Vous êtes sur la page 1sur 23

Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

ALIRAN MELALUI BENDUNG BERMERCU TAJAM

(AMBANG TAJAM)

A. Teori Percobaan

Konstruksi bendung (ambang) dan sekat banyak digunakan sebagai

pengatur tinggi muka air dan pengukur debit pada aliran saluran terbuka. Untuk

tujuan ini, ambang/sekat tersebut berperilaku sebagai rintangan yang membantu

menciptakan suatu kondisi energi minimum (aliran kritis). Jika digunakan untuk

tujuan pengukuran debit, semua jenis ambang harus dikalibrasi karena perkiraan

debit secara teoritis memberikan hasil yang kurang memuaskan karena pengaruh

kekentalan dan perubahan geometri aliran yang dipengaruhi aliran di hulu

ambang. Jika keadaan muka air di bagian hilir meninggi, mercu ambang akan

tenggelam sehingga kondisi energi minimum tidak tercapai.

Gambar di bawah ini memperlihatkan profil ambang/sekat bermercu tajam

yang relatif sederhana dan banyak digunakan sebagai pengukur debit di

laboratorium.

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 1


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

Aliran yang melewati mercu ambang yang tajam akan memisahkan diri

dari batas (membentuk tirai luapan) dan terjun akibat pengaruh gravitasi sebagai

pancaran air dua dimensi. Oleh karena aliran sangat melengkung maka tekanan

dalam fluida diatas mercu tajam akan lebih kecil dari pada tekanan hidrostatik.

Dengan demikian debit di atas sekat atau ambang mercu tajam akan lebih besar

dibanding debit yang melewati ambang mercu lebar untuk nilai ha yang sama.

Derajat lengkungan untuk sekat mercu tajam tergantung pada nilai ha/p; dalam

hal ini ha adalah tinggi muka air di atas mercu dan p adalah tinggi mercu.

Secara umum, debit aliran diatas ambang dinyatakan dengan persamaan:

2 2g 1, 5
Q =Cd bha
3 3

b adalah panjang mercu, dan Cd adalah koefisien bendung. Untuk bendung

mercu tajam, nilai Cd berkisar antara 1,06 – 1,73. (1,06 < Cd < 1,73) jika

ha
0< < 4,9
p

Hal khusus: jika tinggi muka air di hilir ambang lebih rendah dari mercu

ambang dengan kata lain ambang tidak tenggelam, maka debit aliran melalui

ambang tajam dapat dihitung dengan persamaan Rehbock,

2 1, 5
Q = Cd 2g bha dengan nilai Cd berkisar antara 0,61 – 1,00
3

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 2


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

B. Maksud dan Tujuan Percobaan

 Menentukan koefisien pengaliran melalui ambang/bendung bermercu

tajam

 Mengamati proses peluapan dan profil muka air di atas ambang / bendung

bermercu tajam

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

 Saluran terbuka tembus cahaya

 Hydraulich Bench + Pompa air

 Bendung (ambang) mercu tajam

 Alat ukur ketinggian air (Point Gauge)

 Stop Watch

 Mistar Ukur

D. Prosedur Percobaan

1. Levelkan saluran

2. Pasang ambang tajam dan jaga supaya kedudukannya tetap vertikal

3. Hidupkan pompa dan atur debit aliran.

4. Ukur debit dan tinggi muka air di hulu ambang dan hilir ambang

5. Amati dan sket profil peluapan muka air di atas mercu.

6. Baca tinggi permukaan air pada tabung pembacaa

7. Ukur tinggi ambang dan lebar ambang

8. Ulangi kembali

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 3


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

Laboratorium Hidrolika

TABEL PENGAMATAN PERCOBAAN AMBANG TAJAM

Tinggi Muka Air di Tinggi Muka Air


Waktu (detik)
Hulu diatas ambang
Volume
No y1 (mm) y2 (mm)
(cm3)
rata – Rata Rata
t1 t2 1 2 1 2
rata –rata - rata

1 17000 08,54 09,10 08,82 166 165 165,5 13 14 13,5

2 20000 10,77 11,04 10,91 164 164 164,4 13 12 12,5

3 23000 12,25 12,57 12,56 165 164 164,5 11 11 11

Catatan: Panjang ambang (b) = 8 cm

Tinggi ambang (p) = 12 cm

Makassar, Mei 2018

Asisten

REVILIA PATIBONG

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 4


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

E. Pengolahan dan Analisa data

1. Analisa Data

a. Untuk Data I

 V = 17000 cm3

 t1 = 08,54 detik

 t2 = 09,10 detik

t1 + t2 08,54+09,10
 trata-rata = = = 08,82 dtk
2 2

 y1 = 166 mm = 16,6 cm

 y2 = 165 mm = 16,5 cm

 g = 981 cm/detik2

 b = 8 cm

 P = 12 cm

maka :

1. Menghitung Debit Aktual (Qa)

V
Qa =
t

17000
=
08,82

= 1927,438 cm3/dtk

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 5


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

2. Menghitung Debit teoritis (Qt) :

2 2
Qt = 𝑏 [3 × √3 × 𝑔] × ℎ1,5
𝑎

2 2
= 8 [3 × √3 × 981] × 4,61,5

= 1323,746 cm3/dtk ha = y1 – p

= 16,6-12

= 4,6 cm

3. Menghitung Debit Teoritis (QtRehbock)


2
Qt Rehbock = 3 √2𝑔 × 𝑏 × ℎ1,5
𝑎

= 2
3
√2 × 981 × 8 × 4,61,5

= 2292,796 cm3/dtk

4. Menghitung nilai Cd

Qa
Cd =
Qt

1927,438
=
1323,746

= 1,456

5. Menghitung nilai Cd Rehbock

𝑄𝑎
Cd Rehbock =
𝑄𝑅𝑒ℎ𝑏𝑜𝑐𝑘

1927,438
=
2292,796

= 0,8406

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 6


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

6. Menghitung tinggi energi di atas mercu bendung (Ha)

Dimana :

A1 = b x y1

= 8 x 16,6

= 132,8 cm2

Qa
Vo =
A1

1927,438
=
132,8

= 14,558 cm/det

Vo2
Ha = ha+ ( )
2g

14,5582
= 4,6+ ( )
2 x 981

= 4,658 cm

7. Menghitung nilai tinggi energi dari atas mercu/tinggi mercu tajam

𝐻𝑎 4,658
=
𝑝 12

= 0,388

8. Menghitung derajat lengkung peluapan mercu tajam

ℎ𝑎 4,6
=
𝑝 12

= 0,379

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 7


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

b. Untuk Data II

 V = 20000 cm3

 t1 = 10,77 detik

 t2 = 11,04 detik

t1 + t2 10,77 + 11,04
 trata-rata = = = 10,91 dtk
2 2

 y1 = 164 mm = 16,4 cm

 y2 = 164 mm = 16,4 cm

 g = 981 cm/detik2

 b = 8 cm

 P = 12 cm

maka :

1. Menghitung Debit Aktual (Qa)

V
Qa =
t

20000
=
10,91

= 1833,181 cm3/dtk

2. Menghitung Debit teoritis (Qt) :

2 2
Qt = 𝑏 [3 × √3 × 𝑔] × ℎ1,5
𝑎

2 2
= 8 [3 × √3 × 981] × 4,41,5

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 8


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

= 1276,033 cm3/dtk ha = y1 – p

= 16,4-12

= 4,4 cm

3. Menghitung Debit Teoritis (QtRehbock)


2
Qt Rehbock = 3 √2𝑔 × 𝑏 × ℎ1,5
𝑎

= 2
√2 × 981 × 8 × 4,41,5
3

= 2210,155 cm3/dtk

4. Menghitung nilai Cd

Qa
Cd =
Qt

1833,181
=
1276,033

= 1,437

5. Menghitung nilai Cd Rehbock

𝑄𝑎
Cd Rehbock =
𝑄𝑅𝑒ℎ𝑏𝑜𝑐𝑘

1833,181
=
2210,155

= 0,8294

6. Menghitung tinggi energi di atas mercu bendung (Ha)

Dimana :

A1 = b x y1

= 8 x 16,4

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 9


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

= 131,2 cm2

Qa
Vo =
A1

1833,181
=
131,2

= 13,938 cm/det

Vo2
Ha = ha+ ( )
2g

13,9382
= 4,4+ ( )
2 x 981

= 4,539 cm

7. Menghitung nilai tinggi energi dari atas mercu/tinggi mercu tajam

𝐻𝑎 4,539
=
𝑝 12

= 0,378

8. Menghitung derajat lengkung peluapan mercu tajam

ℎ𝑎 4,4
=
𝑝 12

= 0,370

c. Untuk Data III


Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 10
Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

 V = 23000 cm3

 t1 = 12,57 detik

 t2 = 12,56 detik

t1 + t2 15,55+ 12,57
 trata-rata = = = 12,56 dtk
2 2

 y1 = 165 mm = 16,5 cm

 y2 = 124 mm = 12,4 cm

 g = 981 cm/detik2

 b = 8 cm

 P = 12 cm

maka :

1. Menghitung Debit Aktual (Qa)

V
Qa =
t

23000
=
12,56

= 1831,210 cm3/dtk

2. Menghitung Debit teoritis (Qt) :

2 2
Qt = 𝑏 [ × √ × 𝑔] × ℎ1,5
𝑎
3 3

2 2
= 8 [3 × √3 × 981] × 4,51,5

= 1280,347 cm3/dtk ha = y1 – p

= 16,5-12

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 11


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

= 4,45 cm

3. Menghitung Debit Teoritis (QtRehbock)


2
Qt Rehbock = 3 √2𝑔 × 𝑏 × ℎ1,5
𝑎

= 2
3
√2 × 981 × 8 × 4,51,5

= 2217,626 cm3/dtk

4. Menghitung nilai Cd

Qa
Cd =
Qt

1831,210
=
1280,347

= 1,430

5. Menghitung nilai Cd Rehbock

𝑄𝑎
Cd Rehbock =
𝑄𝑅𝑒ℎ𝑏𝑜𝑐𝑘

1831,210
=
2217,626

= 0,8258

6. Menghitung tinggi energi di atas mercu bendung (Ha)

Dimana :

A1 = b x y1

= 8 x 16,5

= 132 cm2

Qa
Vo =
A1

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 12


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

1831,210
=
132

= 13,915 cm/det

Vo2
Ha = ha+ ( 2g )

13,8732
= 4,5+ ( )
2 x 981

= 4,549 cm

7. Menghitung nilai tinggi energi dari atas mercu/tinggi mercu tajam

𝐻𝑎 4,598
=
𝑝 12

= 0,379

8. Menghitung derajat lengkung peluapan mercu tajam

ℎ𝑎 4,45
=
𝑝 12

= 0,371

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 13


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

TABEL HASIL PERHITUNGAN

Qa Va Qt cm3/dtk Cd
V t ha cm/det Ha
No y1 Ha/p ha/p
(cm) (detik) 𝑐𝑚3 /detik (cm) cm Umum Rehbock Umum Rehbock

1 17000 08,82 165,5 1927,438 4,55 14,558 4,658 1345,746 2292,796 1,456 0,8406 0,388 0,379

2 20000 10,91 164,4 1833,181 4,44 13,938 4,539 1276,033 2210,155 1,437 0,8294 0,378 0,370

3 23000 12,56 164,5 1831,210 4,45 13,915 4,549 1280,347 2217,626 1,430 0,8258 0,379 0,371

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 14


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 15


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

Grafik hubungan Qa vs Qt (Data 1)

Qa Vs Qt (data 1)
1600.000
1400.000
1200.000
Qt (cm3/det)

1000.000
Qa Vs Qt (data 1)
800.000
600.000 Linear (Qa Vs Qt
(data 1))
400.000 Linear (Qa Vs Qt
200.000 (data 1))
0.000
0.000 500.000 1000.000 1500.000
Qa (cm3/det)
y = -0.5x + 1024
R² = 9E-15

Grafik hubungan Qt vs Cd (Data 2)

Qt Vs Cd (data 2)
1.400
1.200
1.000
0.800
Cd

Qt Vs Cd (data 2)
0.600
0.400
Linear (Qt Vs Cd
0.200 y = -0.0008x + 2.0777 (data 2))
R² = 0.9974
0.000
0.000 500.000 1000.000 1500.000 2000.000
Qt (cm3/det)

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 16


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

Grafik hubungan Cd vs Ha/p (Data 3)

Cd Vs Ha/P (data 3)
0.410

0.400

0.390
Cd Vs Ha/P (data 3)
Ha/P

0.380

0.370 Linear (Cd Vs Ha/P


(data 3))
0.360 y = -0.2392x + 0.6293
R² = 0.9982
0.350
0.000 0.500 1.000 1.500
Cd

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 17


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

E. Pembahasan
 Dari grafik hubungan antara Qa dengan Qt dapat dilihat bahhwa nilai
Qa tetap sedangkan nilai Qt semakin besar.
 Dari grafik Qt Vs Cd terlihat bahwa nilai Qt berbanding terbalik
dengan nilai Cd ,dimana semakin besar nilai Qt maka nilai Cd akan
semakin kecil, begitu pula dengan sebaliknya.
 Dari grafik Hubungan antara Cd dengan Ha/P dapat dilihat bahwa nilai
Cd berbanding terbalik dengan nilai Ha/P diamana nilai Cd semakin
besar sedangkan Nilai Ha/P semakin Kecil.

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 18


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

F. Kesimpulan dan saran


Kesimpulan :
 Koefisien ambang tajam yang diperoleh pada hasil perhitungan
berkisar pada nilai 0,59-3,39, ini berarti koefisien yang diperoleh ada
yang memenuhi kisaran nilai yang sesungguhnya karena nilai
koefisien ambang tajam adalah 1,06-1,07. Sedangkan harga batas
untuk Ha/P bernilai 0 – 4,9.
 Besar kecilnya nilai koefisien pengaliran tergantung pada besarnya
nilai debit yang diperoleh. Semakin besar nilai debit yang diperoleh,
maka nilai koefisien pengaliran yang diperoleh akan semakin besar.
Demikian pula sebaliknya.

Saran :
 Kepada para peserta praktikum agar memperhatikan dengan baik
arahan dari asisten dalam pelaksanaan praktikum agar pengambilan
data dapat dilakukan dengan baik.
 Sebaiknya pada saat pratikum atau pengambilan data diharapkan agar
perhatikan lebih serius, teliti, dan hati – hati agar data yang diperoleh
lebih akurat .
 Alat-alat yang tidak berfungsi dengan baik (rusak) supaya diperbaiki
atau diganti.

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 19


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

G. Gambar dan Foto Alat

Gambar Alat :Stop Watch

Gambar Alat : Saluran Terbuka Tembus Cahaya

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 20


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

Gambar Alat : Alat Ukur Ketinggian Air (Point Gauge)

Gambar Alat : Sekat

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 21


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

Gambar Alat : Hydraulich Bench dan Pompa Air

Gambar Alat : Ambang Tajam

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 22


Aliran Melalui Bendung Bermercu Tajam Kelompok XXXVIII

F. Daftar Pustaka
1. Streeter V.L. & Wylie E.B. 1996. Mekanika Fluida, Edisi Delapan, Jilid
1. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Laboratorium Hidrolika – Fakultas Teknik Jurusan Sipil 23

Vous aimerez peut-être aussi