Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
By
Rizky Akbar
&
Urfia Ikromah
#1
BLACKSCREEN (5s)
Ditampilkan logo produksi SCENE THINGS diiringi dengan suara
banyak orang yang sedang melakukan hitung maju.
GHYAN
Eh zal, lanjut kuliah kemana?
ZALFA
Aku UI sih, ambil teknik kimia
ZALFA (CONT’D)
Kalo kamu sendiri mau lanjut kemana, Ghy?
GHYAN
HI UGM dong, paling keren di Jogja! *ketawa*
Serentak ZALFA, FARHAN, ABDI tertawa setuju setelah mendengar
perkataan GHYAN. Selanjutnya, GHYAN dan ZALFA langsung melirik
FARHAN dengan tajam. FARHAN sambil tertawa mengutarakan
universitas apa yang dicita-citakannya.
FARHAN
Masih bingung sih, tapi kayanya aku ambil
UB deh biar deket sama Nenek di Malang
GHYAN
kamu gimana, di?
2
CUT TO:
INT. RUANG TV – PAGI (FLASHBACK)
Tak lama setelahnya, ABDI teringat akan masa kecilnya
yang dulu sangat mendambakan sosok superhero dari serial
TV yang sering ia tonton tiap pagi. ABDI memiliki cita-
cita untuk menjadi superhero seperti tokoh yang ia
dambakan. Satu satunya cita-cita yang paling mendekati
hal tersebut adalah menjadi seorang polisi.
CUT TO:
EXT. LAPANGAN - SORE
ABDI kembali dari lamunannya, ia lalu menjawab pertanyaan
sebelumnya dengan suara lantang.
ABDI
Aku mau jadi polisi!
Sontak GHYAN, ZALFA, FARHAN terdiam sejenak melirik satu sama
lain, kemudian bertepuk tangan kecil atas jawaban berani yang
ABDI ucapkan.
Selanjutnya akan ada voice over dari ABDI tentang alasan mengapa
ia termotivasi untuk menjadi polisi.
SLOW MOTION : saat ABDI mengutarakan alasannya lewat voiceover
FARHAN
Eh, gimana kalo kita nge trip? Kan
bentar lagi pada pisah semua nih
ZALFA
Wah bisa tuh
3
GHYAN
Tapi enaknya kemana, ya?
FARHAN
Camping yuk! Pada gapernah daki
gunung kan?
Semuanya setuju kecuali ABDI, dia hanya melamun seolah sedang
memikirkan sesuatu
GHYAN
Abdi? kenapa diem aja?
ABDI
Eh? eeh- aku ayo ayo aja mah hahaha
ZALFA
Yaudah berarti jadi nih?
ABDI, GHYAN, FARHAN
Yuuk!!
CUT TO:
TITLE TRANSITION :
drone view hutan/perjalanan menuju hutan
Abdi
Cinematic Reference : Kaleo – All The Pretty Girls
#2
EXT. PERJALANAN – PAGI
Diperlihatkan secara cinematic perjalanan mereka menggunakan
mobil menuju tempat tujuan. Perjalanan mereka diwarnai dengan
canda dan tawa
CUT TO:
EXT. HUTAN – SIANG
4
CUT TO:
EXT. HUTAN – MALAM
Diperlihatkan secara cinematic kegiatan mereka menghangatkan diri
di depan api unggun. Terlihat FARHAN sedang memainkan
gitar/ukulele dengan hikmat. Pertunjukkan tersebut ditonton oleh
semua teman. Scene diakhiri dengan mereka ber 4 memutuskan untuk
tidur di tendanya masing-masing, ABDI-FARHAN di tenda 1 dan
GHYAN-ZALFA di tenda 2.
(di antara penampilan cinematic tsb ada beberapa view yang tidak
lazim seperti POV seseorang dari semak-semak yang melihat mereka
sedang bernyanyi di api unggun)
FADE TO BLACK:
INT. TENDA 1 – PAGI (ESOK)
BLACKSCREEN(3s)
GHYAN (VO)
Abdi! Farhan!
Scene ini diawali dengan tenda 1 yang dibuka paksa oleh GHYAN,
dia dengan panik memberitahukan sesuatu
GHYAN
Abdi banguun
ABDI yang baru saja terkumpul setengah nyawa hanya bisa membalas
dengan sempoyongan
ABDI
Kenapa ghy?
GHYAN
Zalfa hilang!
5
ABDI
Hah? Terakhir kali dia kemana?
GHYAN
Nggak tau, bangun-bangun dia udah ngga ada!
CUT TO:
EXT. SEKITAR HUTAN – PAGI
ABDI lalu bergegas membangungkan FARHAN. setelahnya mereka
bertiga mencari-cari ZALFA dengan berteriak
FARHAN, GHYAN
Zalfaa! *sambil terus mencari*
Scene diakhiri dengan ditemukannya ZALFA yang sedang berbicara
dengan seorang nenek. Nenek itu adalah NEK ENCUM, penghuni suatu
rumah di daerah sekitar hutan.
FARHAN
Kamu dari mana aja!?
ZALFA
Tadi pagi aku bangun buat kencing, terus
ngga sengaja ketemu- oh ya, kenalin ini nek
encum
NEK ENCUM
Kalian .. bertiga .. temannya Zalfa?
GHYAN
Iya nek, makasih banyak ya udah jagain
si Zalfa ini
NEK ENCUM
Kalau mau .. Nenek ada makanan enak di rumah,
kalian ke rumah nenek aja ..
6
ABDI
Makasih banyak tawarannya nek, tapi ki-
FARHAN
Wiih serius ini nek? Ayo kita kesana sekarang!
CUT TO:
#3
INT. RUMAH TUA – SIANG
Scene diawali dengan NEK ENCUM yang membuka pintu rumahnya secara
perlahan lalu diikuti 4 sekawan, diperlihatkan FARHAN dan ZALFA
yang sangat antusias untuk menyantap masakan sang nenek.
Diperlihatkan ABDI yang bersikap skeptikal, lalu GHYAN berusaha
menghiburnya.
GHYAN (BISIK)
Udah, nggapapa
ABDI hanya mengangguk sambil menoleh kanan dan kiri. Terlihat
bahwa rumah tua milik NEK ENCUM ini sangat tidak terawat, seolah
tidak ada orang yang menghuninya
CUT TO:
INT. RUANG MAKAN – SIANG
NEK ENCUM mengajak para perempuan untuk membantunya memotong
daging sementara para lelaki untuk menunggu di meja makan.
NEK ENCUM
Nduk .. sini bantu nenek motong daging
GHYAN, ZALFA
Nggih nek, kami kesana
Sesaat setelah para perempuan pindah ke dapur, ABDI berbisik pada
FARHAN sembari berusaha menyadarkan situasi yang terjadi.
ABDI (BISIK)
Han.. Woy Han..
7
FARHAN (BISIK)
Ini kenapa kita bisik bisik?
ABDI (BISIK)
Feeling aku gaenak han, kita harus keluar
dari sini
FARHAN (BISIK)
Hush! Gaboleh gitu, kita udah ditawarin
makan gini kok
ABDI (BISIK)
Ini kita sekarang di tengah hutan han!
tengah! hutan!
NEK ENCUM kembali ke ruang makan dengan membawa 3 piring berisi
daging. Beliau memberi piring tersebut kepada para lelaki dan 1
untuk dirinya sendiri
NEK ENCUM
Ini le .. makan dulu ..
FARHAN
Wiih makasih neek hehehe
ABDI
Zalfa Ghyan dimana ya nek?
NEK ENCUM
Mereka lagi nyuci .. Nanti nyusul ..
FARHAN langsung memakan daging tersebut dan terkagum dengan
lezatnya masakan NEK ENCUM.
FARHAN
Nek. Ini.. enak.. banget! Seharusnya
buka warung!
NEK ENCUM hanya membalas pujian FARHAN dengan senyuman manis,
dirinya merasa tersanjung. ABDI yang diam saja akhirnya
memutuskan untuk angkat bicara.
8
ABDI
Nek, aku gabakal makan ini sampe nenek
jawab dulu Ghyan sama Zalfa dimana!
Sebelum NEK ENCUM bisa menjawab, ZALFA muncul dari pintu dapur
sambil membawa cucian seraya membentak ABDI
GHYAN
Udah dibilangin lagi nyuci wey santai
dong!
Scene diakhiri dengan peralihan suasana menjadi tidak tegang.
Fokus scene ada pada ABDI yang melihat NEK ENCUM dengan perasaan
bersalah.
CUT TO:
INT. RUANG MAKAN – LATER
[DIRECTOR’S NOTE : cerita NEK ENCUM akan langsung
divisualisasikan secara cinematic]
NEK ENCUM
Ngelihat kalian jadi mengingatkan nenek
sama anak nenek
GHYAN
Memangnya anak nenek sekarang dimana?
NEK ENCUM
Nenek dulu ditinggal pergi sama suami,
nenek harus membesarkan anak nenek sendirian
NEK ENCUM (CONT’D)
Karena tanpa bapak, kami berdua diasingkan
dari peradaban. Akhirnya nenek memutuskan untuk
9
tinggal disini.
NEK ENCUM (CONT’D)
Mungkin karena hal itu, anak nenek tumbuh
sebagai anak yang patuh dan sholeh. Dia tumbuh
sebagai lelaki yang takkan pernah membiarkan
Ibunya dilukai siapapun.
NEK ENCUM (CONT’D)
Saat besar, dia memutuskan untuk mencari nafkah
sebagai polisi.
NEK ENCUM (CONT’D)
Anak nenek gugur dalam serangan teroris
beberapa tahun yang lalu. Sekarang nenek
tinggal sendiri disini.
Mendengar cerita tersebut, semuanya memasang raut iba. ZALFA
memeluk GHYAN sembari menangis. Scene ditutup dengan ABDI yang
melakukan voiceover.
ABDI (VO)
Di titik ini aku tersadar, bahwa menjadi
polisi bukan hanya sekedar menjadi pahlawan
yang didambakan Masyarakat. Menjadi polisi
bukan hanya sekedar tegar dalam hari – hari yang
berat. Polisi juga menjadi sosok yang siap atas
kehilangan. Dan hal yang paling berat atas
kehilangan itu adalah
(Jeda 2s)
Memori .
CUT TO:
EXT. LUAR RUMAH TUA – SORE
10
ABDI
Nek.. aku minta maa-
NEK ENCUM
Nggapapa Abdi, kalo nenek jadi kamu pasti
nenek juga sama curiganya..
Spontan ABDI mencium tangan NEK ENCUM, NEK ENCUM pun mengusap
kepala ABDI dengan halus. Akhirnya 4 sekawan pamit.
NEK ENCUM
Satu hal yang perlu kamu tau di, nenek
nggapernah menyesali kepergian anak nenek.
(jeda 2s)
Justru Ibu sangat bangga padanya mengabdi
pada negeri ini.
ABDI mengangguk dengan raut muka dewasa, lalu pamit secara
pribadi kepada NEK ENCUM. Scene ditutup dengan 4 sekawan yang
pergi kembali ke camp.
CUT TO:
EXT. DEPAN MOBIL – INDAHX SENJA
Diperlihatkan 4 sekawan sedang menyandar di samping mobil sambil
melihat pemandangan alam. FARHAN lalu membuka percakapan.
FARHAN
Tes UI kamu kapan zal?
ZALFA
Sekitar 1 bulan lagi, kamu gimana? udah
11
GHYAN
Abdi? kenapa diem aja?
ABDI lalu menatap wajah GHYAN dengan raut wajah yang lebih
dewasa. Dia tersenyum
FADE OUT:
-THE END-