Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Research Article
Abstract Abstrak
Objective: To know the incidence of stress urinary incontinence in Tujuan: Mengetahui prevalensi stres inkontinensia urin pascapersali-
postpartum and determine the relationship among age, parity, infant nan, mengetahui apakah terdapat hubungan antara faktor usia, pari-
birth weight, mode of delivery, episiotomy and perineum rupture. tas, berat lahir bayi, cara melahirkan, episiotomi dan ruptur perineum
dengan kejadian stres inkontinensia urin pascapersalinan.
Method: This study used cross sectional analytic design. Qualified
subjects from inclusion criteria were interviewed by researchers Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang
using pre-defined MESA questioner. Subjects with stress urinary analitik. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan wawan-
incontinence were found from the questionnaire result. The acquired cara oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner MESA yang telah
data was measured and analyzed using SPSS v. 22.0 software and ditetapkan. Dari hasil MESA Questionnaire Incontinence didapatkan
discussed using available literature. sampel menderita stres inkontinensia urin. Data yang diperoleh diolah
dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22.0 dan dilakukan
Result: From 162 subjects, 36 cases (22.22%) had stress urinary pembahasan menggunakan teori kepustakaan yang ada.
incontinence, 47.22% aging 35 years old, 72.22% had multiple
pregnancies, 88.89% had per vaginal delivery. Using multivariate Hasil: Seratus enam puluh dua responden yang memenuhi kriteria se-
logistic regression test, we found there was a relationship between banyak 36 kasus (22,22%) mengalami SIU. usia 35 tahun 47,22%,
stress urinary incontinence with age and parity (p<0.05). multigravida (72,22%), partus pervaginam (88,89%). Hasil uji regresi
logistik multivariate (p<0,05) terdapat hubungan antara stres inkon-
Conclusion: There is a relationship between stress urinary inconti- tinensia urin dengan usia dan paritas.
nence with women aging > 35 years old and multiple parities.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara stres inkontinensia urin
[Indones J Obstet Gynecol 2016; 4-3: 153-157] dengan usia 35 tahun dan multiparitas.
Keywords: multiple parities, post-partum, stress urinary inconti- [Maj Obstet Ginekol Indones 2016; 4-3: 153-157]
nence Kata kunci: multiparitas, pascasalin,stres inkontinensia urin