Vous êtes sur la page 1sur 1

ABSTRAK

Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Klien Stomatitis Aftosa Rekuren


(SAR) dengan Fokus Studi Kerusakan Membran Mukosa Oral Melalui
Pemeliharaan Kesehatan Mulut di Wilayah Puskesmas Kedungbanteng
Bambang Aji Yuwono1), Ulfah Agus Sukrilah, S.Kep.2), Taat Sumedi, S.Kep.,
Ns., MH.2)
1) Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
2) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
Email: bambangaji44@gmail.com

Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan suatu lesi yang sering terjadi
pada mukosa mulut. Lesi SAR biasanya berupa ulser dengan dasar putih
kekuningan, bulat, nyeri dengan tepi ulser dikelilingi kelim merah. Di Indonesia
orang awam lebih mengenalnya dengan istilah sariawan. Prevalensi SAR berkisar
25% di seluruh dunia. Di Indonesia belum diketahui secara pasti berapa prevalensi
SAR. Prevalensi SAR berkisar 25% di seluruh dunia. Di Indonesia belum
diketahui secara pasti berapa prevalensi SAR. SAR yang terjadi secara berulang
tentunya sangat mengganggu seorang individu, rasa nyeri dan ketidaknyamanan
dirasakan ketika individu menderita SAR. Beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemeliharaan kesehatan mulut dapat menangani dan mencegah terjadinya
kembali SAR menjadi alasan bagi penulis untuk mengangkat masalah ini dalam
laporan kasus. Pada laporan kasus ini penulis bertujuan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan keluarga yang mengalami SAR dengan fokus studi kerusakan
membran mukosa oral melalui pemeliharaan kesehatan mulut melalui pendekatan
proses keperawatan secara komprehensif. Dalam penyusunan laporan kasus ini
penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran secara realita dan obyektif terhadap suatu kondisi
tertentu yang sedang terjadi dalam kelompok masyarakat. Melalui pelaksanaan
asuhan keperawatan yang sudah penulis lakukan, penulis mendapatkan hasil
bahwa setelah dilakukan pemeliharaan kesehatan mulut untuk mengatasi
kerusakan membran mukosa oral klien sembuh dari SAR yang diderita, yaitu pada
klien 1 sembuh setelah dilakukan 6 kali kunjungan dan pada klien 2 sembuh
setelah dilakukan 5 kali kunjungan, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti genetik, usia, kondisi psikologi, pola makan, perubahan hormonal, obat-
obatan, perilaku perawatan kesehatan mulut, serta tingkat nutrisi. Penyakit SAR
pada keluarga adalah penyakit yang sering terjadi pada seluruh anggota keluarga,
sehingga diperlukan tindakan pencegahan yaitu dengan cara pemeliharaan
kesehatan mulut yang baik dan benar pada seluruh anggota keluarga.
Kata kunci : Stomatitis Aftosa Rekuren, Kerusakan Membran Mukosa Oral,
Pemeliharaan Kesehatan Mulut.

viii

Vous aimerez peut-être aussi