Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S No. RM : 2156XX
Umur : 51 tahun Pekerjaan : Petani
Jenis kelamin : Perempuan Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 4 Juni 2018 jam 23.54 WIB
Pendidikan : SD Tanggal pengkajian : 5 Juni 2018 jam 08.00 WIB
Alamat : Krajan probolinggo Sumber informasi : Rekam Medis, pasien dan
Keluarga pasien
1. Diagnosa Medik
Efusi Pleura dekstra, Tb Paru on terapi, paraparase interior
2. Keluhan Utama:
Pasien mengeluhkan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Pasien
Cerai
Kebutuhan kalori:
BBI : 90% (TB-100)
90%(148-100)
90%(48)
43,2
BMR ideal Wanita= 447, 593 + (9, 247x43,2 kg) + (3,098x148 cm) – (4,33x51 thn)
447, 593 + 399,47 + 458,5 – 220,83
1.084 kal
Kebutuhan kalori ideal : BMR x tidak aktif
: 1.084 kal x 1,2
: 1.301,6 kal
BMR Aktual Wanita= 447, 593 + (9, 247x40 kg) + (3,098x148 cm) – (4,33x51 thn)
447, 593 + 369,88 + 458,5 – 220,83
1.055,143 kal
Kebutuhan aktual ideal : BMR x tidak aktif
: 1.055,143 kal x 1,2
: 1.266,17 kal
Interpretasi : Ny. S dengan kebutuhan kalori harian untuk BB aktual sebesar 1266 kkal,
sementara untuk kebutuhan kalori harian untuk BB ideal sebesar 1301 kkal. Jadi
selisih atau kekurangan 35 kal.
Contoh :
BMR ideal= 655 + (9,5634 x BB ideal dalam kg) + (1,8496 x TB dalam cm) –
(4,6756 x umur dalam tahun)
= 655+ (9,5634 x 50) + (1,8496 x 150)- (4,6756x 52)
= 655 + 478,17 + 277,35 – 243,1
= 1.167,42
Kebutuhan Kalori = BMR x Faktor koreksi (bedrest)
= 1.167,42 x 1,2
= 1.400,904 kkal/hari
Balance kalori= input-BMR ideal
= susu hepatosol 60gr (230kkal )- 1.400,904 kkal/hari
= -1.170,904 kkal/hari
Interpretasi: Jadi, saat ini Ny. T mengalami kekurangan kalori 1.170,904 kkal/hari
Interpretasi: Saat sakit pasien mengalami penurunan dalam hal pola eliminasi BAB dan
peningkatan pola elemninasi BAK
Balance cairan:
Water Metabolisme = 5cc/kgBB/hari = 5x40 = 250 cc
IWL = 2xWM = 2x200 = 400 cc
- Intake cairan:
WM : 200 cc
Infuse : 1000 cc
Injeksi : 25 cc
Minum : 330 cc
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Pasien dapat makan/ minum, berpakaian, berpindah, dan ambulasi/ROM serta
mobilisasi di tempat tidur dengan mandiri sedangkan toileting dibantu keluarga
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu
alat, 4: mandiri
Barthel indeks:
No. Item yang dinilai Skor Nilai
1. Makan (Feeding) 0=Tidak mampu 2
1=Butuh bantuan memotong, mengoles
mentega dll.
2=Mandiri
2. Mandi (Bathing) 0= Tergantung orang lain 0
1= Mandiri
3. Perawatan diri 0= Membutuhkan bantuan orang lain 1
(Grooming) 1= Mandiri dalam perawatan muka, rambut,
gigi, dan bercukur
4. Berpakaian (Dressing) 0= Tergantung orang lain 2
1= Sebagian dibantu (misal mengancing baju)
2= Mandiri
5. Buang air kecil (Bowel) 0= Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak 0
terkontrol
1= Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam)
2= Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
Hasil:
Total= 35 risiko jatuh sedang
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Pola tidur &
No Sebelum MRS Saatdi RS
Istirahat
Pasien tidak tidur di Pasien tidak tidur di siang
1 Siang hari (durasi)
siang hari hari
21.00-03.30 WIB (6,5
2 Malam hari (durasi) 23.00-03.00 WIB (4 Jam)
jam)
segar setelah bangun Tidak segar setelah
3 Kualitas
tidur bangun
Sering terbangun saat
4 Gangguan tidur -
tidur
Saat sakit:
Keadaan umum:
Tanda vital:
Infus PZ NaCL merupakan cairan 500cc/24 jam Indikasi: Menyebabkan hiperkloremia dan Memonitor
kristaloid yang kandungan asidosis metabolik, karena akan kemungkinan efek
kaliumnya bermanfaat mengembalikan(20 p menyebabkan penumpukan samping pemberian
m
keseimbangan elektrolit pada
untuk konduksi saraf dan asam laktat yang tinggi akibat cairan
)
keadaan dehidrasi dan syok
otak, mengganti cairan / metabolisme anaerob.
hilang karena dehidrasi, hipovolemik.
1 I
syok hipovolemik dan Kontraindikasi: 2
kandungan natriumnya V
menentukan tekanan hipernatremia, kelainan
osmotik pada pasien. ginjal, kerusakan sel hati,
asidosis laktat.
Gangguan neoplastik :
Leukemia dan lymphoma
(pada orang dewasa).
Leukemia akut
Kontraindikasi:
Pemberian kortekosteroid
jangka panjang merupakan
kontraindikasi pada ulkus
duodenum dan ulkus
peptikum, osteoporosis berat,
riwayat penyakit jiwa.
Pulmycor memiliki efek anti-inflamasi 2 x 2,5mg Indikasi: Kandidiasis orofaringeal, iritasi Memonitor
t di bronkus, mengurangi Asma bronkial, selaput lendir faring, batuk, kemungkinan efek
keparahan gejala dan membutuhkan perawatan suara serak, mulut kering, samping obat
eksaserbasi asma dengan terapi GCS, Penyakit paru Angioedema, Sakit kepala,
efek samping yang lebih obstruktif kronis (COPD) Hives, ruam, dermatitis kontak,
sedikit, daripada dengan Bronkospasme
Kontraindikasi:
kortikosteroid sistemik.
Anak-anak sampai usia 6
Mengurangi keparahan
4 Bulan, Penderita yang
edema mukosa bronkus,
hipersensitif terhadap obat.
produksi lendir, Sputum
Pendidikan dan saluran
napas hyperresponsiveness.
Ditoleransi selama jangka
panjang pengobatan, Tidak
memiliki aktivitas
mineralokortikoid
Absorbsi
Loop diuretic mudah
diserap melelui saluran
cerna, dengan derajat
yang berbeda-beda.
Bioavalabilitas furosemid
65% sedangkan
bumetenid hampir 100%.
Distribusi
Obat golongan ini terikat
pada protein plasma
secara ekstensif, sehingga
tidak difiltrasi glomerulus
tetapi cepat sekali
a. Pemeriksaan Lab
Jenis Nilai normal (rujukan) Hasil
pemeriksaan
(hari/tanggal)
Hematologi
Lengkap
Faal Hati
Gula Darah
Faal Ginjal
Keterangan :
HR = 300/∑kotak besar antarR
= 100
gambaran sinus reguler
Kesimpulan:
Efusi Pleura masif dextra dan efusi pleura sinistra, belum dapat menyingkirkan kemungkinan adanya
masaa
Suspect Cardiomegali (LVH)
Pengambil Data,
Ketidakefektifan
pola nafas
Kelemahan
Hambatan
Mobilitas Fisik
↓
Penekanan pada
jarungan setempat
Resiko dekubitus
DO :
Penurunan
ekspansi paru
- Pasien terlihat tirah baring
- Wajah pasien terlihat ↓
lusuh
- Kulit pasien teraba kering Gangguan
- Rambut pasien terlihat metabolism O2
kurang rapi
↓
Energi berkurang
Kelemahan
Mobilitas menurun
Defisit perawatan
diri : mandi
Sesak nafas
Kurang
pemahaman
tentang penyakit
Defisiensi
pengetahuan
Sesak nafas
Kurang
pemahaman
tentang penyakit
Ansietas
7 DS: Peradangan pada Hambatan
- Keluarga mengatakan pleura Religiositas
pasien susah untuk (00169)
bergerak sehingga ADL ↓
pasien dibantu keluarga
Penumpukan
DO :
cairan pada pleura
- Pasien terlihat tirah
baring ↓
- Pasien tidak dapat
berpindah ditempat tidur Penurunan
secara mandiri ekspansi paru
- Skor ADL = 7
- TD: 110/80 mmHg; N: ↓
100 x/menit; RR: 28
x/menit; S: 36,5 0C Penekanan di area
- Pasien terlihat paru
kelemahan berbaring di
atas tempat tidur ↓
- Kekuatan otot
Energi berkurang
5555 5555
3333 2222 ↓
- Kelemahan
Hambatan
religiositas
DO : Penekanan di area
paru deksta
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak menahan ↓
nyeri
- Pasien memposisikan diri Nyeri Akut
menjauhi rasa nyeri
- TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36 oC
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(00032)
(00085)
5 Ansietas 5/06/2018
(00146)
Defisiensi
pengetahuan
Nyeri akut Setelah mendapatkan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Membantu dalam evaluasi gejala
perawatan 3x24 jam nyeri komprehensif termasuk lokasi, nyeri dan menentukan cara
berkurang dengan kriteria karakteristik, durasi, frekuensi, mengontrol nyeri
hasil : kualitas, dan faktor presipitasi 2. Memberikan petunjuk derajat
a. Tingkat nyeri 2. Observasi reaksi non verbal dari nyeri
mengalami penurunan ketidaknyamanan 3. Menurunkan ambang persepsi
minimal 2 tingkat dari 3. Gunakan teknik komunikasi nyeri
skala sebelumnya terapeutik untuk mengetahui 4. Meningkatkan relaksasi dan
b. Klien mampu pengalaman nyeri pasien pengalihan perhatian
mengontrol nyeri dan 4. Berikan tindakan kenyamanan 5. Menurunkan rangsangan
melaporkan 5. Kontrol lingkungan yang dapat penyebab nyeri bertambah berat
penurunan nyeri mempengaruhi nyeri seperti suhu 6. Menghemat penggunaan energi
ruangan, pencahayaan, dan berlebih
kebisingan 7. Memperbaiki fungsi pernapasan
6. Tingkatkan istirahat dan meningkatkan kenyamanan
7. Kolaborasi dengan tim medis 8. Mengetahui efek nyeri terhadap
menentukan pilihan analgesic tanda-tanda vital
tergantung tipe dan beratnya nyeri
8. Monitor tanda-tanda vital
CATATAN PERKEMBANGAN
A: Masalah keperawatan
hambatan mobilitas fisik
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Lanjutkan intervensi dengan
terus mengubah posisi tidur
pasien dan menganjurkan pasien
menggerakkan anggota tubuhnya,
latihan ROM
A:Masalah keperawatan
hambatan mobilitas fisik
teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi
melakukan ROM pasif oleh
keluarga
Defisit perawatan diri : mandi