Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SYAHRIAL IDRIS
15631529
NO ABSEN : 2
PRODI S1 KEPERAWATAN / 5B
JANUARI 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia, bertolak dari
latar belakang manusia yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan banyak faktor
yang terjadi dan berhubungan dengan masalah kesehatan. Di dalam komunitas
masyarakat suatu daerah bila di klasifikasikan berdasarkan kelompok khusus, yang
sangat rentan terhadap kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak
usia sekolah. Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup
masyarakat yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas /
masyarakat yang didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah. Dalam
pemberian asuhan keperawatan kepada kelompok khusus (anak usia sekolah) tidak
terlepas dari proses keperawatan yang merupakan pendekatan dalam pembuatan
asuhan keperawatan dengan langkah – langkah yaitu : Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. Anak diartikan sebagai
seseorang yang usianya kurang dari delapan belas tahun dan sedang berada dalam
masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik, psikologis,
sosial dan spiritual. Sedangkan anak usia sekolah dapat diartikan sebagai anak yang
berada dalam rentang usia 6-12 tahun, dimana anak mulai memiliki lingkungan lain
selain keluarga (Supraptini, 2004). Anak usia sekolah biasa disebut anak usia
pertengahan. Periode usia tengah merupakan periode usia 6-12 tahun (Santrock,
2008). Periode usia sekolah dibagi menjadi tiga tahapan umur yaitu tahap awal 6-7
tahun, tahap pertengahan 7-9 tahun dan pra remaja 10-12 tahun (DeLaune &
Ladner, 2002; Potter & Perry, 2005).
Kemampuan kemandirian anak dalam periode ini di luar lingkungan rumah
terutama di sekolah akan terasa semakin besar. Beberapa masalah sudah mampu
diatasi dengan sendirinya dan anak sudah mampu menunjukkan penyesuaian diri
dengan lingkungan yang ada. Rasa tanggung jawab dan rasa percaya diri dalam
menghadapi tugas sudah mulai terwujud, sehingga ketika anak mengalami
kegagalan sering kali dijumpai reaksi seperti kemarahan dan kegelisahan (Hidayat,
2005)
Tidak seperti bayi dan anak usia pra-sekolah, anak-anak dalam usia sekolah
dinilai sudah mampu untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai sosial. Anak usia
sekolah menurut Erikson dalam Wong (2009) berada dalam fase industri. Anak
mulai mengarahkan energi untuk meningkatkan pengetahuan dari kemampuan yang
ada (Santrock, 2008). Anak belajar berkompetisi dan bekerja sama dari aturan yang
diberikan. Anak mulai ingin bekerja untuk menghasilkan sesuatu dengan
mengembangkan kreativitas, keterampilan, dan keterlibatan dalam pekerjaan yang
berguna secara sosial (Santrock, 2008; Wong, 2009).
Melihat berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok anak usia
sekolah maka diperlukan adanya peran tenga kesehatan dalam membantu
menangani masalah tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
B. Tujuan
Tujuan umum
Tujuan khusus
Agar kelompok khususanak usia sekolah dapat meningkatkan
kemampuan mereka dalam hal:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami komunitas anak usia
sekolah
2. Melakukan analisis dan sintesa data komunitas anak usia sekolah
3. Merumuskan diagnose keperawatan komunitas anak usia sekolah
4. Membuat perencanaan tindakan terkait diagnose keperawatan
5. Melakukan intervensi sesuai prioritas terhadap komunitas anak usia
sekolah
6. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap anak usia sekolah di
institusi pendidikan
C. Manfaat
1. Membantu anak usia sekolah dalam mencegah terjadinya perilaku berisiko.
2. Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan resiko yang mungkin
terjadi
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait
anak usia sekolah
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak usia sekolah
dalam memberikaan intervensi.
5. Sebgai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam memberikan
penanganan masalah kesehatan pada anak usia sekolah dalam hal promotif dan
preventif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
1. Definisi komunitas anak usia sekolah
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu
dengan sistem social tertentu.Komunitas meliputi individu, keluarga,
kelompok/agregat dan masyarakat. Berdasarkan umur kronologis dan
berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi tentang anak usia sekolah
yaitu:
a. Menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu
golongan anak yang berusia antara 7-12 tahun, sedangkan di
Indonesia lazimnya anak yang berusia 7-12 tahun.
b. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12
tahun.
2. Konsep Anak Usia Sekolah
Anak diartikan sebagai seseorang yang usianya kurang dari delapan
belas tahun dan sedang berada dalam masa tumbuh kembang dengan
kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual.
Sedangkan anak usia sekolah dapat diartikan sebagai anak yang berada
dalam rentang usia 6-12 tahun, dimana anak mulai memiliki lingkungan lain
selain keluarga (Supraptini, 2004). Anak usia sekolah biasa disebut anak
usia pertengahan. Periode usia tengah merupakan periode usia 6-12 tahun
(Santrock, 2008). Periode usia sekolah dibagi menjadi tiga tahapan umur
yaitu tahap awal 6-7 tahun, tahap pertengahan 7-9 tahun dan pra remaja 10-
12 tahun (DeLaune & Ladner, 2002; Potter & Perry, 2005).
Kemampuan kemandirian anak dalam periode ini di luar lingkungan
rumah terutama di sekolah akan terasa semakin besar. Beberapa masalah
sudah mampu diatasi dengan sendirinya dan anak sudah mampu
menunjukkan penyesuaian diri dengan lingkungan yang ada. Rasa tanggung
jawab dan rasa percaya diri dalam menghadapi tugas sudah mulai terwujud,
sehingga ketika anak mengalami kegagalan sering kali dijumpai reaksi
seperti kemarahan dan kegelisahan (Hidayat, 2005).
Tidak seperti bayi dan anak usia pra-sekolah, anak-anak dalam usia
sekolah dinilai sudah mampu untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai
sosial. Anak usia sekolah menurut Erikson dalam Wong (2009) berada
dalam fase industri. Anak mulai mengarahkan energi untuk meningkatkan
pengetahuan dari kemampuan yang ada (Santrock, 2008). Anak belajar
berkompetisi dan bekerja sama dari aturan yang diberikan. Anak mulai
ingin bekerja untuk menghasilkan sesuatu dengan mengembangkan
kreativitas, keterampilan, dan keterlibatan dalam pekerjaan yang berguna
secara sosial (Santrock, 2008; Wong, 2009). Dalam fase ini, perkembangan
anak membutuhkan peningkatan pemisahan dari orang tua dan kemampuan
menemukan penerimaan dalam kelompok yang sebaya serta berperan dalam
merundingkan masalah dan tantangan yang berasla dari dunia luar
(Nursalam, 2005)
DATA MASALAH
1. Lingkungan Fisik:
- Adanya kebiasaan pada Defisit kebersihan diri pada
lingkungan anak usia sekolah kelompok anak usia sekolah
yang kurang baik bagi
perkembangan anak yaitu
orang tua dan lingkungan
anak yang membiasakan anak
tidak menggosok gigi sebelum
tidur sehingga kebiasaan ini
diikuti anak usia sekolah.
3. Komunikasi
Resiko penyalahgunaan media cetak
a. Komunikasi formal
dan elektronik pada anak untuk
memperoleh informasi yang tidak
sesuai dengan perkembangannya.
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi
F. Evaluasi
Evaluasi hasil dapat diketahui melalui peningkatan pengetahuan
kelompok anak usia sekolah tentang cara menggosok gigi dengan baik
dan benar, yang dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam
mempraktikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu
dengan sistem social tertentu.Komunitas meliputi individu, keluarga,
kelompok/agregat dan masyarakat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada kelompok anak usia
sekolah menggunakan pendekatan Community as partner model. Klien
(anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah,
demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 (delapan) subsistem
yang saling mempengaruhi meliputi lingkungan fisik, pelayanan kesehatan
dan sosial, ekonomi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
komunikasi, pendidikan dan rekreasi.
SARAN
Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan pada komunitas anak usia
sekolah.
Dibutuhkan peran serta orang tua,guru, dan anggota masyarakat
untuk mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada
komunitas anak usia sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pembina UKS Pusat. 1996. Pedoman Pengembangan Pembinaan UKS. Jakarta:
Depkes RI.
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi dalam Pratik. EGC. Jakarta.
Ananto, P. 2006. Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah.
Bandung: Yrama Widya.