Vous êtes sur la page 1sur 19

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

PENDERITA EMFISEMA
Dosen Pembimbing : Bu Alpha Tidar, S.Kep.Ns

Disusun oleh :

1. Adinda Safitri E. (201601063)


2. Ferlinda Ayuanita (201601079)
3. Muji Lestari (201601095)
4. Romdhoni Frendi R. (201601110)
5. Zulfikar Jihad (201601125)

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
TAHUN AJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Gastritis. Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Medikal Bedah I.
Makalahini kami susunberdasarkan data-data yang telah kami ambildariBukumaupun
internet.Hambatan yang kami
temuipadapenyusunanMakalahiniadalahkurangnyawaktupenyusunan dan kurangnya sumber
di perpustakaan.
Selesainyamakalahinitentunyatidakterlepasdaribantuanbanyakpihak.Dalampenyusuna
nMakalahinipenulisjugamemberi kesempatankepadapembaca, kiranyaberkenanmemberi
kritikandan saran yang bersifatmembangundenganmaksudmeningkatkanpengetahuanpenulis
agar lebihbaikdalamkaryaselanjutnya.

Ponorogo, Juli 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep penyakit
a. Pengertian.................................................................................
b. Etiologi......................................................................................
c. Patofisiologi...............................................................................
d. Pohon masalah............................................................................
e. Manifestasi klinis..........................................................................
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
b. Analisa data
c. Diagnosa Keperawatan
d. Intervensi
e. Pelaksanaan (Implementasi)
f. Evaluasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................11
B. Kritik & Saran
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia kesehatan, telah ditemukan banyak penyakit.Contoh yang diambil dari
penyakit misalnya, penyakit Emfisema yaitu penyakit obstruktif kronis yang disebabkan
karena adanya dilatasi asinus yang tidak dapat pulih yang merusak dinding alveolar,
terjadi kolabsi bronkeolus pada ekspirasi.
Yang pada akhirnya penderita Emfisema, harus memerlukan perawatan dan
pengobatan lebih lanjut.Meskipun penyakit ini tidak dapat disembuhkan tetapi penderita
masih terdapat perawatan tersebut untuk menjaga kesehatan atau keadaan tubuh yang
stabil.
Perawat di RS yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya seperti dari yang
memberi advis untuk pemberian tindakan dan pemberian obat, perawat yang melakukan
tindakan dan memantau kondisi pasien selama 24 jam, dan juga ahli gizi yang
memberikan diit untuk penderita, serta ahli radiology yang memeriksa  Foto Rontgen
untuk mengetahui lebih lanjut keadaan pasien disini adalah keadaan pasien. Tim
kesehatan inilah yang berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk kondisi
pasien. Di samping itu dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam proses perawatan
pasien.

B. Rumusan masalah
a. Apa Konsep Penyakit Emfisiema?
b. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan Emfisiema?

C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Konsep Penyakit Emfisiema
b. Untuk Mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan Emfisiema
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Penyakit

Paru-paru normal dan paru-paru penderita emfisema

Emfisema ditandai dengan pembesaran ruang udara yang berada disebelah distal dari
bronkiolus, dengan kerusakan dinding inter-alveolus. Emfisema biasanya berkembang secara
bertahap dan menimbulkan insufisiensi pernapasan. Penyebab utama emfisema adalah
merokok. Bahkan emfisema dengan derajat sedang dapat dijumpai pada orang bukan-
perokok. Iritasi yang diakibatkan rokok merangsang destruksi atau mengganggu sintesis serat
elastin dan komponen lain dalam septum inter-alveolus. Emfisema juga akan menghancurkan
secara perlahan serat-serat elastis yang berfungsi untuk membuka saluran udara yang
mengarah pada paru-paru. Hal ini memungkinkan saluran udara akan runtuh ketika seseorang
mengeluarkan napas, sehingga udara yang berada di dalam paru-paru tidak bisa keluar.
a. Pengertian

Ada beberapa pengertian Emfisema menurut beberapa ahli :


1. Emfisema adalah penyakit obstruktif kronis akibat berkurangnya elastisitas paru
dan luas permukaan alveolus (Elisabeth J.Corwin).
2. Emfisema adalah dilatasi asinus yang tidak dapat pulih yang diperberat oleh
perubahan obstruksi dinding asinor dengan penurunan Recoil elastis dari paru
(Barbara M.Eallo : 1997).
3. Emfisema adalah bentuk paling berat dari PPOM (Penyakit Paru Obstruksi
Menahun) dikarakteristikkan oleh inflamasi berulang yang melukai dan akhirnya
merusak dinding alvioler menyebabkan banyak bleb atau bula (Ruang udara)
kolabs bronkeolus pada ekspirasi (jebakan udara).

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa


Emfisema adalah penyakit obstruktif kronis yang disebabkan karena adanya dilatasi
asinus yang tidak dapat pulih yang akhirnya merusak dinding alvioler dan
menyebabkan banyak bleb / bula, kolabs bronkeolus pada ekspirasi.

b. Etiologi

Menurut Brunner & Suddarth (2002), merokok merupakan penyebab utama


emfisema. Akan tetapi pada sedikit pasien (dalam presentasi kecil) terdapat
predisposisi familiar terhadap emfisema yang yang berkaitan dengan abnormalitas
protein plasma, defisiensi antitripsin-alpha1 yang merupakan suatu enzim
inhibitor.Tanpa enzim inhibitor ini, enzim tertentu akan menghancurkan jaringan
paru. Individu yang secara ganetik sensitive terhadap faktor-faktor lingkungan
(merokok, polusi udara,agen-agen infeksius, dan alergen) pada waktunya akan
mengalami gejala-gejala obstruktif kronik.
c. Patofisiologi

Menurut Lewis merokok dalam jangka waktu yang lama dapat


mengakibatkan gangguan langsung terhadap saluran pernafasan. Terjadinya iritasi
merupakan efek dari merokok yang menyebabkan hiperplasia pada sel-sel paru
dan bertambahnya sel-sel goblet, yang mana kemudian berakibat pada
meningkatnya produksi sekret. Merokok juga menyebabkan dilatasi saluran
udara distal dengan kerusakan dinding alveolus (Lewis, 2000 : 682).
Menurut Smeltzer faktor keluarga merupakan salah satu faktor pendukung
terjadinya emfisema berhubungan dengan tidak normalnya protein plasma,
kekurangan Alpha 1-antitipsin (AAT) yang menghalangi kerja enzim protease,
orang-orang tertentu dapat mengalami defisiensi alpha 1-antitripsin yang
diturunkan secara resisif atosomal. (Smeltzer, 2000:453).
Menurut Brunner dan Suddarth. 2001. hal 602 : Emfisema mengiritasi jalan
nafas ( hipersekresi mukus ) pengeluaran lendir berlebihan / peradangan ( inflamasi ),
Peningkatan pengeluaran kelenjar mukosa, Bronkhiolus menyempit dan menyumbat (
obstruksi ), Alveoli rusak dan membentuk fibrosis, Dinding alveoli mengalami
kerusakan di tandai dengan perubahan anatomis parenkim paru, di mana terjadi
pembesaran alveolus Peningkatan ruang area paru, Kerusakan difusi oksigen, Aliran
darah pulmonal meningkat, Gagal jantung kanan.
d. Pohon masalah
e. Manifestasi Klinis

Menurut Issel Bacher (2000) manifestasi klinis pada pasien emfisema adalah :
a. Dispnea
b. Pergerakan tenaga yang sudah berlangsung lama dengan gejala batuk yang
ringan dan hanya menghasilkan sedikit sputum.
c. Bentuk tubuh pasien saat duduk cenderung ke depan dengan kedua tangga
memegang pinggang.
d. Penggunaan otot aksesori (tambahan) pernafasan sehingga pada saat inspirasi,
sternum terangkat ke arah anterior superior.
e. Pembuluh vena leher dapat terlihat mengembang pada saat inspirasi.
f. Bernafas dengan bibir dirapatkan.
g. Suara pernafasan ronkhi, weezing dan cracles yang samar menjelang akhir
ekspirasi.
h. Rongga interkortalis bawah memperlihatkan retraksi setiap kali pasien
menarik nafas dengan palpasi dinding dada lateral bawah dapatterasa gerakan
ke dalam.

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

Pengkajianadalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu


proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien
1. Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara
terus menerus selama proses keperawatan berlangsung.
1. Identitas
a) Identitas klien Meliputi : nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama,
pendidikan, tanggal masuk rumas sakit, tanggal pengkajian diagnosa medis,
status dan alamat.
b) Identitas keluarga / penanggung jawab Meliputi : nama, umur, alamat,
pendidikan, pekerjaan hubungan dengan klien.
2. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan merupakan proses dalam mengkaji status atau masalah
kesehatan sekarang dan dahulu serta keluarga, kemudian dapat menggunakan
pola PQRST dalam mengumpulkan data yang lebih lengkap tentang setiap
keluhan pasien
a) Keluhan Utama
Merupakan suatu keluhan yang dirasakan oleh klien sangat mengganggu
yaitu sesak nafas
b) Riwayat Kesehatan Utama Merupakan pengembangan dari keluhan utama
yang terdiri dari : provikative/ palliative (P) yaitu faktor penyebab,
Quality (Q) seberapa berat nyeri dirasakan, Region (R) seberapa luas nyeri
dirasakan, Savety atau skala nyeri (S) seberapa tinggi nyeri yang
dirasakan, Time (T) seberapa lama serangan itu terjadi.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Menerangkan keadaan keluarga apakah ditemukan ada penyakir keturunan
kecenderungan alergi dalam satu keluarga, penyakit menular, akibat
kontak langsung maupun tidak langsung antara anggota keluarga.
d) Riawayat Kesehatan Keluarga
Menanyakan tentang riwayat penyakit dalam keluarga terdekat klien.
2. Data Aspek Biologis
1. Keadaan / penampilan umum : lemah, sakit ringan, sakit berat, gelisah, rewel.
a) Kesadaran : dapat diiisi dengan tingkat kesadaran secara kualititatif atau
kuantitatif yang dipilih sesuai dengan kondisi klien. Secara kuantitatif dapat
dilakukan dengan pengukuran Glossgow Coma Scala (GCS), sedangkan
sacara kualitatif tingkat kesadaran dimulai dari compos mentis, apatis,
somnolen, sopor dan koma.
b) Berat badan / tinggi badan.
4. Tanda-tanda vital yang terdiri dari :
a. Tensi : tekanan sistole / tekanan diastole mmHg
b. Nadi : frekuensi per menit, denyut kuat / tidak, reguler /ireguler
c. Suhu : . . . . . ºC
d. Frekuensi pernafasan : frekuensi per menit, reguler / ireguler
5. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Neurologik
b. Sistem Pernafasan
c. Sistem Kardiovaskuler
d. Sistem Gastroitestinal
e. Sistem Perkemihan
f. Sistem Muskuloskeletal
g. Sistem Endokrin
h. Sistem Integumen
i. Sistem Genetalia
6. Pola aktivitas sehari-hari
a) Pola nutrisi : terdapat penurunan nafsu makan, mual dan muntah
b) Pola eliminasi : terjadi diare atau konstipasi
c) Pola istirahat : terjadi gangguan tidur karena sesak atai batuk
d) Pola aktivitas : biasanya penderita merasa cepat lelah bila beraktifitas
e) Personal hygiene : ketidakmampuan klien dalam melakukan pemeliharaan
secara mandiri
7. Data aspek psikososial dan spiritual
1) Data aspek psikologis, sosial, ekonomidan spiritual
a) Status emosi
b) Konsep diri
a. Citra tubuh
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Peran diri
e. Identitas diri
c) Data sosial
d) Data Ekonomi
8. Data penunjang
a) Pemeriksaan radiologi : USG, BNO
b) Elektrokardiografi
c) Laboratorium

B. Analisa data

Analisa data merupakan tahap penting yang kita lakukan setelah data klien
terkumpul sehingga berguna untuk menegakkan masalah atau kebutuhan klien.
C. Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakanpertukaran gas yang b/d ketidaksamaan ventilasi-perfusi.


2. Pola pernapasan tidak efektif yang b/d napas pendek, lendir, bronkonstriksi, dan
iritan jalan napas.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan
suplai oksigen

D. Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Keperawatan Evaluasi (NIC)
(NOC)
1. Gangguanpertukaran Status Manejemen Jalan Napas:
gas yang b/d pernafasan:pertukaran Definisi: memfasilitas
ketidaksamaan gas: pertukaran Co2 atau O2 kepatenan jalan napas
ventilasi-perfusi. di alveoli untuk NIC
mempertahankan 1) Kaji frekuensi,
Definisi: konsentrasi gas darah arteri kedalaman pernapasan.
kelebihan atau Tujuan : Setelah dilakukan 2) Tinggikan kepala tempat
kekurangan oksigenasi tindakan selama 3 x 24 jam tidur, bantu pasien untuk
atau eliminasi karbon diharapkan pola pernafasan memilih posisi yang mudah
dioksida di membran kembali normal dan efektif. untuk bernapas. Dorong
kapiler-alveolar napas dalam perlahan atau
napas bibir sesuai
DS : kebutuhan/toleransi
Dispnea individu.
Sakit kepala pada saat napas.
bangun tidur 3) Berikan bronkodilator
gangguan penglihatan sesuai yang diharuskan.
DO : 4) Pastikan bahwa tindakan
Gas darah arteri yang diberikan sebelum makan
tidak normal untuk menghindari mual
pH arteri tidak normal dan untuk mengurangi
ketidak normalan keletihan yang menyertai
frekuensi,irama,dan aktivitas makan.
kedalaman pernafasan 5) Instruksikan dan berikan
warna kulit tidak dorongan pada pasien pada
normal (misal pernapasan diafragmatik
nya,pucat dan dan batuk yang efektif.
kehitaman) 6) Berikan oksigen
konfusi tambahan yang sesuai
sianosis (hanya pada dengan indikasi hasil GDA
neonatus) dan toleransi pasien.
karbon dioksida
menurun
diaforesia
hiperkapnia
hiperkarbia
hipoksia
hipoksemia
iritabilitas
nafas cuping hidung
gelisah
somnolen
takikardia

2. Pola pernapasan tidak Status pernapasan : Pengisapan jalan napas:


efektif yang b/d napas Kepatenan jalan napas : mengeluarkan sekret jalan
pendek, lendir, jalur napas trakeobronkial napas dengan cara
bronkonstriksi, dan bersih dan terbuka untuk memasukkan kateter
iritan jalan napas. pertukaran gas pengisap kejalan napas oral
Tujuan : atau trakea pasien
Definisi: inspirasi dan Setelah dilakukan tindakan 1) Ajarkan dan berikan
atau ekspirasi yang selama 3 x 24 jam dorongan penggunaan
tidak memberi diharapkan pola pernafasan teknik pernapasan
ventilasi yang adekuat kembali normal dan efektif diafragmatik dan batuk.
2) Berikan humidifikasi
DS: tambahan, mis: nebuliser
Dispnea ultranik, humidifier aerosol
Napas pendek ruangan.
3) Bantu pengobatan
DO: pernapasan, mis: IPPB,
Perubahan perfusi fisioterapi dada.
dada 4) Ajarkan tentang tanda-
Mengambil posisi tiga tanda dini infeksi yang
titik tumpu(tripod) harus dilaporkan pada
Bradipnea dokter dengan segera:
Penurunan tekanan peningkatan sputum,
inspirasi – ekspirasi perubahan dalam warna
Penurunan ventilasi sputum, peningkatan
semenit kekentalan sputum,
Penurunan kapitas peningkatan napas pendek,
vital rasa sesak di dada,
Napas dalam (dewasa keletihan, peningkatan
V500 ml pada saat batuk.
istirahat ,bayi 6-8 5) Berikan antibiotik sesuai
ml/kg) resep dokter.
Peningkatan diameter
anterior-posterior
Napas cuping hidung
Ortopnea
Fase eskpirasi
memanjang 
Kecepatan respirasi
usia dewasa 14 tahun
atau lebih:≤11 atau
>24 [ kali permenit]
usia 5-14:<15 atau
>25
usia 1-4 :<20 atau >30
bayi:<25 atau>60
takipnea
rasio waktu
penggunaan otot
bantuasesorius untuk
bernapas

3. Ketidakseimbangan  Status nutrisi Managemen Nutrisi


nutrisi kurang dari  Status nutrisi: intake Definisi : Menyediakan
kebutuhan tubuh b/d makanan dan cairan intake nutrisi yang cukup
anoreksia  Status nutrisi: intake zat dan seimbang

makanan NIC
Definisi:  Mengontrol berat badan 1) Kaji kebiasaan diet,
intake, nutrisi tidak Tujuan : masukan makanan saat ini.
cukup untuk Setelah dilakukan tindakan Catat derajat kesulitan
keperluan selama 3 x 24 jam makan. Evaluasi berat
metabolisme diharapkan kebutuhan badan dan ukuran tubuh.

nutrisi kembali normal dan 2) Dorong periode istirahat

tercukupi semalam 1 jam sebelum


dan sesudah makan.
Berikan makan porsi kecil
tapi sering.
3) Konsultasikan dengan
ahli gizi/nutrisi pendukung
tim untuk memberikan
makanan yang mudah di
cerna, secara nutrisi
seimbang, mis: tambahan
oral/selang, nutrisi
parenteral.
pasien/penggunaan energi.
4)Berikanvitamin/mineral/e
lektrolit sesuai indikasi.

E. Implementasi

Pelaksanaan (Implementasi) adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai


tujuan yang telah ditetapkan.Implementasi dimulai setelah rencana tindakan disusun
ditunjukan pada nursing orders 41 untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan.

F. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan pasien


(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan
Tujuan Evaluasi ini adalah untuk :
a. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang telah
dicapai)
b. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan untuk
mencapai tujuan)
c. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang lama
untuk mencapai tujuan)

Untuk memudahkan perawat mengevaluasi atau mementau perkembangan klien,


digunakan komponen SOAP
S : Data Subjektif Yaitu informasi yang didapat dari pasien, setelah dilakukan tindakan
keperawatan.
O: Data Objektif Yaitu informasi yang didapat berdasarkan hasil pengukuran atau
observasi secara langsung kepada klien
A : Assesment/Analisis Yaitu interpretasi dan data subjektif dan data objektif
P : Planning Yaitu perencanaan perawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan,
diamodifikasi, atau ditambahkan dari rencana tindakan keperawatan yang telah
ditentukan sebelumnya

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Emfisema merupakan akibat kurangnya elastisitas paru dan kerusakan pada


alveoli, dimana alveoli menjadi mengembang dan kaku walaupun setelah
ekspirasi.Emfisema dapat menyerang pria dan wanita. Emfisema disebabkan oleh : polusi
udara, merokok, genetik dan infeksi saluran pernapasan. Tanda- tanda penyakit emfisema
pada awalnya tidak mudah untuk diketahuai tetapi setelah 30- 40 tahun gejala semakin
berat. Gejala yang terlihat yaitu :batuk, berat badan menurun, tekanan darah meningkat,
kelemahan, napas terengah-engah, dan lain- lain. Penatalaksanaan medis emfisema dengan
pemberian obat, terapi oksigen, latihan fisik, rehabilitasi, fisioterapi, dan penatalaksanaan
umum.
Masalah keperawatan yang timbul pada emfisema adalah ketidak efektifan jalan
napas, gangguan pertukaran gas, gangguan pemenuhan nutrisi, resiko infeksi, dan
ketidaktahuan / pemenuhan informasi. Sebelum mendapatkan masalah keperawatan,
perawat melakukan tindakan pengkajian. Setelah melakukan pengkajian, perawat
menganalisa data yang didapat dari pengkajian tersebut, kemudian didapatkan masalah
keperawatan dan tindakan yang akan dilakukan dalam melakukan perawatan. Setelah
melakukan tindakan, perawat harus melakukan tindakan akhir yaitu evaluasi.Evaluasi
penting dilakukan untuk memantau tingkat keberhasilan tindakan dan mencegah terjadinya
kesalahan yang disebabkan karena ketidaktahuan tindakan yang dilakukan.

B. KRITIK DAN SARAN

Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta


saran dari Dosen Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.

DAFTAR PUSTAKA

http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35528-Kep%20Respirasi-
Askep%20Emfisema.html#popup

https://id.scribd.com/doc/144890969/ASKEP-EMFISEMA
Sjamsuhidajat, R dan de Jong, Wim. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta

Sumber :http://www.ilmukeperawatan.info/2011/10/asuhan-keperawatan-
emfisema.html#ixzz4ma3V17Ut

Carpenito, Linda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.

Corwin, J. Elisabeth. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Doengoes, ME. Moorhouse, M.F, Geissler, A.C. 2000.Nursing Care Plans : Guidelines for
Planning and Documenting Patient Care. Edisi 3. Ahli Bahasa I Made Kariasa, S.Kp,
Ni Made Sumarwati, S.Kp. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Stork, John E. 1992.Manual Ilmu Penyakit Paru.Jakarta : Binarupa Aksara.

Sunddarth & Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8.Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.

Vous aimerez peut-être aussi