Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
36
Pengertian Kemandirian menurut Brawer dalam Chabib Toha
(1993:121), kemandirian adalah suatu perasaan otonomi, sehingga pengertian
perilaku mandiri adalah suatu kepercayaan diri sendiri, dan perasaan otonomi
diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang yang timbul
karena kekuatan dan dorongan dari dalam diri seseorang yang timbul karena
kekuatan dorongan dari dalam tidak karena terpengaruh oleh orang lain.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kemandirian merupakan sikap yang memungkinkan seseorang untuk
bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan kemampuan
mengatur diri sendiri, sesuai dengan hak dan kewajibannya sehingga dapat
menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa meminta bantuan
atau tergantung dari orang lain dan dapat menyelesaikan sendiri masalah-
masalah yang dihadapi tanpa meminta bantuan atau tergantung dari orang lain
dan dapat bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambil
melalui berbagai pertimbangan sebelumnya.
37
B. Pengertian Pemuda
1. Definisi Pemuda.
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik
sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan
emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik
saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan
menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai”
young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut
”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985,
mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan
bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil.
Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
38
2. Pengertian Pemuda Menurut Para Ahli :
WHO
Mulyana (2011)
Definisi pemuda adalah individu yang memiliki karakter dinamis, artinya bisa
memiliki karakter yang bergejolak, optimis, dan belum mampu
mengendalikan emosi yang stabil.
RUU Kepemudaan
Koentjaraningrat (1997)
Dari 4 pengertian pemuda menurut para ahli diatas dapat dikatakan jika
pemuda atau kepemudaan memiliki dua visi besar dalam menjalankan
perubahan yang lebih baik kepada masyarakat, yaitu visi pendidikan dan
pelestarian seni dan budaya lokal. Kedua visi ini terintegrasi dalam sebuah
39
model pengembangan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan dan
juga mampu bersaing dengan Negara-negara maju.
40
C. Pemuda Sebagai Tonggak Kemandirian Bangsa
Sering kita baca juga indeks kekayaan wilayah NKRI, yang menyebutkan
Indonesia adalah negara maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa
lautan. Tapi untuk memenuhi kebutuhan dapur saja harus bergantung pada
orag lain. Lantas dimana kekayaan yang sering dibanggakan selama ini?
Tidak bisa dipungkiri Indonesia memang punya sumber daya alam yang
berlimpah. Namun, kenyataanya banyaknya SDA tidak bisa menjadikan negara
41
ini lebih unggul. Bahkan, untuk bisa sejajar dengan bangsa lain pun masih sulit.
Bisa dibilang Indonesia sudah tertinggal jauh, jika berkaca pada negara -negara
maju seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Seharusnya kita bisa mengatakan “kita bisa”, bahkan kita seharusnya “lebih
bisa” dari mereka, bila dilihat dari sudut sumber daya alam yang kita miliki.
Kita punya berbagai macam flora dan fauna yang tersebar di seluruh
Nusantara. Akan tetapi, yang jadi pertanyaan adalah mengapa kita “tidak bisa”
seperti mereka, bahkan lebih dari mereka? Nah, mungkin jawabannya adalah
karena minimnya sumber daya manusia yang mampu mengelola dan
meningkatkan pembangunan ekonomi. Semua harus didukung perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Siapa yang menjadi penopang utama SDM tersebut? Tentu saja para
pemuda sebagi penerus dan pemangku cita-cita bangsa. Saat ini, pemuda
mempunyai kesempatan. Sebuah kesempatan untuk memperbaiki anjloknya
berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam bidang ekonomi.
Apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda untuk mewujudkan kemandiria
bangsa?
42
kenyataanya masyarakat kita lebih percaya pada produk luar. Sebuah
kalimat “kemandirian” akan terealisasi, jika sebagai penggerak
pembangunan pemudanya mampu meciptakan konsep kreatifitas dan
daya saing guna memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri, baik dalam
kebutuhan sandang, pangan maupun papan.
2. Membiasakan untuk menjadi pencipta sesuatu yang selalu muncul
dengan gebrakan-gebrakan kreatifitasnya, sehingga kita sebagai pemuda
tidak hanya menjadi penikmat konsumsi. Muncul ini ikutan ini, muncul
itu ikutan itu. Harus kita akui arus globalisasi yang berkembang dewasa
ini meyebabkan kaburnya batasan antar negara. Tak terkecuali dalam
bidang ekonomi. Dalam keadaan seperti itu pemuda dituntut untuk
lebih kreatif dalam mengeluarkan ide-idenya.
43
menjadi SDM berkualitas, karena SDA yang melimpah saja tidak cukup jika
tidak didukung oleh SDM berkompeten dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Kita harus percaya bahwa para pemuda Indonesia lahir dan hidup saat
ini bisa membangun perekonomian demi kemajuan dan kemandirian bangsa,
serta mampu membwa Indonesia menuju developed country( negara maju)
sehingga tidak hanya berada pada status quo sebagai negara berkembang.
Karena dengan kemandirian dan eksistensi dalam pembangunan itulah kita
akan diakui dan bermartabat dalam pergaulan dunia, dan itu menjadi tugas
kita sebagai generasi muda untuk mewujudkannya. Melalui semangat dan
eksistensi kita menjadi seorang pemimpin dan penopang harapan di masa
depan.
44
D. Integritas dan Kontribusi Pemuda Menuju Kemandirian Bangsa
“Setiap masa memiliki generasinya masing-masing, lakukanlah sesuka hatimu, asal itu
baik.” (Dahlan Iskan)
45
Kartini, menjadi piooner perjuangan hak-hak wanita layaknya titisan Fatimah
Az Zahra di tengah gersangnya sosok pemimpin wanita Indonesia.
Belum lagi Drs. Moh Hatta, B.J. Habibie, HOS Cokroaminoto dan sederet
nama besar lain yang mampu menjadi tokoh pembaharu bangsa, orang-orang
yang dengan ridho-Nya memiliki kapasitas dan kematangan pribadi sebagai
modal investasi kepahlawanan, memiliki momentum dalam potongan waktu
dalam hidupnya dan mengobarkan api keberanian untuk bersatu padu
melahirkan sebuah gelar “kepahlawanan”. Sosok- sosok inspiratif yang dengan
ikhlasnya berkorban, memilih keluar dari “zona nyaman” dan menerbangkan
impian-impian tak terbatas ruang sembari berpijak dibumi sosialita.
46
minyak sawit terbesar (2006) dengan 16 juta ton pertahun, pengekspor terbesar
kayu lapis ke seluruh dunia, dan penghasil timah terbesar kedua di dunia.
Hingga saat ini pun, banyak yang berkeyakinan bahwa Indonesia masih
berpotensi menjadi salah satu kekuatan utama dunia. Dengan lebih dari 200
juta penduduk, Indonesia merupakan nomor empat terbesar di dunia.
Heterogenitas adat dan budaya Indonesia pun telah ditutupi dengan semangat
nasionalisme dan ukhuwah keislaman.
47
E. Karakter Pemuda Bangsa
Pemuda telah menjadi satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sebagai sumber insane bagi pembangunan Negara dan
bangsa. Di samping itu, pemuda juga memiliki peran penting sebagai agen
intelektual dan agen social. Perlu diingat bahwa generasi sekarang berbeda
dengan generasi sebelumnya dan generasi mendatang juga pasti akan berbeda
dengan generasi sekarang. Setiap generasi, sesuai dengan zamannya, memiliki
cirri khas corak atau watak perjuanga. Berikut adalah bentuk-bentuk
regenerasi:
Regenerasi alamiah artinya regenerasi ini berjalan sebagai suatu hal yang
biasa saja, berlangsung secara alami, dan tidak dipublikasikan.
Regenerasi berencana artinya proses regenerasi ini benar-benar
direncanakan dan dipersiapkan sehingga regenerasi ini juga disebut
regenerasi kaderisasi.
48
Banyak cara dilakukan untuk membentuk generasi muda yang memiliki
karakter sebagai pemimpin sejak dini. Apalagi dengan masalah-masalah
kepemudaan yang berkembang dewasa ini, pemuda dituntut memiliki karakter
yang meliputi kepemimpinan yang kuat, kemandirian, dan kepeloporan
pemuda. Selain memiliki jiwa kepemimpinan, kepemimpinan, dan
kepeloporan, para pemuda Indonesia diharapkan emiliki karakter yang
memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab, dan ksatria serta
memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan
futuristik.
49
F. Menanamkan Keunggulan Kompetetif Generasi Emas Indonesia
Indonesia boleh saja bangga pada sumber daya alam yang melimpah. Puja
dan puji syukur selalu dipanjatkan karena negeri ini begitu disayangi,
dianugerahi berbagai potensi alam yang dimiliki. Namun, kini sudah bukan
saatnya lagi untuk menjejali pemikiran pemuda kita dengan kebanggaan itu.
CUKUP! Pemuda Indonesia kini harus dibiasakan untuk merubah pola
pikirnya. Menciptakan, mengolah, mendesain dan yang terpenting, tidak hanya
sekedar menikmati.
Generasi Emas
Pesimis? Tentu tidak. Ini adalah sebuah refleksi bagaimana pemuda harus
menentukan langkahnya mulai dari sekarang. Sebagian besar pemuda
Indonesia kini harus disadarkan bahwa mereka adalah generasi emas yang
dimiliki bangsa ini. Menteri Pendidikan M.Nuh dalam peringatan Hardiknas
Tahun 2012 lalu menyatakan bahwa dari 2012-2035 Indonesia mendapat bonus
demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif paling tinggi di antara
usia anak-anak dan orang tua.
Meskipun demikian, alasan lain yang kiranya pantas untuk menyebut mereka
generasi emas tidak hanya itu. Merekalah yang telah belajar banyak pada
bobroknya kondisi negara kita saat ini. Mereka yang menjadi pemuda pada
masa ini, dalam 10-20 tahun kedepan diharapkan dapat menjadi pemimpin
50
baru yang memperbaiki kelemahan berbagai sistem pemerintahan dan
kehidupan yang ada. Mereka pula yang sekarang aktif melakukan kritik sosial
dan menunjukkan prestasi di berbagai kompetisi. Lalu, selanjutnya apa?
Apakah cukup dengan melabeli mereka generasi emas?
Banyak hal yang harus ditempuh untuk menyambut era keemasan pemuda
Indonesia. Dengan berkaca pada kondisi negara sekarang ini, generasi muda
bisa saja terjebak dalam dilema besar. Apakah mereka mampu mendesain
pembangunan yang lebih baik? Atau justru dengan jumlah usia produktif yang
besar di periode 2020-2030 mereka hanya akan sebagai penonton, sasaran
konsumtif pasar global dan lebih parah lagi (maaf) budak kapitalis!
51
para generasi emas kita pada cita-cita untuk mampu menciptakan Indonesia
yang lebih baik
52
manusia demi tercapainya kemajuan bangsa dan negara di masa depan,
sebagaimana yang kita cita-citakan bersama. Ini menjadi bagian penting yang
menentukan perkembangan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan adalah suatu proses di mana suatu bangsa mempersiapkan
generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan
hidup secara efektif dan efisien. Pendidikan adalah suatu proses dimana suatu
bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri diantara
individu-individu.Disamping itu pendidikan adalah suatu hal yang benar-
benar ditanamkan selain menempa fisik,mental dan moral bagi individu-
individu,agar mereka menjadi manusia yang berbudaya sehingga diharapkan
mampu memenuhi tugasnya sebagai manusia yang diciptakan Allah Tuhan
Semesta Alam,sebagai mahluk yang sempurna dan terpilih sebagai
khalifahNya di muka bumi ini yang sekaligus menjadi warga negara yang
berarti dan bermanfaat bagi suatu negara.
Dalam konteks modern dan kontemporer, isitilah pendidikan senantiasa
diletakkan dalam kerangka kegiatan dan tugas yang ditujukan bagi sebuah
angkatan atau generasi yang sedang ada dalam masa-masa pertumbuhan. Oleh
karena itu pendidikan lebih mengarahkan dirinya pada pembentukan dan
pendewasaan pengembangan kepribadian manusia yang mengutamakan
proses pengembangan dan pembentukan diri secara terus menerus (on going
formation).
Proses pembentukan diri terus-menerus ini terjadi dalam kerangka
ruang dan waktu. Pendidikan dengan demikian mengacu pada setiap bentuk
pengembangan dan pembentukan diri yang sifanya prosesual,yaitu sebuah
kesinambungan yang terus menerus yang tertata rapi dan terorganisasi,berupa
kegiatan yang terarah dan tertuju pada strukturasi dan konsolidasi kepribadian
serta kehidupan rasional yang menyertainya,secara personal,
komuniter,mondial, dan sebagainya.
Pendidikan menyangkut diri manusia . Manusia membutuhkan
pendidikan yang bermutu dalam kehidupannya. Dalam Undang-undang
53
Pendidikan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
butir 1 dinyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
meuwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan
yang diperlukan dirinya,masyarakat,bangsa dan negara. Selanjutnya Pasal 3
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,berakhlak mulia, sehat,berilmu,cakap,kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab.
54
Mengapa dikatakan Generasi Emas Indonesia ? Karena merupakan generasi
penerus bangsa yang pada periode tersebut adalah sangat produktif,sangat
berharga dan sangat bernilai, sehingga perlu dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik agar berkualitas menjadi insan yang berkarakter, insan yang cerdas, dan
insan yang kompetitif, serta menjadi bonus demografi. Mengapa berkarakter?
Karena karakter menentukan kulitas moral dan arah dari setiap generasi muda
dalam mengambil keputusan dan tingkah laku. Karena karakter merupakan
bagian integral yang harus dibangun,agar generasi muda sebagai harapan
bangsa,sebagai penerus bangsa yang akan menentukan masa depan harus
memiliki sikap dan pola pikir yang berlandaskan moral yang kokoh dan benar
dalam upaya membangun bangsa.
Mengapa Cerdas? Karena dengan kecerdasan yang tinggi,akan mampu
memanipulasi unsur-unsur kondisi yang dihadapi untuk sukses mencapai
tujuan. Kemampuan,yaitu karakteristik diri individu yang ditampilkan dalam
bentuk perilaku untuk memenuhi kebutuhan/tuntutan tertentu.
Manipulasi,yaitu perilaku aktif dan disengaja untuk melihat dan
mengorganisasikan dalam membentuk hubungan antar unsur yang ada dalam
suatu kondisi. Unsur-unsur,yaitu hasil pemilahan/pemisahan atas bagian-
bagian dari suatu kesatuan tertentu. Tujuan,yaitu kondisi yang diharapkan
terjadi melalui penampilan kemampuan dalam bentuk usaha. Sukses adalah
kondisi yang unsur-unsurnya sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
Mengapa Kompetitif? Karena dengan kemampuan kompetitif,akan mampu
mencapai keunggulan,memiliki daya saing dengan bangsa-bangsa lain,dan
akan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia. Akan menjadi
bangsa dan negara yang besar,kuat,disegani dan dihormati keberadaannya di
tengah-tengah bangsa di dunia. Ini akan menjadi perwujudan cita-cita bangsa
Indonesia setelah 67 tahun merdeka.
Generasi emas sebagai generasi penerus bangsa yang akan menentukan
masa depan dan int depan diri dan bangsegritas bangsa Indonesia. Generasi
emas adalah generasi yang memandang masa depan diri dan
55
bangsanya,merupakan hal yang pertama dan utama. Generasi emas adalag
generasi muda yang penuh optimisme dan gairah untuk maju dengan sikap
dan pola pikir yang berlandaskan moral yang kokoh dan benar. Generasi emas
adalah generasi dengan visi ke depan yang cemerlang,kompetensi yang
memadai, dan dengan karakter yang kokoh,kecerdasan yang tinggi, dan
kompetitif,merupakan produk pendidikan yang diidam-idamkan.
Peserta didik dalam setiap jenjang,jenis,dan jalur pendidikan
merupakan individu yang sedang dalam masa-masa pertumbuhan dan
perkembangan,sedang dalam proses pengembangan dan pembentukan diri
secara terus menerus untuk menjadi generasi emas yaitu insan yang bekarakter,
cerdas dan kompetitif. Proses pembentukan diri terus-menerus (on going
formation) ini terjadi dalam kerangka ruang dan waktu, melalui proses
pendidikan bermutu.
Insan Indonesia berkarakter adalah insan yang memiliki sifat pribadi yang
relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi penampilan
perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Insan yang memiliki sikap
dan pola pikir yang berlandaskan moral yang kokoh dan benar. Indikator
karakter yang terwujud dalam perilaku insan berkarakter adalah iman dan
takwa,pengendalian diri,sabar, disiplin,kerja keras,ulet,bertanggung jawab,jujur
,membela kebenaran, kepatutan, kesopanan,kesantunan,taat pada peraturan,loyal
,demokratis,sikap kebersamaan, musyawarah,gotong royong,toleran, tertib,damai, anti
kekerasan,hemat,konsisten. Insan yang berperilaku berkarakter hendaknya
disertai tindakan yang cerdas dan perilaku cerdas hendaknya pula diisi upaya
yang cerdas. Karakter dan kecerdasan dipersatukan dalam perilaku yang
berbudaya. Kehidupan yang berkarakter tanpa disertai kehidupan yang cerdas
akan menimbulkan berbagai kesenjangan dan penyimpangan serta
ketidakefisienan.
Insan Indonesia cerdas adalah insan yang cerdas komprehensif,yaitu cerdas
spiritual, cerdas emosional,cerdas sosial,cerdas intelektual,dan cerdas
kinestetis.Cerdas spiritual, yaitu beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu
56
untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan,ketakwaan dan akhlak mulia
termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul.Cerdas emosional, yaitu
beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan
apresiativitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya,serta kompetensi
untuk mengekspresikannya. Cerdas sosial,yaitu beraktualisasi diri melalui
interaksi sosial yang (i) membina dan memupuk hubungan timbal balik,(ii)
demokratis, (iii) empatik dan simpatik, (iv) menjunjung tinggi hak asasi
manusia, (v) ceria dan percaya diri, (vi) menghargai kebhinekaan dalam
bermasyarakat dan bernegara, (vii) berwawasan kebangsaan dengan kesadaran
akan hak dan kewajiban warga negara. Cerdas intelektual, yaitu beraktualisasi
diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi; aktualisasi insan intelektual yang
kritis,kreatif,inovatif dan imajinatif. Cerdas kinestetik,yaitu beraktualisasi diri
melalui olah raga untuk mewujudkan insan sehat,bugar,berdaya-
tahan,sigap,terampil dan trengginas; serta aktualisasi insan adiguna.
Insan Indonesia kompetitif, yaitu insan yang berkepribadian unggul dan
gandrung akan keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri,pantang
menyerah, pembangun dan pembina jejaring, bersahabat dengan
perubahan,inovatif dan menjadi agen perubahan,produktif, sadar
mutu,berorientasi global,pembelajar sepanjang hayat,dan menjadi rahmat bagi
semesta alam.
57
G. Membangun Jiwa Kompetitif
58
yang kuat untuk meningkatkan usasha sadarmu agar tidak tidak gagal dalam
kompetisi demi meraih prestasi dan idenditas diri.
1. Pentingnya kedisiplinan
Tidak ada gunanya orang memiliki ilmu yang tinggi bila ia kurang disiplin.
59
Kedisiplinan seorang siswa akan lebih banyak dilatih saat mereka berada di
sekolah. Karena saat berada di sekolah anak-anak biasa beraktivitas sesuai
jadwal, datang harus tepat waktu, harus mengikuti aturan, dan lainnya.
Sebagai pendidik, kita perlu mempersiapkan penghargaan dan konsekuensi
dalam menegakkan kedisiplinan di sekolah. Sehingga sikap tegas bisa
ditunjukkan secara positif dengan memberikan penghargaan bagi anak-anak
yang mengamalkan disiplin dengan baik, dan memberikan konsekuensi bagi
anak-anak yang kurang bisa mengamalkan disiplin.
Pelajaran yang terfavorit pasti dimiliki oleh setiap anak-anak didik. Tanamkan
ke dalam hati anak didik bahwa semua mata pelajaran adalah penting dan
berguna bagi masa depan mereka. Salah satu contoh, ada anak yang suka
menggambar karena ingin menjadi seorang arsitek gedung-gedung yang tinggi.
Namun ia tidak suka pelajaran Matematika. Berikan nasihat padanya bahwa
untuk bisa membuat rancangan gambar gedung yang baik, mereka harus pintar
mengukur bangun supaya gedungnya bisa dibangun dengan baik, rapi, dan
kuat.
Beberapa anak mungkin kurang menyukai pelajaran IPS. Salah satu faktornya
adalah karena mereka masal menghafalkan. Tanamkan di dalam hati murid
bahwa pelajaran IPS sangat penting, mengingat kita membutuhkan orang lain
di dalam kehidupan. Pelajaran IPS akan membantu kita agar memiliki
ketrampilan bersosialisasi yang baik.
Maka perlu kita tanamkan di dalam hati dan benak siswa rambu-rambu
berikut ini:
a. Pandai mengatur waktu atau tidak terlalu lama menggunakan computer
atau gadget
b. Tetap meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman
c. Meluangkan berolahraga secara teratur
d. Tetap mencintai permainan di luar ruangan bersama teman-teman
Hal-hal di atas perlu dilakukan agar anak tidak kecanduan dalam memainkan
computer, gadget, ataupun smartphone mereka.
60
4. Perlunya kebahagiaan
Tanamkan pada diri anak bahwa kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Kalau
tidak bahagia kita bisa menjadi orang yang pemalas. Malas belajar, malas
mengenal orang, malas bersosialisasi, hanya karena satu sifat, yaitu tidak
bahagia. Ajarkan pada anak bahwa kebahagiaan bisa kita dapatkan mulai dari
sekarang, tidak perlu menunggu kita punya banyak uang, punya banyak
teman, saat bermain game, tapi bisa dirasakan dan ditemukan bila kita bisa
mensyukuri apa yang ada sekarang. Segala impian bisa kita dapatkan bila hati
kita bahagia. Dengan hati yang bahagia, ilmu akan mudah terserap, teman akan
banyak yang datang, dan banyak kesempatan baik akan hadir.
5. Membangun mental
Sebagai anak-anak didik tentu kita harus menyayangi semua anak-anak didik
kita. Hal ini akan membuat anak merasa nyaman dan senang saat mereka
berada di sekolah. Namun jangan sampai kita bersikap terlalu membiarkan.
Bagaimana pun kita juga perlu membuat anak didik kita menjadi anak yang
tegar (kuat mental) dan mau mengakui kesalahan. Jadi bila menemukan anak
yang mudah menyerah, takut salah, sikap kita adalah lebih pada memotivasi
mereka, bukan menyalahkan mereka karena sifat “lemah” mereka. Cara
penanganan di pada bagian ini akan membangun mental mereka untuk
menjadi lebih kuat. Agar siswa memiliki sikap mental yang kuat, guru perlu
bersikap tegas dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
61
Generasi muda merupakan penerus tongkat estapet kepemimpinan,
perjuangan, sementara tingkat kompetesi semakin tinggi diakibatkan derasnya
arus perputaran modal jasa keseluruh pelosok dunia yang mempengaruhi
integritas nasional, kesemuanya hanya mungkin dijalani dengan kualitas
kompetensi yang berdaya saing.
Peran pemuda tidak bisa lepas dari pembangunan dan peranannya yang
penting. Dalam peranannya untuk pembangunan masa depan atau penentu
masa depan bangsa, diharapkan pemuda mampu dan sanggup untuk
memberikan perubahan dan pembangunan bangsa.
62