Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
S2O32-+ 2 H+→H2S2O3→H2SO3+S(p)
Akan tetapi reaksi lambat dan tidak terjadi apabila tiosulfat dititrasi dalam larutanasam dan
iodium jika larutannya diaduk dengan baik. Reaksi antara iodium dantiosulfat
adalah lebih cepat daripada reaksi penguraian (Day dan Underwood, 1989).Iodium
mengoksidasi tiosulfat menjadi ion tetrationat :
Reaksi itu cepat, dan berlangsung sampai lengkap benar dan tak ada
r e a k s i samping. Jika pH larutan di atas 9, tiosulfat dioksidasi sebagian menjadi sulfat:
4I+S2O32-+ 5H2O 8I-+ 2SO42-+ 10H+
Dalam larutan netral atau sedikit sekali basa, oksidasi ke sulfat itu tidak
terjadi,terutama jika digunakan sebagai titran (Day dan Underwood, 1989).Warna larutan
iodium cukup kuat sehingga iodium dapat bekerja sebagaiindikatornya sendiri. Iodium juga
memberi warna ungu atau merah lembayungyang kuat kepada pelarut-pelarut seperti
karbon tetraklorida atau khloroform dankadang hal ini digunakan untuk mengetahui titik akhir
titrasi (Day danUnderwood, 1989).Akan tetapi lebih umum digunakan suatu larutan (dispersi
koloidal) kanji,karena warna biru tua dari kompleks kanji-iodium dipakkai untuk suatu uji
sangatp e k a t e r h a d a p i o d i u m . K e p e k a a n l e b i h b e s a r d a l a m l a r u t a n ya n g
s e d i k i t a s a m daripada dalam larutan netral dan lebih besar dengan adanya ion iodida (Day
danUnderwood, 1989).Mekanisme yang tepat dari pembentukan kompleks berwarna
tidak diketahui. Akan tetapi diduga bahwa molekul iodium ditahan pada permukaan β-amilosa
(sebuah unsur dari kanji). Unsur kanji yang lain, α-amilosa atauamilopektin, membentuk
kompleks kemerah-merahan dengan iodium, yang tidak mudah dihilangkan warnanya (Day dan
Underwood, 1989).Larutan kanji mudah diurai oleh bakteri, suatu proses yang
dapatdiperlambat dengan jalan sterilisasi atau penambahan zat pengawet. Hasil -
hasilperuraian memakai iodium dan berubah menjadi kemerah-merahan. Merkuri (II)iodida,
asam borat atau asam furoat dapat digunakan sebagai bahan pengawet.
Titik akhir dari reaksi ini diindikasikan oleh reaksi dari iodin dengan larutan pati (starch) y a n g
a k a n m e m b e n t u k w a r n a b i r u g e l a p . S e l a m a v i t a m i n C m a s i h terdapat
d a l a m l a r u t a n , t r i i o d i d a s e c a r a c e p a t d i k o n v e r s i m e n j a d i i o n i o d i d a sehingga
tidak ada warna biru gelap yang terbentuk dari reaksi antara iodin - pati.Namun ketika vitamin C
telah dioksidasi, maka triiodida berlebih dalamkesetimbangan dengan iodin akan
membentuk warna biru gelap akibat reaksi dengan pati.Setelah vitamin C habis
bereaksi dengan I3- m a k a I 3-
yang tersisa akandititrasi dengan larytan thiosulfat seperti persamaan reaksi di bawah
ini.P e n a m b a h a n pati berfungsi sebagai indik ator, di mana pati akan
m e m b e n t u k kompleks berwarna biru dengan I3-. Bila I3-
sudah habis bereaksi menjadi I-
makawarna biru yang terbentuk akan hilang.I3-+ 2 S2O32-→ 3I-+ S4O62-
Senyawa yang berperan sebagai pereaksi pembatas pada reaksi ini adalah senyawa
KIO3
karena KIO3
atau kalium iodat akan habis bereaksi terlebih dahuludibandingkan dengan KI dalam proses
pembentukan I3-
http://ml.scribd.com/doc/51866650/8726289-Analisis-Vitamin-C-Iodometri