Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan
dengan kita. keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan
bagiannya dani keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti.
Keperawatan keluarga merupakan tingkat keperawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang
dirawat, dengan sehat sebagai tujuan dan perawatan sebagai penyalur. Sasaran
keperawatan keluarga yaitu individu, family atau keluarga dn community atau
masyarakat. Prinsip utama dalam perawatan kesehatan masyarakat mengatakan bahwa
keluarga adalah unit atau kesatuan dari pelayanan kesehatan.
Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Memasuki usia tua berarti
mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisisk yang ditandai dengan kulit yang
mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,
penglihatan semakin buruk gerakan lambat, dn figur tubuh yang tidak proporsional.
Kurangnya perhatian yang memadai terhadap populasi lansia ini menciptakan
ruang kosong, yang kemudian diisi oleh dunia medis. Disatu sisi, perhatian besar dari
kalangan kedokteran ini harus disambut secara positif oleh dunia keperawatan sehingga
masalah kesehatan lansia dapat teratasi. Kesehatan merupakan aspek sangat penting
yang perlu diperhatikan pada kehidupan lansia. Semakin tua seseorang, cenderung
semakin berkurang daya tahan fisik mereka. Dalam kaitan ini, kajian terhadap
keperawatan lansia (keperawatan gerontik dan geriatrik) perlu ditingkatkan.
Keluarga mempunyai peran yang penting dalam perawatan pasien lansia. Peran
penting tersebut dimiliki keluarga dikarenakan keluarga paling banyak berhubungan
dengan pasien (lansia), keluarga adalah orang yang paling dekat dan paling mengetahui
keadaan pasien, Pasien (lansia) yang dirawat di rumah sakit nantinya akan kembali ke
lingkungan keluarga.
Salah satu aspek penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan
anggota keluarga yang sakit. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota
keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Prioritas tertinggi dari keluarga adalah kesejahteraan anggota keluarganya. Hal
ini tercapai apabila fungsi-fungsi dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan tiap
individu yang ada dalam keluarga dapat tercapai dan terpenuhi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tipe-tipe Lansia
a. Tipe arif bijaksana : lansia ini kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati,
sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.
b. Tipe mandiri : lansia ini senang mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan
baru, selektif dalam mencari pekerjaan dan teman pergaulan, serta memenuhi undangan.
c. Tipe tidak puas: lanjut usia yang selalu mengalami konflik lahir batin, menentang
proses penuaan, yang menyebabkan kehilangan kecantikan, kehilangan daya tarik
jasmani, kehilangan kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar,
mudah tersinggung menuntut, sulit dilayani dan pengkritik.
d. Tipe pasrah : lansia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai
konsep habis (habis gelap datang terang), mengikuti kegiatan beribadat, ringan kaki,
pekerjaan apa saja yang dilakukan.
e. Tipe bingung : lansia yng kagetan, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri,
merasa minder, menyesal, pasif, acuh tak acuh.
2. Pengkajian
Perawat harus ingat, akibat adanya perubahan fungsi yang sangat mendasar pada
proses menua yang meliputi seluuh organ tubuh, dalam melakukan pengkajian perawat
memerlukan pertimbangan khusus. Pengkajian harus dilakukan terhadap fungsi semua
system, status gizinya, dan aspek psikososialnya.
Hal-hal yang dapat ditemukan pada pengkajian lanjut usia :
a. Mulut dan gigi
Gigi menjadi ompong yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit
periodontal sehingga gusi menjaadi atrofi secara progresif. Mulut kering sehingga air
ludah mudah mengental. Selain itu dapat menimbulkan risiko mukosa mudah mulut
mudah pecah sehingga timbul stomatitis dan perasaan tidak nyaman.
b. Kulit
Akan sering ditemukan data subjektif dari lanjut usia gatal-gatal dan Nampak kulit
kering serta mudah terluka.
c. Ekstermitas atas dan bawah
Terjadi penebalan pada kulit yang tertekan terutama pada telapak kaki, mata kaki
termasuk telapak tangan. Beberapa kulit di daerah ekstermitas bahkan menipis, kulit
terkelupas, pecah-pecah dan mudah tergores. Terjadi pula kelainan pada kuku seperti
lapisan tanduk yang semakin mengeras, hipertrofi kuku atau kuku yang merusak
jaringan lunak di bawahnya.
d. Mobilitas
Terdapat keterbatasan pergerakan yang terjadi akibat beratnya penyakit atau
kompleksitas dari gangguan fungsi tubuhnya, sehingga dapat menimbulkan masalah
mobilitas. Untuk itu perlu dikaji kemampuan lama dan jenis aktivitas yang dapat
dilakukan serta waktu yang digunakan untuk beristirahat setelah menjalani aktivitas
tertentu.
e. Eliminasi
Konstipasi, inkontinensia urin dan atau fekal, diare merupakan keluhan utama klien
lanjut usia yang paling menonjol. Perlu dilakukan pengkajian frekuensi dan pola
defekasi, pola diet, masukan dan keluaran cairan, aktivitas klien, integritas kulit sekitar
anus dan kemaluan serta mengidentifikasi factor penyebab munculnya masalah
eliminasi.
f. Penglihatan
Klien lanjut usia akan sering mengalami gangguan penglihatan diantaranya akan
ditemukan glaucoma dan katarak. Perlu dikaji jenis alat bantu penglihatan yang
digunakan serta pemeriksaan fisik pada mata sesuai dengan masalah yang muncul.
g. Pendengaran
Ketahuilah tentang penggunaan alat bantu pendengaran yang digunakan klien,
keterbatasan melakukan aktivitas sehari-hari atau terjadi gangguan hubungan social
akibat gangguan pendengaran.
h. Jantung dan pembuluh darah
Terjadi peningkatan tekanan darah, hipotensi orthostasis, penyakit jantung koroner atau
bahkan gagal jantung merupakan penyakit yang lazim terjadi pada lanjut usia.
Perubahan hemodinamik, pola diet, nyeri dada, kembung, bingung, sesak nafas,
palpitasi, vertigo bahkan sinkop akan sering dijumpai pada pemeriksaan fisik.
g. Pernafasan
Pneumonia dan obstruksi paru menahun juga merupakan masalah kesehatan pada
system respirasi yang menonjol pada lanjut usia. Akan ditemukan adanya data batuk,
kesulitan mengeluarkan dahak, mudah lelah, lemah, berat badan menurun, tidak nafsu
makan dan lain-lain.
h. Endokrin
Diabetes mellitus dan penyakit-penyakit tiroid kerap merupakan masalah kesehatan
yang banyak ditemui pada lanjut usia. Maka perawat perlu mengidentifikasi adanya
tanda-tanda dan gejala terhadap kehilangan atau meningkatnya berat badan, hilangnya
atau meningkatnya nafsu makan, sesak nafas, palpitasi, tremor, kelemahan atau adanya
intoleransi terhadap perubahan cuaca dingin atau panas.
i. Nyeri
Nyeri pada lanjut usia dirasakan dua kali lebih berat dibandingkan pada usia muda.
Data-data yang dapat ditemukan antara lain adanya temuan skala nyeri, menangis,
mengerang kesakitan, agitasi, lemah dan tampak tertekan disamping adanya perubahan
tanda-tanda vital.
j. Depresi
Perasaan tidak berdaya muncul akibat hilangnya berbagai fungsi organ tubuh oleh
karena bertambahnya usia. Sulit berkonsentrasi, merasa sedih dan pesimis, kesulitan
atau terlalu banyak tidur, kelebihan atau kehilangan berat badan, hilangnya minat
melakukan motivasi serta energy merupakan tanda-tanda bagi klien yang mengalami
depresi.
k. Demensia
Kehilangan daya ingat terutama ingatan jangka pendek, gangguan dalam memberikan
alasan yang abstrak, sangat tergantung dengan bantuan orang lain dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari serta tidak mampu berkomunikasi dengan jelas secara lengkap
dan ekspresif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan
aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman
1998). Dimana keluarga juga bagian atau unit terkecil dari masyarakat yang
beranggotakan dua orang ataupun lebih dan masing – masing mempunyai ikatan
perkawinan dan hubungan darah, mempunyai kepala dalam rumah tangga, mempunyai
peran masing – masing serta menganut suatu budaya yang keluarga itu yakini. Keluarga
mempunyai beberapa tipe dan memiliki fungsi. Keluarga juga mempunyai struktur yang
dapat digambarkan bagaimana keluarga menjalankan peran dan fungsinya sebagai
bagian dari masyarakat sekitar. Dalam hal ini, perawat mempunyai peran juga untuk
membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi oleh
keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga dengan tahap usia lanjut merupakan salah satu
dari proses keperawatan dimana dalam hal ini dapat mengoptimalkan peran dan fungsi
lansia. Jadi, semakin tinggi tingkat pengetahuan lansia terhadap masalah-masalah yang
terjadi, maka dapat diminimalisir masalah itu terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
https://sekedarperawat.blogspot.com/2016/05/makalah-asuhan-keperawatan-
keluarga.html
https://www.google.com/search?client=firefox-b-ab&ei=BGFXW-
6kAcqc9QOO6qm4DA&q=makalah+asuhan+keperawatan+keluarga+pada+lansia&oq
=makalah+asuhan+keperawatan+keluarga+pada+lansia&gs_l=psy-
ab.3...90544.93552.0.94428.9.9.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.psy-
ab..9.0.0....0.A9T7UoWY4OQ