Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1/2
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Asfiksia neonaturum adalah kegagalan nafas secara spontan dan
teratur pada bayi baru lahir
Prinsip dasar :
Asfiksia merupakan penyebab kematian neonatal dan
kecacatan
Asfiksia asfiksia perinatal dapat terjadi selama antepartum,
intrapartum maupun postpartum
Ditandai dengan:
Bayi tidak bernafas atau nafas megap- megap
Denyut jantung <100x/menit
Kulit sianosis, pucat
Tonus otot menurun
Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu nilai APGAR
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
5. Pencatatan tindakan
6. Yakinkan bayi mempunyai reflek hisap dan telan bila keadaan
bayi stabil
7. Bila bayi dalam keadaan tidak stabil atau sulit menetek,
menggunakan pipa lambung di sarankan
8. Bila bayi tidak dapat menerima asupan dengan pipa lambung,
pasang jalur infus atau atas intruksi dokter
9. Konseling pada keluarga
1/2
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Fototerai adalah terapi menggunakan sinar fluorosean dengan
panjang gelombang tertentu dan waktu yang dimaksud untuk
menurunkan kadar bilirubin
Tujuan Menurunkan kadar bilirubun indirek sampai pada kadar yang tidak
memerlukan fototerapi lagi
Kebijakan
Prosedur Persiapan alat fototerapi:
1. Pastikan penutup atau pelindung mata pada posisi yang tepat
mencegah percikan lampu bila mana pecah serta melindungi
dari bahaya sinar ultraviolet
2. Hangatkan ruangan 280C – 300C
3. Pastikan lampu fototerapi menyala
4. Catat tanggal kapan lampu mulai di pasang dan durasi total
penggunaan lampu
5. Ganti lampu setiap 1000 jam atau setelah penggunaan 3 bulan,
walaupun lampu dalam keadaan masih menyala
6. Gunakan kain untuk memantulkan sinar sebanyak mungkin ke
arah bayi
Cara melakukan fototerapi
1. Letakan bayi dibawah lampu fototerapi
masukan bayi pada inkubator bila berat badan < 2500
2. Pastikan permukaan tubuh bayi terpapar sinar
3. Ubah posisi bayi 3- 6 jam
4. Pastikan bayi diberi minum
FOTOTERAPI
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
5. Timbang bayi tiap pagi
6. Bila bayi menerima cairan IV atau terpasang pipa lambung
atau keduanya tidak perlu di pindahkan dari lampu fototarapi
7. Feces bayi dengan fototerapi akan keluar feces berwarna
kuning ini tidak perlu terapi kusus
8. Hentikan fototerapi bila orang tua berkunjung, buka
pelindung mata agar tetap terjalin interaksi ibu dan bayi
9. Lanjutkan pemeriksaan dan pengobatan lain:
• Bayi dipindahkan dari unit fototerapi hanya untuk
prosedur yang tidak dapat dilakukan selama fototerapi
• Bila bayi menerima oksigen pastikan lampu di matikan
terlebih dahulu untuk memasikan kulit bayi tidak
sianosis
10. Pantau suhu tubuh bayi
11. Perikasa kadar bilirubin atau sesuai intruksi dokter
12. Bila kadar bilirubin mendekati nilai untuk di lakukan
transfusi tukar lakukan ( protap transfusi tukar)
1/7
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Tindakan resusitasi adalah tindakan bantuan nafas pada bayi baru
lahir menggunakan prinsip dasar resusitasi ABCD
Memastikan saluran nafas terbuka
1. Meletakan bayi dalam posisi yang benar
2. Menghisap mulut, kemudian hidung kalau perlu trakea
3. Bila perlu masukan pipa endotrakeal (ET) untuk memastikan
pernafasan terbuka
Memulai pernafasan
1. Lakukan rangsangan taktil untuk memulai pernafasan
2. Bila perlu memakai ventilasi tekanan positif ( VTP)
menggunakan sungkup dan balon sungkup atau ppa ET dan
balon
Mempertahankan sirkulasi darah
1. Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara
kompresi dada
Memberikan obat- obatan sesuai indikasi
1. Bila perlu mrenggunakan obat- obatan untuk
mempertahankan sirkulasi darah
Tujuan Memberikan rangsangan dan bantuan nafas pada bayi baru
lahir dengan asfiksia
Mempertahankan kelangsungan pemberian oksigen dan
sirkulasi darah
Kebijakan Memberikan rangsangan dan bantuan nafas pada bayi baru
lahir dengan asfiksia
RESUSITASI NEONATUS
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Perlengkapan penghisap
Balon penghisap
Penghisap mekanik dan tabung
Kateter penghisap 5F, 6F, 8F, 10F,12F, atau 14F
Pipa orogastrik no. 8F dan spuit 10 ml
Asfirator meconium
b. Peralatan VTP dengan balon sungkup
Balon tidak mengembang sendiri ( yang dapat
memberikan konsentrasi oksigen 90% - 100%)
Sungkup ukuran bayi cukup bulan dan bayi prematur
Sumber oksigen
Sumber udara tekan
Oksimetri
c. Peralatan intubasi
Laringoskop dengan daun lurus no. 0 untuk prematur
dan no. 1 dewasa
Lampu cadangan dan baterai untuk laringoskop
Pipa endrotracheal dengan diameter no. 2,5. 3,0.
4,0mm
Stilet
Gunting
Plester atau alat fiksasi pipa ET
Kapas alkohol
Sungkup laring (pilihan)
RESUSITASI NEONATUS
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur d. Obat- obatan
Epinefrin 1:10.000 (0,1mg/dl)
Spuit 3cc/10cc
Cairan NaCL 0,9% atau RL dan dextrose 10%
e. Peperlengkapan kateterisasi umbilikal
Sarung tangan steril
Gunting
Larutan antiseptic
Plester umbilical
Kateter umbilikal 3,5F atau 5F
Treeway stopcock
Spuit 1,3,5,10,20 dan 50cc
f. Lain- lain
APD ( alat perlindungan diri)
Infant warmer
Alas resusitasi yang keras
Jam
Kain hangat
Stetoskop bayi
Plester
Oropharengeal airway (0,00 dan 000)
Kantung plastik untuk bayi premature
g. Persiapan ruangan
Suhu ruangan 280C – 300C
Nyalakan infant warmer sebelum persalinan dipimpin
Siapkan dan cek peralatan dalam kondisi siap pakai
RESUSITASI NEONATUS
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur h. Persiapan petugas
Petugas cuci tangan lalu memakai APD
Setiap persalinan hendaknya orang yang sudah
terlatih dan membutuhkan asisten
2. Penatalaksanaan
a. Penilaian awal
Menanyakan riwayat perinatal seperti umur
kehamilan, warna cairan ketuban, jumlah bayi, faktor
resiko lain
Memeriksa kelengkapan peralatan
Mendiskusikan rencana dan membagi peran anggota
lain
Bayi lahir lakukan penilaian awal, cukup bulan?b
bernafas atau mengangis tidak? Tonus otot baik? Bila
jawaban ketiganya “ya” maka lakukan perawatan
rutin yaitu berikan kehangatan, bersihkan jalan nafas
bila perlu, keringkan bayi rawat gabung bersama
ibunya sambil terus di evaluasi. Bila jawaban salah
satu adalah “tidak” lanjutkan kelangkah awal
RESUSITASI NEONATUS
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur Lakukan selama 30 detik
Evaluasi pernafasan dan frekuensi jantung
Bila bayi tidak bernafas ( apneu atau megap-
megap) atau frekuensi jantung <100 d/m
beranjak langkah B
Bila bayi bernafas tetapi mengalami kesulitan
atau tampak sianotik terus menerus lanjutkan
langkah B
c. Breathing
Panggil bantuan untuk bertugas memasang oksimetri,
mengawasi frekuensi jantung dan nafas dengan
stetoskop
Pilih sungkup yang sesuai
Pastikan jalan nafas bersih, hisap mulut lalu hidung
untuk memasikan tidan ada sumbatan
Posisikan kepala bayi sedikit tengadah atau mengindu
Posisikan diri penolong ditepi tempat tidur
Lakukan VTP dengan balon mengembang sendiri dan
sungkup
Mulai memompa dengan tekanan inspirasi dimulai
dari 20cm H2O, dengan frekuensi 40- 60 kali/ menit
Menilai kenaikan frekuensi jantung dan seturasi
iksigen setelah 5-10 kali tarikan
Menilai gerajan dada dan suara nafas bilateral
Bila frekuensi jantung <100 dpm lakukan langkah
koreksi yaitu sungkup melekat rapat reposisi jalan
nafas, isap mulut lalu hidung buka mulut tekanan
dinaikan alternatif jalan nafas
Menilai suara nafas dan gerakan
RESUSITASI NEONATUS
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur Melakukan VTP efektif semala 30 detik
Evaluasi frekuensi jantung, pernafasan dan setursi
Pertimbangkan untuk memesan pipa orogastik jika
ventilasi dilanjutkan
Bila frekuensi jantung tetap dibawah 60 dpm,
beranjak ke langkah C
d. Circulation
Kompresi dada
Bila frekuensi jantung <60 dpm lakukan
kompresi dada berkoordinasi dengan VTP
Memanggil bantuan
Lakukan dengan menggunakan tehnik 2 ibu
jari atau dua jari dengan menekan sepertiga
bawah sternum
Kedalaman kurang lebih 1/3 diameter antero
posterior dada
Frekuensi 3 kali kompresi dada di tambah 1
kali ventilasi (1:3)
Intubasi endotracheal
Dilakukan oleh petugas yang berkompeten
yaitu spesialis anak terlatih, dokter anastesi
atau perawat anastesi, ataupun dokter umum
yang terlatih.
e. Drug
Indikasi bila denyut jantung tetap < 60 dpm setelah
dilakukan VTP selama 30 detik dilanjutkan kompresi
dada bersama VTP selama 30 detik
RESUSITASI NEONATUS
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Unit terkait OK
Ruangan bersalin
IGD
Ruangan bayi
PEMBERIAN TERAPI SEPSIS PADA BAYI
1/2
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Sepsis adalah sindroma klinin dan penyakit sistemik akibat infeksi
selama satu bulan pertama kehidupan
Tujuan Pengelolaan terapi sepsis yang tepat
Mengurangi morbilitas dan mortalitas
Mencegah resistensi
Kebijakan
Prosedur Antibiotik harus diberikan pada kondisi sebagai berikut:
1. jika terdapat 1 dari faktor resiko ( ketuban pecah > 24 jam,
ibu demam saat intrapartum, korioamnionitis, ketuban
berbau)
2. jika terdapat adanya gejala respiratory distres pada neonatus
berupa sesak nafas, cuping hidung dan retraksi dada
3. jika gejala terdapaat kecurigaan sepsis secara klinis berupa:
Merintih
Fontanel menonjol
Kejang
Terdapat pus dari lubang- lubang tubuh
Kemerahan pada umbilikal yang melebar ke kulit
Suhu < 36,5 atau >37,5
Letargi/ kesadaran menurun
Aktivitas menurun
Tidak bisa minum atau menetek
4. Jika terdapat lekosit > 30.000/ul
5. Jika terdapat hasil kultur positif ( bila fasilitas tersedia)
Antibiotik dihentikan apabila:
Bayi dengan satu faktor resiko dn klinis, antibiotik dapat
dihentikan apabila pemeriksaan lekosit mendekati normal
atau nilai CRP didapatkan hasil <10
Bayi dengan sepsis ( klinis dan kultur positif) yang telah
mendapatkan antibiotik selama 7 hr untuk infeksi bakteri
gram positif dan minimal 14 hari untuk infeksi bakteri gtam
negatif,
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Jika klinis baik dan hasil CRP terakhir <10.
Jenis antibiotik
Amikasin
Gentamisin
Ampisilin
1/3
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Sepsis neonaturum adalah sindrom klinis dari penyakit sistemik
akibat infeksi selama satu bulan pertama kehidupan.
Penyebab: bakteri, virus, jamur, protozoa
Faktor resiko:
Resiko mayor Resiko minor
1. Ketuban pecah > 24 jam 1. Ketuban pecah > 12 jam
2. Ibu demam saat 2. Ibu demam saat
intrapartum >380C intrapartum > 37,50C
3. Korioaminioitis 3. Nilai AFGAR score
4. Denyut jantntung janin rendah pada menit ke-1
> 160x/menit < 5 dan menit ke-2 < 7
5. Ketuban berbau 4. Bayi berat lahir sangat
rendah
5. Usia kehamilan <37
minggu
6. Kehamilan ganda
7. Keputihan pada ibu
8. Ibu dengan infeksi
saluran kemih
Pemeriksaan fisik:
1. Keadaan umum
Suhu tubuh tidak stabil
Letargi atau lunglai, mengantuk atau aktifitas kurang
Malas minum
Rewel
Kondisi memburuk secara cepat
SEPSIS NEONATURUM
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
2. Gastrointestinal
Muntah, diare, perut kembung, hepatomegali
Tanda mulai muncul pada hari keempat
3. Kulit
Perfusi kulit berkurang, sianosis, pucat, ptekie,
sklerem, ikterik
4. Kardiopulmonal
Takipneu, distres respirasi ( merintih, retraksi),
takikardi, hipotensi
5. Neurologis
Iritabilitas, penurunan kesadaran, kejang, ubun- ubun
menonjol
6. Pemeriksaan penunjang
Lecositosis/ leukopeni
trombositopeni
Tujuan Menurunkan angka mortalitas dan morbilitas bayi dengan sepsis
neonaturum
Kebijakan Menangani kasus sepsis neonaturum secara holostic, berdasar ilmu
kedokteran berbasis bukti
Prosedur 1. Pasang jalur infus Intra Vena ( IV) dan berikan ciran IV
dengan dosis rumatan
2. Jangan memberi minum bayi selama 12 jam pertama atau atas
intruksi dokter
3. Ambil semple darah dan kirim kelaboratorium untuk
pemeriksaan darah rutin, gula darah, elektrolit, kultur ( sesuai
ketersediaan)
4. Bila bayi kejang, opistotonus atau ubun- ubun menonjol:
Lakukan fungsi limbal segera sesudah pengambilan
darah ( bila tersedia)
Memulai manajemen untuk meningitis
SEPSIS NEONATURUM
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur 5. Bila kadar haemoglobin kurang dari 12g/dl (hematokrit
kurang dari 35%) beri transfusi darah
6. Bila bayi tidak menderita meningitis, beri antibiotik lini 1,
sesuai dengan pedoman yang ada. Tunggu hasil laboratorium
seperti darah lengkap dan nilai kondisi bayi secara ketat tiap
hari untuk melihat perkembangan.
7. Menjaga jalan nafas dan pemberian oksigen untuk mencegah
hipoksia
8. Beri nutrisi secara bertahap bila keaddaan umum bayi mulai
stabil
9. Setelah sesesai pengobatan antibiotik, amati bayi selama 24
jam berikutnya:
Bila bayi tetap baik selama pengamatan 24 jam dan
minum dengan baik serta tidak di temukan masalah lain yang
memerlukan perawatan di rumah sakit, maka bayi dapat
dipulangkan, bila di jumpai tanda infeksi maka ulangi lagi
manajemen infeksii/ sepsis neonaturum.
1/2
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Memyiapkan asi adalah cara yang benar untuk menyiapkan asi yang
telah dibekukan
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Lemari es/ 3-4 hari Setelah
pendingin dicairkan lalu
dihangatkan
tahan 4 jam
5. Prosedur penyiapan
Asi yang dikeluarkan dai freezer atau lemari
pendingin bila tidak beku tuang dalam wadah
secukupny
Lalu bersama wadah tersebut rendam dalam waskom
air hangat
Berikan pada bayi sesuai kebutuhan dan kondisi bayi
Bila asi bersisa buang
Bersihkan peralatan
Melepas APD
Cuci tangan
Tulis pada lembar status rekam medis bayi
1/2
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Memberikan pemberian cairan berupa susu buatan kepada bayi
Susu formula diberikan atas indikasi:
Asi >2 x 24 jam belum keluar
Ibu mengalami ganguan kesehatan pasca persalinan, seperti
ibu eklamsia, HPP dengan anemia berat, ibu koma.
Ibu menderita sakit berat sehingga tidak bisa merawat bayi,
seperti Ca mamae
Ibu meninggal
Bayi prematur sakit yang perlu perawatan
Bayi belum BAK > 24 jam
Bayi setelah 24 jam febris
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur setelah botol susu di sterilkan, isi botol susu dengan
air hangat
jika akan diberikan kepada bayi berikan dengan
menggunakan botol pengukur sesuai dengan takaran
yang dibutuhkan bayi.
Beri alas tisu dibawah leher bayi
Masukan kedalam mulut bayi secara perlahan- lahan
disesuaikan dengan penghisapan bayi
Tunggu hingga susu tertelan seluruhnya sampai habis
Setelah selesai bayi diangkat untuk penepukan pada
punggung agar bayi bersendawa
Hentikan pemberian pasi bila:
Bayi muntah
Bayi kembung
Bayi tidak dapat BAB dalam 24 jam
Selesai memberikan minum tulis pada status bayi jumlah susu yang
masuk atau yang sudah dihabiskan oleh bayi
Unit terkait Ruangan bayi
Ruangan nifas
INFEKSI TALIPUSAT
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Infeksi talipusat adalah infeksi pada talipusat dan jaringan kulit
disekitar tali pusat
Tujuan Menangani bayi dengan infeksi talipusat untuk menghindari infeksi
yang lebih meluas
Kebijakan
Prosedur 1. Infeksi talipusat local atau terbatas
Bersihkan talipusatmenggunakan larutan antiseptic
(providon iodine 2,5%) dengan kain kasa yang bersih
Olesi talipusat daerah sekitarnya dengan larutan
antiseptic ( peovidon iodine 2,5%) sebanyak kurang
lebih 8 kali perhari sampai tidak ada lagi nanah pada
talipusat
Anjurkan ibu untuk melakukan ini kapan saja jika
memungkinkan
2. Infeksi talipusat berat atau meluas
Berikan amoksisilin dengan dosis 59 mg/kgBB/hari
diberikan dalam 3 kali dosis selama 7 hari
Cari tanda- tanda sepsis, bila ada tangani pasoen
dengan protap sepsis neonaturum
Lakukan perawatan umum seperti yang dijelaskan
untuk infeksi talipusat local dan terbatas
Unit terkait Ruang bayi
PERAWATAN TALIPUSAT
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Memberikan perawatan talipusat pada bayi dimulai hari pertama
sampai dengan talipusat lepas (puput)
Tujuan
Mencegah terjadinya infeksi
Mempercepat proses pengeringan talipusat
Mempercepat terlepasnya talipusat
Kebijakan Pelaksanaan pemasangan bisa dokter ruangan, paramedic terlatih
atau pembantu paramedic
Prosedur Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat talipusat
Talipusat dibersihkan dengan kain kasa atau sat bayi
dimandikan
Talipusat harus dalam keadaan berish dan kering
Unit terkait Ruangan bayi
MEMANDIKAN BAYI
1/2
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Membersihkan kulit tubuh bayi dengan menggunakan air bersih
hangat
Tujuan Membersihkan kulit tubuh bayi dari sisa- sisa lemak tubuh
serta keringat
Menghilangkan bau badan
Merangsang peredaran darah
Mencegah infeksi kulit
Memberikan rasa segar dan nyaman
Prosedur 1. Persiapan alat
Kain bayi
Baju bayi
Popok
Meja mandi
Handuk
Waslap
Baskom kecil
Sabun mandi
Air hangat pada bak mandi bayi
Kasa
Baby oil
MEMANDIKAN BAYI
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur APD
Ember tertutup untuk pakaian kotor bayi
Persiapan bayi
2. Pelaksanaan
Perawat memakai APD
Pastikan pintu jendela tertutup
Pakaian bayi dibuka
Bayi diangakat diletakan dimeja mandi dengan posisi
yang aman
Mata bayi dan bagian lipatan tubuh bayi dibersihkan
dengan kasa yang telah diolesi baby oli
Muka di lap dengan waslap
Kemudian bayi diangkat disimpandiatas tangan kiri
perawatsecara hati- hati laludisabuni dan membersihkan
memakai waslap
Bandan tangan kai dibersihkan
Punggung disabuni ketika menyabuni bagian punggung
dada dan leher harus selalu berada diatas tangan perawat
memegang lengan kanan bayi secara erat
Bokong bayi dan daerah perineum dibersihkan paling
akhir
Setelah bersih angkat bayi untuk dikeringkandengan
menggunakan handuk
Bila terdapat kulit kering dapat dipakaikan lotion atau
baby oil lau pakaikan bajubayi.
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Tindakan mengganti baju
Tujuan Menjaga kebersihan
Kebijakan Tindakan dilakukan sesuai prosedur
Prosedur Siapkan baju yang hendak dipakai, buka kancingnya lebarkan
letakan diatas ranjang atau meja bayi
Lepaskan kancing baju bayi
Letakan bayi diatas baju
Satu persatu masukan lengan bayi kelengan baju
Kancingkan baju
Unit terkait Ruangan bayi
PERMERIKSAAN TANDA- TANDA VITAL
PADA BAYI
1 /2
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian
Kegiatan pengkajian fisik uang dilakukan oleh perawat/ bidan yang
bertujuan untuk memastikan normalisasi dan mendeteksi adanya
penyimpangan dari normal.
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Prosedur PERNAFASAN
Nilai normal pernafasan pada bayi baru lahir
BBL: 40- 60 kali/menit
Pernafasan normal : euphea
Pernafasan cepat: tachypnea
Pernafasan lambat: bradiypnea
SPO2
Nilai normal seturasi oksigen kapiler untuk bayi baru lahir
Target seturasi pada bbl
1 menit: 60%- 65%
2 menit: 65%- 70%
3 menit: 70%- 75%
4 menit: 75%- 80%
5 menit: 80%- 85%
10 menit : 85%- 95%
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian
Segera setelah lahir, dokter atau perawat dengan lembut akan
membersihkan lendir dan benda- benda lain dari mulut ke hidung dan
tenggorokan bayi dengan alat penghisap
Kebijakan Tindakan perawatan bayi baru lahir dengan spontan dilakukan sesuai
dengan prosedur
Prosedur 1. Resusitasi
2. Penghisapan lendir
3. Pemtongan talipusat
4. Perawatan talipusat
5. Pemberian vik k
6. Pemberian salep mata
7. Pengukuran BB dan PB
8. Pemberian tanda pengenal
9. Memandikan bayi
10. Pemberian pakaian bayi
11. Rawat gabung dengan ibu
Unit terkait Ruangan bersalin
IGD
Ruangan bayi
PERAWTAN BAYI BARU LAHIR DENGAN
SC ( SECTIO CEASARIA)
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Cara merawat bayi lahir normal maupun SC pada dasarnya sama ,
hanya saja pd bayi dengan lahir SC memiliki peluang rentan terhadap
penyakit lebih tinggi dapada bayi dengan lahir spontan
Tujuan Agar rentan terhadap penyakit
Mencegah penyakit
Kebijakan Tindakan perawatan pada bayi dengan lahir SC dilakukan sesuai
dengan prosedur
Prosedur 1. Resusitasi
2. Penghisapan lendir
3. Pemtongan talipusat
4. Perawatan talipusat
5. Pemberian vik k
6. Pemberian salep mata
7. Pengukuran BB dan PB
8. Pemberian tanda pengenal
9. Imunisasi Hep B
10. Memandikan bayi
11. Pemberian pakaian bayi
12. Membantu bayi mendapatkan banyak istirahat
13. Rawat gabung dengan ibu bila ibu siap
14. Bila terdapat tanda- tanda asfiksi lihat protap penanganan
bayi asfiksi neonatus
Unit terkait OK
Ruangan bayi
OBSERVASI DAN PERAWATAN BAYI
SELAMA DI RUMAH SAKIT
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Tindakan pengawasan bayi dari tanda- tanda vital bayi dan adaptasi
bayi
Tujuan Mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan pada bayi
Kebijakan Tindakan observasi dan perawatan dilakukan sesuai dengan prosedur
Prosedur 1. Bayi ditempatkan dalam keranjang bayi atau inkubator sesuai
kondisi bayi
2. Bayi dengan Rawat gabung maupun di ruangan bayi
3. Observasi dilakukan perempat jam meliputi tanda- tanda vital
dan oxymetri bayi
4. Bayi dimandikan setiap pagi
5. Bayi mendapatkan visite dari dokter spesialis anak
6. Hasil evaluasi dan observasi dicatat dilembar observasi
pertiap rekam medik bayi
Unit terkait Ruangan nifas
Ruangan bayi
MEMULANGKAN BAYI
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Bayi yang telah mendapatkan perawatan dan telah dinyatakan sehat
serta diizinkan pulang oleh dokter
Tujuan Sebagai acuan memulangkan pasien dari ruangan rawat inap/ kamar
bayi
Kebijakan
Setiap pasien pulang atas seizin dokter
Prosedur 1. Dokter mengizinkan pulang
2. Ibu atau keluarga di beri tahu bahwa bayi telah diberikan izin
pulang oleh dokter
3. Perawat/ bidan melengkapi berkas mengenai kebutuhan
untuk bayi pulang
4. Perawat/ bidan mengantarkan berkas rekam medik kebagian
kassir
5. Surat perincian diatur oleh pihak kassir
6. Menganjurkan keluarga untuk menyelesaikan administrasi
dibagian kassir
7. Surat izin pulang dari kassir diberikan pada kelarga, dari
keluarga diberikan pada perawat/ bidan untuk tanda bukti
8. Gelang identitas di lepas
9. Meminta fotocopi indentitas keluarga untuk bukti serah
terima bayi ( khusus bayi sakit)
10. Bayi di izinkan pulang.
Unit terkait Ruangan bayi
PENGGUNAAN INKUBATOR
1/2
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu
tertentu yang dipakai untuk menghangatkan bayi baru lahir dengan
berat lahir rendah (BBLR) atau bayi yang lahir prematur.
Tujuan Sebagai acuan dalam menggunakan inkubator
Kebijakan Memenuhi kebutuhan bayi baru lahir dengan BBLR dan prematur
Prosedur Penggunaan inkubator
1. Periksa kelayakan inkubator mulai dari pengisian air dalam
reservior dan suhu, bila air dalam reservior habis isi sampai
batas maksimum
2. Pasang stop kontak
3. Tekan tombol power on- off
4. Atur suhu dan kelembapan sesuai dengan kebutuhan bayi
5. Atur suhu yang diinginkan dengan cara menekan tombol up
atau down lalu tekan tombol kunci
6. Inkubator siap digunakan
7. Letakan bayi dalam inkubator
8. Observasi keadaan umum bayi
Perawatan inkubator
1. Bersihkan inkubator dengan menggunakan desinfektan setiap
hari, bersihkan secara keseluruhan
2. Tutup matras dengan kain bersih
3. Ganti air reservoir setiap hari untuk pencegah pertumbuhan
bakteri
4. Atur suhu inkubaror sesuai umur dan berat badan bayi
5. Hangatkan inkubator terlebih dahulu sebelum dipakai
6. Tutup inkubator, jaga agar lubang selalu tertutup agar
inkubator tetap hangat
7. Gunakan inkubator untuk satu bayi
PENGGUNAAN INKUBATOR
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
8. Periksa inkubator dengan menggunakan termometer ruang
dan ukur syhynya pada 8 jam pertama, kemudian setiap 3 jam
sekali.
9. Bila suhu inkubator < 36,5 atau >37,5 atur suhu inkubator
10. Bila inkubator tidak sesuai dengan suhu yang sudah diatur
maka inkubator tidak berfungsi dengan baik
11. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Unit terkait Ruangan bayi
PENGGUNAAN OKSIGEN
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Penggunaan oksigen adalah pemberian O2 pada pasien yang
mengalami kesulitan bernafas dengan menggunakan alat tabung
oksigen dan perlengkapannya.
Tujuan Sebagai pedoman petugas didalam memberikan oksigen kepada
pasien yang membutuhkan bantuan tambahan oksigen karena
penyakitnya, sehingga pernafasannya menjadi lancar.
Kebijakan Memenuhi oksigenasi pada pasien yang mengalami kesulitan
bernafas
Prosedur 1. Petugas mempersiapkan tabung oksigen dan
perlengkapannya sudah terpasang secara tepat dan siap
digunakan
2. Petugas memastikan tabung oksigen terisi O2 dengan cara
mengatur penutup tabung O2 kearah tanda open, jika terisi
O2 flowmeter akan bergerak kekanan.
3. Petugas memeriksa kelancaran O2
4. Petugas memasang nassal kanul kehidung pasien, memutar
flowmeter untuk menentukan aliran O2 sesuai kebutuhan
5. Bila penggunaan telah cukup, petugas mengembalikan
flowmeter keangka nol dan penutup tabung diputar kearah
berlawanan dengan pada saat membuka
6. Petugas melepaskan nassal kanul dari pasien merapikan dan
mengembalikan pada tempatnya.
Unit terkait Semua ruangan ranap inap
IGD
PEMELIHARAAN STETOSKOP
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Membersihkan komponen stetoskop dengan membuang semua debu,
benda asing atau kotoran
Tujuan Membunuh atau menghambat pertumbuhan microorganisme yang
berada distetoskop
Kebijakan Pemeliharaan stetoskop
Prosedur Persiapan alat
1. Cairan desinfektan
2. Handscone
3. Waslap
Penatalaksanaan
1. Cuci tangan
2. Bersihkan alatjika setelah digunakan dengan memakai lap
yang sudah disemprot dengan cairan desinfektan
3. Simpan alat pada tempat yang mudah dilihat dan dijangkau.
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Monitor seturasi oksigen merupakan tehnik monitoring non invasif
untuk mengukur seturasi oksigenarteri dan fungsi hemoglobin nilai
normal 90%- 99%
Tujuan Diagnostik
1. Menilai data dasar seturasi oksigen yang merupakan bagian
pengkajian oksigenasi
2. Deteksi dini terhadap perubahan seturasi yang sering berubah
terutama pada keadaan kritis
3. Mengevaluasi respon pasien terhadap aktifitas oksigenasi
pasien seperti suction, reposisi, merubah konsentasi O2
Kebijakan Memenuhi kebutuhan oksigenasi
Prosedur Cara kerja
Cuci tangan
Lokasi tempat sensor dibersihkan dari darah dan kotoran lain
Pilih sensor yang tepat sesuai lokasi tempat sensor
Sambungkan oksimeter dengan cara menekan tombol power
on/ off
Sambungkan sensor lempeng/ klip pada ibu jari tangan atau
ibu jari kaki
Unit terkait Semua rawat inap
IGD
RAWAT GABUNG IBU DAN BAYI SEHAT
Ditetapkan
Direktur
SRANDAR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Antiono
(SOP)
Pengertian Memberikan pelayanan kepada bayi baru lahir dimana bayi
ditempatkan beserta ibunya dalam satu ruangan
Tujuan Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi
Memenuhi hak ibu dan bayi untuk selalu berada disamping
ibu setiap hari
Menstimulasi supaya bayi mendapatkan kolostrum dan ASI
Memenuhi stimulasi mental dini untuk tumbuh kembang bayi
Kebijakan Memenuhi kebutuhan bayi baru lahir serta menjalin bonding
antara ibu dan bayi
Prosedur Persyaratan dalam rawat gabung terdiri:
1. Kondisi bayi
Semua bayi
Kecuali bayi beresikodan mempunyai kelainan yang
tidak memungkinkan untuk menyusu pada ibu
2. Kondisi ibu
Dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
3. Ruang rawat gabung
Bayi ditempatkan dalam bok tersendiri dengan tempat
tidur ibu
Bila tidak terdapat tempat tidur atau bok, bayi
diletakan ditempat tidur disamping ibu ( Bedding in)
Agar mengurangi bahaya bayi jatuh sebaiknya diberi
penghalang.
Unit terkait Ruang Nifas
Ruang Bayi