Vous êtes sur la page 1sur 12

“ABDI”

By

Rizky Akbar

&

Urfia Ikromah

No portion of this script may be performed, reproduced, or


used by any means, or quoted or published in any medium
without the prior written consent of the Producers.

©2018 All Rights Reserved


1

#1
BLACKSCREEN (5s)
Ditampilkan logo produksi SCENE THINGS diiringi dengan suara
banyak orang yang sedang melakukan hitung maju.

ABDI, FARHAN, GHYAN, ZALFA (VO)


satu.. dua.. TIGAA..!
CUT TO:
EXT. LAPANGAN - SORE
Diperlihatkan empat remaja (2 laki-laki, 2 perempuan) sedang
melakukan aksi lempar smoke-bomb warna warni sambil tertawa lepas
dan berbahagia dalam rangka merayakan kelulusan SMA mereka.
Setelah aksi tersebut berlangsung, salah satu perempuan yaitu
GHYAN membuka percakapan baru mengenai cita cita mereka kedepan.
SLOW MOTION : saat smoke bomb ditebarkan

GHYAN
Eh zal, lanjut kuliah kemana?
ZALFA
Aku UI sih, ambil teknik kimia
ZALFA (CONT’D)
Kalo kamu sendiri mau lanjut kemana, Ghy?
GHYAN
HI UGM dong, paling keren di Jogja! *ketawa*
Serentak ZALFA, FARHAN, ABDI tertawa setuju setelah mendengar
perkataan GHYAN. Selanjutnya, GHYAN dan ZALFA langsung melirik
FARHAN dengan tajam. FARHAN sambil tertawa mengutarakan
universitas apa yang dicita-citakannya.

FARHAN
Masih bingung sih, tapi kayanya aku ambil
UB deh biar deket sama Nenek di Malang
GHYAN
kamu gimana, di?
2

Melihat GHYAN, ZALFA, FARHAN bertanya pada ABDI, dia


hanya bisa melamun (semuanya menjadi lebih lambat).
Diperlihatkan raut muka ABDI berubah dari senyum menjadi
bengong setelah diberi pertanyaan tersebut.

SLOW MOTION : setelah pertanyaan pada ABDI ditujukan

CUT TO:
INT. RUANG TV – PAGI (FLASHBACK)
Tak lama setelahnya, ABDI teringat akan masa kecilnya
yang dulu sangat mendambakan sosok superhero dari serial
TV yang sering ia tonton tiap pagi. ABDI memiliki cita-
cita untuk menjadi superhero seperti tokoh yang ia
dambakan. Satu satunya cita-cita yang paling mendekati
hal tersebut adalah menjadi seorang polisi.

Diperlihatkan ABDI KECIL yang sedang menonton serial TV


superhero kesukaannya.

CUT TO:
EXT. LAPANGAN - SORE
ABDI kembali dari lamunannya, ia lalu menjawab pertanyaan
sebelumnya dengan suara lantang.

ABDI
Aku mau jadi polisi!
Sontak GHYAN, ZALFA, FARHAN terdiam sejenak melirik satu sama
lain, kemudian bertepuk tangan kecil atas jawaban berani yang
ABDI ucapkan.
Selanjutnya akan ada voice over dari ABDI tentang alasan mengapa
ia termotivasi untuk menjadi polisi.
SLOW MOTION : saat ABDI mengutarakan alasannya lewat voiceover

Saat semuanya pada asik mengobrol, FARHAN membuka topik yang


baru. Dia mengajak semuanya untuk melakukan trip bersama

FARHAN
Eh, gimana kalo kita nge trip? Kan
bentar lagi pada pisah semua nih
ZALFA
Wah bisa tuh
3

GHYAN
Tapi enaknya kemana, ya?
FARHAN
Camping yuk! Pada gapernah daki
gunung kan?
Semuanya setuju kecuali ABDI, dia hanya melamun seolah sedang
memikirkan sesuatu

GHYAN
Abdi? kenapa diem aja?
ABDI
Eh? eeh- aku ayo ayo aja mah hahaha
ZALFA
Yaudah berarti jadi nih?
ABDI, GHYAN, FARHAN
Yuuk!!
CUT TO:
TITLE TRANSITION :
drone view hutan/perjalanan menuju hutan

Abdi
Cinematic Reference : Kaleo – All The Pretty Girls

#2
EXT. PERJALANAN – PAGI
Diperlihatkan secara cinematic perjalanan mereka menggunakan
mobil menuju tempat tujuan. Perjalanan mereka diwarnai dengan
canda dan tawa

CUT TO:
EXT. HUTAN – SIANG
4

Diperlihatkan secara cinematic kegiatan mereka di hutan seperti


mengumpulkan ranting, mendirikan tenda, kejar-kejar an. Scene
ditutup dengan GHYAN yang bersembunyi di balik batang pohon, lalu
melemparkan dedaunan ke kamera.

(dedaunan lemparan GHYAN yang menutupi kamera menciptakan


transisi ke scene selanjutnya)

CUT TO:
EXT. HUTAN – MALAM
Diperlihatkan secara cinematic kegiatan mereka menghangatkan diri
di depan api unggun. Terlihat FARHAN sedang memainkan
gitar/ukulele dengan hikmat. Pertunjukkan tersebut ditonton oleh
semua teman. Scene diakhiri dengan mereka ber 4 memutuskan untuk
tidur di tendanya masing-masing, ABDI-FARHAN di tenda 1 dan
GHYAN-ZALFA di tenda 2.

(di antara penampilan cinematic tsb ada beberapa view yang tidak
lazim seperti POV seseorang dari semak-semak yang melihat mereka
sedang bernyanyi di api unggun)

FADE TO BLACK:
INT. TENDA 1 – PAGI (ESOK)
BLACKSCREEN(3s)

GHYAN (VO)
Abdi! Farhan!
Scene ini diawali dengan tenda 1 yang dibuka paksa oleh GHYAN,
dia dengan panik memberitahukan sesuatu

(transisi diawali dari hitam, lalu mulai terlihat lagi dari


resleting tenda 1 yang dibuka paksa)

GHYAN
Abdi banguun
ABDI yang baru saja terkumpul setengah nyawa hanya bisa membalas
dengan sempoyongan

ABDI
Kenapa ghy?
GHYAN
Zalfa hilang!
5

Kabar tersebut sontak membuat ABDI langsung tersadar dari


kantuknya

ABDI
Hah? Terakhir kali dia kemana?
GHYAN
Nggak tau, bangun-bangun dia udah ngga ada!
CUT TO:
EXT. SEKITAR HUTAN – PAGI
ABDI lalu bergegas membangungkan FARHAN. setelahnya mereka
bertiga mencari-cari ZALFA dengan berteriak

FARHAN, GHYAN
Zalfaa! *sambil terus mencari*
Scene diakhiri dengan ditemukannya ZALFA yang sedang berbicara
dengan seorang nenek. Nenek itu adalah NEK ENCUM, penghuni suatu
rumah di daerah sekitar hutan.

FARHAN
Kamu dari mana aja!?
ZALFA
Tadi pagi aku bangun buat kencing, terus
ngga sengaja ketemu- oh ya, kenalin ini nek
encum
NEK ENCUM
Kalian .. bertiga .. temannya Zalfa?
GHYAN
Iya nek, makasih banyak ya udah jagain
si Zalfa ini
NEK ENCUM
Kalau mau .. Nenek ada makanan enak di rumah,
kalian ke rumah nenek aja ..
6

ABDI
Makasih banyak tawarannya nek, tapi ki-
FARHAN
Wiih serius ini nek? Ayo kita kesana sekarang!
CUT TO:

#3
INT. RUMAH TUA – SIANG
Scene diawali dengan NEK ENCUM yang membuka pintu rumahnya secara
perlahan lalu diikuti 4 sekawan, diperlihatkan FARHAN dan ZALFA
yang sangat antusias untuk menyantap masakan sang nenek.
Diperlihatkan ABDI yang bersikap skeptikal, lalu GHYAN berusaha
menghiburnya.

GHYAN (BISIK)
Udah, nggapapa
ABDI hanya mengangguk sambil menoleh kanan dan kiri. Terlihat
bahwa rumah tua milik NEK ENCUM ini sangat tidak terawat, seolah
tidak ada orang yang menghuninya

CAMERA POV: pandangan ABDI melihat ke kanan lalu ke kiri

CUT TO:
INT. RUANG MAKAN – SIANG
NEK ENCUM mengajak para perempuan untuk membantunya memotong
daging sementara para lelaki untuk menunggu di meja makan.

NEK ENCUM
Nduk .. sini bantu nenek motong daging
GHYAN, ZALFA
Nggih nek, kami kesana
Sesaat setelah para perempuan pindah ke dapur, ABDI berbisik pada
FARHAN sembari berusaha menyadarkan situasi yang terjadi.

(background suara dialog ini yaitu suara lg potong daging)

ABDI (BISIK)
Han.. Woy Han..
7

FARHAN (BISIK)
Ini kenapa kita bisik bisik?
ABDI (BISIK)
Feeling aku gaenak han, kita harus keluar
dari sini
FARHAN (BISIK)
Hush! Gaboleh gitu, kita udah ditawarin
makan gini kok
ABDI (BISIK)
Ini kita sekarang di tengah hutan han!
tengah! hutan!
NEK ENCUM kembali ke ruang makan dengan membawa 3 piring berisi
daging. Beliau memberi piring tersebut kepada para lelaki dan 1
untuk dirinya sendiri

NEK ENCUM
Ini le .. makan dulu ..
FARHAN
Wiih makasih neek hehehe
ABDI
Zalfa Ghyan dimana ya nek?
NEK ENCUM
Mereka lagi nyuci .. Nanti nyusul ..
FARHAN langsung memakan daging tersebut dan terkagum dengan
lezatnya masakan NEK ENCUM.

FARHAN
Nek. Ini.. enak.. banget! Seharusnya
buka warung!
NEK ENCUM hanya membalas pujian FARHAN dengan senyuman manis,
dirinya merasa tersanjung. ABDI yang diam saja akhirnya
memutuskan untuk angkat bicara.
8

ABDI
Nek, aku gabakal makan ini sampe nenek
jawab dulu Ghyan sama Zalfa dimana!
Sebelum NEK ENCUM bisa menjawab, ZALFA muncul dari pintu dapur
sambil membawa cucian seraya membentak ABDI

GHYAN
Udah dibilangin lagi nyuci wey santai
dong!
Scene diakhiri dengan peralihan suasana menjadi tidak tegang.
Fokus scene ada pada ABDI yang melihat NEK ENCUM dengan perasaan
bersalah.

CUT TO:
INT. RUANG MAKAN – LATER
[DIRECTOR’S NOTE : cerita NEK ENCUM akan langsung
divisualisasikan secara cinematic]

Di scene ini semuanya sudah berkumpul di meja makan. Terlihat 4


sekawan dan NEK ENCUM lahap memakan daging tsb sampai habis. Pada
akhirnya NEK ENCUM membuka percakapan.

(background suara inspiratif dan sedih, NEK ENCUM menangis)

NEK ENCUM
Ngelihat kalian jadi mengingatkan nenek
sama anak nenek
GHYAN
Memangnya anak nenek sekarang dimana?
NEK ENCUM
Nenek dulu ditinggal pergi sama suami,
nenek harus membesarkan anak nenek sendirian
NEK ENCUM (CONT’D)
Karena tanpa bapak, kami berdua diasingkan
dari peradaban. Akhirnya nenek memutuskan untuk
9

tinggal disini.
NEK ENCUM (CONT’D)
Mungkin karena hal itu, anak nenek tumbuh
sebagai anak yang patuh dan sholeh. Dia tumbuh
sebagai lelaki yang takkan pernah membiarkan
Ibunya dilukai siapapun.
NEK ENCUM (CONT’D)
Saat besar, dia memutuskan untuk mencari nafkah
sebagai polisi.
NEK ENCUM (CONT’D)
Anak nenek gugur dalam serangan teroris
beberapa tahun yang lalu. Sekarang nenek
tinggal sendiri disini.
Mendengar cerita tersebut, semuanya memasang raut iba. ZALFA
memeluk GHYAN sembari menangis. Scene ditutup dengan ABDI yang
melakukan voiceover.

(DOLLY pada ABDI yang sedang bersedih)

ABDI (VO)
Di titik ini aku tersadar, bahwa menjadi
polisi bukan hanya sekedar menjadi pahlawan
yang didambakan Masyarakat. Menjadi polisi
bukan hanya sekedar tegar dalam hari – hari yang
berat. Polisi juga menjadi sosok yang siap atas
kehilangan. Dan hal yang paling berat atas
kehilangan itu adalah
(Jeda 2s)
Memori .

CUT TO:
EXT. LUAR RUMAH TUA – SORE
10

Scene ini menampilkan 4 sekawan yang sedang pamit kepada NEK


ENCUM, ABDI meminta maaf atas kecurigaannya di awal

ABDI
Nek.. aku minta maa-
NEK ENCUM
Nggapapa Abdi, kalo nenek jadi kamu pasti
nenek juga sama curiganya..
Spontan ABDI mencium tangan NEK ENCUM, NEK ENCUM pun mengusap
kepala ABDI dengan halus. Akhirnya 4 sekawan pamit.

ABDI, GHYAN, ZALFA, FARHAN


Kami pamit dulu ya nek.. *wave*
Disaat 4 sekawan sudah berbalik arah, NEK ENCUM memegang tangan
ABDI lalu berpesan sesuatu padanya.

NEK ENCUM
Satu hal yang perlu kamu tau di, nenek
nggapernah menyesali kepergian anak nenek.
(jeda 2s)
Justru Ibu sangat bangga padanya mengabdi
pada negeri ini.
ABDI mengangguk dengan raut muka dewasa, lalu pamit secara
pribadi kepada NEK ENCUM. Scene ditutup dengan 4 sekawan yang
pergi kembali ke camp.

CUT TO:
EXT. DEPAN MOBIL – INDAHX SENJA
Diperlihatkan 4 sekawan sedang menyandar di samping mobil sambil
melihat pemandangan alam. FARHAN lalu membuka percakapan.

FARHAN
Tes UI kamu kapan zal?
ZALFA
Sekitar 1 bulan lagi, kamu gimana? udah
11

yakin mau ke UB?


FARHAN
Sangat yakin dongz! kalo UGM mu gimana Ghy?
GHYAN
Doain ya, tesku juga 1 bulan lagi
FARHAN+ZALFA
Aamiin
GHYAN memerhatikan ABDI yang sedang melamun, tapi kali ini GHYAN
sadar lamunan ABDI berbeda dengan yang sebelumnya saat kelulusan.
GHYAN lalu bertanya pada ABDI

GHYAN
Abdi? kenapa diem aja?
ABDI lalu menatap wajah GHYAN dengan raut wajah yang lebih
dewasa. Dia tersenyum

FADE OUT:

-THE END-

Vous aimerez peut-être aussi