapa lemak dalam makanan sangat penting dan menyediakan
asam lemak esensial, yaitu jenis lemak yang tidak tersedia di dalam
tubuh
Lemak dalam makanan juga berfungsi untuk melarukan vitamin larut
lemak seperti vitamin A, D, E dan K.
Anak-anak membutuhkan lebih banyak lemak dibandingkan orang
dewasa karena tubuh mereka menggunakan energi yang lebih secara
proposional selama masa pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Namun, Anjuran makanan sehat untuk anak usia lebih dari 5 tahun
adalah asupan lemak total sebaiknya tidak lebih dari 35% dari total
energi.
Sumber lemak dalam dalam makanan bisa di dapat dalam : mentega,
susu, daging, ikan, minyak nabati.
5. Karbohidrat

24
Karbohidrat merupakan pati dan gula dari makanan. Pati merupakan
komponen utama dari sereal, kacang-kacangan, biji-bijian dan
sayuran akar
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi anak. Hampir
separuh dari energi yang dibutuhkan seorang anak sebaiknya berasal
dari sumber makanan kaya karbahidrat seperti roti, seral, nasi, mi,
kentang.
Anjuran konsumsi karbohidrat sehari bagi anak usia 1 tahun keatas
antara 50-60%. Anak-anak tidak memerlukan ‘gula pasir’ sebagai
energy serta madu harus dibatasi.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan karbohidrat
sebagai energi utama serta bermanfaat untuk perkembangan otak saat
belajar dikarnakan karbohidrat di otak berupa Sialic Acid. Begitu
juga dengan balita, mereka juga membutuhkan gizi tersebut yang
bisa diperoleh pada makanan seperti roti, nasi kentang, roti, sereal,
kentang, atau mie.
Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian. Selain sebagai
menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau
bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.
6. Serat
Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak
dipecah dalam usus kecil dan penting untuk mencegah sembelit serta
gangguan usus lainnya.
Serat dapat membuat perut anak menjadi cepat penuh dan terasa
kenyang, menyisakan ruang untuk makanan lainnya sehinga
sebaiknya tidak diberikan berlebih
7. Vitamin dan Mineral
Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat kecil untuk banyak proses penting yang dilakukan dalam
tubuh
Mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
berbagai fungsi

25
Makanan yang berbeda memberikan vitamin dan mineral yang
berbeda dan memiliki diet yang bervariasi dan seimbang . Ini penting
untuk menyediakan jumlah yang cukup dari semua zat gizi
Ada beberapa pertimbangan pemberian zat gizi untuk diingat,
seperti pentingnya zat besi dan pemberian vitamin dalam bentuk
suplemen.
8. Zat besi
Usia balita merupakan usia yang cenderung kekurangan zat besi
sehingga balita harus diberikan asupan makanan yang mengandung
zat besi. Makanan atau minuman yang mengandung vitamin C
seperti jeruk merupakan salah satu makanan yang mengandung gizi
yang bermanfaat untuk penyerapan zat besi.
9. Kalsium
Balita juga membutuhkan asupan kalsium secara teratur
sebagai pertumbuhan tulang dan gigi balita. Salah satu pemberi
kalsium terbaik adalah susu yang diminum secara teratur.
Kebutuhan nutrisi harian anak usia 1-3 tahun (1000 kkal)

Nutrisi Kebutuhan/Hari Setara dengan….

Vit A 400 ug Wortel (50 gram)

Vit D 200 IU Susu (470 ml atau 2 cangkir)

Vit K 15 ug 2 tangkai asparagus (20 gram)

Vit B1 (Thiamin) 0,5 mg Kentang rebus (150 gram)

Vit B2 (Riboflavi) 0,5 mg Telur rebus (55 gram)

Vit B3 (Niacin) 6 mg Dada ayam (50 gram)

Vit B6 (piridoksin) 0,5 ug Fillet salmon (90 gram)

Vit B12 0,9 ug 1 butir telur rebus

Asam Folat 150 ug 3 kuntum brokoli (35 gram)

Kalsium 500 mg Susu (290 ml)

Magnesium 60 mg 1 mangkuk buah labu (245


gram)

26
Zat Besi 8 mg Daging sapi (170 gram)

Zinc 7 mg Kacang tanah (100 gram)

Selenium 17 ug Tuna (20 gram)

Natrium 0,8 g Garam (1/2 sendok teh)

5. GEJALA DIABETES
a. Defiisi
Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak
bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam
darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin
yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan
jaringan lain untuk memasok energi.
Diabetes merupakan gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh
tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam
jumlah yang cukup atau tubuh yang tak mampu menggunakan insuin
secaa efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah.
Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini
menjadi racun bagi tubuh.
Sebagiaan glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke
sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita
diabetes yang mengandung gula.
Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien diabetes mellitus
antara lain :
1) sering buang air kecil dimalam hari
2) sering merasa haus
3) cepat merasa lapar
4) berat badan turun dengan cepat
5) merasa lemah dan gampang kelelahan
6) sering kesemutan di kaki dan tangan
7) penglihatan kabur
8) sering infeksi, keputihan, luka atau memar yang sukar sembuh
(gangren), bisul, kulit kering atau gatal-gatal.
b. Tanda gejala diabetes
a. Buram penglihatan
Ketika melihat sesuatu apapun baik di dalam atau di luar
lingkungan akan terlihat buram atau tidak jelas, masalah yang

27
sering di alami oleh penderita penyakit mata. Penyakit mata ini
bila tidak di obati dengan segera, dapat memperburuk
keadaannya. Banyak jenis penyakit mata yang dapat menyerang
oleh siapa pun, dari mata katarak, buta warna, rabun dekat, rabun
jauh, mata silinder dan mata minus. Pengobatan yang di tawarkan
beraneka ragam, ada yang menggunakan bahan herbal dan ada
juga yang memakai obat tetes mata. Jika ingin penyembuhan yang
alami, dapat mengkonsumsi wortel tiap hari, dan lama lama mata
yang sedang bermasalah akan berkurang. Tanda gejala diabetes
pun akan mengalami hal serupa seperti ini. mata ini merupakan
organ tubuh yang paling penting sekali untuk di jaga. Tidak hanya
mata saja, anggota badan lainnya pun harus selalu di perhatikan.
b. Nafsu makan tinggi
Nafsu makan yang tinggi itu tidak baik untuk kesehatan tubuh.
karena akan mudah sering merasakan lapar sehingga akan
membuat badan menjadi kelebihan berat badan. kita harus bisa
menguranginya, agar tidak memicu terjadinya penyakit lain. ada
beberapa penyakit yang di alaminya dengan masalah seperti ini,
yaitu tanda gejala diabetes. Diabetes ini atau penyakit kencing
manis akan membuat kita mengalami penyembuhan penyakit kulit
yang lama dan timbulnya kulit yang borokan. Dan yang lebih
tragisnya lagi penderita diabetes bisa mengalami lumpuh dan jika
sudah terlalu parah dapat dilakukan penindakan amputasi pada
kakinya.
c. Kesemutan
Sebut saja dengan mati rasa atau pada kesemutan. Kesemutan ini
dapat di alami oleh siapa pun, paling banyak terjadi di bagian kaki.
Dan dana mengobati mati rasa ini bisa dengan mengkonsumsi air
putih yang cukup. air putih atau mineral dapat di minum dalam
satu hari sebanyak 8 gelas atau sebanding dengan dua liter. Tanda
gejala diabetes adalah mengalami kesemutan. Gejala ini bukan
termasuk gejala yang berat, melainkan yang ringan. Dan penyakit

28
ini termasuk penyakit kambuhan yang terjadi dengan cara tiba tiba
dan sembuh pun juga hilang dengan sendirinya. Kesemutan ini
seperti ada semut yang menggerayang dan bila di tepuk akan sakit
dan jika berjalan pun terasa sulit.
d. Sering buang air kecil
Buang air kecil yang di lakukan pada normalnya kurang dari 10
dan jika lebih dari itu, maka sedang mengalami penyakit. Penyakit
tersebut di namakan dengan anyang anyangan. Akan lemas jika
terjadi hal seperti ini, yang tidak di batasi oleh usia atau umur
sekalipun. Dan tanda gejala diabetes adalah sering buang air kecil.
Bukan hanya penyakit ini saja yang dapat di jadikan gejala,
namun ada beberapa penyakit lainnya yang harus kalian ketahui
dan akan kami jelaskan penjelasan di paragraf selanjutnya.
e. Haus yang sering
Merasakan haus itu hal yang wajar, dan akibat dari rasa haus ini
karena kegiatan olahraga yang menguras banyak tenaga. Tapi, jika
kehausan terjadi dengan sering tanpa penyebabnya itu merupakan
tanda gejala diabetes. Hal ini yang perlu di ketahui oleh semua
orang. kita akan mengalami kekurangan ion sehingga tubuh lemas.
Cairan atau ion penting sekali untuk di cerna oleh tubuh.
f. Lelah
Kelelahan yang mudah terjadi hal wajar untuk manusia. Dapat kita
tangani dengan menjalankan istirahat yang cukup. tanda gejala
diabetes adalah letih, lunglai, lesung dapat di alaminya. anak anak,
remaja, dewasa dan orang tua bisa juga merasakan hal ini. oleh
sebab itu, perhatikan kondisi kalian sebaik mungkin, agar diabetes
ini tidak mudah terjadi pada diri kalian. Yang penyakit ini
mempunyai resiko yang lumayan tinggi.
c. Tipe Diabetes
1. Tipe pertama
Karena adanya gangguan pada kesehatan yang berupa kasus
autoimun. Hal yang dapat terjadi karena pada sistem imun

29
didalam tubuh seseorang bahwa sel yang ada didalam tubuh yang
berfungsi untuk menghasilkan insulin sebagai sel asing dan
sangat berbahaya sehingga pada sistem imun akan mudanya
menyerang pada sel sel untuk sekresi insulin sehingga akan
mudah nya mengalami pada kerusakan atau bahkan tidak
berfungsi sama sekali.
Jenis sakit diabetes ini masih jarang sekali untuk ditemui karena
pada gejala diabetes yang sama dengan tipe diabetes lainnya,
untuk itu sebaiknya anda mengetahui dari ciri ciri luka diabetes
juga yang dapat menjadi indikator untuk mendeteksi pada jenis
diabetes ini.
2. tipe kedua
Tipe kedua ini yang sangat sering ditemui dan saling berkaitan
dengan faktor lingkungan dan faktor genetik yang sebagai
memicunya suatu masalah metabolisme yang lebih sering terjadi
pada yang sedang menderita sakit diabetes. Faktor pada genetik
yang sangat berperan dalam peningkatan suatu resiko yang
menderita gejala diabetes satu ini.
Yang biasanya penderitanya pada keluarga yang sedang memiliki
resiko lebih tinggi untuk menjadi pada penderita sakit diabetes.
Pada faktor lingkungan dan gaya hidup yang terkait dengan
konsumsi makanan dan aktivitas fisik yang dapat dilakukan dalam
keseharian juga akan memberikan pada konstribusi adanya suatu
peningkatan resiko yang menderita sakit diabetes.
Pada jenis diabetes tipe pertama : dengan itu sebaiknya kita lebih
mengetahui karena adanya luka yang merupakan tanda gejala
diabetes tersebut. luka yang tidak kunjung sembuh serta dengan
memperhatikan dari ciri luka diabetes harus segera anda tangani
dengan perawatan serta untuk cara mengetahui kondisi luka
tersebut apa benar itu merupakan gejala diabetes awal
d. Cara Mencegah Diabetes Millitus
1. Berolahraga

30
Berolahraga setiap hari maka akan sangat membantu dalam
menjaga berat badan agar tetap sehat. Menurunkan kadar gula
darah dan meningkatkan sensitivitas anda terhadap insulin. Jadi
dengan melakukan olahraga setiap hari selama waktu 30 menit
yang akan membantu dalam menjaga tingkat gula darah.
2. Atasi stress
Jika Anda berada dalam situasi stres berat, segeralah untuk
mengambil langkah-langkah penanganan sesegera mungkin. Stress
akan membuat seseorang mengabaikan semua aturan kesehatan,
dan tubuh juga akan memproduksi hormon tertentu yang akan
mencegah kerja insulin yang yang tepat. Jadi stres merupakan
kondisi yang tidak boleh dianggap remeh, dan banyak orang yang
setuju dengan pendapat stres adalah ibu dari segala penyakit.
3. menjaga berat badan
kelebihan berat badan yang dapat diakaitkan dengan obesitas yang
merupakan dari salah satu gejala diabetes, bahkan merupakan
ancaman serius yang dapat meningkatkan resiko sakit diabetes.
Yang disarankan untuk selalu menjaga berat badan agar tetap sehat,
yang bisa kita lakukan dalam diet untuk menurunkan berat badan
agar tetap sehat dan berolahraga secara teratur.
4. Rutin cek mata
Rutin melakukan Cek kesehatan fisik dan mata sangat dianjurkan
untuk mencegah diabetes. Hal ini untuk mengetahui komplikasi
terkait diabetes jika ada, termasuk tanda-tanda kerusakan ginjal,
kerusakan saraf, dan penyakit jantung. Spesialis perawatan mata
akan memeriksa tanda-tanda kerusakan retina, katarak, dan
glukoma.
5. Mengendalikan tekanan darah
Tidak kalah penting untuk menurunkan resiko diabetes yaitu
dengan menjaga pada tekanan darah dan kolesterol, karena pada
kedua kondisi ini akan memberikan pada tekanan pembuluh darah
darah.

31
6. PERSIAPAN PERSALINAN
1. Pengertian
Persiapan persalinan yaitu rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,
anggota keluarga dan bidan untuk menghadapi persalinan dan
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan
terjadi ketika mengahadapi persalinan
a. Persiapan ibu
Persiapan ibu untuk menghadapi proses persalinan yang utama
adalah mental. Persiapan mental dengan pilihan metode persalinan
yang tepat akan membantu mengusir rasa cemas dan khawatir.
Mempersiapkan mental dengan mengelola rasa stress dan khawatir
yang berlebihan bahwa persalinan merupakan proses yang
membahagiakan untuk menyambut buah hati. Selain itu dukungan
dari suami dan keluarga memang sangat dibutuhkan utuk dapat
membuat jiwa ibu lebih tenang.

b. Persiapan bayi
Perlengkapan bayi dapat disiapkan 4 minggu sebelum menghadapi
persalinan seperti popok bayi, selimt, tisu, sarung tangan, bantal
bayi, kaos kaki, sarung tangan, tempat tidur bsyi, perlak, dan alat
mandi bayi serta yang lainnya.sedanngkan perlengkapan untuk ibu
yaitu seperti pembalut pasca melahirkan, bra khusus untuk ibu
menyusui, baju yang berkancing depan atau perlengkapan yang
diperlukan sehingga mendukung ibu setelah melahirkan.
c. Persiapan keluarga
Persiapan keluarga yang utama adalah dukungan. Dukungan sangat
dibutuhkan menjelang persalinan ibu. Orang terdekat seperti suami
adalah orang yang terpenting dalam memberikan dukungan
menjelang persalinan karena ibu dapat menceritakan kekhawatiran
dan kecemasan kepada suami sehingga dapat sharing yang terbaik
untuk menemukan solusi yang terbaik.
d. Persiapan pendamping persalinan

32
Pendamping dalam persalinan sangat diperlukan untuk deorang ibu
yang sedang menghadapi persalinan, karena dengan adanya
pendamping ibu bisa menceritakan kekhawatiran yang dirasakan
serta pendamping dapat memberikan dukungan terhadap ibu dalam
menghadapi persalinan dan dapat membantu kebutuhan yang ibu
inginkan.
e. Persiapan dana
Persalinan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, untuk
menjalaninya dengan tenang perlu mempersiapkan dana dari jauh-
jauh hari. Untuk menabung sejumlah uang untuk persediaan dana
guna asuhan kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan.
f. Persiapan kendaraan
Banyak ibu yang meninggal karena mengalami komplikasi yang
serius karena kehamilan, persalinan ataupun pasca bersalin dan
tidak mempunyai jangkauan transportasi yang dapat membawa
mereka ketingkat asuhan kesehatan yang kompeten untuk
menangani masalah mereka. Setiap keluarga harusnya mempunyai
suatu rencana transportasi untuk ibu, jika ibu mengalami
komplikasi dan perlu segera dirujuk ketingkat asuhan yang lebih
tinggi
g. Persiapan tempat persalinan
Persiapan ini tidak kalah penting sehingga justru lebih menyiapkan
dari jauh-jauh hari, pertimbangkan jarak tempuh antara tempat
tinggal dengan rumah sakit bersalin agar penanganan dapat segera
dilakukan. Pastikan juga tempat bersalin yang dipilih memiliki
tempat saran dan prasarana yang menujang metode persalinan
sesuai dengan keadaan finansial keluarga.
h. Persiapan donor darah
Persiapan donor darah dalam persalinan sangat diperlukan karena
ditakutkan pada saat mengahadapi persalinan atau pasca bersalin
mengalami suatu kegawatdaruratan suatu erdarahan yang mana ibu
akan membutuhkan darah serta pendonor darah.

33
BAB III
TINJAUAN KASUS

PROGRAM STUDI KEBIDANAN STIKes MUHAMMADIYAH


PRINGSEWU PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
Nama Pewawancara : Siti Yunarsih
Kelurahan : Karang Sari Tanggal : 06 jan 2017
Kecamatan : Pagelaran
Kab : Pringsewu
Responden : Bapak Suwanto
STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA

I. PENGKAJIAN
Struktur Keluarga
a. Nama Kepala keluarga : Suwanto

34
b. Umur : 49 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : Sd
f. Pekerjaan : Petani
g. Pendapatan : Rp. < 800.000
h. Alamat : Karang Sambung 1
i. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

j. Daftar anggota keluarga :


N Nama Hub. L/ Umur Pend. Agama Pekerjaan
o Keluarga P
1. Suwanto Suami L 49 tahun SD Islam Petani
2. Ponirah Istri P 46 tahun SD Islam IRT
3. Ana S Anak P 21 tahun SD Islam Wiraswasta
4. Julian S Anak L 11 tahun - Islam Pelajar

1. Genogram dan Denah Rumah


a. Genogram Keluarga Bapak Suwanto

Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Yang tinggal serumah

1. Sifat Keluarga
a. Anggota yang berpengaruh dalam mengambil keputusan adalah
bapak.

35
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a) Waktu makan teratur,frekuensi 3 kali dalam sehari,jenis
makanan pokok yaitu nasi, lauk pauk tempe, telur, tahu,
sayuran bayam, kangkung, kacang panjang, buah-
buahan pisang.
b) Cara pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan,
menu dalam seminggu bervariasi.
c) Keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah tidak
mengkonsumsi garam beryodium.
d) Membiasakan mencuci tangan sebelum makan dengan
air.
e) Tidak ada makanan pantangan
f) Jenis minuman keluarga yaitu air putih.

2) Sarana hiburan keluarga


Televisi
3) Tempat BAK dan BAB
a) Tempat BAK keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah
di kamar mandi dan BAB menumpang di tetangga
4) Hygiene perseorangan atau keluarga
a) Kebiasaan mandi 2 kali sehari
b) Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari
c) Kebiasaan mencuci rambut 2 kali seminggu dengan
menggunakan shampo.
d) Keluarga Bapak suwanto dan Ibu ponirah
menggunakan alas kaki

2. Kebiasaan keluarga yang merugikan yaitu merokok


FAKTOR EKONOMI SOSIAL BUDAYA
a. Penghasilan
Penghasilan Bapak Suwanto dan Ibu ponirah dalam sebulan
Rp. < 800.000
b. Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah kurang aktif dalam
kegitan kemasyarakatan.
c. Kebiasaan keluarga berkaitan dengan budaya
Keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah biasa melakukan
acara puputan apabila dalam keluarga ada yang melahirkan.

FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN

36
1. Perumahan
Tipe rumah keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah tidak
permanen, status kepemilikan rumah milik sendiri, jenis lantai
semen, sistem ventilasi rumah ada digunakan, sistem
pencahayaan terang, jarak rumah dengan tetangga dekat,
halaman di rumah ada dan tidak dimanfaatkan
2. Sumber air bersih
Langsung di dapat dari air sumur milik sendiri. Cara
pengolahan air minum yaitu dari air kerawang yang kemudian
dimasak. Untuk kegiatan mencuci, memasak dan mandi
keluarga juga menggunakan air sumur tersebut, kondisi air di
tempat penampungan tidak berbau, berwarna dan berasa.
3. System pembuangan sampah
Dengan cara dibakar, kondisi tempat pembungan sampah
sementara terbuka, jaraknya dari rumah kurang dari 6 meter.
4. System pembuangan kotoran rumah tangga
Keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirahi buang air besar WC
yang ada milik tetangga, jenis jamban yang digunakan yaitu
leher angsa, sistem pembuangan air limbah resapan.
5. Hewan peliharaan
Keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah tidak mempunyai
hewan ternak.

3. Pemantauan jentik berkala


Tidak ada genangan air di sekitar rumah Bapak Suwanto dan Ibu
Ponirah, kebiasaan keluarga menguras bak mandi 1 kali seminggu.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


No Nama Jenis Penyakit Upaya Penanggulangan Ket
1. - - -

Kebiasaan keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah


memeriksakan diri apabila sakit, tempat nya di puskesmas dan
bidan atau mantra.

5. Kesehatan Lansia
a. Anggota keluarga yang lansia : tidak ada.
b. Tindakan yang dilakukan lansia sehubungan dengan keluhan
penyakit tersebut : tidak ada.

37
c. Lansia terbiasa melakukan aktivitas olahraga : tidak ada

6. Riwayat Kesehatan Jiwa-Psikososial-Spritual


a. Riwayat kesehatan mental keluarga
Anggota keluarga Bapak suwanto dan Ibu ponirah tidak ada
yang pernah dirawat di RS jiwa dan tidak ada ganguan mental.

7. Kesadaran keluarga tentang bahaya HIV/AIDS


a. Pengetahuan tentang HIV/AIDS : tidak tahu
b. Penyakit HIV/AIDS merupakan
penyakit menular : tidak tahu
c. Penyebab HIV/AIDS adalah : tidak tahu

8. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan


pelayanan sosial
a. Jenis pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga
mengatasi masalah kesehatan adalah puskesmas.

9. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)


a. Pengetahuan keluarga tentang BPJS : tahu
b. Keikutsertaan keluarga dalam BPJS : tidak ikut

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


1. Diagnosa
a. Kurangnya pengetahuan keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah
tentang pengetahuan KB
b. Kurangnya pengetahuan Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah tentang
kesehatan reproduksi
c. Kurangnya pengetahuan keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah
tentang menopouse

2. Dasar
a. Keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah kurang mengetahui
tentang macam-macam KB jangka panjang
b. Keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah mengatakan tidak
memahami pentingnya kesehatan reproduksi.
c. Keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah mengatakan kurang
memahami mengenai menopouse.
3. Masalah
a. Ibu Ponirah sedang tidak ingin mempunyai anak lagi dan sedang
tidak ber-KB

38
b. Nn. Ana Septiani kurang mengetahui tentang Kesehatan
Reproduksi
c. Ibu kurang mengetahui mengenai Tanda-tanda Menopouse.
4. Kebutuhan
a. Memberikan penyuluhan tentang KB jangka panjang
b. Memberikan penyuluhan tentang Keputihan
c. Memberikan penyuluhan tentang Tanda-tanda Menopouse

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

V. PERENCANAAN
1. Memberikan penyuluhan pada kelurga bapak Suwanto dan Ibu Ponirah
kurang mengetahui tentang KB jangka panjang
2. Memberikan penyuluhan pada keluarga Bapak Suwanto dan Ibu
Ponirah serta anaknya yang kurang mengetahui tentang pentingnya
Kesehatan Reproduksi (Keputihan)
3. Memberikan penyuluhan pada bapak Suwanto dan Ibu Ponirah kurang
mengetahui tentang Tanda-tanda Menopouse

VI. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Jumat, 20 januari 2017
Waktu : 14.00 WIB
1. Memberikan penyuluhan tentang KB jangka panjang yaitu:
a. Pengertian KB
b. Jenis KB jangka panjang

Hari/Tanggal : Jumat, 20 januari 2017


Waktu :14.35 WIB
2. Memberikan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi (Keputihan)
a. Pengertian Keputihan
b. Jenis Keputihan
c. Penyebab Keputihan
d. Cara menangani Keputihan

39
Hari/Tanggal : Jumat, 20 januari 2017
Waktu :15.10 WIB
3. Memberikan penyuluhan tentang Tanda-tanda Menopouse
a. Pengertian Menopouse
b. Tahap-tahap Menopouse
c. Tanda Gejala Menopouse
d. Perubahan ynag terjadi saat menopouse
e. Cara mengatasi menopouse

VII. EVALUASI
Hari/Tanggal : Jumat, 20 januari 2017
Waktu : 15.15 WIB
1. Keluarga bapak Suwanto dan Ibu Ponirah mengerti tentang KB jangka
panjang.
2. Keluarga bapak Suwanto dan Ibu Ponirah mengerti tentang Pentingnya
Menjaga Kesehatan Reproduksi (Keputihan)
3. Keluarga bapak Suwanto dan Ibu Ponirah mengerti tentang Tanda-
tanda Menopouse

40
PROGRAM STUDI KEBIDANAN STIKes MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
Nama Pewawancara :Siti Yunarsih
Kelurahan : Karang Sari Tanggal : 06 Jan 2017
Kecamatan : Pagelaran
Kabupaten : Pringsewu
Responden :Bapak Amat Jaini
STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA

I. PENGKAJIAN
Struktur Keluarga
a. Nama Kepala keluarga : Amat Jaini
b. Umur : 28 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SLTP
f. Pekerjaan : Buruh
g. Pendapatan : 1000.000/bulan
h. Alamat : Karang Sambung 1
i. Suku/bangsa :Jawa / Indonesia
j. Daftar anggota keluarga :
No Nama Hub.Kel L/ Umur Pend. Agama Pekerjaan
uarga P
1. Amat Jaini Suami L 38 SLTP Islam Buruh Tani
2. Siti Nuraini Istri P 34 SD Islam IRT
3 Bahrotul U Anak P 14 - Islam -
4. Poniah Anak P 10 SD Islam Tidak
Bekerja

2. Genogram dan Denah Rumah


a. Genogram Keluarga Bapak Amat Jaini
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Meninggal
: Tinggal serumah

2. Sifat Keluarga
a. Anggota yang berpengaruh dalam mengambil keputusan adalah
kepala keluarga
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a) Waktu makan teratur, frekuensi 3 kali dalam sehari,jenis
makanan pokok yaitu nasi, lauk pauk tempe, telur, tahu,
sayuran bayam, kangkung, kacang panjang, buah-buahan
pisang.
b) Cara pengolahan makanan memenuhi syarat kesehatan,
menu dalam seminggu bervariasi.
c) Keluarga bapak amat jaini tidak makan garam beryodium.
d) Membiasakan mencuci tangan sebelum makan dengan air.
e) Tidak ada makanan pantangan dalam keluarga bapak Imron
f) Jenis minuman keluarga bapak Amat jaini yaitu air putih.

2) Sarana hiburan keluarga


Televisi
3) Tempat BAK dan BAB
Tempat BAK keluarga bapak amat jaini kamar mandi dan BAB
yaitu jamban.
4) Hygiene perseorangan / keluarga
a) Kebiasaan mandi 2 kali sehari
b) Kebiasaan menggosok gigi 2 kali sehari
c) Kebiassan mencuci rambut 2 kali seminggu dengan
menggunakan shampo.
d) Keluarga bapak amat jaini menggunakan alas kaki

3. Kebiasaan Keluarga Yang Merugikan yaitu tidak ada


FAKTOR EKONOMI SOSIAL BUDAYA
a) Penghasilan
Penghasilan Bapak Amat Jaini sebulan Rp. 1000.000 perbulan
b) Kegiatan sosial kemasyarakatan
Keluarga Bapak Amat Jaini tidak aktif dalam kegitan
kemasyarakatan
Alasan karena sibuk mencari nafkah.
c) Kebiasaan keluarga berkaitan dengan budaya
Keluarga Bapak Amat Jaini melakukan acara puputan apabila
dalam keluarga ada yang melahirkan.

FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN


b. Perumahan
Tipe rumah Bapak Aamat Jaini tidak permanen, status kepemilikan
rumah milik sendiri, jenis lantai semen, system ventilasi rumah
ada digunakan, system pencahayaan terang, jarak rumah dengan
tetangga dekat, halaman di rumah ada, dan tidak dimanfaatkan.

c. Sumber air bersih


Langsung di dapat dari air sumur milik sendiri. Cara pengolahan
air minum yaitu dari air sumur yang kemudian dimasak. Untuk
kegiatan mencuci, memasak dan mandi keluarga juga
menggunakan air sumur tersebut, jarak sumber air dari septic tank
lebih dari 10 meter, tempat penampungan air sementara bak,
kondisi air di tempat penampungan tidak berbau, berwarna dan
berasa.
d. Sistem pembuangan sampah
Dengan cara dibakar, kondisi tempat pembungan sampah
sementara terbuka, jaraknya dari rumah kurang dari 5 meter.
e. System pembuangan kotoran rumah tangga
Keluarga bapak amat jaini buang air besar di jamban.
f. Hewan peliharaan
Bapak Amat Jaini tidak mempunyai hewan ternak.

2. Pemantauan jentik berkala


Tidak ada genangan air di sekitar rumah bapak amat jaini , kebiasaan
keluarga Bapak Amat Jaini menguras bak mandi 2 kali seminggu,
terdapat kebiasaan keluarga bapak amat jaini menggantungkan
pakaian, dan keluarga Ibu Siti Nuraini tidak pernah mengubur barang-
barang bekas.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


No Nama Jenis Upaya Penanggulangan Ket
Penyakit
1. Poniah Gejala Ke puskesmas
diabetes

Kebiasaan keluarga bapak amat jaini memeriksakan diri apabila sakit,


tempatnya di puskesmas.

1. Kesehatan Lansia
a. Anggota keluarga yang lansia : Ibu Poniah
b. Tindakan yang dilakukan lansia sehubungan dengan keluhan
penyakit tersebut : Berobat ke Puskesmah, bidan atau mantri
c. Lansia terbiasa melakukan aktivitas olahraga : melakukan
jalan-jalan kecil

2. Riwayat Kesehatan Jiwa-Psikososial-Spritual


a. Riwayat kesehatan mental keluarga
Anggota keluarga Bapak amat jaini dan Ibu siti nuraini tidak
ada yang pernah dirawat di RS jiwa dan tidak ada ganguan
mental.

3. Kesadaran keluarga tentang bahaya HIV/AIDS


d. Pengetahuan tentang HIV/AIDS : tidak tahu
e. Penyakit HIV/AIDS merupakan
penyakit menular : tidak tahu
f. Penyebab HIV/AIDS adalah : tidak tahu

4. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan dan


pelayanan sosial
a. Jenis pelayanan kesehatan yang paling membantu keluarga
mengatasi masalah kesehatan adalah puskesmas.
5. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
c. Pengetahuan keluarga tentang BPJS : tahu
d. Keikutsertaan keluarga dalam BPJS : tidak ikut

VIII. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


1. Diagnosa
a. Kurangnya pengetahuan keluarga Bapak Amat Jaini dan Ibu Siti
Nuraini tentang Gejala Diabetes Millitus
b. Kurangnya pengetahuan keluarga Bapak Amat Jaini dan Ibu Siti
Nuraini tentang Gizi Balita
c. Kurangnya pengetahuan keluarga Bapak Amat Jaini dan Ibu Siti
Nuraini tentang Persiapan Persalinan
2. Dasar
a. Keluarga Bapak Amat Jaini dan Ibu Siti Nuraini mengatakan
kurang mengetahui tentang Gejala Diabetes Millitus
b. Keluarga Bapak Amat Jaini dan Ibu Siti Nuraini mengatakan
kurang mengetahuitentang Gizi pada Balita.
c. Keluarga Bapak Amat Jaini dan Ibu Siti Nuraini mengatakan
kurang mengetahui tentang Persiapan Persalinan .
3. Masalah
a. Ibu Poniah tidak mengetahui tentang Gejala Diabetes Millitus
b. Ibu Siti Nuraini Kurang mengetahui Gizi pada Balita
c. Ibu Siti Nuraini kurang mengetahui tentang Persiapan Persalinan
4. Kebutuhan
d. Memberikan penyuluhan tentang Gejala Diabetes Millitus
e. Memberikan penyuluhann tentang Gizi pada Balita
f. Memberikan penyuluhan tentang Persiapan Persalinan.

IX. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

X. TNDAKAN SEGERA
Tidak ada

XI. PERENCANAAN
1. memberikan penyuluhan pada Ibu Poniah Orang Tua dari Bapak Amat
Jaini tentang Gejala Diabetes Millitus
2. memberikan penyuluhan pada ibu Siti Nuraini tentang Gizi pada Balits
3. memberikan penyuluhan pada Ibu Siti Nuraini tentang Persiapan
Persalinan

XII. PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Jumat, 20 januari 2017
Waktu : 16.00 WIB
1. Memberikan penyuluhan tentang gejala diabetes millitus yaitu:
a. Pengertian diabetes millitus
b. Tanda gejala diabetes millitus
c. Syarat diet penyakit diabetes millitus
d. Bahan makanan yang boleh dikonsumsi penderita diabetes millitus

Hari/Tanggal : Jumat, 20 januari 2017


Waktu :16.35 WIB
2. Memberikan penyuluhan tentang Gizi pada Balita
a. Pengertian gizi
b. Kandungan makanan bergizi
c. Manfaat makanan bergizi
d. Makanan yang tepat untuk balita
e. Akibat tidak memberikan makanan bergizi pada balita
f. Contoh makanan bergizi

Hari/Tanggal : Jumat, 20 januari 2017


Waktu : 17.05 WIB
3. Memberikan penyuluhan
tentang persiapan persalinan
a. Pengerian persiapan persalinan
b. Hal-hal yang perlu disiapkan untuk persalinan

XIII. EVALUASI
Hari/Tanggal : Jumat, 20 januari 2017
Waktu : 17.35 WIB
1. Keluarga bapak Amat Jaini dan Ibu Siti Nuraini serta Ibu Poniah
mengerti tentang Tanda Gejala Diabetes Millitus
2. Keluarga bapak Amat Jaini dan Ibu Siti Nuraini mengerti tentang Gizi
pada Balita.
3. Keluarga bapak Amat Jiani dan Ibu Siti Nuraini mengerti tentang
Persiapan Persalinan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Saat melakukan Survey Mawas Diri pada tanggL 06 januari 2017


dikeluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah awalnya tidak tertarik saat dilakukan
pengkajian data yaitu mengenai kesehatan dalam keluarga tersebut. Dengan
penjelasan tujuan yang saya jelaskan untuk mengetahui masalah kesehatan yang
ada di dalam keluarga Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah keluarga dapat
menceritakan masalah kesehatannya. Kemudian perlahan-lahan saya bertanya
sesuai dengan format pengkajian terbuka, pada saat pengkajian saya menemukan
masalah yaitu masalah kesehatan reproduksi (keputihan) pada anggota keluarga
Ana Septiani, dan Ibu Ponirah yang sedang tidak ber-KB dan sudah tidak ingin
mempunyai anak lagi serta umur yang sudah 46 tahun yang memasuki masa
menopouse. Saat pengkajian data penulis tidak menemukan kesulitan pada
keluarga Bapak Suwanto dan Bapak Amat Jaini. Dalam pengkajian data, Bapak
Suwanto tidak malu dalam mengungkapkan keadaan rumahnya. Bapak Suwanto
menjawab dengan jujur apa yang ditanyakan, jadi penulis tidak mengalami
kesulitan dalam menentukan diagnosa.

Setelah melakukan pengkajian saya meminta izin kepada anggota keluarga


Bapak Suwanto dan Ibu Ponirah untuk melakukan penyuluhan tentang Kesehatan
Reproduksi (Keputihan), KB jangka panjang dan Tanda Menopouse kepada
keluarga. Agar keluarga bisa menjaga kesehatan reproduksi, mencegah kehamilan
untuk kehidupan sejahtera, dan mengenali tanda menopouse.

Setelah pengkajian pertama saya melanjutkan pengkajian kedua di


keluarga Bapak Amat Jaini dalam anggota keluarga terdapat ibu hamil, balita dan
lanssia. Pada saat pengkajian Ibu Siti Nuraini kurang mengetahui tentang
Persiapan Persalinan dan kurang mengerti tentang Gizi pada Balita, dan Ibu
poniah yang sedang mengalami tanda Gejala Diabetes Millitus. Kemudian saya
meminta izin untuk memberikan penyuluhan mengenai persiapan persalinan, gizi
pada balita dan tanda gejala diabetes pada keluarga Bapak Amat Jaini dan Ibu Siti
Nuraini. Pada saat melakukan penyuluhan tentang persiapan persalinan, gizi pada
balita dan tanda gejala diabetes keluarga sangat antusias mengikuti acara
penyuluhab yang saya berikan. Setelah dilakukannya penelitian dan penyuluhan
diharapkan keluarga Bapak Amata jaini dapat mengetahui tentang Persiapan
kehamilan, gizi pada balita dan gejala diabetes millitus.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa di Desa Karang Sari Dusun 5 Karang


Sambug 1 masih rendah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit dan cara
penanganannya sehingga diperlukan banyak penyuluhan dan sosialisasi tentang
masalah yang ada di desa tersebut.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik Kebidanan Komunitas adalah kegiatan atau pelayanan kesehatan
berdasarkan sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas
dimana setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat
melakukan tindakan-tindakan yang tepat dalam mengatasi kesehatan mereka
sendiri.
1. Tujuan Praktik Kebidanan Komunitas
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dalam meningkatkan mutu hidup
b. Tujuan Khusus
1) Membutuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang
dimilikinya untuk menolong diri mereka sendiri dalam
meningkatkan mutu hidup mereka.
2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk
berperan aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri.
3) Menghasilkan lebih banyak tenaga masyarakat setempat yang
mampu terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan
pembangunan desa.
Disamping itu terdapat kegiatan yaitu KK binaan yaitu kegiatan
pelayanan kesehatan yang diberikan pada keluarga untuk mengetahui
pendidikan kesehatan danjuga dapat mendorong timbulnya kreativitas
dan inisiatif setiap individu atau kelompok masyarakat untuk ikut
secara aktif dalam program-program kesehatan didaerahnya dan
menentukan prioritas program sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat yang bersangkutan.
Dengan adanya kegiatan KK binaan diharapkan keluarga dapat
mengetahui tentang pendidikan kesehatan demi meningkatkan derajat
kesehatan dalam keluarga.
B. Saran
Diharapkan masalah yang muncul di lingkungan masyarakat dapat teratasi
dengan baik dan cepat agar tidak menimbulkan suatu masalah yang
berkelanjutan yang dapat merugikan kesehatan pada masyarakat dan
masyarakat dapat menerapkan Asuhan yang diberikan.
1. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan terutama bidan desa agar dapat memberikan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan terhadap masyarakat Desa Karang
Sari agar masyarakat mengerti dan menyadari tentang pentingnya
kesehatan.
2. Bagi Institusi
Diharapakan institusi kedepan nya bisa menempatkan mahasiswanya di
desa yang benar-benar memerlukan pendidikan kesehatan.
3. Kepada keluarga Bapak suwanto dan Bapak Amat Jaini
a. Dapat lebih menjaga kebersihan genetalia
b. Dapat memilih KB yang tepat
c. Dapat memantau kebutuhan gizi ibu hamil dan bayi
d. Jangan enggan bertanya untuk mendapatkan pendidikan kesehatan.
e. Menjaga kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Yayan Akhyar Israr. 2008. Malnutrisi Energi Protein (MEP) – Kwashiorkor

Andrews, G. 2010. Buku Ajar Kesehatan reproduksi Wanita. EGC : Jakarta

Notoatmojo, soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarata : Bumi Aksara

Handayani, Tri Asih. 2008. Meberantas dan Mengobati Keputihan

http://Sangwanita.blogspot.com di akses 16 mei 2009

Blankats, Ariep. 2008. Mengatasi Keputihan dengan Herbal, http://gealgeol.com/2008/08/27-


agar-keputihan-tak-berulang.html. di akses 20mei 2009

Baziad, Ali. 2003. Menopouse dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirhardjo. Jakarta

Andrews, G. 2010. Buku Ajar Kesehatan reproduksi Wanita. EGC : Jakarta

Notoatmojo, soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarata : Bumi


Aksara

2009. Kehidupan Seksual Wanita Saat Memasuki Usia Menopouse.


http://psks.lppm.uns.ac.id

Arief Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. EGC : Jakarta

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medical Bedah. EGC : Jakarta

Lina Mardiana. 2011. Ramuan dan Khasiat Buah Manggis. Penebar Swadaya

Setiawan Dalimartha & Felix Andrian. 2012. Makanan dan Herbal untuk Penderita Diabetes
Millitus. Penebar Swadaya : Jakarta

Solihah. 2006. Kecemasan Selama Persalinan. Jakarta : ISBN

Morgan. 2002. Kecemasan Pada Ibu Hamil. http://.www.ino-online.com

Kusumawati. 2008. Kehamilan dan Persalinan. Tugu Plubiser. Yogyakarta

Admin. 2008. Riset Gizi Ibu Hamil, http//senonipuskesmas.com [diakses


Pada hari senin 16 Januari 2017].
DENAH LOKASI KELUARGA BAPAK SUWANTO

KAMAR
MANDI
DAPUR

KAMAR RUANG KAMAR


TENGAH

RUANG TAMU KAMAR


DENAH LOKASI KELUARGA BAPAK IMRON

DAPUR KAMAR
MANDI

RUANG TV

Kamar

Ruang Tamu Kamar


LEMBAR KONSULTASI

Nama : Siti Yunarsih

NIM : 154012014034

Pembimbing : Dzul Istiqomah Hasyim, S.ST, M.Kes

No Tanggal Konsultasi Paraf

Pembimbing Akademik

Dzul Istiqomah Hasyim, S.ST, M.Kes


DOKUMENTASI DENGAN KELUAGA BAPAK SUWANTO
DOKUMENTASI DENGAN KELUAGA BAPAK AMAT JAINI

Vous aimerez peut-être aussi