Vous êtes sur la page 1sur 7

ALUR PROSES GARMEN

Posted on 12 Maret 2016 by ysetianingsih


Garment manufacture adalah sistem manufaktur atau sistem produksi massal terhadap
produk garmen atau pakaian. Sedangkan teknologi garmen adalah ilmu yang
mempelajari tentang teknologi atau teknik-teknik dalam proses pembuatan pakaian.
Bangsa Indonesia telah mulai menerapkan garment manufacturing system sejak
pertengahan tahun 70-an terutama untuk produk pakaian olah raga (sport wear) dan
pakaian dalam (under wear).
A. PERBEDAAN GARMEN DENGAN TAILOR

B. Beberapa tugas di garmen

a. Merchandise : menghitung seluruh biaya saat perencanaan produksi dengan tujuan


agar biaya produksi rendah sehingga perusahaan untung.

b. Marketing : pemasaran hasil produksi


c. Bentuk organisasi Tergantung:
• Jumlah mesin  setiap unit mesin mampu memproduksi rata – rata 15 potong
kemeja/shift kerja.
• Kapasitas produksi
• jenis produksi
d. Bagian perancangan/Designer
• Menggambar
• Melihat trend mode
• Mewujudkan rancangan menjadi pakaian
e. Advertising  untuk memperkenalkan dan mempengaruhi calon pembeli terhadap
hasil produksi dengan cara fashion show dan promosi dalam bentuk lain.
Semua proses di atas dapat dijelaskan secara detail sebagai berikut :

1. Pattern Making process adalah membuat rencana / rancangan bentuk pakaian

2. Making sample adalah proses pembuatan pola sesuai dengan style/desain dan
ukuran/work sheet dalam pembuatan top sample minimal 4 pieces per size, dan hasil
sample tersebut di cek oleh merchandiser dan buyer. Sample yang telah
disetujui/approved langsung diproduksi secara masal, tetapi kalau tidak disetujui harus
membuat sample lagi sampai di setujui/approved.

3. Cutting adalah proses pemotongan kain, yang meliputi:


a. Marker : Proses meng copy pola sesuai dengan kebutuhannya
b. Spreading : proses penggelaran kain lembar demi lembar menjadi
tumpukan kain, sesuai dengan kebutuhan.
c. Bundling : proses pemberian tanda pada komponen–komponen pola marker yang
siap akan di potong
Contoh bundling :
1) Style = Seragam
2) Size/ukuran = L
3) Tahap = I
4) Bendel = 2
5) No seri = 345 – 479
6) Jumlah = 135
7) Komponen = Kantong
8) Warna = blue (Biru)
d. Numbering : proses pemberian nomor pada bagian komponen–komponen pola
sesuai dengan urutannya saat penggelaran kain lembar demi lembar menjadi tumpukan
banyak, misal 125 lembar setiap tumpukan. Berarti pola kemeja body depan kiri
sebanyak 125 lembar, maka harus di beri nomor dari lembar 1 s.d. 125. Ini dilakukan
pada setiap komponen.
Contoh komponen hasil potong kemeja lengan pendek terdiri dari :
1) Body depan kanan dan kiri
2) Body belakang
3) Lengan kiri dan kanan
4) Kantong
5) Daun kerah dan kaki kerah
4. Sewing adalah proses menjahit atau mengabungkan komponen pakaian yang telah
dipotong menjadi pakaian jadi yang meliputi:

a. Cek komponen : proses mengecek komponen pola yang diterima dari cutting, berapa
jumlah komponen sebuah pakaian
b. Cek Bendel : proses mengecek komponen pakaian, komponen demi komponen.
c. Layout mesin : menata dan mengurutkan mesin sesuai dengan urutan proses
penjahitan pakaian.
d. Trimming : proses pemotongan benang dari sisa–sisa jahitan
e. QC sewing : proses pengecekan/pengendalian mutu pakaian yang sedang proses dan
sudah selesai diproses dan siap di transfer ke proses finishing
5. Finishing adalah proses penyempurnaan pakaian jadi, meliputi:

a. Ironing : proses untuk merapikan pakaian dengan penyeterikaan, dan selanjutnya di


hand tack.
b. QC finishing : proses pengecekan pakaian sebelum ditransfer ke packing
c. Packing : proses mengemas pakaian dalam plastik atau dengan hanger, juga
pemberian aksesoris, pita, bunga, solasi dll, kemudian dikelompokan sesuai dengan
ukurannya dan siap untuk dipasarkan.
Contoh untuk membuat kemeja membutuhkan mesin
a. Lock Stitch/Single Needle (SN)
b. Over Lock Stitch
c. Button Sewing Machine
d. Button Hole Sewing Machine
e. Chain Stitch
f. Double Needle (untuk pembuatan jeans)
E. Raw Material/Bahan baku
Bahan baku/raw material yang berada di dalam gudang sebelum masuk proses
produksi, diperiksa kualitasnya untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Bentuk gulungan kain
2. Shading/matching warna (kesamaan dan kerataan warna kain)
3. Lebar kain
4. Panjang kain
5. Corak/ Motif kain
6. Benang jahit / sewing thread (warna, nomor atau kehalusan)
7. Kancing (button)
8. Resluiting/zipper
9. Gulungan kain, semakin panjang gulungan kain semakin tinggi efisiensi
bentuk gulungan kain
Nomor 1 – 13 bisa saja terdapat dalam satu pabrik, yang penting diperhatikan adalah :
jenis mesin, bahan/fabric, untuk proses masing-masing akan berbeda.
F. BEBERAPA JENIS PRODUK DARI INDUSTRI GARMEN (Clothing Industries) :
1. Water proof outwear (pakaian anti air) : jas hujan/mantel
2. Men’s tailor outwear (pakaian luar pria) : jaket
3. Women’s tailor(pakaian wanita) : jas/blazer
4. Casual clothing and sportswear (pakaian santai & olahraga) : T- shirt, Polo shirt,
pants, shorts dll
5. Shirt : kemeja
6. Blouse : blous
7. Dresses : pakaian wanita
8. Underwear : pakaian dalam
9. Foundation Garment (terdapat dalam jas/blazer) : Kemeja, blouse, skirt
10. Lingerie (Pakaian tidur wanita) & Pajamas (pakaian tidur pria)
11. Children wear (pakaian anak-anak)
12. Work Clothes & Uniform (pakaian kerja dan seragam)
13. Knit wear (clothing yang berasal dari knitted fabric/rajutan), baik untuk
dewasa/adults maupun anak-anak/children.
G. PEMBUATAN KERTAS MARKA
kertas marka/“marker paper“ adalah kertas yang sangat panjang dan lebarnya sama
dengan lebar kain, untuk menjiplak pola dan disusun ke arah lusi (panjang kain) dan ke
arah pakan (lebar kain).
Keterangan :

Spreading = proses menggelar kain lembar demi lembar menjadi tumpukan kain
Cutting = proses pemotongan kain mengikuti garis-garis pola pada kertas
marka
Sewing = proses menjahit komponen dan merakitnya hingga menjadi pakaian lengkap
finishing = proses penyempurnaan; trimming, ironing, folding, tickets, label, dll.
Packaging = proses pembungkusan dengan plastik dan masukkan ke carton box
Shipping = pengapalan/pengiriman barang kepada konsumen.
Bagikan ini:

Vous aimerez peut-être aussi