Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing:
Dr. Widiananto, SpB
Disusun oleh:
Nama : Luqman Hakim bin Mohd Jais
NIM : 11-2013-170
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF ILMU BEDAH
RS MARDI RAHAYU, KUDUS
Tanda tangan
Nama : Luqman Hakim bin Mohd Jais
NIM : 11-2013-170 ........................................
0
IDENTITAS PASIEN
I. ANAMNESIS
Dari: Autoanamnesis Tanggal: 01/08/2014 Jam : 05:00 WIB
Keluhan utama:
Teraba benjolan pada anus yang tidak bisa dimasukan kembali sejak 2 hari SMRS
Keluhan tambahan:
Terasa nyeri dan panas pada daerah anus. Keluar sedikit darah bewarna merah segar
di akhir BAB.
1
Pasien seringkali dalam 2 hari ini buang air besarnya tidak teratur dan bila
buang air besar harus berlama-lama jongkok di kakus dan harus mengejan karena
BAB nya keras. Pasien tidak mengeluh adanya perubahan ukuran feses. Pasien juga
tidak mengeluh perutnya kembung atau mules, tidak merasa mual atau muntah, tidak
mengeluh nafsu makan turun, berat badan turun ataupun badan terasa lemes. Pasien
mengaku bahwa dulunya dia sering makan yang pedas-pedas.
STATUS GENERALIS
Keadaan umum:
Kesadaran:
Kompos mentis.
Tanda-tanda vital:
2
Kepala:
Mata:
Isokor, diameter pupil (3mm/3mm), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Telinga:
Hidung:
Tenggorok:
Gigi-mulut:
Leher:
Paru:
Inspeksi : tidak ada bagian dada yang tertinggal saat bernafas, retraksi sela iga (-).
Palpasi : nyeri (-), benjolan (-), vocal fremitus simetris.
Perkusi : sonor.
Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-).
Jantung:
Perut:
3
Inspeksi : datar, benjolan (-), sikatriks (-).
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defans muskuler (-),
hati & limpa tidak teraba membesar, ballotement ginjal (-/-).
Perkusi : timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-/-).
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Tungkai:
STATUS LOKALIS
Regio Aniorectal
Inspeksi
Tampak benjolan diameter + 3cm x 2 cm, warna tidak kemerahan, hematom perianal
(-), abses (-).
Palpasi
Konsistensi teraba kenyal, batas tegas, nyeri tekan (+), benjolan tidak dapat
dimasukkan.
III. RINGKASAN
4
Pasien merasakan adanya keluar benjolan dari dalam anus sekitar 6 bulan yang
lalu. Mula – mula keluar benjolan kecil dan semakin lama semakin bertambah besar
dari dalam dubur dan masih bisa dimasukan kembali.. Pasien adalah seorang ibu
rumah tangga yang pekerjaannya banyak berdiri dan duduk serta sering mengangkat
barang-barang di rumah.
Pasien seringkali dalam 2 hari ini buang air besarnya tidak teratur dan bila
buang air besar harus berlama-lama jongkok di kakus dan harus mengejan karena
BAB nya keras. Pasien tidak mengeluh adanya perubahan ukuran feses. Pasien
mengaku bahwa dulunya dia sering makan yang pedas-pedas.
Hasil Pemeriksaan:
5
Limfosit 25,0 25 – 40
Monosit 5,1 2–8
Luc 0 1–4
MCV 87 80 – 100
MCH 30,3 26 – 34
MCHC 34,9 32 – 43
Hematokrit 38,7 30 – 43
Trombosit 259,000 150,000 – 440,000
Eritrosit 4,45 3,8 – 5,2
RDW 12,4 11,5 – 14, 5
PDW 11,6 10 – 18
MPV 10,4 6,8 – 10
LED 19/39 0 - 20
Golongan darah 0 (Rhesus +) -
BT 2 1 -3
CT 5 2–6
GDS 106 75 – 110
Ureum 17,2 15 – 40
Kreatinin darah 0,80 0,6 – 1,1
Albumin - Negatif
Reduksi - Negatif
Bilirubin - Negatif
Reaksi / PH 5.5 4,8 – 7,4
Urobilinogen Normal Normal
Benda keton - Negatif
Nitrit - Negatif
Berat jenis 1,030 1,015 – 1, 025
Darah samar - Negatif
Leukosit - Negatif
Epitel ren 0 0
Epitel sel 20 – 25 5 – 15
Eritrosit 0–1 0-1
Leukosit 8 – 10 3-5
Silinder 0 0,1
Parasit - Negatif
Bakteri + Negatif
Jamur - Negatif
Kristal - Negatif
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rekto sigmoidoskopi
2. Anoskopi
6
VII. DIAGNOSIS BANDING
1. Prolaps rekti
2. Ca kolorektal
3. Divertikel kolon
4. Polip rekti
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa:
2. Operatif:
3. Okupasi:
4. Diet:
X. KOMPLIKASI
1. Thrombosis
7
2. Anemia
3. Perianal dermatitis
4. Fibrosis
5. Supurasi