Vous êtes sur la page 1sur 15

PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF, DAN PSIKOSOSIAL

PADA MASA KANAK-KANAK AWAL 2-6 TAHUN

Murni
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Email: murni166@yahoo.co.id

ABSTRAK
Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa perkembangan dari usia
2 hingga 6 tahun. Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan
perkembangan berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat
badan maupun tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih
aktif dan berkembang keterampilan fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi
terhadap lingkungan tanpa bantuan orang tuanya. Perkembangan kognitif, anak
dalam hal ini otaknya mulai mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar
dan mengingat. Masa anak-anak adalah masa perkembangan dari usia 2 tahun
sampai dengan usia 6 tahun, pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik
berjalan dengan sangat cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anak-
anak masih sangat terikat dengan lingkungannya terutama keluarga.

Kata Kunci: Perkembangan Fisik, Kognitif, Psikososial Kanak-kanak 2 – 6 tahun

ABSTRACT
According to the order of time, childhood is the period of development from ages 2 to 6
years. Physical development is the basis for the progressive development of the next, with
the growth of both body weight and height and strength, allowing the child to be more
active and develop their physical skills, and also the development of the exploration of the
environment without the help of their parents. Cognitive development, the child in this
case the brain begin to develop the ability to think, learn and remember. Childhood is a
period of development from the age of 2 years up to 6 years of age, in the times of the
development of biological and physical running very quickly and rapidly, but in its
sociological children are still very attached to the environment, especially the family.

Key Word: Physical development, Cognitive, Child Psychosocial from 2 to 6 years

A. PENDAHULUAN
Satu hal dalam belajar adalah hendaknya menjadi lebih baik untuk melihat
ke masa depan, belajar untuk mengantisipasi realitas hidup. Ini menjadi sangat
penting bagi masa kanak-kanak yang hidup dalam era globalisasi yang menuntut
keterbukaan dan kelunturan dalam pemikiran, serta kemampuan untuk
memecahkan masalah-masalah non rutin secara kreatif dan kritis. Dibutuhkan

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│19


keterampilan-keterampilan tertentu untuk menyiapkan masa depan kanak-kanak
dengan belajar melalui penanaman nilai-nilai agama dan hidup dengan baik.
Orang tua terkadang banyak yang tidak tahu akan perkembangan yang
terjadi pada anaknya, sehingga mereka tidak tahu akan kecepatan dan
keterlambatan yang terjadi pada perkembangan anak mereka. Padahal jika telah
terjadi keterlambatan perkembangan pada anak, anak membutuhkan penanganan
yang cepat agar tidak berdampak bagi berkelanjutan mereka.
Anak-anak mendapat tempat istimewa pada masyarakat karena mereka
menentukan generasi mendatang. Usia 2-6 tahun merupakan usia yang penting
dalam masa perkembangan, dan dalam masa-masa perkembangannya harus
sangat diperhatikan. Orang tua harus memperhatikan beberapa aspek
perkembangan yang terjadi pada anaknya.
Pekembangan fisik, kognitif, dan psikososial anak pada masa 2-6 ini tidak
bisa dikesampingkan pentingnya. Ketiga perkembangan itu sangat penting dalam
perkembangan anak, yang akan menentukan dan membawa perilaku anak sampai
ia dewasa.

B. PEMBAHASAN
1. Ciri-Ciri Perkembangan Masa Anak-Anak Awal
Anak dilahirkan di dunia dalam kondisi serba kurang lengkap, sebab
semua naluri, fungsi jasmaniah, serta rohaniahnya belum berkembang dengan
sempurna. Oleh karena itu anak manusia mempunyai kemungkinan panjang
untuk bebas berkembang.1 Yang dimaksud dengan kebebasan berkembang di sini
yaitu untuk bisa mempertahankan hidupnya dan untuk bisa menyesuaikan diri
dalam lingkungannnya. Bahkan seorang anak bisa meningkat pada taraf
perkembangan tertinggi pada usia kedewasaannya. Hingga di kemudian hari ia
mampu mengendalikan alam sekitar dan juga bumi.
Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa perkembangan
dari usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan
pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan
______________
1 Kartini Kartono, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), (Bandung: Mandar Maju,
2007), h. 107.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│20


keluarganya. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting untuk
mempersiapkan anak untuk bisa beradaptasi ke dalam lingkungan yang lebih luas
terutama lingkungan sekolah.
Masa kanak-kanak sering disebut juga dengan masa estetika, masa indera
dan masa menentang orang tua. Disebut estetika karena pada masa ini merupakan
saat terjadinya perasaan keindahan. Disebut juga masa indera, karena pada masa
ini indera anak-anak berkembang pesat. karena pesatnya perkembangan tersebut,
anak-anak senang mengadakan eksplorasi, yang kemudian disebut dengan masa
menentang.
Pada masa ini anak-anak memiliki sikap egosentris karena merasa dirinya
berada di pusat lingkungan yang ditunjukkan anak dengan sikap senang
menentang atau menolak sesuatu yang datang dari orang disekitarnya.
Perkembangan yang seperti itu disebabkan oleh kesadaran anak, bahwa dirinya
memiliki kemampuan dan kehendak sendiri, yang mana kehendak tersebut
berbeda dengan kehendak orang lain.
Pada masa anak-anak awal, anak-anak banyak meniru, banyak bermain
sandiwara ataupun khayalan, dari kebiasaannya itu akan memberikan
keterampilan dan pengalaman-pengalaman terhadap si anak. Ada yang
mengatakan bahwa masa kanak-kanak awal dimulai sebagai masa penutup bayi.
Masa anak-anak awal berakhir sampai dengan sekitar usia masuk sekolah dasar.
Adapun ciri-ciri pada masa anak-anak awal ialah :
a. Usia yang mengandung masalah atau usia sulit
b. Usia mainan
c. Usia prasekolah
d. Usia belajar kelompok
e. Usia menjelajah dan banyak bertanya
f. Usia meniru dan kreatif

Sedangkan tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi :


a. Belajar berbicara, misalnya dengan belajar menyebut kata ayah, ibu atau benda-
benda sederhana disekitarnya
b. Belajar membedakan jenis kelamin
c. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan orang-orang
terdekatnya

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│21


d. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dan yang buruk dan
mengembangkan kata hati.
e. Membentuk konsep-konsep pengertian sederhana tentang kenyataan sosial dan
alam.

Namun antara anak yang satu dengan anak yang lainnya memiliki masa
anak-anak awal yang berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan tiap anak memiliki
perkembangan yang berbeda, yang mana perkembangan-perkembangan pada
masa ini dipengaruh oleh beberapa faktor diantaranya perkembangan fisik,
perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial.

2. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang
kompleks dan sangat mengagumkan. Kuhlen dan Thompson mengemukakan
bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:
a. Sistem saraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;
b. Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik;
c. Kelenjar Endoktrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku
baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam
suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis;
d. Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi berat dan proporsi.
Masa kanak-kanak awal (early childhood) merupakan periode
perkembangan yang terjadi mulai akhir masa bayi hingga sekitar usia 5 atau 6
tahun, kadang periode ini disebut tahun pra sekolah. Kelas satu sekolah dasar
biasanya menandai akhirnya periode ini.2 Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa, masa kanak-kanak awal masa perkembangan anak dari usia
2 tahun sampai usia 6 tahun, yang mana bisa disebut juga dengan periode
prasekolah.
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh baik berat badan maupun
tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak untuk lebih aktif dan

______________
2 John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 20.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│22


berkembang keterampilan fisiknya, dan juga berkembangnya eksplorasi terhadap
lingkungan tanpa bantuan orang tuanya. Perkembangan sistem syaraf pusat
memberikan kesiapan pada anak untuk lebih meningkatkan pemahaman dan
penguasaannnya terhadap tubuhnya.
a. Tinggi: Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rata-rata tiga inci. Pada usia
enam tahun tinggi anak rata-rata 46,6 inchi;
b. Berat: Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata tiga sampai lima pon.
Pada usia enam tahun kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir. Anak
perempuan rata-rata 48,5 pon dan laki-laki 49 pon;
c. Perbandingan tubuh: Penampilan bayi tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil
tetapi dagu tampak jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan tubuh
berkurang dan tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan perut yang rata,
dan dada yang lebih bidang, bahu lebih luas dan persegi, lengan dan kaki lebih
panjang dan lurus, tangan dan kaki lebih besar;
d. Postur tubuh: Perbedaan dalam tubuh pertama kali tampak jelas pada awal
masa kanak-kanak, ada yang postur tubuhnya gemuk lembek (endomorfik),
ada yang kuat berotot (mesomorfik), ada yang relatif kurus (ektomorfik);
e. Tulang dan otot: Tingkat pergeseran otot bervariasi pada bagian tubuh
mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, berat dan
kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah;
f. Lemak: Anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan
lemaknya dari pada jaringan ototnya sedangkan mesomorfik sebaliknya dan
yang bertubuh ektomorfik mempunyai otot yang kecil dan sedikit jaringan
lemak;
g. Gigi: Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-kanak,
empat gigi bayi terakhir geraham belakang muncul. Selama setengah tahun
terakhir gigi bayi mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap. Yang pertama lepas
adalah gigi bayi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila masa
kanak-kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu atau dua gigi tetap
di depan dan beberapa celah di mana gigi tetap akan muncul.3

______________
3 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Edisi V, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 114.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│23


Proporsi tubuh anak berubah secara dramatis, seperti pada usia tiga tahun,
rata-rata tingginya sekitar 80-90 cm, dan beratnya sekitar 10-13 kg, sedangkan
pada usia lima tahun, tingginya mencapai 100-110 cm. Tulang kakinya tumbuh
dengan cepat, namun pertumbuhan tengkoraknya tidak secepat usia sebelumnya.
Tulang dan gigi anak semakin besar serta lengkapnya gigi anak, sehingga si anak
sudah mulai menyukai makanan padat, seperti: daging, sayuran, buah-buahan
dan kacang-kacangan.
Anggota badan tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda dan tiap
anak mempunyai tempo perkembangannya sendiri. Proporsi badan dan jaringan
urat daging dapat dikatakan tetap sampai kurang lebih tahun kelima. Setelah itu
mulailah apa yang disebut “Gestaltwandel” pertama. Hal ini berarti bahwa anak
yang dulunya mempunyai kepala yang relatif besar dan anggota badan yang
pendek, mulai mempunyai proporsi badan yang seimbang. Anggota badan yang
lainnya menjadi lebih panjang. Perut mengecil dan anggota badan lainnya
mendapatkan proporsi yang normal. Jaringan tulang dan urat lebih berkembang
menjadi lebih berat dan jaringan lemak lebih melambat. Selama tahun kelima
nampak perkembangan jaringan urat daging yang secara cepat.4
Pertumbuhan otak anak pada usia lima tahun mencapai 75% dari ukuran
orang dewasa dan 90% pada usia 6 tahun. Pada usia ini juga tumbuh
“myelinization” (lapisan urat syaraf dalam otak yang terdiri dari bahan penyekat
berwarna putih, yaitu myelin) secara sempurna. Lapisan urat syaraf ini membantu
transmisi impul-impul syaraf secara cepat, yang memungkinkan pengontrolan
terhadap kegiatan motorik lebih seksama dan efisien. Di samping itu, pada usia
ini terjadi banyak perubahan fisiologis lainnya seperti: pernapasan menjadi lebih
lambat dan mendalam dan denyut jantung lebih lambat dan menetap.
Aspek lain yang sangat penting bagi perkembangan manusia adalah otak
(brain). Otak merupakan sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan. Otak
terdiri dari 100 miliar sel syaraf (neuron), dan setiap sel syaraf tersebut, rata-rata
memiliki sekitar 3000 koneksi (hubungan) denga sel-sel syaraf yang lainnya. Sel

______________
4 F.J. Monks, dkk. Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2002), h. 103.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│24


ini terdiri dari inti sel (nucleus) dan sel body yang berfungsi sebagai penyalur
aktivitas dari sel syaraf yang satu ke sel yang lain.5 Secara struktur otak terdiri
dari atas tiga bagian, yaitu:
a. Brainstem (termasuk didalamnya celebellum) yang berfungsi sebagai
pengontrol keseimbangan dan koordinasi;
b. Midbrain yang berfungsi sebagai stasiun pengulang atau penyumbang dan
pengotrol pernafasan dan fungsi menelan;
c. Cerebrum yang berfungsi sebagai pusat otak yang paling tinggi yang meliputi
belahan otak kiri dan kanan (left and right hemispheres) dan sebagai pengikat
syaraf-syaraf yang berhubungan dengannya.
Proses pertumbuhan otak menurut para ahli melalui tiga tahap, yaitu:
a. Produksi sel (cell production), yaitu bahwa sel-sel itu telah diproduksi di antara
masa 8 sampai 16 minggu setelah masa konsepsi;
b. perpindahan sel (cell migration) yaitu bahwa neuron-neuron itu berimigrasi
melalui daya tarik kimia ke lokasi-lokasi sasaran yang semestinya;
c. Elaborasi sel (cell elaburation) yaitu terjadinya proses di mana Axon (jaringan
syaraf panjang body sel dalam neuron) dan dendrite (jaringan syaraf pendek
bodi sel dalam neuron) membentuk syaraf synepses (ruang kecil diantara
neuron-neuron di mana kegiatan syaraf terkomunikasikan antara sel yang satu
dengan yang lain).6
Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi aspek- aspek
perkembangan individu lainnya, baik berupa keterampilan motorik, intelektual,
emosional, sosial, moral maupun kepribadian. Begitu pun sebaliknya, pentingnya
gizi bagi pertumbuhan otak, dari beberapa hasil penelitian pada hewan
membuktikan bahwa gizi yang buruk (malnutrisi) yang diderita induk hewan
mengakibatkan sel otak janin lebih sedikit dari pada janin yang induknya normal.
Pada manusia, kekurangan gizi pada ibu hamil mengakibatkan berat badan bayi
sangat rendah juga berkaitan erat dengan angka kematian yang tinggi serta
penyebab yang sering terjadi yaitu perkembangan yang buruk.
______________
5 Syamsu Yusuf L.N, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), h. 101.


6 Syamsu Yusuf L.N, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja…, h, 104.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│25


3. Perkembangan Kognitif
Kognisi artinya kemampuan berfikir, kemampuan menggunakan otak.
Perkembangan kognisi berarti perkembangan anak dalam menggunakan
kekuatan berfikirnya. Dalam perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya
mulai mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat. Dunia
kognitif anak pada usia ini adalah kreatif, bebas, dan fantastis. Imajinasi anak
berkembang sepanjang waktu, dan pemahaman mental mereka mengenai dunia
menjadi lebih baik.7 Pada tingkat ini anak sudah dapat meningkatkan penggunaan
bahasa dengan menirukan prilaku orang dewasa.
a. Tahap Pra-Operasional Piaget
Imajinasi anak prasekolah bekerja sepanjang waktu dan jangkauan mental
mereka tentang dunia mereka terus berkembang sepanjang waktu. Piaget
menggambarkan kognitif anak prasekolah sebagai pra-operasional. Pemikiran
pra-operasional adalah periode penantian yang nyaman untuk menuju tahapan
berikutnya, yakni pemikiran operasional konkret. Akan tetapi label pra-
operasional menekankan bahwa anak tersebut belum menunjukkan suatu operasi,
yaitu tindakan-tindakan internalisasi yang memampukan anak melakukan secara
mental apa yang sebelumnya hanya dapat mereka lakukan secara fisik. Operasi
adalah tindakan mental dua-arah (reversibel). Penambahan dan pengurangan
jumlah secara mental adalah contoh operasi.
Tahapan pra-operasional, yang berlangsung kira-kira usia 2 hingga 7
tahun, adalah tahapan kedua dari teori piaget. Dalam tahapan ini, anak mulai
mempresentasikan dunia mereka dengan kata-kata, bayangan, dan gambar-
gambar. Pemikiran-pemikiran simbolik berjalan melampaui koneksi-koneksi
sederhana dari informasi sensorik dan tindakan fisik. Konsep stabil mulai
terbentuk, pemikiran-pemikiran mental muncul, egosentrisme tumbuh, dan
keyakinan-keyakinan magis mulai terkonstruksi.8 Anak mulai bisa menulis dan
menggambar dengan imajinasi mereka. Masa ini disebut masa prasekolah dan
masa sekolah. Anak mulai berinteraksi dengan teman sebayanya dan
______________
7 http://www. Scribt. Com/ doc/Perkembangan Anak Usia Dini 2-6 tahun, (diakses

19 Nopember 2012).
8 John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak..., h. 45.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│26


bekerjasama, dan juga anak berlompat, berlari, dan bermain bersama. Pemikiran
pra-operasional dapat dibagi menjadi sub-sub tahapan, yaitu sub tahapan fungsi
sim simbolik dan sub tahapan pemikiran intuitif.
b. Teori Vigotsky
Vigotsky menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun
pengetahuan dan pemahaman mereka. Dalam teori Vigotsky, anak-anak lebih
sering digambarkan sebagai makhluk sosial daripada dalam teori Piaget. Mereka
mengembangkan cara-cara mereka dalam berpikir dan pemahaman, terutama
melalui interaksi sosial. Perkembangan kognitif mereka bergantung pada alat
yang disediakan oleh masyarakat, dan pikiran mereka dibentuk oleh konteks
budaya tempat mereka tinggal.9 Jika dibandingkan, menurut teori Piaget anak
berkembang dari kemampuannya sendiri sedangkan menurut Vigotsky anak
berkembang karena dibantu oleh lingkungan sekitar mereka.

4. Perkembangan Psikososial
Masa anak-anak adalah masa perkembangan dari usia 2 tahun sampai
dengan usia 6 tahun, pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik
berjalan dengan sangat cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anak-
anak masih sangat terikat dengan lingkungannya terutama keluarga. Oleh karena
itu, pada masa anak-anak awal ini keluarga sangat berperan penting dalam
mempersiapkan anak untuk terjun ke lingkungan yang lebih luas, terutama
lingkungan sekolah.
Adapun perkembangan psikososial yang terjadi pada masa ini meliputi
beberapa hal yaitu :
a. Perkembangan Emosi
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat
ketidak seimbangan karena anak-anak “keluar dari fokus” dalam arti bahwa ia
mudah terbawa ledakan-ledakan, emosional sehingga sulit dibimbing dan
diarahkan. Hal ini tampak mencolok pada anak-anak usia 2,5 sampai 3,5 tahun

______________
9 F.J. Monks, dkk, Psikologi Perkembangan…, h. 105.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│27


dan 5,5 sampai 6,5 tahun, meskipun pada umumnya hal ini berlaku pada hampir
seluruh periode masa anak-anak awal.10
Jadi emosi yang meninggi pada masa kanak-kanak awal itu ditandai
dengan meledaknya amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan rasa iri hati
yang tinggi. Pada masa-masa ini anak-anak sulit untuk dibimbing dan diarahkan,
mereka cenderung akan marah, memberontak dan tersinggung jika diperingati,
hal ini disebabkan anak-anak keluar dari fokus mereka.
Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologis.
Biasanya para orang tua hanya memperbolehkan anak melakukan beberapa hal
saja, padahal sang anak merasa ia mampu melakukan lebih banyak lagi, sehingga
pada akhrinya anak pun akan menolak larangan orang tua dan anak cenderung
akan memberontak. Anak pun akan meledak amarahnya jika ia tidak bisa
melakukan sesuatu yang dianggap dapat dilakukan dengan mudah.
b. Perkembangan Sosial
Dasar untuk sosialisasi pada anak-anak diletakkan dengan meningkatnya
hubungan antara anak dengan teman-teman sebayanya dari tahun ke tahun. Anak
tidak hanya lebih bermain dengan anak-anak lain tetapi juga lebih banyak bicara.
Jika anak menyenangi hubungan dengan orang lain meskipun hanya kadang-
kadang saja, maka sikap terhadap kontak sosial mendatangkan lebih baik
daripada hubungan sosial yang sering tetapi sifat hubungannya kurang baik.11
Pada pernyataan di atas dijelaskan bahwa perkembangan sosialisasi pada
awal masa anak-anak awal ditandai dengan meningkatnya intensitas hubungan
dengan teman-teman sebayanya, dan perkembangan ini meningkat dari tahun ke
tahun. Pada fase ini juga anak-anak tidak hanya senang bermain tetapi juga lebih
banyak berbicara. Hubungan atau kontak sosial lebih baik dari pada hubungan
sosial yang kurang baik.
Di sini bisa disimpulkan bahwasannya teman sebaya juga berperan penting
terhadap perkembangan sosial anak, karena lewat teman sebaya anak bisa belajar
dan mendapat informasi tentang dunia anak di luar keluarga. Pada masa ini anak

______________
10 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 114.
11 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 117.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│28


mulai mengeal dunia di luar keluarga yaitu dengan bermain bersama teman
sebaya. Anak-anak juga akan mulai membandingkan antara dirinya dengan
teman-teman sebayanya.
c. Perkembangan Permainan
Permainan adalah salah satu bentuk aktivitas sosial yang dominan pada
awal masa anak-anak. Sebab anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di
luar rumah bermain dengan teman-temannya dibanding terlibat dalam aktivitas
lain. Permainan bagi anak-anak adalah suatu bentuk aktivitas yang
menyenangkan yang dilakukan semata-mata untuk aktivitas itu sendiri, bukan
karena ingin memperoleh sesuatu yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Hal ini
adalah karena bagi anak-anak proses melakukan sesuatu lebih menarik dari pada
hasil yang akan didapatkannya.12
Jadi, permainan lebih mendominasi kehidupan anak-anak di masa ini,
karena anak-anak banyak menghabiskan waktunya untuk bermain yang mana
bermain adalah hal yang sangat menyenangkan dan menarik bagi anak-anak,
bermain merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan di awal
masa anak-anak.
Jika ditarik garis besarnya, maka permainan memiliki peran yang tidak
kalah penting dalam perkembangan pada awal masa anak-anak, permainan dapat
berpengaruh terhadap perkembangan kognitif, perkembangan sosial dan juga
perkembangan emosional pada anak-anak. Berbagai macam permainan akan
melatih anak-anak dalam segala hal, termasuk dalam memecahkan masalah yang
dihadapi anak-anak.
Dalam hal minat bermain anak-anak mengikuti suatu pola yang
dipengaruhi oleh kematangan dalam bentuk permainan tertentu dan oleh
lingkungan dimana ia dibesarkan. Ada bermacam-macam variasi dalam pola ini.
Misalnya anak yang sangat cerdas lebih menyukai permainan sandiwara,
kegiatan-kegiatan kreatif dan buku-buku yang dapat memberikan informasi dari
pada yang bersifat hiburan.13

______________
12 Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Rosda Karya, 2005), h. 144.
13 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 121.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│29


d. Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengn aturan
dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
interaksinya dengan orang lain. Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki
moral, tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk
dikembangkan.
Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih dalam tingkat
yang rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak-anak
belum mencapai titik dimana ia dapat mempelajari atau menerapkan prinsip-
prinsip abstrak tentang benar dan salah. Awal masa anak-anak ditandai dengan
apa yang oleh Piaget disebut “moralitas melalui paksaan” Dalam tahap
perkembangan moral ini anak-anak secara otomatis mengikuti peraturan-
peraturan tanpa berpikir atau menilai.14
Pada awal masa anak-anak perkembangan moral tidak begitu pesat
berkembang, hal ini disebabkan oleh pemikiran intelektual anak-anak belum bisa
mencapai pemahaman menganai prinsip-prinsip benar dan salah, pada masa ini
anak-anak belum bisa membedakan hal-hal yang benar untuk dilakukan dan hal-
hal yang tidak boleh dilakukan. Pada masa ini anak-anak hanya mengikuti
peraturan yang telah ada, tanpa ia mengetahui guna ataupun fungsi dan juga
tanpa menilai apakah peraturan tersebut benar atau salah.
Di bawah ini ada beberapa teori mengenai perkembangan moral pada masa
awal anak-anak:
1) Teori psikonalisa tentang perkembangan moral
Pada teori psikoanalisa kepribadian manusia di bagi menjadi tiga yaitu :
a) Id adalah struktur kepribadian yang terdiri atas aspek biologis yang irasional
dan tidak disadari.
b) Ego merupakan struktur kepribadian yang terdiri atas aspek psikologis yaitu,
sub sistem ego yang rasional dan disadari, namun tidak memiliki moralitas.
c) Super ego adalah struktur kepribadian yang terdiri atas aspek sosial yang
berisikansistem nilai dan moral, yang benar-benar memperhitungkan “benar”
atau “salahnya” sesuatu.15

______________
14 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan…, h. 123.
15 Desmita, Psikologi Perkembangan…, h. 150.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│30


Menurut teori ini manusia memiliki tiga struktur kepribadian yang
berbeda-beda, yaitu ada id yang merupakan kepribadian yang irasional dan tidak
disadari, lalu ada kepribadian ego yaitu kebalikan dari id, ego merupakan
kepribadian rasional dan disadari tetapi tidak memiliki moralitas, dan yang
terakhir adalah super ego yang memiliki sistem nilai dan juga moral.
Anak akan mulai mengalami perkembangan kepribadian super ego pada
usia 5 tahun, dan perkembangan ini secara khas akan menjadi sempurna. Dan
ketika super ego berkembang maka suara hati telah terbentuk. Yang mana hal ini
menunjukkan bahwa pada usia 5 tahun seorang manusia telah menyelesaikan
perkembangan moralnya.
2) Teori belajar-sosial tentang perkembangan moral
Teori ini menyatakan bahwa tingkah laku moral merupakan respon atas
stimulus, proses-proses penguatan, penghukuman, dan peniruan digunakan
untuk menjelaskan perilaku moral anak-anak.16 Pada intinya seorang anak akan
melakukan perbuatan baik jika ia diberikan stimulus yang baik seperti hadiah,
dan sebaliknya seorang anak akan berperilaku yang tidak bermoral jika ia diberi
hukuman.
3) Teori kognitif piaget tentang perkembangan moral
Menurut piaget, perkembangan moral digambarkan melalui aturan
permainan. Karena itu, hakikat moralitas adalah kecenderungan untuk menerima
dan menaati sistem peraturan. Jadi, seorang anak akan berkembang moralnya
melalui aturan-aturan permainan, karena pada hakikatnya seorang anak sangat
gemar bermain maka, ia secara otomatis akan lebih menghormati ketentuan-
ketentuan dalam suatu permainan.
4) Teori kohelberg tentang perkembangan moral
Menurut Kohlberg anak-anak memang berkembang melalui interaksi
sosial, namun interaksi ini memiliki corak khusus, dimana faktor pribadi yaitu
aktivitas-aktivitas anak ikut berperan. Hal penting lain dari toeri kohlberg adalah
orientasinya yang mengungkapkan moral yang hanya ada dalam pikiran dan
yang dibedakan dengan tingkah laku moral dalam arti perbuatan nyata. Semakin

______________
16 Desmita, Psikologi Perkembangan…, h. 151.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│31


tinggi tahap perkembangan moral seseorang, maka akan semakin terlibat
moralitas yang lebih mantap dan bertanggung jawab dari perbuatan-
perbuatannya.

C. PENUTUP
Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa perkembangan
dari usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan
pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan dan
keluarganya. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting untuk
mempersiapkan anak untuk bisa beradaptasi ke dalam lingkungan yang lebih luas
terutama lingkungan sekolah. Perkembangan fisik merupakan dasar bagi
kemajuan perkembangan berikutnya, dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh
baik berat badan maupun tinggi badan serta kekuatannya, memungkinkan anak
untuk lebih aktif dan berkembang keterampilan fisiknya, dan juga
berkembangnya eksplorasi terhadap lingkungan tanpa bantuan orang tuanya.
Perkembangan kognitif, anak dalam hal ini otaknya mulai
mengembangkan kemampuan untuk berfikir, belajar dan mengingat. Masa anak-
anak adalah masa perkembangan dari usia 2 tahun sampai dengan usia 6 tahun,
pada masa-masa ini perkembangan biologis dan fisik berjalan dengan sangat
cepat dan pesat, akan tetapi secara sosiologisnya anak-anak masih sangat terikat
dengan lingkungannya terutama keluarga.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│32


REFERENSI

Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: Rosda Karya, 2005.

Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Edisi V, Jakarta: Erlangga, 1996.

F.J. Monks, dkk. Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Gadjah Mada University


Press, 2002.

http://www. Scribt. Com/ doc/Perkembangan Anak Usia Dini 2-6 tahun, diakses 19
Nopember 2012.

John W. Santrock, dkk, Perkembangan Anak, Jakarta: Salemba Humanika, 2011.

Kartini Kartono, Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), Bandung: Mandar Maju,


2007.

Syamsu Yusuf L.N, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006.

Volume III. Nomor 1. Januari – Juni 2017│33

Vous aimerez peut-être aussi