Vous êtes sur la page 1sur 2

ALUR PASIEN FISIOTERAPI

Kunjungan ke-1 : Pasien datang Ke Poli Spesialis ( ex: Saraf/Anak/dll )

- Konsultasi : Dokter spesialis melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Selanjutnya pasien
direncanakan menjalani Fisioterapi. Pasien dikonsulkan ke dokter Sp.KFR
- Pasien mendapatkan Surat Konsultasi ke Dokter Sp.KFR
- Pasien datang lagi berikutnya sesuai jadwal praktek dokter Sp.KFR

Kunjungan ke-2 : Pasien datang ke Sp.KFR

- Konsultasi : Dokter Sp.KFR melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Pasien direncanakan
menjalani Fisioterapi. Dokter Sp.KFR memberikan Surat Pengantar Fisioterapi untuk ke Poli
Fisioterapi.
Contoh :
Rencana Fisioterapi 3x, maka diberikan Surat Pengantar Fisioterapi (yang Asli) sebanyak 1 lembar,
difotokopi sebanyak 3x. Pada bagian tanggalnya dikosongkan, untuk diisi nanti saat kunjungan
fisioterapi berikutnya.
Setiap kunjungan untuk dilakukan fisioterapi, Pasien cukup membawa fotokopian Surat Pengantar
Fisioterapi.
Surat Pengantar Fisioterapi (yang Asli) nanti dibawa saat jadwal fisioterapi terakhir dan juga
digunakan saat evaluasi post-fisioterapi (bertemu dokter Sp.KFR)

Kunjungan ke-3 : Fisioterapi pertama

- Pasien mendaftar, dibuatkan SEP (Surat Eligibilitas Peserta)


- Dilakukan Fisioterapi pertama
- Pasien datang lagi berikutnya sesuai jadwal fisioterapi yang sudah ditetapkan

Kunjungan ke-4 : Fisioterapi kedua

- Pasien mendaftar, dibuatkan SEP (Surat Eligibilitas Peserta)


- Dilakukan Fisioterapi kedua
- Pasien datang lagi berikutnya sesuai jadwal fisioterapi yang sudah ditetapkan

Kunjungan ke-5 : Fisioterapi ketiga

- Pasien mendaftar, dibuatkan SEP (Surat Eligibilitas Peserta)


- Dilakukan Fisioterapi ketiga
- Setelah pasien menjalani semua rangkaian fisioterapi, Pasien kembali menghadap dokter Sp.KFR
untuk dilakukan evaluasi post-fisioterapi
ALUR PASIEN FISIOTERAPI

(Versi II)

Kunjungan ke-1 : Pasien datang Ke Poli Spesialis ( ex: Saraf/Anak/dll )

- Konsultasi : Dokter spesialis melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Selanjutnya pasien
direncanakan menjalani Fisioterapi. Pasien dikonsulkan ke dokter Sp.KFR
- Pasien mendapatkan Surat Konsultasi ke Dokter Sp.KFR
- Pasien datang lagi berikutnya sesuai jadwal praktek dokter Sp.KFR

Kunjungan ke-2 : Pasien datang ke Sp.KFR

- Konsultasi : Dokter Sp.KFR melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis. Pasien direncanakan
menjalani Fisioterapi. Dokter Sp.KFR memberikan Surat Pengantar Fisioterapi untuk ke Poli
Fisioterapi.
Ex : Rencana Fisioterapi 3x

Kunjungan ke-3 : Fisioterapi pertama

- Pasien mendaftar, dibuatkan SEP (Surat Eligibilitas Peserta)


- Dilakukan Fisioterapi pertama
- Setelah selesai menjalani fisioterapi, Pasien bertemu Dokter Sp.KFR, diberikan surat pengantar untuk
Fisioterapi kedua
- Pasien datang lagi berikutnya sesuai jadwal fisioterapi yang sudah ditetapkan

Kunjungan ke-4 : Fisioterapi kedua

- Pasien mendaftar, dibuatkan SEP (Surat Eligibilitas Peserta)


- Dilakukan Fisioterapi kedua
- Setelah selesai menjalani fisioterapi, Pasien bertemu Dokter Sp.KFR, diberikan surat pengantar untuk
Fisioterapi ketiga
- Pasien datang lagi berikutnya sesuai jadwal fisioterapi yang sudah ditetapkan

Kunjungan ke-5 : Fisioterapi ketiga

- Pasien mendaftar, dibuatkan SEP (Surat Eligibilitas Peserta)


- Dilakukan Fisioterapi ketiga
- Setelah pasien menjalani semua rangkaian fisioterapi, Pasien kembali menghadap dokter Sp.KFR
untuk dilakukan evaluasi post-fisioterapi

Vous aimerez peut-être aussi