Vous êtes sur la page 1sur 2

PENILAIAN APGAR SCORE

APGAR SCORE digunakan untuk menentukan tingkat asfiksia dengan tepat


membutuhkan pengalaman dan observasi klinik serta penilaian yang tepat, sehingga
pada tahun 1953-1958 Virginia Apgar mengusulkan beberapa kriteria klinis untuk
menetukan keadaan neonatus. Kriteria ini ternyata berguna karena berhubungan erat
dengan perubahan keseimbangan asam basa pada bayi dan juga dapat memberikan
gambaran erat perubahan kardiovaskuler, cara ini sangat ideal dan telah umum
digunakan.
Patokan kinis yang dinilai adalah menghitung frekuensi jantung, melihat usaha
bernafas, menilai tonus otot, menilai refleks rangsangan, dan memperhatikan warna
kulit. Virginia Apgar menyatakan bahwa: setiap bayi yang lahir dengan menangis
biasanya hidup tetapi bayi lahir tidak menangis biasanya cepat meninggal. Maka beliau
membuat daftar penilaian dengan mengobservasi pada menit pertama dan menit kelima
setelah lahir, adapun tujuannya menit pertama untuk menunjukkan beratnya asfiksia dan
menentukan kemungkinan hidup selanjutnya sedangkan menit kelima untuk
menentukan gejala sisa.

Dibawah ini tabel APGAR skore untuk menentukan derajat asfiksia.


Score
Tanda
0 1 2
A (Appereance) Biru/Pucat Tubuh kemerahan, Seluruh tubuh
Ekstremitas biru kemerahan
P (Polse) Tak ada < 100x/menit > 100x/menit
G (Gremate) Taka ada Gerakan sedikit Gerakan
kuat/melawan
A (Activity) Lumpuh Extremitas agak fleksi Gerakan aktif
R (Resusitation) Tak ada Lambat, tak teratur Menangis kuat

Dari tabel diatas ini kita dapat menetukan tingkat atau derajat yang dialami
bayi, apakah ringan, sedang atau asfiksia berat.

Dalam asfiksia dikenal 3 tahapan yaitu:


1. Vigorous baby atau asfiksia ringan, apgar skore 7-10 dalam hal ini bayi dianggap
sehat, tidak memerlukan tindakan istimewa.
2. Mild-moderate asfiksia (asfiksia sedang), apgar skore 4-6, pada pemeriksaan
fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 100 kali/menit, tonus otot kurang,
sianosis, refleks iritabilitas tidak ada.
3. asfiksia berat, apgar skore 0-3, pada pemerikasaan fisik ditemukan frekuensi
jantung kurang dari 100 kali/menit, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang-
kadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada. Pada asfiksia berat dengan henti
jantung adalah keadaan bunyi jantung janin menghilang tidak lebih dari 100
kali/menit sebelum lahir lengkap, atau bunyi jantung menghilang setelah proses
kelahiran, dalam hal ini pemeriksaan fisik lainnya sesuai dengan yang
ditemukan pada penderita asfiksia berat.

Ardia Putra
0071122456

Vous aimerez peut-être aussi