Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
BAB I. PENDAHULUAN
2
BAB II. ISI
3
2) Faktor eksternal (karena ulah manusia), misalnya:
• pembakaran bahan bakar fosil
• debu atau serbuk dari kegiatan industri
• pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
2.1.2. Sumber Pencemar Udara
• transportasi
• industri
• pembuangan sampah
• pembakaran stasioner, dan lain-lain
Nitrogen okside (NOX) adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri
dari gas nitrik (NO) dan nitrogen diokside (NO2).NO2 bersifat racun terutama terhadap
paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar
binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala
pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan
mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit
atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit
terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.
2.2.3. Sulfur Oksida (SOx)
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur
bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3),
yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap
manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi
tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa
individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang
berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami
penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.
2.2.4. Ozon (O3)
4
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,
oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi
lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon
terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang
gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom
oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk
ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang
240-320 nm.
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat
jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang
toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang
dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata
saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi
dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif
dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses
oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.
2.2.7. Partikulat Debu (TSP)
Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap bentuknya ini
merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6 tahun, yang
biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah. Logam berat ini
merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi kemampuan untuk
mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi. Zat-zat ini mulai dari
asbes dan logam berat (seperti kadmium, arsenik, mangan, nikel dan zink).
5
umum dijumpai adalah ISPA(infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya,
asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Pencairan es di kutub
Naiknya permukaan air laut
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Tenggelamnya kota-kota di tepi laut
6
2.4 Teknik Analisis Zat Pencemaran Udara
Berdasarkan baku mutu kualitas udara ambien ditentukan baku mutu emisi,
berdasarkan antisipasi bahwa dengan emisi cemaran dibawah baku mutu dan adanya
proses transportasi, konversi dan penghilangan cemaran maka kualitas udara ambien tidak
akan melampaui baku mutunya. Berikut contoh baku mutu emisi untuk pembangkit daya
uap dengan bahan bakar batu bara :
9
BAB III. PENUTUP
3.1 kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
2. Jenis-jenis pencemaran udara menurut bentuk : gas, pertikel. Menurut tempat : ruangan
(indoor), udara bebas (outdoor). Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia,
toksis. Menurut asal : primer, sekunder
3. Sumber pencemaran udara yaitu: kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran
tangki klor, dan lain-lain
4. Pencemran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kesehatan tanaman, dapat
menyebabkan hujan asam, efek ruma kaca, kerusakan lapisan ozon, dan sebagainya.
3.2 Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita
semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya
tidak memakai kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak membuang
gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain
sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arya W.W,. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi., Yogyakarta
Lodge, J. P., 1989. “ Methods of Air Sampling and Analysis “ Third Edition, Lewis
Publisher Inc., Michigan
Prawiro, H. 1988. “Ekologi Pencemaran Lingkungan”. Satya Wacana., Semarang.
Sugiarti. 2009. “Gas Pencemar Udara dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan Manusia Air”.
Jurnal Chemica. Vol. 10., Nomor 1.
Wardhana, W.A. 2004. “Dampak Pencemaran Lingkungan” cetakan keempat. Andi .,
Yogyakarta
11