Vous êtes sur la page 1sur 5

https://www.scribd.

com/mobile/document/33598114
3/Kunci-Pr-Bahasa-Indonesia-10a-K-13

Asal – Usul Dewi Srikandi


Dalam kisah pewayangan jawa banyak cerita dan tokoh yang bisa menjadi
inspiratif bagi anak muda sekarang dan juga tokoh tokoh yang menggambarkan
kebaikan vs kejahatan . salah satu tokoh perempuan masa itu yg berani melawan
kejahatan adalah Srikandi

Srikandi adalah seorang putri dari kerajaan pancala ,Dia adalah adik dari dewi
Drupadi ( drupadi adalah istri dari pendawa ) jadi seorang Srikandi pastilah
seorang putri yg sangat cantik jelita sama seperti kakak perempuannya dewi
Drupadi ,tetapi srikandi tumbuh tidak seperti gadis gadis jaman itu.. Srikandi
adalah seorang putri yg cekatan ,ceria ,cerdas ,cenderung banyak omong dan dia
tidak akan terima begitu saja jika menemukan hal hal yang benar tetapi di
salahkan .

Karena kecerdasan dan kepintaran Srikandi semenjak lahir sudah terlihat ,untuk
itu Ayahanda Srikandi sangat bangga dengan kondisi Srikandi ,meski ibunda
Srikandi sendiri terkadang khawatir dengan sepak terjang Srikandi .

Srikandi pun diperlakukan bagai anak lelaki. Ia pun berpakaian seperti anak lelaki.
Selain ilmu perang dan berkelahi ala koboi Marlboro yang ia punya, ia juga
memiliki kemampuan memanah sama hebatnya dengan Arjuna. Tak ada yang
mampu mengalahkan kemampuan Srikandi dalam memanah di Kerajaan Panchala
sendiri.
Di kehidupan sebelumnya, Srikandi terlahir sebagai wanita bernama Amba. Amba pun
kembali ke kediaman Bisma agar dinikahi, namun Bisma menolaknya karena
bersumpah untuk hidup membujang selamanya. Karena merasa terhina, Amba
memutuskan untuk berdoa kepada para dewa agar memperoleh cara untuk
membunuh Bisma. Dewa Subramanya memberikannya puspamala dan bersabda
bahwa orang yang bersedia memakainya akan menjadi pembunuh Bisma. Amba
pun mencari orang yang bersedia memakainya, namun tidak ada yang berani
meskipun ada jaminan keberhasilan dari sang dewa. Setelah ditolak berbagai
kesatria, akhirnya Amba tiba di istana Raja Drupada, dan mendapatkan hasil yang
sama. Dengan putus asa, Amba melemparkan puspamala tersebut ke atas
gerbang istana dan tidak ada yang berani menyentuhnya. Setelah itu Amba pergi
dan berdoa dengan keinginan untuk menjadi penyebab kematian Bisma.
Keinginannya terpenuhi sehingga akhirnya Amba bereinkarnasi menjadi Srikandi.
Saat Srikandi masih muda, ia mendapati sebuah puspamala tergantung di atas
gerbang istananya. Ia pun mengalungkan puspamala tersebut di lehernya.

Srikandi sendiri belumlah setenar Arjuna. Nama harum dan ketampanan Arjuna
sudah sampai ke telinga Srikandi. Ia begitu ingin berguru memanah pada Arjuna.
Demi bertemu dengan Arjuna, Srikandi melakukan masa pengekangan diri.

Akhirnya, Srikandi bertemu dengan Arjuna yang jatuh cinta pada kecantikan dan
kecerdikan Srikandi disamping ia juga sudah jenuh pada istri pertamanya, yaitu
Sembadra atau Subadra ( yg luwes ,lemah lembut ). Karena Arjuna melihat sosok
Srikandi adalah wanita yang luar biasa ,cantik jelita ,gandhes ,apa adanya ,berani
mengutarakan pendapat tetapi tidak mengurangi rasa hormat terhadap orang tua
dan kakak kakaknya ,untuk itu Arjuna langsung jatuh cinta dengan Srikandi.

Arjuna pun melamar Srikandi untuk diperistri.


Akhirnya srikandi menjadi istri Arjuna meskipun jalan yang di tempuh penuh liku ,
tetapi Srikandi tidak bisa memberikan keturunan ( anak ) dengan Arjuna karena
Srikandi adalah seorang prajurit wanita ,hari hari bukan di pakai memasak atau
bersolek tetapi selalu berlatih perang atau berlatih bela diri bersama arjuna .

Lalu Cerita Perang MahaBharata

Tak lama setelah pernikahan Srikandi, Larasati dengan Arjuna, perang


Bharatayuddha tak dapat dielakkan. Arjuna segera menunjuk sang istri, Srikandi
sebagai panglima perang atau senopati yang bertanggung jawab penuh atas
keselamatan dan keamanan Mandaraka dengan segala isinya sebagai lokasi
tempat peperangan Bharata terjadi.

Srikandi pun menggantikan posisi Seta yang mati ditangan Rukmarata.

Geram atas kematian Seta ditangan Rukmarata, pembalasan dendam pun mulai.
Tiga Korawa, Wikataboma, Bomawikata dan Prabu Sumarma tewas oleh Bima.

Bisma yang tahu bahwa Korawa pasti kalah melawan Pandawa, memutuskan
turun menjadi komandan tertinggi dan mendesak maju menggempur geng
Pandawa.

Prabu Kreshna gerah melihat sikap Bisma, ingin menghabisi Bisma dengan
tangannya sendiri. Ditambah, dengan sikap keengganan Arjuna dan Pandawa
Lima menghabisi Bisma. Manalah hati tega menghabisi nyawa kakek sendiri
dalam pertarungan keluarga seperti ini ??

Srikandi segera maju berhadapan dengan Bisma dan mengungsur busur dan anak
Panah Hrudadali ke jantung Bisma.
Bisma terkejut melihat wajah Srikandi bersinar dan menyerupai Dewi Amba. Saat
itulah Srikandi melepaskan anak panah Hrudadali yang membuat Bisma terbujur
kaku. Bisma mengingat janji Amba yang akan menjemput Bisma untuk bersanding
di nirwana.
Resi Bisma sendiri sudah menjadi titah dewa ,jika Bisma tidak akan bisa wafat jika
tidak di bunuh oleh seorang “ senopati wanita “ dan senopati itu adalah cucu
menantunya sendiri yaitu Dewi Srikandi

Srikandipun melepaskan panah itu karena itu pilihan yg harus dipilih sebagai
senopati wanita yang membela negaranya meski itu kakeknya sendiri.

Begitulah peran Srikandi dan pengabdiannya untuk sang suami, Arjuna. Serta
menjadi panjang tangan Amba agar bisa bersatu dengan satu-satunya pria yang ia
cintai dalam hidupnya, Bisma.

Walau ia tidak memberikan keturunan bagi sang Arjuna, namun nama Srikandi tak
kalah harum dari nama Arjuna. Wanita yang begitu dipuja dalam epos
Mahabbharata versi tanah Jawa. Dan seharusnya, para wanita harus mencontoh
mental dan kecerdikan Srikandi.
Sikap, sifat dan keteguhan serta keperkasaan seorang wanita ada didalam diri
Srikandi.

Srikandi cerminan emansipasi wanita. Srikandi adalah sosok wanita yang tampil
maju dan cemerlang tak kalah dari Arjuna.

Srikandi sosok wanita pembanding Arjuna walau Arjuna mempunyai 41 istri, tetap
Srikandi sosok yang paling dipuji. Tak lengkap rasanya menceritakan Arjuna tanpa
kehadiran Srikandi. Srikandi adalah kesetaraan gender yang digadang-gadang
wanita masa kini.

Padahal, Srikandi telah memutus mata rantai bahwa wanita selalu dibawah kaki
laki-laki sejak zaman sastra India mencapai tanah bumi pertiwi.............

Vous aimerez peut-être aussi