Vous êtes sur la page 1sur 13

146

Jurnal Manajemen & Bisnis


ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

TRANSPARANSI REKRUTMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


DENGAN SYSTEM CAT (COMPUTER ASSISTED TEST)
Ni Nyoman Suwari

ABSTRACT

This research is descriptive quantitative. The purpose of this study was to determine
the extent of the transparency of the recruitment of candidates for Civil Servants with System
CAT (Computer Assisted Test). Transparency is one of the fundamental aspects for the
realization of good governance. The embodiment of good governance requires transparency,
engagement, and ease of access for the public to the process of the government. The openness
and ease of information governance to give effect to realize a variety of other indicators. This
is done in an effort to realize the demands of society in the process of recruiting candidates
servants Civil Affairs fair and to obtain government personnel qualified and professional
then by the Regional Employment Board of Bali Province to conduct the selection of
candidates receiving the Civil Service via e-recruitment system with CAT (Computer Assisted
Test).
Data collection techniques of this study was a questionnaire, documentation and in-
depth interviews, and data analysis techniques using analysis of the validity and realibitas
questionnaire. The results of this study transparency of recruiting candidates for the civil
service system with CAT (Computer Assisted Test) in the variable provision of information,
ease of access, complaint mechanisms and flow of information is reliable. Only to realize this
transparency there are some constraints experienced by the Regional Employment Board of
Bali Province in the conduct of transparency based on information technology such as slow
internet connection, less specific terms and conditions for applicants requirements, and lack
of knowledge of the applicants in the recruitment process based on information technology
Keywords: Transparency, e-recruitment

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian ini didasari bahwa arus globalisasi berdampak pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi Untuk itu pemerintah dalam mewujudkan asas good governance,
pemerintah mencari sumber daya manusia yang berkualitas melalui system elektronik atau
e-recruitment. dalam melakukan perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil .Kemampuan
Pemerintah dalam menghadapi globalisasi sangat ditentukan oleh ketersediaan aparatur
pemerintah yang berkualitas dan professional sebagai abdi negara yang harus dapat
melaksanakan amanat sebagai abdi masyarakat . Salah satu tugas pokok yang dimiliki oleh
Badan Kepegawaian Daerah adalah melakukan penyusunan formasi sesuai dengan kebutuhan
pegawai di masing-masing instansi pemerintah dengan melakukan seleksi penerimaan Calon
Pegawai Negeri Sipil .Namun pada kenyataannya dalam upaya penyelenggaraan rekrutmen
pegawai di daerah khususnya rekrutmen Pegawai Negeri Sipil banyak mengalami
permasalahan terutama yang menyangkut system perekrutan yang dianggap kurang
transparan.Untuk itu Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali melakukan seleksi
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil dengan system CAT (Computer Assisted Test) untuk
mewujudkan tuntutan masyarakat dalam proses perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
147
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

1.2 Rumusan Masalah


Dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Seberapa besar tingkat transparansi pelaksanaan prosedur rekrutmen Calon Pegawai
Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dengan system CAT (Computer
Assited Test).
2. Hambatan-hambatan apakah yang dihadapi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
dalam pelaksanaan transparansi prosedur rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil ?.

1.4 Kegunaan Penelitian


1. Untuk mengetahui tingkat transparansi prosedur rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil
dengan system CAT (Computer Assited Test ) di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali.
2. Untuk mengetahui hambatan yang ditemui Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali di
dalam menjalankan transparansi prosedur rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil dengan
system CAT (Computer Assited Test ).

II. TELAAH PUSTAKA


2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Rivai (2009:1), Manajemen SDM merupakan salah satu bidang dari manajemen
umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran, keuangan,
maupun kepegawaian. Karena Sumber Daya Manusia (SDM) dianggap semakin penting
perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil
penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut Sumber
Daya Manusia. Istilah manajemen mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang
bagaimana seharusnya me-manage (mengelola) sumber daya manusia.
2.1.2 Tujuan dan Aktivitas Sumber Daya
Rachmawati (2007 : 14-16) mengatakan, Tujuan MSDM adalah untuk meningkatkan
dukungan sumber daya manusia guna meningkatkan efektivitas organisasi dalam rangka
mencapai tujuan.
Dalam upaya mencapai tujuan suatu organisasi dan mengapa organisasi harus
melakukannya, berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas manajemen sumber daya manusia .
Kegiatan atau aktivitas MSDM secara umum adalah tindakan –tindakan yang diambil untuk
membentuk satuan kerja yang efektif dalam suatu organisasi. Berbagai kegiatan tersebut
antara lain :
1) Persiapan dan Penarikan
2) Seleksi
3) Pengembangan
4) Pemeliharaan

2.1.3 Rekrutmen
1) Pengertian Rekrutmen
Perekrutan tenaga kerja yang baru bagi suatu perusahaan atau organisasi merupakan
tantangan bagi Manajemen Sumber Daya Manusia, karena perekrutan tenaga kerja
merupakan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya perencanaan. Menurut
Hasibuan (2008 : 28) mengartikan rekrutmen sebagai proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien membantu
tercapainya tujuan perusahaan.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
148
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

Siagian (2006 : 102) mendefinisikannya sebagai proses mencari, menemukan dan


menarik para pelamar yang capable untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.

2) Tujuan Rekrutmen
Simamora ( 1997: 214 ) menjelaskan bahwa rekrutmen memiliki tiga tujuan yaitu :
a) Memiliki sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon – calon
pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
b) Memperoleh karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik
dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal .
Tujuan ini merupakan tujuan pasca pengangkatan (post hiring goals)
c) Memperoleh efek luberan (spillover effects) yakni menaikkan citra umum organisasi
sehingga pelamar-pelamar yang gagal pun haruslah mempunyai kesan-kesan yang
positif terhadap perusahaan.

3) Prinsip Rekrutmen
Darodjat ( 2015 : 57 ) menyatakan bahwa selain memiliki tujuan yang jelas,
rekrutmenpun memiliki aturan atau prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan ketika suatu
perusahan akan melakukan proses rekrutmen. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
a) Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan,
Untuk itu sebelumnya perlu dibuat analisis pekerjaan, deskripsi pekerjaan, dan
spesifikasi pekerjaan.
b) Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia. Untuk
mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga kerja (workforce
analysis)
c) Biaya yang diperlukan diperhitungkan seekonomis mungkin.
d) Perencanaan dan keputusan-keputusan strategis tentang perekrutan.
e) Fleksibilitas (flexibility)
f) Pertimbangan-pertimbangan hukum.

4) Alasan – alasan dasar rekrutmen


Perekrutan dilaksanakan dalam suatu organisasi karena kemungkinan adanya
lowongan atau formasi dengan berbagai alasan, Menurut Sulistyani (2002 : 140 ) alasan
diadakan rekrutmen diantaranya :
a) Berdirinya organisasi baru
b) Adanya perluasan kegiatan organisasi
c) Terciptanya pegawai dan kegiatan-kegiatan baru.
d) Adanya pegawai yang pindah ke organisasi lain
e) Adanya pegawai yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat
sebagai tindakan punitive.
f) Adanya pegawai yang berhenti karena memasuki usia pensiun.
g) Adanya pegawai yang meninggal dunia.
Mengingat perkembangan teknologi dituntut sebuah organisasi baik itu swasta
maupun pemerintah mempunyai tenaga ahli dibidang tersebut. Sehingga dibuka formasi baru
untuk mengisi jabatan tertentu.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
149
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

5) Metode Rekrutmen
Metode-metode rekrutmen yang dilakukan baik di sektor pemerintah maupun swasta menurut
Gomes (2003 : 111-113) menyatakan ada dua macam metode dalam proses rekrutmen tenaga
kerja yaitu :
a) Sentralisasi
b) Di disentralisasikan

6) Proses Rekrutmen
a) Perencanaan Kebutuhan Pegawai
Syuhadak dalam Pasalong (2002:154) mengatakan bahwa perencanaan kebutuhan
pegawai adalah suatu proses yang sistematis dan kontinu untuk menganalisis
kebutuhan sumber daya manusia bagi suatu organisasi, dalam kondisi dan kebijakan
personalia yang berkembang.
b) Formasi
Toha dalam Sabalong (2002 : 160) mengatakan bahwa formasi adalah jumlah susunan
pangkat PNS yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi negara untuk mampu
melaksanakan tugas pokok untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri
yang bertanggung jawab dalam bidang penertiban penyempurnaan aparatur negara.
c) Pengadaan Pegawai
Menurut Widjaja (2006 : 50) proses penerimaan sesungguhnya atau rekrutmen
melalui tahap-tahap pengumuman sampai dengan pengangkatan menjadi Pegawai
Negeri Sipil .
d) Pengangkatan dan Penempatan
Meliputi tahap percobaan yaitu dalam waktu sekurang-kurangnya 1 tahun dan paling
lama 2 tahun. Kemudian CPNS baru bisa diangkat menjadi PNS.

7) Kendala Rekrutmen
Untuk memperoleh calon tenaga kerja yang bermutu dan memenuhi syarat dalam proses
terkadang pihak manajemen SDM terbentur olen beberapa kendala, menurut Darodjat, 2015 :
65kendala itu berasal dari :
Untuk memperoleh calon tenaga kerja yang bermutu dan memenuhi syarat dalam proses
terkadang pihak manajemen SDM terbentur olen beberapa kendala, menurut Darodjat, 2015 :
65 kendala itu berasal dari :
a) Faktor-faktor organisasional yang meliputi kebijakan promosi dari dalam yaitu
apabila terjadi kekosongan jabatan maka akan lowongan tersebut akan diisi oleh
karyawan yang ada dalam perusahaan .
b) Kondisi eksternal lingkunganpun harus diperhitungkan, seperti tingkat pengangguran,
kedudukan perusahan pencari tenaga kerja baru dan organisasi yang lain yang
bergerak di bidang kegiatan yang sama, lamgka tidaknya keahlian atau ketrampilan
tertentu, proyeksi angkatan kerja pada umumnya, peraturan perundang-undangan
dibidang ketenagakerjaan, praktik rekrutmen oleh organisasi lain, dan tuntutan tugas
yang kelak akan dikerjakan oleh para pekerja baru tersebut.

8) Seleksi
Mathis dan Jakson (2006,261) Seleksi adalah proses pemilihan orang-orang yang
memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan disebuah organisasi.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
150
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

9) Sistem Computer Assisted Test (CAT).


Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 9 Tahun 2010 tentang pedoman
ujian penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil menyebutkan
Computer Assisted Test yang selanjutnya disingkat CAT adalah suatu metode ujian dengan
alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar
bagi pelamar CPNS dan/atau untuk mengukur kompetensi sesuai dengan bidangnya.

10) Transparansi
Lalolo (2003:13) transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni
informasi tentang kebijakan, proses pembuatan serta hasil yang dicapai.
Lalolo (2003) menyebutkan Indikator dan alat ukur prinsip transparansi dalam good
governance
Alat indicator transparansi dalam good governancemeliputi :
a) Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur-prosedur, biaya-biaya dan tanggung
jawab..
b) Kemudahan akses informasi
Jika berbicara tentang kebebasan memperoleh informasi maupun kemudahan
akses informasi publik, maka secara implisit juga berbicara tentang hak asasi
manusia.
c) Menyusun suatu mekanisme pengaduan.
d) Meningkatkan arus informasi melalui kerjasama dengan media massa dan lembaga
non pemerintah.

Lalolo (2003) menyebutkan Alat Ukur prinsip transparansi dalam Good Governance meliputi
:
1) Publikasi kebijakan publik melalui alat-alat komonikasi : annual reports, brosur,
leaflet, pusat informasi, telepon bebas pulsa, liputan media, iklan layanan masyarakat,
website, papan pengumuman, Koran lokal.
2) Informasi yang disajikan berupa : acuan pelayanan, perawatan data, laporan kegiatan
publik, prosedur keluhan.
3) Penanganan Keluhan : berita-berita kota di media massa dan lokal, notice of response,
personil, limit waktu respon, opinion pools & survey tentang isu-isu kebijakan publik,
komentar dan catatan untuk draf kebijakan dan peraturan, service user surveys.
4) Intitusi dan organisasi daerah : Bawasda, Kantor PMD/BPM.Kantor Humas,Dinas
Kominfo, forum lintas pelaku.
5) Pertemuan masyarakat : Mimbar rakyat.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
151
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

2.6 Kerangka Pemikiran


Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN


3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian berlokasi di Denpasar. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena
Kantor Kepegawaian Daerah Provinsi Bali merupakan unit kerja yang menyusun formasi
pegawai dan penyelenggaraan pengadaan dan seleksi calon pegawai khususnya rekrutmen
yang diadakan untuk kebutuhan pegawai dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali.

3.2 Desain Penelitian


Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif Deskriptif.

3.3 Populasi
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau
orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti
(Ferdinand, 2006). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan(Sugiyono, 2003). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Calon Pegawai Negri Sipil yang telah lulus ujian Computer Assisted Test
(CAT) dalam proses Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014 yang dilakukan
oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dan sudah ditugaskan di masing – masing
Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dilingkungan pemerintah Provinsi Bali.

3.4 Sumber dan Jenis Data


Dalam melakukan Penelitian, peneliti membutuhkan berbagai macam data guna
menunjang kelancaran dan keabsahan penelitian yang dilakukan. Peneliti mengumpulkan
data yang diperlukan dalam penelitian dari berbagai sumber data.
Berdasarkan sumber data di atas, maka secara umum jenis data dapat
diklasifikasikan kedalam jenis-jenis data, yaitu :
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumbernya, yang
meliputi data yang dibutuhkan untuk penelitian yang berupa data-data hasil kuesioner.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
152
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

Kuesioner dilakukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang secara langsung
diberikan kepada responden dengan tujuan mendapatkan data yang dibutuhkan.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data tambahan yang relevan dengan penelitian ini. Diantaranya
diperoleh dari :
Data instansi. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapat dari literatur yan
Arikunto (2010:188) menjelaskan tentang responden dan informan yaitu :
a. Responden
Responden dari kata asal “respon” atau penanggap, yaitu orang yang menanggapi.
Dalam penelitian, responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan
tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam
bentuk tulisan, yaitu ketika mengisi angket, atau ketika menjawab wawancara.
b. Informan
Informan adalah orang yang memberikan informasi. Dengan pengertian ini maka
informan dapat dikatakan sama dengan responden, apabila pemberian keterangannya
karena dipancing oleh pihak peneliti. Istilah informan ini banyak digunakan dalam
penelitian kualitatif.

Dalam bukunya Usman dan Akbar (2009: 78) menyebutkan bahwa : “responden
dalam penelitian kualitatif berkembang terus (snowball) secara bertujuan (purposive) sampai
data yang dikumpulkan dianggap memuaskan.”
Sejalan dengan pendapat tersebut di atas, maka penentuan informan dalam penelitian
ini dilakukan secara purposive .
Berdasarkan teori di atas, maka informan dalam penelitian ini adalah Kepala Sub
Bidang Formasi,Pengadaan dan Kesra,Panitia Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil di
Badan Kepegawaian Derah Provinsi Bali, Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah lulus
seleksi CAT ( Computer Assisted Test ).

3.5 Teknik Pengumpulan data


Sugiono (2013 : 194) mengemukakan terdapat tiga pengumpulan data berdasarkan
tekniknya yaitu wawancara, angket (kuisoner), dan observasi. Teknik Pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Wawancara
Esterberg dalam Sugiono (2015 : 317 ) mendifinisikan Wawancara adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Adapun responden yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah :
1) Kepala Sub Bidang formasi dan Pengadaan Pegawai.
2) Panitia Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil .
3) Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah lulus seleksi dengan mengunakan sytem
CAT (Computer Assisted Test).
b. Angket /Kuisoner
Arikunto (2013 : 268) Sebagian besar penelitian menggunakan kuisoner sebagai
metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuisoner atau angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrument pengumpulan data.
Memang Kuisoner baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah
digariskan dalam penelitian.
Sekali lagi, sebelum kuisoner disusun, maka harus dilalui prosedur :
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisoner.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
153
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

2) Mengidentifikasikan variable yang akan dijadikan sasaran kuisoner.


3) Menjabarkan setiap variable menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus untuk menentukan teknik
analisisnya.
c. Pengunaan Dokumentasi.
Tidak kalah penting dari metode – metode lain, adalah metode dokumentasi, yaitu
mencari data mengenai hal-hal lain atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti dan notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya

3.6 Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua
macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan statistik deskriptif, yaitu statistik
yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2003).
a. Uji Validasi
Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data perlu
dilakukan pengujian validitas. Hal ini digunakan untuk mendapatkan data yang valid dari
instrumen yang valid. Menurut Sugiyono (2012:121) “hasil penelitian yang valid bila
terdapat kesamaan anatara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti”. Pengujian instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan
korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2012:121) “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang
bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama.” Setelah instrumen di uji validitasnya maka langkah selanjutnya yaitu
menguji reliabilitas. Adapun menurut Ghozali pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:
1) Repeated Measureatau pengukuran ulang: disini seseorang akan disodori pertanyaan
yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten
dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja: disini pengukurannya hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau pengukur korelasi
antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistic Cronbach Aplha (α). (Ghozali, 2011:48)
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pengukuran reliabilitas cara kedua
yaitu One Shot atau pengukuran sekali saja. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini
dibantu dengan SPSS untuk uji statistik Cronbach Aplha (α). Hasil dari uji statistik
Cronbach Aplha (α) akanmenentukan instrument yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel digunakan atau tidak.

IV. GAMBARAN UMUM


4.1 Gambaran Umum
Badan Kepegawaian Daerah dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 159 tahun
2000 tentang Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah. Menurut Keputusan Presiden
tersebut, Badan Kepegawaian Daerah memiliki tugas pokok membantu Pejabat Pembina
Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
154
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

4.1 Struktur Organisasi

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Analisis Validitas Penyediaan Informasi
r hitung
No Item (Corrected Item-Total Correlation) r tabel Keterangan
1 PI1 0,824 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
2 PI2 0,448 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
3 PI3 0,544 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
4 PI4 0,576 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
Tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan variabel penyediaan informasi
adalah valid.

5.2 Analisis Reliabilitas Penyediaan Informasi


Dari pengolahan SPSS for Windows versi 16.0 didapat besarnya koefisien
Cronbach’s Alpha (koefisien hitung reliabilitas alpha) = 0,779. Sedangkan besarnya
koefiosien Cronbach’s Alpha minimum ditentukan 0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut
dapat dinyatakan bahwa Cronbach’s Alpha = 0,779 > 0,60. Hal ini berarti bahwa pertanyaan
(kuisioner) penyediaan informasi adalah reliabel untuk mengukur variabel penyediaan
informasi.

5.3 Analisis Validitas variabel akses informasi


r hitung
No Item (Corrected Item-Total Correlation) r tabel Keterangan
1 AKI1 0,824 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
2 AKI2 0,448 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
3 AKI3 0,544 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
4 AKI4 0,576 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
Tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan variabel Akses informasi adalah
valid.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
155
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

5.4 Analisis Reliabilitas Akses Informasi


Dari pengolahan SPSS for Windows versi 16.0 didapat besarnya koefisien
Cronbach’s Alpha (koefisien hitung reliabilitas alpha) ) = 0,940. Sedangkan besarnya
koefiosien Cronbach’s Alpha minimum ditentukan 0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut
dapat dinyatakan bahwa Cronbach’s Alpha = 0,940 > 0,60. Hal ini berarti bahwa pertanyaan
(kuisioner) akses informasi adalah reliabel untuk mengukur variabel penyediaan informasi.

5.5 Analisis Validitas Mekanisme Pengaduan .

r hitung
No Item (Corrected Item-Total r tabel Keterangan
Correlation)
1 MP1 0,704 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
2 MP2 0,611 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
3 MP3 0,837 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
4 MP4 0,845 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
Tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan variabel Mekanisme |Pengaduan
adalah valid.

5.6 Analisis Reliabilitas Penyediaan Informasi.


Dari pengolahan SPSS for Windows versi 16.0 didapat besarnya koefisien
Cronbach’s Alpha (koefisien hitung reliabilitas alpha) = 0,878. Sedangkan besarnya
koefisien Cronbach’s Alpha minimum ditentukan 0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat
dinyatakan bahwa Cronbach’s Alpha = 0,878 > 0,60. Hal ini berarti bahwa pertanyaan
(kuisioner) mekanisme pengaduan adalah reliabel untuk mengukur variabel mekanisme
pengaduan.

5.7 Analisis Validitas Arus Informasi

r hitung
No Item (Corrected Item-Total r tabel Keterangan
Correlation)
1 ARI1 0,946 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
2 ARI2 0,704 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
3 ARI3 0,689 0,361 r hitung > r tabel ; Valid
4 ARI4 0,844 0,361 r hitung > r tabel ; Valid

Tabel diatas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan variabel Arus informasi adalah
valid.

5.8Analisis Reliabilitas Penyediaan Informasi.


Dari pengolahan SPSS for Windows versi 16.0 didapat besarnya koefisien
Cronbach’s Alpha minimum ditentukan 0,60. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat
dinyatakan bahwa Cronbach’s Alpha = 0,908 > 0,60. Hal ini berarti bahwa pertanyaan
(kuisioner) arus informasi adalah reliabel untuk mengukur variabel arus informasi.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
156
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Tingkat transparansi prosedur rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil dengan system
CAT (Computer Assited Test ) di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali pada variabel
penyediaan informasi oleh responden dengan nilai rata-rata sebesar 3,7 dengan kategori
baik. Pada variabel akses informasi oleh responden dengan nilai rata-rata sebesar 3,94
dengan kategori baik. Pada variabel mekanisme pengaduan oleh responden dengan nilai
rata-rata sebesar 4,04 dengan kategori baik. Pada variabel arus informasi oleh responden
dengan nilai rata-rata sebesar 3,98 dengan kategori baik.
2. Hambatan yang ditemui Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali di dalam menjalankan
transparansi prosedur rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil dengan system CAT
(Computer Assited Test ). Untuk mendaftarkan diri sebagai peserta rekrutmen Calon
Pegawai Negeri Sipil lewat online masyarakat kesulitan dalam mengakses karena Server
yang disediakan Panitia Seleksi Nasional. Pengiriman berkas setelah calon peserta
mendaftar lewat online sering mengalami keterlambatan. Dalam melakukan verifikasi
peserta, panitia penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil sering kesulitan. Syarat dan
Ketentuan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil belum spesifikasi. Peserta tidak taat
pada ketentuan tata tertib yang yang ditetapkan .Pengetahuan peserta dalam penggunaan
system Computer Assisted Test(CAT) masih kurang. Peserta kesulitan mencari lokasi
tempat test.

6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang
dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil yang dilakukan Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi perlu dibuatkan petunjuk atau cara mengunakan aplikasi CAT agar
peserta tidak binggung dalam menjalankan system Computer Assisted Test (CAT)
2. Dalam membuat syarat dan ketentuan bagi calon pelamar dalam menentukan spesifikasi
jurusan dan legalisir ijasah harus jelas. Sehingga tidak membinggungkan pelamar dan
petugas saat melakukan verifikasi .
3. Perlu disiapkan sarana yang memadai dalam proses rekrutmen seperti misalnya kapasitas
bandwich yang memadai sehingga pelamar tidak kesulitan masuk ke website Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali sehingga tidak ada keluhan dari pelamar.
4. Petugas verifikasi agar ditambah agar bisa mempercepat proses pengumuman kepada
masyarakat tentang apakah berkas lamarannya sudah lolos tahap verifikasi atau tidak .

6.2. Implikasi Kebijakan


Memperhatikan pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh dapat disampaikan
beberapa implikasi pemikiran berkait dengan transparansi rekrutmen Calon Pegawai Negeri
Sipil dengan sistem CAT (Computer Assited Test) di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali :
1. Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2014 di Badan Kepegawaian Daerah
Propinsi Bali dan seterusnya ditetapkan mengunakan sistem Computer Assisted Test
(CAT) dibandingkan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 yang masih mengunakan
sistem Lembar Jawaban Komputer (LJK) sehingga masyarakat langsung dapat melihat
hasil test atau nilai peserta test melalui layar monitor yang telah disediakan pihak panitia
rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil .
2. Dalam proses transparansi rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil dengan mengunakan
metode rekrutmen dari luar (rekrutmen eksternal) tetapi untuk sosialisasi prosedur

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
157
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil mengunakan sistem Computer Assited Test (
CAT ) belum dilaksanakan oleh instansi secara maksimal sehingga sebagian dari
masyarakat umum belum mengetahui prosedur rekrutmen dengan sistem Computer
Assisted Test (CAT) .

6.3. Keterbatasan Penelitian


1. Adanya keterbatasan penelitian dengan mengunakan kuesioner yaitu terkadang jawaban
yang diberikan oleh populasi tidak menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.
2. Adanya kesulitan dalam melakukan wawancara karena pejabat dan panitia rekrutmen
yang menangani proses rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2014 ada yang
mutasi ke instansi lain .
3. Penelitian ini masih terbatas dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Provinsi Bali sehingga kurang mampu mengeneralisasi keefektifan transparansi
rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil dengan mengunakan system Computer Assited
Test (CAT).

DAFTAR PUSTAKA
A.W. Widjaja, 1986, Administrasi Kepegawaian, Penerbit CV. Rajawali
Ambar T. Sulistyani. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Graha Ilmu
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Bungin,Burhan. 2008. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Faustino Cardoso Gomes, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi Offset.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 19 (edisi
kelima), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harbani Pasalong. 2002, Teori Administrasi Publik, Penerbit CV Alfabeta.
Hari Sabarno. 2007, Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Henry Simamora, 1997, Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE YKN, Yogjakarta
Ike Kusdyah Rachmawati, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit CV. Andi
Offset
John B. Minner dan Donal P. Crane. 1995, Human Resources Management –The Strategic
Perspective, Harper Publiser, New York.
Lexy J. Maleong. 1998. Metode Penelitian Kualitatif, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung
Moloeng,Lexy J.2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja RosdaKarya
Muis, A, 2001, Indonesia di Era Dunia Maya : Teknologi Infromasi dalam Dunia Tanpa
Batas, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Payaman J. Simanjuntak. 2001, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Penerbit FEUI,
Jakarta
Rivai,Veithzal& Sagata, EJ, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan,
Penerbit Ragagrafindo Persada .
Sondang P. Siagian. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Penerbit CV Alpabeta.
Tubagus Achmad Darodjat, 2015, Konsep-konsep Dasar Manajemen Personalia Masa Kini,
Penerbit PT Refika Aditama.
Usman, Husaini dan Setiady Akbar, Purnomo. 2009. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta:
PT Bumi Aksara.

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive
158
Jurnal Manajemen & Bisnis
ISSN : 1892-8486, Volume 13 Nomor 1 Pebruari 2016

William B. Werther,JR dan Keith Davis. 1993. Human Resource and Personnel Management
(New York : McGraw-Hill).
Januardy, rakhmat dan Prakoso, Bondan S. 2005. Cetak Biru Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Daryanto. 2010. Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera
Undiknas University. (2015). Buku Pedoman Usulan Penelitian dan Tesis Magister
Manajemen, Program Pascasarjana Undiknas University, Denpasar.

A. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi
Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
dalam Jabatan Struktural.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan
dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.

B. Internet
Http : //id.wikipedia.org/wiki/Ombusman diunduh pada tanggal 27 Mei 2015 pukul 21.05
Wita
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/09/10/msvw56-ombusman-buka-pos-
pengaduan-rekrutmen-cpn diunduh pada tanggal 27 Mei 2015 pukul 21.34 Wita.

C. Dokumen
Surat Edaran Nomor : SE/10/M.PAN/08/2013 tentang Jadwal Pelaksanaan Seleksi Calon
Pegawai Negeri Sipil Tahun 2013 dari Tenaga Honorer Kategori II dan Pelamar
Umum ( Dengan Sistem Lembar Jawaban Komputer dan Sistem Lembar Jawaban
Komputer dan Sistem Computer Assisted Test ) serta Spesifikasi Materi Test
Kompetensi Dasar CPNS Pelamar Umum untuk Proses Pengadaan.

D. Surat Kabar
Harian Terbit.15 Pebruari 2015
Jawa Post , 04 September 2013

@JMB 2015
http://journal.undiknas.ac.id/index.php/magister-manajemen/issue/archive

Vous aimerez peut-être aussi