Vous êtes sur la page 1sur 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. A DENGAN SUSPECT THYPOID


DI RUANG KANTHIL RSUD BANYUMAS

Oleh:

Bejo Eko Nurohman, S.Kep


NIM I4B016058

STASE KEPERAWATAN ANAK


PROGRAM PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2017
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Nama mahasiswa : Bejo Eko N. Dx : Suspect Thypoid


Tempat praktek : Ruang Kanthil MRS : 26 Juli 2017
Tanggal pengkajian : 27 Juli 2017 BB : 36 kg

I. IDENTITAS
Nama : An. A
TTL : Banyumas, 1 Februari 2003
Usia : 14 Tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : KLB
Agama : Islam
Nama ayah/ibu : Tn.A / Ny.D
Pekerjaan ayah/ibu : Buruh / Buruh
Pendidikan ayah/ibu : SD / SD
Agama : Islam
Alarnat : KLB
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

II. KELUHAN UTAMA


Demam

KELUHAN TAMBAHAN
Lemes dan kadang batuk

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengalami demam naik turun sejak satu bulan yang lalu. Tiga minggu yang lalu pasien
berobat ke dokter umum akan tetapi demam belum turun-turun, kemudian pasien berobat ke
Puskesmas dan menjalani rawat inap selama 4 hari. Setelah seminggu pasien pulangdari Puskesmas
pasien masih sering panas sehingga pasien berobat ke RSUD Banyumas pada tanggal 26 Juli 2017
dan menjalani rawat inap di Ruang Kanthil.

IV. RIWAYAT MASA LAMPAU


Pada saat proses kehamilan, ibu pasien rutinmemeriksakan kehamilannya ke bidan. Tidak ada
keluhan saat kehamilannya. Proses persalinan, ibu pasien melahirkan sendiri di rumah dengan
bantuan suami dan setelahnya baru mengundang dukun. Meskipun demikian, tidak terjadi masalah
saat persalinan dan perkembangan pasien dan ibu pasien setelahnya sadar bahwa tindakan yang
dilakukannya berbahaya bagi keselamatan ibu dan anak. Pasien pernah menjalani rawat inap 3
tahun yang lalu dengan klasus yang sama yaitu thipoid. Pasien tidak memiliki alergi terhadap
makanan, obat ataupun lainnya. Riwayat imunisasi pasien lengkap mulai dari Hepatitis B, BCG,
DPT, Polio maupun campak.

V. RIWAYAT KELUARGA ( Disertai genogram )


Pada keluarga An. A tidak terdapat riwayat penyakit kronis ( jantung, HT, DM, Ashma) maupun
penyakit menular (Hepatitis, TB). Keluarga tidak memiliki riwayat anggota keluarga yang kembar
Genogram

Keterangan:

: klien
: perempuan
: garis perkawinan
: laki-laki
: garis keturunan
: serumah

: meninggal

VI. RIWAYAT SOSIAL


Pasien diasuh sendiri oleh ibu dan bapaknya, pasien adalah seorang yang periang memiliki banyak
teman dan sudah duduk di bangku sekolah SMP akan tetapi belum dapat mengikuti pelajaran sejak
tahun ajaran baru dikarenakan sakit yang dideritanya sampai saat ini. Pengobatannya saat ini,
pasien menggunakan jaminan kesehatan BPJS.
VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INl
1. Diagnosa Medis : Suspect Thypoid
2. Tindakan operasi :-
3. Obat-obatan :
No Nama obat Sediaan Dosis Cara
1 Infusan D5½Ns Botol 10 tetes/menit IV
2 Paracetamol 500mg Tablet Kalau perlu (panas) Peroral

4. Tindakan keperawatan
5. Hasil laboratorium : tanggal 26 Juli 2017
No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
1 WBC 4,8 10e3/uL 3,70-10,1
2 NEU 2,23 46,4% 1,63-6,96
3 LYM 2,06 43,0% 1,09-2,99
4 RBC 3,8 10e6/uL 4,08-5,58
5 Hb 10,1 g/dl 12,9-15,9
6 HCT 30,9 % 37,7-53,7
7 AT 120 10e3/uL 155-366
8 CRP 31,2 ug/ml 0-2,5
9 Widal H + 1/320 - (Neg)
10 Widal O - (Neg) - (Neg)

6. Hasil Rontgen : tanggal 27 Juli 2017


Apex paru tenagng, corakan paru dalam batas normal, sinus dan
diafragma baik, CTR < 0,56, Tulang-tulang dinding thorax intake.
Kesan : Pulmo dan cor dalam batas normal
7. Data tambahan :

VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL : MENURUT GORDON

1. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan


Pasien terlahir spontan sehat, riwayat immunisasi lengkap, penyakit yang menyebabkan anak
absent dari sekolah adalah thypoid seperti sekarang yang sedang dialami oleh pasien dan pasien
mengatakan ingin segera sembuh agar bisa sekolah kembali.
2. Nutrisi- Pola Metabolik
Pasien sudah biasa makan sehari tiga kali dengan lauk tahu/ tempe dan sayur dan minum sehari
sampai dengan6 gelas belimbing. Selama sakit, pasien mendapatkan nutrisi berupa diit yang
diberikan oleh rumah sakit berupa nasi lembek dengan lauk sayur, tempe dan ayam dan habis 2/3
porsi pada makan siang. Minum selama di rawat hanya menghabiskan 5 gelas air. Turgor kulit baik
dan tidak kering. Status nutrisi keluarga tidak terdapat masalah.
3. Pola eliminasi
Pola defekasi pasien sebelum dirawat sehari sekali dan miksi sampai dengan 7 kali. Selama di
rawat sejak tanggal 26 Juli, pasien miksi biasa namun belum defekasi sampai saat pengkajian.
4. Aktivitas- Pola Latihan
Sebelum dirawat, pasien sudah terbiasa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pribadi baik
kebersihan diri, sekolah, bermain, dan aktifitas lain. Selama dirawat, pasien mandi di tempat tidur
dibantu oleh keluarga, makan sendiri dan berganti pakaian sendiri dengan bantuan keluarga.
5. Pola Istirahat –Tidur
Pola tidur pasien teratur, siang jam 13.00 - 15.00 dan malam jam 22.00 – 05.00 dan sesekali
terbangun karena merasa dingin dan berkeringat.
6. Pola Kognitif –Persepsi
Pasien adalah tergolong anak yang menginjak remaja dan sudah masuk SMP yang sudah mampu
memenuhi kebutuhan kebersihan diri, makan, hiburan main secara pribadi tanpa bantuan orang lain
serta mampu membedakan mana yang baik adan mana yang buruk untuk dilakuakan.
7. Persepsi Diri - Pola Konsep Diri
Pasien mengerti saat ini pasien harus menjalani perawatan dan sudah paham bahwa butuh beberapa
hari untuk proses kesembuhannya meskipun sudah ingin sekolah lagi. Orang tua mengatakan
bahwa persepsi diri sebagai orang tua yakni memberikan yang terbaik untuk anaknya dan selalu
mendampingi anaknya yang sedang sakit
8. Pola Peran-Hubungan
Hubungan dan peran anggota keluarga pasien baik. Hal ini terlihat dari keluarga yakni ibu pasien
yang selau mendampingi pasien dalam menjalani perawatan dan saat anggota keluarga lain yang
secara bergantian menjenguk pasien untuk mengetahui kondisi pasien. Ibu pasien mengatakan,
setiap kali ada permasalahan seperti yang sedang dialami pasien, selalu didiskusikan dengan
anggota keluarga yang lain.
9. Sexualitas
Pasien berjenis kelamin laki-laki dan sudah akhil baligh.
10. Koping -Pola Toleransi Stress
Pasien sudah beranjak remaja, mulai banyak masalah yang timbul pada fase ini dan ;pasien selalu
membicarakan hal tersebut dengan orang tua dan kakak-kakaknya untuk dicarikan solusi atas
permasalahan yang ada.
11. Nilai - Pola Keyakinan
Pasien beragama Islam dan sudah mampu menjalankan kewajiban seperti sholat 5 waktu. Pasien
dan keluarga yakin bahwa sakit pasien akan segera sembuh.

IX. PEMERIKSAAN FISIK


Kesadaran : GCS = E4 M6 V5 = 15 (composmentis)
KU : Cukup, kurus
Nadi : 100 x/mnt
Suhu tubuh : 37,2˚C
RR : 24 x/mnt
Tekanan darah : 90/60 mmHg
TB : 147 cm
BB : 36 kg
IMT : 16,65 (kurus)
a. Kepala : Bentuk kepada mesocephal, rambut bergelombang, hitam, agak kotor, tidak
ada benjolan ataupun luka
1) Mata : isokhor, pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak
ptosis, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda secara
terbatas.
2) Hidung : simetris, bersih, tidak ada polip hidung, tidak tampak nafas cuping hidung
sewaktu sesak nafas.
3) Telinga : simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan di telinga.
4) Mulut : bibir kemerahan, mukosa mulut lembab, tonsil tidak membesar
b. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis tidak membesar.
c. Dada :
1) Jantung
Inspeksi : dada simetris, tidak ada jejas
Palpasi : ictus cordis teraba di IC V midklavikula sinistra
perkusi : suara redup
Auskultasi : tidak ada tambahan bunyi jantung. S1 tunggal, S2 split tak konstan
2) Paru-paru : ekspansi paru normal, tidak ada benjolan, irama normal.
Inspeksi : Bentuk dada normal dan simetris, tidak ada jejas, tidak ada retraksi dinding
dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tactil fremitus teraba diseluruh lapang paru
perkusi : suara resonan (normal)
Auskultasi : suara vesikuler (normal) tidak ada tambahan bunyi paru
d. Abdomen :
Inspeksi : warna kulit kecoklatan, bentuk abdomen simetris, tidak terdapat retraksi
abdomen, datar, supel
Auskultasi : bising usus 20 kali/menit (normal 2-30 kali/menit)
Palpasi : tidak ada pembesaran hepar,
Perkusi : tidak ditemukan distensi abdominal
e. Ekstremitas: terpasang infus D5 ½Ns 10tpm di tangan kanan, tidak ada pitting edema
Skala kekuatan otot
Tanggal Pemeriksaan
Hasil Normal
27 Juli 2017 Tangan Kanan 5 5
Tangan Kiri 5 5
Kaki Kanan 5 5
Kaki kiri 5 5
Kekuatan otot ektremitas normal
f. Genetalia : Bersih tidak terpasang alat bantu (urinary catheter)
g. Kulit : Turgor baik, tidak terdapat pitting edema, warna kulit kecoklatan, tidak ada
hiperpigmentasi, tidak terdapat sianosis. Mukosa bibir lembab, akral hangat, Capilary
refil <2 detik

X. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
-
XI. INFORMASI LAIN
-
XII. RINGKASAN RIWAYAT KEPERAWATAN
-
XIII. ANALISA DATA
Tanggal/jam Data Klien Masalah Penyebab
27 Juli 2017 DS: Pasien mengatakan panas dingin Hipertermi penyakit
16.00 WIB sudah 1 bulan dan sudah berobat tetapi
belum sembuh-sembuh
DO:
Suhu pada saat masuk RS tgl 26 Juli
2017 : 38,2˚C
Suhu pada saat pengkajian : 37,2 ˚C, dan
sebelumnya sudah minum paracetamol
500 mg pada pukul 11.00 WIB
27 Juli 2017 DS: Pasien mengatakan cepat kenyang Ketidakseimbangan Kurang asupan
16.00 WIB DO: nutrisi: kurang dari makanan
TB : 147 cm kebutuhan tubuh
BB : 36 kg
IMT : 16,65 (kurus)
Porsi makan siang tersisa 1/3porsi
Kebutuhan cairan perhari ≥1700CC
27 Juli 2017 DS: Kesiapan
16.00 WIB  Ibu pasien mengatakan untuk meningkatkan
menurunkan demam di kompres pengetahuan
kadang dengan air dingin kadang
dengan air hangat.
 Ibu pasien menyampaikan ingin tahu
cara menangani demam
DO: Pasien dan ibu pasien terlihat ragu
saat menjawab pertanyaan tentang
kompres pada pasien demam

XIV. PRIORITAS MASALAH


1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan
makanan
3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan
XV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : An. A
Ruang : Kanthil
No Hari/ Tanggal Diagnosa Tujuan& Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Kamis Hipertermi berhubungan Termoregulasi Perawatan Demam
27 Juli 2017 dengan penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Pantau suhu dan tanda vital 1. Suhu dan tanda vital sebagai
16.00 WIB selama 3 X 24 jam diharapkan terjadi lainnya indikator kondisi fisik seseorang
keseimbangan antara produksi panas, 2. Monitor warna kulit dan 2. Indikator awal yang dapat langsung
mendapatkan panas dan kehilangan panas suhu dimonitor
Kriteria Hasil: 3. Beri obat atau cairan IV 3. Sebagai kolaborasi medis dalam
4. Tutup pasien menggunakan menurunkan suhu tubuh dan
Indikator Skor Target selimut / pakaian ringan mengurangi kehilangan cairan
 peningkatan suhu 4 5 tergantung fase demam 4. Menjaga keseimbangan antara
kulit 5. Dorong konsumsi cairan penerimaaan panas dan kehilangan
 denyut nadi radial 2 4 6. Fasilitasi istirahat/ batasi panas
aktivitas 5. Memenuhi kebutuhan cairan yang
7. Tingkatkan sirkulasi udara hilang karena ada penguapan panas
8. lembabkan bibir dan tubuh
Keterangan mukosa hidung yang 6. Meningkatkan istirahat untuk
a. Peningkatan suhu kulit kering meminimalisir tenaga yang hilang
1. Berat (37,7˚C+>2) 7. Memberi kenyamanan pasien
2. Cukup berat (37,7˚C+1,5) dengan pergantian udara yang lebih
3. Sedang (37,7˚C+1) segar
4. Ringan (37,7˚C+0,5) 8. Mengurangi komplikasi yang
5. Tidak ada (37,7˚C+0) timbul dari hipertermi
b. Denyut nadi radial
1. Sangat terganggu (>131x/mnt)
2. Banyak terganggu (121-130x/mnt)
3. Cukup terganggu (111-120x/mnt)
4. Sedikit terganggu (101-110x/mnt)
5. Tidak terganggu (60-100x/mnt)
2 Kamis Ketidakseimbangan Nutritional Status : food and fluid Nutrition Management
27 Juli 2017 nutrisi: kurang dari intake 1. Tentukan status gizi pasien 1. Sebagai indikator awal dalam
16.00 WIB kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan dan kemampuan untuk melakukan intervensi
berhubungan dengan selama 3 X 24 jam diharapkan kebutuhan memenuhi kebutuhan gizi 2. Mengetahui faktor resiko yang dapt
kurang asupan makanan nutrisi adekuat 2. Identifikasi adanya alergi dihindari
Kriteria Hasil: atau intoleransi makanan 3. Kebutuhan nutrisi menyesuaikan
yang dimiliki pasien dengan kondisi pasien
Indikator Skor Target 3. Instruksikan pasien 4. Memberi masukan atas menu yang
 Asupan makanan 4 5 mengenai kebutuhan sesuai
secara oral 2 4 nutrisi 5. Mengarahkan kebutuhan diit
 Asupan cairan 4. Berikan pilihan makanan 6. Memberikan lingkungan yang
secara oral sambil menawarkan nyaman
bimbingan terhadap pilihan 7. Posisi duduk mengurangi resiko
makanan yang lebih sehat regurgitasi ataupun muntah
Keterangan 5. Atur diet yang diperlukan 8. Meningkatkan nafsu makan
1. Tidak adekuat 6. Cipktakan lingkungan yang 9. Mendukung asupan makanan
2. Sedikit adekuat optimal saat utama dan diharapkan menambah
3. Cukup adekuat mengkonsumsi makanan nutrisi sebelumnya.
4. Sebagian besar adekuat 7. Anjurkan pasien untuk
5. Sepenuhnya adekuat duduk pada posisi tegak di
a. Asupan makanan secara oral kursi jika memungkinkan
1. Tidak menghabiskan porsi makan RS 8. Pastikan makanan yang
sama sekali disajikan dengan cara yang
2. Menghabiskan porsi makan RS menarik dan pada suhu yng
sepertiga porsi paling cocok untuk
3. Menghabiskan porsi makan RS konsumsi secara optimal
setengah porsi 9. Tawarkan makanan ringan
4. Menghabiskan porsi makan RS yang padat gizi
duapertiga porsi
5. Menghabiskan semua porsi makan RS
b. Asupan cairan secara oral
1. Minum sebanyak ≤700 cc/ hari
2. Minum sebanyak >700-1000 c/ hari
3. Minum sebanyak >1000-1500 cc/hari
4. Minum sebanyak >1500-sd 2000
cc/hari
5. Minum sebanyak > 2000-3000 cc/ hari
3 Kamis Kesiapan meningkatkan Pengetahuan manajemen penyakit akut Pendidikan kesehatan
27 Juli 2017 pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Targetkan sasaran yang 1. Sebagai obyek pendidikan
16.00 WIB selama 1 X 25 menit diharapkan tingkat akan mendapatkan manfaat kesehatan
pemahaman bertambah dari penkes 2. Mengetahui pengetahuan awal
Kriteria Hasil: 2. Tentukan pengetahuan sasaran tentang tatalaksana demam
kesehatan pasien dan 3. Tujuan sebagai target yang
Indikator Skor Target keluarga tentang diinginkan
 Strategi untuk tatalaksana demam 4. Ketersediaan sumber dayasebagai
mengelola 3. Rumuskan tujuan dalam acuan sebelum intervensi
kenyamanan dan program penkes 5. Sebagai motivasi bagi
demam 4. Identifikasi sumber daya sasarandalam mengikuti
(tenaga, ruang, peralatan, pendidikan kesehatan
Keterangan dll) 6. Agar tidak ada pengalihan
1. Tidak ada pengetahuan 5. Tekankan manfaat yang perhatian pada objek lain
2. Pengetahuan terbatas bisa didapatkan dari 7. Diskusi memungkinkan sasaran
3. Pengetahuan sedang program penkes mengungkapkan hal-hal yang
4. Pengetahuan banyak 6. Jaga presentasi tetap fokus belum diketahui
5. Pengetahuan sangat banyak 7. Berikan diskusi kelompok 8. Demonstrasi dapat meningkatkan
8. Lakukan demonstrasi/ pemahaman atas tindakan yang
partisipasi pembelajar telah diajarkan.
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
CATATAN KEPERAWATAN
No Hari/ Jam Diagnosa keperawatan Tindakan Respon klien Paraf dan
tanggal nama terang
1 Kamis 16.00 I 1. Pantau suhu dan tanda vital lainnya S:-
27 Juli 2017 WIB 2. Monitor warna kulit dan suhu O : N=100x/mnt TD=90/60 mmHg,
3. Beri obat atau cairan IV S=37,2˚C, RR=24x/mnt, TB=147cm,
BB=36kg, warna kulit sawo matang biasa
17.30 4. Tutup pasien menggunakan selimut S : Pasien mengatakan dingin, Pasien
WIB Dorong konsumsi cairan mengatakan biasa minum banyak
5. Fasilitasi istirahat/ batasi aktivitas O : Pasien mau minum, pasien memakai
selimut, pasien minum paracetamol ektra
6. Tingkatkan sirkulasi udara 500 mg
18.30 7. lembabkan bibir dan mukosa hidung yang S :-
WIB kering O : bibir pasien lembab
2 Kamis 16.00 II 1. Tentukan status gizi pasien dan S : Pasien mengatakan mudah kenyang
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
27 Juli 2017 WIB O : IMT=16,65(kurus), pasien tridak
gizi
2. Identifikasi adanya alergi atau intoleransi memiliki alergi terhadap makanan
makanan yang dimiliki pasien
3. Instruksikan pasien mengenai kebutuhan
nutrisi
4. Berikan pilihan makanan sambil
menawarkan bimbingan terhadap pilihan
makanan yang lebih sehat
5. Atur diet yang diperlukan
6. Cipktakan lingkungan yang optimal saat
mengkonsumsi makanan
7. Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi
tegak di kursi jika memungkinkan
8. Pastikan makanan yang disajikan dengan
17.30 cara yang menarik dan pada suhu yng S :-
paling cocok untuk konsumsi secara
WIB O : Pasien mendapatkan porsi makan dari
optimal
9. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi RS, porsi makan habis 2/3 porsi, pasien
minum ±1000 cc air
3 Kamis 17.30 III 1. Targetkan sasaran yang akan mendapatkan S:
27 Juli 2017 WIB manfaat dari penkes  Ibu pasien mengatakan untuk
2. Tentukan pengetahuan kesehatan pasien menurunkan demam di kompres kadang
dan keluarga tentang tatalaksana demam dengan air dingin kadang dengan air
hangat.
 Ibu pasien menyampaikan ingin tahu
cara menangani demam
O: Pasien dan ibu pasien terlihat ragu saat
menjawab pertanyaan tentang kompres pada
pasien demam
4 Jum’at 08.00 I 1. Pantau suhu dan tanda vital lainnya S : Pasien mengatakan tidak panas, sudah
28 Juli 2017 WIB 2. Monitor warna kulit dan suhu minum turun panas pada jam 6 pagi
O : TD=90/60 mmHg, S=36,52˚C,
RR=24x/mnt, N=96x/mnt, warna kulit biasa
13.00 3. Beri obat atau cairan IV S :Pasien mengatakan merasa dingin
WIB 4. Tutup pasien menggunakan selimut O : Pasien memakai selimut, minum
5. Fasilitasi istirahat/ batasi aktivitas Paracetamol 500mg, pasien istirahat
6. lembabkan bibir dan mukosa hidung yang
kering
5 Jum’at 08.00 II 1. Instruksikan pasien mengenai kebutuhan S : Pasien mengatakan sudah enak untuk
nutrisi
28 Juli 2017 WIB makan
2. Berikan pilihan makanan sambil
menawarkan bimbingan terhadap pilihan O : Pasien mau makan makanan kecil yang
makanan yang lebih sehat
diberikan oleh keluarga
3. Cipktakan lingkungan yang optimal saat
mengkonsumsi makanan
4. Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi
tegak di kursi jika memungkinkan
5. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi
13.00 S :-
6. Pastikan makanan yang disajikan dengan
WIB cara yang menarik dan pada suhu yng O : Pasien mendapatkan porsi makan dari
paling cocok untuk konsumsi secara
RS, porsi makan habis ¾ porsi, pasien
optimal
minum 1000 cc mulai dari jam 18.00
kemarin s/d 13.00 hari ini
6 Jum’at 13.00 III 1. Melakukan pendidikan kesehatan S: Ibu pasien mengatakan tahu strategi
28 Juli 2017 WIB 2. Rumuskan tujuan dalam program penkes untuk mengatasi demam
3. Identifikasi sumber daya (tenaga, ruang, O: Pasien dan ibu pasien menjelaskan
peralatan, dll) tatalaksana demam dirumah, ibu pasien
4. Tekankan manfaat yang bisa didapatkan mendemonstrasikan kompres hangat
dari program penkes langsung kepada pasien, Ibu pasien dan
5. Jaga presentasi tetap fokus pasien mampu menjawab pertanyaan
6. Berikan diskusi kelompok perawat tentang cara penanganan ddemam
7. Lakukan demonstrasi/ partisipasi di rumah
pembelajar

7 Sabtu 14.00 I 1. Pantau suhu dan tanda vital lainnya S : Pasien mengatakan tidak panas
29 Juli 2017 WIB 2. Monitor warna kulit dan suhu O : TD=90/60 mmHg, S=37,2˚C,
3. Beri obat atau cairan IV RR=24x/mnt, N=96x/mnt, warna kulit
biasa, Paracetamol 500mg pada jam 14.00
WIB,
17.30 4. Fasilitasi istirahat/ batasi aktivitas S:
WIB O : Pasien memakai kain tipis, minum
pasien istirahat
8 Sabtu 14.00 II 1. Instruksikan pasien mengenai kebutuhan S :
nutrisi
29 Juli 2017 WIB O : Pasien mau makan makanan kecil yang
2. Cipktakan lingkungan yang optimal saat
mengkonsumsi makanan diberikan oleh keluarga
3. Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi
tegak di kursi jika memungkinkan
4. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi
17.30 S : Pasien mengatakan sudah enak untuk
5. Pastikan makanan yang disajikan dengan
WIB cara yang menarik dan pada suhu yng makan
paling cocok untuk konsumsi secara
O : Pasien mendapatkan porsi makan dari
optimal
RS, porsi makan habis 1 porsi, pasien
minum 1750 cc mulai dari jam 17.00
kemarin s/d 17.00 hari ini
XVII. EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/ Tgl/Jam Diagnosa keperawatan Evaluasi (SOAP)
1 Sabtu Hipertermi berhubungan dengan penyakit S : Pasien mengatakan tidak panas
29 Juli 2017 O : TD=90/60 mmHg, S=37,2˚C, RR=24x/mnt, N=96x/mnt, warna kulit
18.00 WIB biasa, Paracetamol 500mg pada jam 14.00 WIB, Pasien memakai kain
tipis, minum pasien istirahat
A : Masalah teratasi
Indikator Awal Target Akhir
 Peningkatan 5 5 5
suhu kulit
 Denyut nadi 5 5 5
radial
P : Lanjutkan intervensi (suhu tubuh masih fluktuatif)
1. Pantau suhu dan tanda vital lainnya
2. Monitor warna kulit dan suhu
3. Beri obat atau cairan IV
4. Fasilitasi istirahat/ batasi aktivitas
2 Sabtu Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari S : Pasien mengatakan sudah enak untuk makan
29 Juli 2017 kebutuhan tubuh berhubungan dengan O : Pasien mau makan makanan kecil yang diberikan oleh keluarga, pasien
18.00 WIB kurang asupan makanan mendapatkan porsi makan dari RS, porsi makan habis 1 porsi, pasien
minum 1750 cc mulai dari jam 17.00 kemarin s/d 17.00 hari ini
A : Masalah teratasi
Indikator Awal Target Akhir
1. Asupan 4 5 5
makanan secara
oral
2. Asupan 2 4 4
minuman secara
oral

P : Hentikan intervensi
3 Jum’at Kesiapan meningkatkan pengetahuan S: Ibu pasien mengatakan tahu strategi untuk mengatasi demam
28 Juli 2017 O: Pasien dan ibu pasien menjelaskan tatalaksana demam dirumah, ibu
14.00 WIB pasien mendemonstrasikan kompres hangat langsung kepada pasien, Ibu
pasien dan pasien mampu menjawab pertanyaan perawat tentang cara
penanganan ddemam di rumah
A : Masalah teratasi
Indikator Awal Target Akhir
1. Strategi untuk 2 4 4
mengelola
kenyamanan

P : Hentikan intervensi

Vous aimerez peut-être aussi