Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDERITA EMFISEMA
Dosen Pembimbing : Bu Alpha Tidar, S.Kep.Ns
Disusun oleh :
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Gastritis. Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Medikal Bedah I.
Makalahini kami susunberdasarkan data-data yang telah kami ambildariBukumaupun
internet.Hambatan yang kami
temuipadapenyusunanMakalahiniadalahkurangnyawaktupenyusunan dan kurangnya sumber
di perpustakaan.
Selesainyamakalahinitentunyatidakterlepasdaribantuanbanyakpihak.Dalampenyusuna
nMakalahinipenulisjugamemberi kesempatankepadapembaca, kiranyaberkenanmemberi
kritikandan saran yang bersifatmembangundenganmaksudmeningkatkanpengetahuanpenulis
agar lebihbaikdalamkaryaselanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Di dunia kesehatan, telah ditemukan banyak penyakit.Contoh yang diambil dari
penyakit misalnya, penyakit Emfisema yaitu penyakit obstruktif kronis yang disebabkan
karena adanya dilatasi asinus yang tidak dapat pulih yang merusak dinding alveolar,
terjadi kolabsi bronkeolus pada ekspirasi.
Yang pada akhirnya penderita Emfisema, harus memerlukan perawatan dan
pengobatan lebih lanjut.Meskipun penyakit ini tidak dapat disembuhkan tetapi penderita
masih terdapat perawatan tersebut untuk menjaga kesehatan atau keadaan tubuh yang
stabil.
Perawat di RS yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya seperti dari yang
memberi advis untuk pemberian tindakan dan pemberian obat, perawat yang melakukan
tindakan dan memantau kondisi pasien selama 24 jam, dan juga ahli gizi yang
memberikan diit untuk penderita, serta ahli radiology yang memeriksa Foto Rontgen
untuk mengetahui lebih lanjut keadaan pasien disini adalah keadaan pasien. Tim
kesehatan inilah yang berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk kondisi
pasien. Di samping itu dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam proses perawatan
pasien.
B. Rumusan masalah
a. Apa Konsep Penyakit Emfisiema?
b. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Emfisiema?
C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Konsep Penyakit Emfisiema
b. Untuk Mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan Emfisiema
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Penyakit
Emfisema ditandai dengan pembesaran ruang udara yang berada disebelah distal dari
bronkiolus, dengan kerusakan dinding inter-alveolus. Emfisema biasanya berkembang secara
bertahap dan menimbulkan insufisiensi pernapasan. Penyebab utama emfisema adalah
merokok. Bahkan emfisema dengan derajat sedang dapat dijumpai pada orang bukan-
perokok. Iritasi yang diakibatkan rokok merangsang destruksi atau mengganggu sintesis serat
elastin dan komponen lain dalam septum inter-alveolus. Emfisema juga akan menghancurkan
secara perlahan serat-serat elastis yang berfungsi untuk membuka saluran udara yang
mengarah pada paru-paru. Hal ini memungkinkan saluran udara akan runtuh ketika seseorang
mengeluarkan napas, sehingga udara yang berada di dalam paru-paru tidak bisa keluar.
a. Pengertian
b. Etiologi
Menurut Issel Bacher (2000) manifestasi klinis pada pasien emfisema adalah :
a. Dispnea
b. Pergerakan tenaga yang sudah berlangsung lama dengan gejala batuk yang
ringan dan hanya menghasilkan sedikit sputum.
c. Bentuk tubuh pasien saat duduk cenderung ke depan dengan kedua tangga
memegang pinggang.
d. Penggunaan otot aksesori (tambahan) pernafasan sehingga pada saat inspirasi,
sternum terangkat ke arah anterior superior.
e. Pembuluh vena leher dapat terlihat mengembang pada saat inspirasi.
f. Bernafas dengan bibir dirapatkan.
g. Suara pernafasan ronkhi, weezing dan cracles yang samar menjelang akhir
ekspirasi.
h. Rongga interkortalis bawah memperlihatkan retraksi setiap kali pasien
menarik nafas dengan palpasi dinding dada lateral bawah dapatterasa gerakan
ke dalam.
A. Pengkajian
B. Analisa data
Analisa data merupakan tahap penting yang kita lakukan setelah data klien
terkumpul sehingga berguna untuk menegakkan masalah atau kebutuhan klien.
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi
makanan NIC
Definisi: Mengontrol berat badan 1) Kaji kebiasaan diet,
intake, nutrisi tidak Tujuan : masukan makanan saat ini.
cukup untuk Setelah dilakukan tindakan Catat derajat kesulitan
keperluan selama 3 x 24 jam makan. Evaluasi berat
metabolisme diharapkan kebutuhan badan dan ukuran tubuh.
E. Implementasi
F. Evaluasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35528-Kep%20Respirasi-
Askep%20Emfisema.html#popup
https://id.scribd.com/doc/144890969/ASKEP-EMFISEMA
Sjamsuhidajat, R dan de Jong, Wim. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta
Sumber :http://www.ilmukeperawatan.info/2011/10/asuhan-keperawatan-
emfisema.html#ixzz4ma3V17Ut
Carpenito, Linda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Corwin, J. Elisabeth. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Doengoes, ME. Moorhouse, M.F, Geissler, A.C. 2000.Nursing Care Plans : Guidelines for
Planning and Documenting Patient Care. Edisi 3. Ahli Bahasa I Made Kariasa, S.Kp,
Ni Made Sumarwati, S.Kp. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Sunddarth & Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8.Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.