Vous êtes sur la page 1sur 18

I.

PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari senin tanggal 19 Juli 2018 pukul 09.00 di ruang Rajawali 4B
RSUP Dr. Kariadi Semarang secara alloanamnesa atau autoanamnesa.
A. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Ny. N
Alamat : Semarang
Umur : 47 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Diagnosa medis : Ca Cerviks
2. Identitas penanggungjawab
Nama : Tn. T
Alamat : Semarang
Umur : 50 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Suami

B. Alasan Kunjungan atau Keluhan Utama


Akan melakukan program lanjutan yang telah dijadwalkan oleh dokter yang
memeriksa di ruang poli kandungan. Keluhan utama awal yang dirasakan adalah
nyeri perut, keputihan yang banyak, bau dan warna kuning, lemas dan Hb 3,7.
Keluhan saat pengkajian nyeri perut, sesak napas.
C. Status Kesehatan Atau Penyakit Saat Ini
1. Gejala yang dirasakan
a. Gejala awal : nyeri perut yang tidak segera reda meskipun sudah minum
obat pereda nyeri dari dokter nyeri muncul kembali setelah efek obat hilang.
b. Deskripsi gejala
P : ca servik
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Perut bagian bawah 2cm dibawah umbilikus dan atas simfisis pubis
menyebar sampai pinggang kanan dan kiri.
S:4
T : Terus menerus
2. Riwayat ginekologik :
a. Karakteristik menstruasi : teratur dengan lama ±5 hari
b. Menarkhe : 15 tahun
c. Periode menstruasi terakhir : bulan kemarin
d. Pengalaman menstruasi : kadang sakit perut saat menstruasi
e. Perdarahan tengah siklus : belum pernah mengalami perdarahan tengah
siklus.
f. Menopause : belum menopouse
g. Kontrasepsi : tidak pernah menggunakan kontrasepsi
h. Usia pada saat kehamilan pertama : 20 tahun
i. Penyakit menular seksual : tidak tahu
3. Status obstetrik : G4P4A0

D. Riwayat Kesehatan Dahulu


Sebelumnya pasien pernah dirawat di RS Banyumanik dengan keluhan keputihan dan
keluar darah selama 5 hari setelah dirawat di RS Banyumanik pasien akan dirujuk di
RSUP Dr. Kariadi namun penuh, kemudian dilarikan ke RS Elizabeth disana pasien
dilakukan biopsi serviks untuk mengetahui penyakitnya setelah didiagnosa dokter
kanker serviks pada bulan Januari 2017 setelah itu pasien melakukan sinar luar sudah
25x, kemo sudah 2x dan pada tanggal 15 Juli 2018 kemarin pasien mengeluh lemas,
saat dicek darahnya hasil Hb pasien 7,6 kemudian pasien dirawat inap di rajawali 4B
RSUP Dr. Kariadi untuk memperbaiki KU dan mendapatkan 3 kolf PRC untuk
melakukan program selanjutnya yaitu sinar dalam selama 3x.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


1. Penyakit keturunan : Pasie mengatakan dari keluarga ibu pasien mempunyai
riwayat penyakit DM yang sekarang menurun ke pasien.
2. Penyakit saat ini dalam keluarga : Tidak ada keluarga yang sakit seperti pasien.
3. Riwayat penyakit jiwa dalam keluarga : Tidak ada keluarga yang mempunyai
penyakit jiwa.
4. Genogram keluarga

Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: Tinggal serumah
: pasien

F. POLA FUNGSI KESEHATAN GORDON


1. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
DS: pasien mengatakan tidak bisa melakukan hygiene daerah kewanitaan sendiri,
DO: pasien melakukan hygiene dibantu keluarga
2. Pola istirahat dan tidur
DS : pasien tidak bisa tidur dan istirahat dengan nyaman, badan lemas, sesak nafas
. nyeri P : ca serviks, Q : tertusuk tusuk, R : serviks, S : skala 4, T : hilang timbul
DO : tampak pasien terpasang nasal kanul O2 3L,
3. Pola eliminasi
DS : pasien mengatakan jarang BAB, BAB terakhir 1 hari yang lalu. BAK ±3x
sehari
DO : terpasang pempers,
4. Pola nutrisi dan metabolic
DS : pasien mengatakan tidak nafsu makan, setiap makan hanya habis ± 5 sendok
DO: makanan tampak tidak dihabiskan, diit rendah protein 1700/ 30; 3
5. Pola kognitif – perceptual
DS: pasien mengatakan pandangan mulai kabur,
DO: pasien tampak tidak bisa membaca tulisan jarak dekat
6. Pola persepsi dan konsep diri
DS: pasien hanya berdiam diri karena penyakitnya
DO: ca servik. Tampak jarang berbicara
7. Pola aktivitas dan latihan
DS: pasien mengatakan badan lemas
DO: pasien bedress, aktivitas dan latihan dalam ketergantungan ringan

Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Berpakaian √
Toileting √
Tingkat mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Kemampuan ROM √
Berjalan √

Keterangan : Keterangan total:


0: Mandiri 20 = mandiri
1: Menggunkan alat bantu 12 – 19 = ketergantungan ringan
2: Dibantu orang lain 9 – 11 = ketergantungan sedang
3: Dibantu orang dan perawat 5 -8 = ketergantungan berat
4: Ketergantungan / tidak mampu 0 – 4 = ketergantungan total

8. Pola seksualitas dan reproduksi


DS: pasien mengakatakan seksualitas pasien terganggu karena penyakit
DO: ca servix
9. Pola manajemen koping stress
DS: pasien mengatakan merasa cemas dengan penyakitnya yaitu ca servix
DO: pasien tampak gelisah
10. Pola peran – hubungan
DS: pasien jarang berkomunikasi dengan orang lain
DO: pasien tampak berhubungan baik dengan keluarga
11. Pola keyakinan dan nilai
DS: pasien mengatakan yakin penyakit ini ujian dari allah
DO: pasien tampak jarang melakukan sholat dan dzikir saat di RS
1 Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TD : 110/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 37,8°C
RR : 26x/menit
Nutrisi:
BB : 40 kg
TB : 150 cm
IMT = BB (kg)/TB (m)2 = 40/(1,50)2 = 17,77
Higiene diri : pasien tidak mampu ke kamar mandi, BAK dan BAB dengan
bantuan suami yang menunggu.

Bentuk Mesochepal, persebaran rambut merata, warna rambut hitam


dengan tampak uban.
Mata Pupil isokor, reflek cahaya ada, konjungtiva anemis, sclera tidak
ikterik
Hidung Lubang hidung simetris, tampak pernapasan cuping hidung, pasien
Kepala
menggunakan alat bantu napas nasal cannul
Telinga Telinga kanan-kiri simetris.
Mulut Ada bau mulut, warna bibir pucat, mukosa bibir pucat kering
Leher Tidak ada massa dan pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar
limfe,dan JVP(jugular vena pressure)
Inspeksi tampak tarikan otot untuk membantu pernafasan RR : 26x/menit.
Dada Tidak ada lesi
(paru) Palpasi Tidak teraba adanya massa.
Perkusi Suara sonor
Auskultasi Tidak terdengar ronchi, wheezing maupun krekels, terdengar suara
nafas vesikuler.
Jantung Inspeksi Ictus cordis tak tampak
Palpasi Ictus cordis teraba kuat di SIC ke-5 midline klavikula, Isi nadi
lemah, Capillary refill > 3 detik
Perkusi Bunyi perkusi jantung pekak
Auskultasi Bunyi jantung normal , SI dan S2 murni.
Abdomen Inspeksi Perut tampak cembung,
Auskultasi Auskultasi : Bising usus 11x/menit, peristaltik normal
Perkusi Terdengar tympani di semua lapang abdomen
Palpasi Tidak teraba ada pembesaran hepar, ada nyeri tekan di bagian
perut bawah, dibawah ±2 cm umbilikus dan diatas simfisis pubis. P
: ca servik, Q : Seperti ditusuk-tusuk, S : 4, T : Terus menerus
Atas nadi lemah, kekuatan otot ekstrimitas atas kanan 3. Kekuatan otot
ekstrimitas atas kiri 3 terpasang infus di tangan sebelah kiri.
Ekstrimitas Capillary refill > 3 detik. Pasien tampak tremor
Bawah Kekuatan otot ekstrimitas bawah kanan 3. Kekuatan otot
ekstrimitas bawah kiri 3. Capillary refill > 3 detik
Genetalia Inspeksi tampak bentuk vagina luar labia mayora normal, lubang vagina
tidak jelas, lubang uretra tampak kemerahan, seperti ada bentuk
jaringan abnormal (gelambir-gelambir) di lubang vagina. klien
tampak menggunakan pempers
Sistem Inspeksi Warna kulit coklat, turgor kulit kurang elastic, capillary refill >3
Integumen detik
Sistem Inspeksi Tingkat kesadaran compos mentis
Persyarafan

2 Terapi
Infus Ringer laktat 20 tpm
Infus NaCl 0,9 % 20 tpm
Injeksi Metoclopamid 1 amp/8 jam
Injeksi Dexamethasone 5 mg (premed)

3 Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium (19-07-2018)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan
BGA kimia
Temp 44.0 %
FIO2 32.0
pH 7.409 mmHg 7.37 -7.45
pCO2 22.9 mmHg 35 – 45 L
pO2 190.5 mmHG 83.0 – 108.0 H
pH (T) 7.415mmHg 7.35 – 7.45
PCO2 (T) 22.5 mmHg
HCO3 - 14.0 mmol / L 22 – 26 L
BE (B) -8.3 mmol / L -2 – 3
SO2c 99.7 % 95 - 100
Hasil pemeriksaan laboratorium (19 -3-2018)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Hematologi
Hemoglobin 7,6 g/dL 12.00 - 15.00 L
Hematokrit 26.3 % 35 - 47 L
Eritrosit 3.06 10۸6/uL 4.4 – 5.9 L
MCH 28 pg 27.00 – 32.00
MCV 81.4 fL 76 – 96
MCHC 34 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 2.14 10۸3/uL 3.6 – 11 L
Trombosit 294 10۸3/uL 150 – 400
RDW 13.8 % 11.60 – 14.80
MPV 9.5 fL 4.00 – 11.00
Kimia Klinik
Ureum 49 mg / dL 15 -39 H
Kreatinin 2.2 mg / dL 0.60 – 1.30 H
Elektrolit
Natrium 135 mmol/L 136 – 145
Kalium 5.1 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 100 mmol/L 98 - 107

Hasil pemeriksaan laboratorium (20-7-2018)


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Hematologi
Hemoglobin 8.7 g/dL 12.00 - 15.00 L
Hematokrit 28.3 % 35 - 47 L
Eritrosit 3.11 10۸6/uL 4.4 – 5.9 L
MCH 28 pg 27.00 – 32.00
MCV 81.4 fL 76 – 96
MCHC 34 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 2.95 10۸3/uL 3.6 – 11 L
Trombosit 344 10۸3/uL 150 – 400
RDW 14.8 % 11.60 – 14.80
MPV 9.9 fL 4.00 – 11.00
Kimia klinik
Magnesium 0,8 mmol/L 0.74 -0.99
Calcium 2.1mmol/L 2.12- 2.52
II. ANALISA DATA
Nama : Ny. N
No. RM : C682079
Diagnosa medis : ca Cervix

NO TANGGAL DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1. 19 Juli 2018 DS : Penurunan Ketidakefektifan
09.00 Pasien mengatakan lemas energi/kelelahan pola nafas
dan sesak

DO :
- pasien tampak lemas,
- pasien terpasang O2 nasal
kanul 3L
- pasien tampak gelisah dan
tremor
- isi nadi lemah
- tampak pernapasan cuping
hidung
- tampak tarikan otot untuk
membantu pernafasan
TD : 110/70 mmHg
N : 90x/menit
S : 37,8°C
RR : 26x/menit
2 19 Juli 2018 DS : Suplai oksigen Ketidakefektifan
09.00 Pasien mengatakan lemas berkurang. perfusi jaringan
perifer
DO:
- konjungtiva anemis
- Isi nadi lemah
- Capillary refill > 3 detik
- Hb: 7,6 g/dL (Low)
- HT : 26.3 % (Low)
- Eritrosit : 3.06 10۸6/uL (Low)
- Leukosit : 2.14 10۸3/uL (Low)
3 19 Juli 2018 DS : ketidakmampuan Nyeri Kronik
09.00 - Pasien mengatakan nyeri fisik-psikososial
didaerah perut bawah kronis (metastase
- P : ca serviks kanker servik)
- Q : tertusuk tusuk
- R : Perut bagian bawah 2cm
dibawah umbilikus dan atas
simfisis pubis menyebar
sampai pinggang kanan dan
kiri.
- S : skala 4
- T : hilang timbul
DO :
- Pasien tampak menahan
nyeri
DS : pasien mengatakan Ketidakmampuan Ketidak
4 19 Juli 2018 untuk seimbangan nutrisi
tidak nafsu makan, setiap
09.00 memasukkan kurang dari
makan hanya habis ± 5 atau mencerna kebutuhan tubuh
nutrisi oleh
sendok
karena faktor
DO: makanan tampak tidak biologis
dihabiskan, diit rendah
protein 1700/ 30; 3

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Penurunan energi/kelelahan
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Suplai oksigen
berkurang.
3. Nyeri Kronik berhubungan dengan ketidakmampuan fisik-psikososial kronis
(metastase kanker servik)
4. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor
biologis
IV. RENCANA INTERVENSI
DX NOC NIC
I Setelah dilakukan asuhan keperawatan Bleeding reduction (4020) :
selama 3x24 jam maka 1. Identifikasi penyebab perdarahan.
ketidakefektifanperfusi jaringan perifer 2. Monitor tanda-tanda hemoragi dan
dapatteratasidengankriteriahasil : syok.
- Konjungtiva tidak anemis. 3. Monitor perdarahan dari volume, warna,
- Nilai HB normal dan bentuk.
4. Monitor status cairan,intake dan output.
5. Usulkan pemeriksaan darah rutin.
6. Kolaborasi pemberian tranfusi dengan
rekomendasi hasil laboratorium dan
pemberian obat yang mengurangi
perdarahan.
7. Monitor kebutuhan oksigen tanbahan.
Fluid/electrolyt management (2060):
1. Monitor balnce cairan dan tingkat nilai
abnormal serum elektrolit.
2. Monitoring hasil laboratorium darah
rutin.
3. Kolaborasi pemberian cairan atau
sediaan sesuai dengan koreksi serum
elektrolit.
II Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peripheral Sensation
selama 3x24 jam maka masalah Management (Manajemen sensasi
ketidakefektifan perfusi jaringan perifer perifer)
akan teratasi dengan kriteria hasil:
1. Monitor adanya daerah tertentu yang
- CRT < 3 detik hanya peka terhadap
- Kuku tidak sianosis panas/dingin/tajam/tumpul
- Konjungtiva tidak anemis 2. Monitor adanya paretese
Hb dalam batas normal 10,50-15,00 g/dl 3. lnstruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada isi atau
laserasi
4. Gunakan sarung tangan untuk
proteksi
5. Monitor kemampuan BAB
6. Kolaborasi pemberian analgetik
7. Monitor adanya tromboplebitis
8. Diskusikan mengenai penyebab
perubahan sensasi
III Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pain management (1400) :
selama 3x24 jam nyeri 1. Kaji nyeri secara komprehensive dari
kronisdapatteratasidengankriteriahasil: lokasi, persebaran, kualitas, skala,
- Skala nyeri rata-rata 3 durasi, faktor pencetus dan presipitasi.
2. Eksplore pengalaman, pengetahuan dan
kepercayaan pasien tentang nyeri.
3. Dampingi keluarga untuk membantu
dan memberikan support dalam setiap
aktivitas pasien.
4. Beri informasi tentang nyeri yang
dirasakan klien.
5. Ajarkan prinsip manajement nyeri.
6. Kolaborasi pemberian analgesik jika
diperlukan.
7. Ajarkan tekniknonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri seperti relaksasi nafas
dalam dan SEFT
IV Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC:
selama 3x24 dengan criteria hasil 1. Kaji adanya alergi makanan
- Intake zat gizi (nurtriun)adekuat 2. Monitoring jumlah nutrisi dan
- Intake makanan dan cairan kandungan kalori
adekuat 3. Kolaborasi dengan ahli gizi
- Energy tercukupi 4. Berikan informasi kebutuhan nutrisi
- Masa tubuh sesuai 5. Monitoring mual – munta
- Ukuran kebutuhan nutrisi tecara 6. Monitoring kalori dan intake nutrisi
biokimia dalam rentang normal 7. Monitoring turgor kulit
8. Memonitoring Hb
Hb ( 19%-14%)
Hari/ Tgl/
Dx IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD
Jam
1 Kamis, 19 Rima
Juli 2018 memposisikan pasien untuk S: pasien kooperatif
10.00 memaksimalkan ventilasi O : posisi semi fowler

10.00
memonitor respirasi dan status S: pasien kooperatif
O2 O: terpasang kanul O2, 3l Rima

3 10.30 Mengkaji nyeri secara S: pasien mengatakan nyeri pada


komprehensif perut bawah
P = ca serviks
Q = tertusuk-tusuk
R = serviks Laras
S = skala 4
T = hilang timbul

O: pasien tampak menahan rasa


nyeri

3 09.00 Mengobservasi reaksi nonverbal S: -


dari ketidaknyaman O: pasien tampak menahan rasa Laras
nyeri

3 09.00 Menggunakan teknik komunikasi S: -


terapeutik untuk mengetahui O: pasien tampak kooperatif
pengalaman nyeri klien berbagi pengalaman nyeri Laras
sebelumnya.

3 09.30 Mengajarkan teknik non S: -


farmakologis relaksasi nafas O: pasien tampak lebih nyaman
dalam setelah diajarkan teknik nafas maria
dalam

3 10.00 Menginstruksikan pasien untuk S: -


menggunakan teknik relaksasi O: pasien tampak menggunakan
relaksasi nafas dalam untuk maria
mengurangi nyeri dan cemas

4 11.00 Kaji pasien adanya alergi S: keluarga mengatakan tidak Kartika


makanan ada alergi makanan
O: -

1.2 11.30 Memonitor KU pasien S: pasien mengatakan lemas


O: composmentis E=4 M=5 V= 6 Kartika
S: -
Memonitor TTV O: 130/70 mmHg
N : 90x/menit Kartika
S : 37,8°C
RR : 26x/menit

S:
4 Berkolaborasi dengan tim gizi O: pasien mendapatkan diit
12.00 pemberian nutrisi makanan dengan rendah protein Kartika
1700/30;3

S: keluarga pasien membantu


4 12.10 Berikan informasi kebutuhan untuk memberikan makan pasien Kartika
nutrisi O:-

4 13.00 Memonitoring mual dan muntah S: pasien mengatakan masih


merasakan mual dan muntah Mai
O:-

13.30 Memonitor pola pernafasan


S: pasien mengatakan sesak
sedikit berkurang Mai
O: RR 24x/mnt

14.00 Berkolaborasi dengan tim dokter S: -


O: pasien mendapatkan terapi, Mai
Asam folat 1MG, Brenat 500
mg, metoclopramid 1
ampul,Ranitidin 1ampul.

1 Jumat, 20 memposisikan pasien untuk S: pasien kooperatif maria


Juli 2018 memaksimalkan ventilasi O : posisi semi fowler
07.30

07.30 memonitor respirasi dan status S: pasien kooperatif


O2 O: terpasang kanul O2, 3l maria

08.00 Mengkaji nyeri secara S: pasien mengatakan nyeri pada


3 komprehensif perut bawah rima
P = ca serviks
Q = tertusuk-tusuk
R = serviks
S = skala 3
T = hilang timbul
O: pasien tampak menahan rasa
nyeri
3 08.35 Mengobservasi reaksi nonverbal S: -
dari ketidaknyaman O: pasien tampak menahan rasa
nyeri rima

3 09.00 Menggunakan teknik komunikasi S: -


terapeutik untuk mengetahui O: pasien tampak kooperatif
pengalaman nyeri klien berbagi pengalaman nyeri
sebelumnya. rima

3 09.30 Menginstruksikan pasien untuk S: -


menggunakan teknik relaksasi O: pasien tampak menggunakan rima
relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri dan cemas

2 10.00 Monitoring kadar HB S: -


O: HB :8,7 gl laras

4 10.30 Monitoring mual dan muntah S: pasien mengatakn masih mual


dan muntah katrika
O :-

4 11.00 Berikan informasi kebutuhan S: keluarga pasien mengatakan


nutrisi tadi pagi sudah sedkit lebih kartika
banyak makan dari pada kemarin
O:-

1,2 11.30 Memonitor KU pasien


,3 S : pasien mengatakan lemas
O: composmentis E = 4 M Mai
=6 V=5

3 12.00 Memonitor TTV S: -


O: TD = 130/70 mmHg, N=
92x/mnt, RR= 20x/mnt, S= 36,oC Mai

1,2 13.30 Berkolaborasi dengan tim gizi S:


,3 pemberian nutrisi O: pasien mendapatkan diit Mai
makanan dengan rendah protein
1700/30;3

14. 00 Berkolaborasi dengan dokter S: -


pemberian analgetik O: metoclopramid 1 ampul, Mai
Ceftriaxone 2 gr
1 Sabtu , 21 Memonitoring pola nafas S: pasien mengstkn sudah tidak maria
Juli 2018 sesak
15.30 O : tidak terpasang nasal canul

S: -
2 16.00 Mengobservasi reaksi nonverbal O: pasien tampak menahan rasa
dari ketidaknyaman nyeri maria

S: pasien mengatakan nyeri pada


Mengkaji nyeri secara perut bawah
komprehensif P = ca serviks Mai
Q = tertusuk-tusuk
R = serviks
S = skala 3
T = hilang timbul
O: pasien tampak menahan rasa
nyer

S: -
Mengajarkan teknik non O: pasien tampak lebih nyaman mai
farmakologis relaksasi nafas setelah diajarkan teknik nafas
dalam dalam

S: -
Menginstruksikan pasien untuk O: pasien tampak menggunakan
menggunakan teknik relaksasi relaksasi nafas dalam untuk Mai
mengurangi nyeri dan cemas

17.00 Memonitor TTV S: - kartika


O: TD = 120/70 mmHg, N=
92x/mnt, RR= 20x/mnt, S=
36,7oC

18.00 Berkolaborasi dengan tim gizi S:


O: pasien mendapatkan diit
makanan dengan rendah
protein 1700/30;3 kartika

S: pasien mengatakan sedikit


20.00 Memonitoring mual dan muntah berkurang mual dan muntahnya rima
O: -
I. CATATAN PERKEMBANGAN

No Hari/ Tgl/ Jam RESPON PERKEMBANGAN TTD

1. Kamis, 19 S: Maria
Juli2018 - Pasien mengatakan sesak nafas
14.00 - Pasien mengatakan nyeri pada perut bawah
- keluarga mengatakan makanannya tidak habis
setegah porsi
P = ca servix
Q = tertusuk-tusuk
R = servix
S = skala 4
T = hilang timbul
O : pasien tampak menahan rasa nyeri, pasien
tampak kooperatif berbagi pengalaman nyeri,
pasien tampak lebih nyaman setelah diajarkan
teknik nafas dalam, TD = 130/70 mmHg, N=
92x/mnt, RR= 20x/mnt, S= 38,8 oC, raut wajah
pasien tampak tegang, pasien mendapatkan diit
makanan lunak dengan diit makanan dengan
rendah protein 1700/30;3, mendapatkan terapi,
Asam folat 1MG, Brenat 500 mg, metoclopramid
1 ampul,Ranitidin 1ampul.

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
- monitor respirasi dan status O2
- monitor pernapasan
- Kaji nyeri secara komprehensif
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyaman
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengatasi nyeri
- Monitor TTV
- Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
- Monitoring mual dan muntah
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian
diit
- Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik
relaksasi
Jumat, 20 Juli
2. 2018 S:
14.00 - Pasien mengatakan sesak nafas berkurang Mai
- Pasien mengatakan nyeri pada perut bawah
- keluarga pasien mengatakan tadi pagi sudah
sedkit lebih banyak makan dari pada kemarin
P = ca servix
Q = tertusuk-tusuk
R = servix
S = skala 3
T = hilang timbul
O : pasien tampak menahan rasa nyeri, pasien
tampak kooperatif berbagi pengalaman nyeri,
pasien tampak lebih nyaman setelah diajarkan
teknik nafas dalam, TD = 130/70 mmHg, N=
92x/mnt, RR= 20x/mnt, S= 36 oC, raut wajah
pasien tampak tidak tegang, pasien mendapatkan
diit makanan lunak dengan diit makanan dengan
rendah protein 1700/30;3pasien mendapatkan
metocloprami 1amp ,ceftriaxone 2,grm

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri secara komprehensif
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyaman
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengatasi nyeri
- Monitor TTV
- Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian
diit
- Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik
relaksasi

Laras
3. Sabtu, 21 Juli S:
2018 - Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
- Pasien mengatakan nyeri pada perut bawah
- pasien mengatakan sudah berkurang mual dan
muntah
P = Ca servix
Q = tertusuk-tusuk
R = servix
S = skala 3
T = hilang timbul
O : pasien tampak menahan rasa nyeri, pasien
tampak kooperatif berbagi pengalaman nyeri,
pasien tampak lebih nyaman setelah diajarkan
teknik nafas dalam, TD = 120/80 mmHg, N=
90x/mnt, RR= 20x/mnt, S= 36,7oC, tampak tidak,
raut wajah pasien tampak tegang, pasien
mendapatkan diit makanan diit makanan dengan
rendah protein 1700/30;3
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji nyeri secara komprehensif
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyaman
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengatasi nyeri
- Monitor TTV
- Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian
diit
- Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik
relaksasi

Vous aimerez peut-être aussi