Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. DATA UMUM
A. Identitas Klien
1. Nama : “Nn. St”
2. Umur : 20 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. Dg. RamangLorong 3
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Makassar / Indonesia
7. Pendidikan : SMA
8. Status perkawinan : Belum kawin
9. Tanggal masuk : 15Mei 2018
10. Tanggal pengkajian : 16Mei 2018
11. Diagnosa medik : Diare
12. No. medikal record : 29 19 60
X X X X
G1
G 11 ? ? 73 65 ? ? ?
G111 30 25 20
Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal serumah
: Perempuan X : Meninggal
: Klien ? : Tidak diketahui
G1 : Kakek dan nenek daripihak ayah danibusudahmeninggalkarenafaktorusia
G 11 : Ayah dan ibu klien tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan
klien dan berbadan sehat.
G111 : Klien adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Kedua saudara kandung klien
tidak pernah menderita penyakit yang sama dengan klien.
V. Riwayat – Psiko-Sosial- Spritual
1. Pola Koping
Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan pasien terhadap keadaan penyakitnya
Klien berharap agar cepat sembuh dan dapat kembali beraktivitas seperti biasanya
3. Faktor Stressor
Klien merasa cemas dengan nyeri perut yang dialaminya
4. Konsep diri
Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap perawatan dan
pengobatannya
5. Pengetahuan klien terhadap penyakitnya
Klien tidak mengetaui penyakit yang sementara dialaminya
6. Adaptasi
Klien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya
7. Hubungan klien dengan Anggota keluarga
Klien mengatakan mempunyai hubugan yang sangat baik dengan anggota keluarganya
8. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara
Klien merespon dengan baik orang yang sedang berada disekitarnya
9. Hubungan dengan masyarakat
Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat di
lingkungannya
10.Aktivitas sosial
Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
11.Bahasa sering digunakan
Klien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa indonesia
12.Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih dan nyaman
13.Kegiatan keagamaan/pola ibadah
Klien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu
14.Keyakinan tentang kesehatan
Klien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah Swt dan semua ada
obatnya
VI.Kebutuhan dasar / pola kebiasaan sehari-hari
A. Nutrisi
No. Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Saat Sakit
1 Makan
Frekuensi 3x/hari 3x/hari
Pola makan Baik dihabiskan Sedikit tapi sering
Makanan kesukaan Tahu,tempe, ikan, sayur Tidak ada
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Nafsu makan Meningkat Menurun
2. Minum
Frekuensi 8-10 gelas/hari 4-5 gelas/hari
Volume 2.000-2.500 ml/hari 1.000-1,250 ml/gari
Minuman kesukaan Susu Air hangat
B. Eliminasi
No Jenis kegiatan Sebelum sakit Saat sakit
1. BAB
Frekuensi 2x/hari >5x/hari
Warna Kuning Kuning, disertai lendir dan
darah
Konsistensi Padat Encer
Penggunaan Alat Tidak ada Tidak ada
Bau Khas Khas
2. BAK
Frekuensi 3x/hari 4-5x/hari
Warna Jernih Pekat
Konsistensi Cair Cair
Penggunaan Alat Tidak ada Tidak ada
Bau Khas Amoniak
C. Istirahat dan Tidur
No Jenis kegiatan Sebelum sakit Saat sakit
1. AKTIVITAS TIDUR
Kebiasaan tidur Malam 21.00-05.00 WITA Susah tidur
Kesulitan tidur Tidak pernah Saat perut nyeri
Kebiasaan tidur Siang 13.00-15.00 WITA Tidak pernah
Cara mengatasi Baring Tirah baring
D. Personal Hygiene
No Jenis kegiatan Sebelum sakit Saat sakit
1. KEBERSIHAN
TUBUH
Kebiasaan mandi 2x/hari Tidak Pernah
Mencuci rambut 3x/seminggu Tidak Pernah
Kerapian Sangat rapi Kurang rapi
Penampilan Bersih Bersih
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. KeadaanUmum
a. Kehilangan BB
BB sebelum masuk rs dan saat di rs tidak terjadi perubahan
b. Kelemahan
Klien tampak lemah
c. TTV
td:80/60mmhg
n: 80x/i
s:36,5°C
p:22x/i
d. Tingkat Kesadaran
compos mentis/ sadar penuh dengan nilai 15 E4 V6 M5
2. Head To Toe
a. Kulit/Integumen
Inspeksi:
Kulit klien berwarna kuning langsat, tidak terdapat adanya lesi,tidak terdapat
adanya edema
Palpasi:
Kulit klien teraba hangat
b. Kepala dan rambut
Inspeksi:
Kepala klien berbentuk bulat, tidak tampak adanya benjolan, tidak ada lesi di
kepala, rambut tampak lurus berwarna hitam
Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan di kepala, tdk ada fraktur
c. Kuku
Inspeksi: kuku klien tampak bersih
Palpasi: capilaryrevil time baik. Dan spontan
d. Mata
Inspeksi:
Mata klien tampak simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada dropping
dan ptosis
Konjungtiva tampak pucat
Sklera mata tampak putih
Pupil bereaksi dengan normal ketikaterkena cahaya
Gerakan bola mata normal
Visus normal dapat melihat dengan jelas pada jarak 5 meter
Palpasi:
Tidak ada peningkatan tekanan pada bola mata
e. Hidung
inspeksi:
Hidung klien tampak normal, septum normal, tidak ada sekret, potensi hidung
normal
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan baik pada sinus frontalis, maxsilaris dan sinus
etmodialis
f. Telinga
Inspeksi:
Telinga klien tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, daun telinga
tampak bersih, tidak ada cairan, tidak ada serumen pada telinga, klien dapat
mendengar dengan baik.
Palpasi:
Tidak ada luka daerah telinga, tidak terdapat adanya nyeri tekan
g. Mulut
Inspeksi:
Bibir klien tampak pucat dan kering, tidak ada luka, gigi tidak ada karies gigi,
dan mulut tampak bersih.
h. Leher
Inspeksi:
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena
jugularis
Palpsi:
Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid
i. Dada
Inspeksi:
Bentuk dada: normal chest
Ekspansi dada:simetris kiri dan kanan saat inspirasi dan ekspirasi
Frekuensi napas normal 20x/menit
Ritme napas apnea/ normal
Palpasi:
Tidak ada nyeri tekan,paru mengembang simetris saat inspirasi
Perkusi: sonor
Auskultasi:vaskular
j. Abdomen
Inspeksi:
Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya pembengkakan pada
abdomen
Auskultasi
Bising usus selama satu menit adalah 20 kali pada kuadran kanan bawah
Perkusi:
Suara abdomen saat di perkusi terdengar bunyi…
Palpasi:
Tidak teraba adanya pembengkakan pada abdomen, elastisitas kulit normal,
k. Genetalia
Tidak di kaji
l. Ekstremita satas dan bawah
Nilai kekuatan otot
4/5 4/5
4/5 4/5
(Kelemahan Fisik)
Ekstermitas Atas :
- Terpasang Inv. RL 20 TPM
- Terpasang Invus pada tagan Kanan
Ekstermitas Bawah :
- Tidak ada nyeri tekan dan tidak menggunakan alat bantu
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
4. PENGOBATAN
a. L-Bio 3x1
b. Ranitidine
c. Santagesik
d. Ketorolac
e. Anvomer 3x1
f. Lodia 3x1
g. Scopamin
h. Ceamoxiclav 3x1
KLASIFIKASI DATA
Pasien mengeluh BAB encer >5x Pasien tampak meringis skala nyeri 7
sehari (sedang)
Pasien mengeluh BAB disertai lendir Pasien tampak memegangi perutnya
dan darah yang sakit
Pasien mengeluh sakit perut Pasien tampak pucat
Pasien mengeluh lemas Pasien tampak lemah
Pasien mengeluh sakit perut seperti Skor Dehidrasi
tertusuk-tusuk Keadaan umum : lesu (2)
Pasien mengeluh sakit perut hilang Mata : Biasa (1)
timbul Mulut : agak kering (2)
Pasien mengeluh kurang nafsu Pernapasan : 20 x/menit (1)
makan Turgor : <2 detik (1)
Pasien mengeluh susah tidur Nadi : 80x/menit (1)
Keluarga pasien mengatakan air Skor dehidrasi : 8
minum dihabiskan kurang lebih (dehidrasi ringan/sedang)
hanya 4-5 gelas sehari. WBC 18,60 (normal : 4,00-10,00)
Pasien mengatakan makan dan Bising usus terdengar 14x/menit
bangun dibantu keluarga Pasien tampak bedrest
Pasien mengatakan Kebutuhan toilet Porsi makan tampak hanya dihabiskan
dibantu keluarga ½ dari porsi makan
Air minum tampak tidak habis dari 1
botol besar (1500 ml)
ADLs tampak dibantu keluarga
Vital Sign :
TD:80/60mmhg
N: 80x/i
S :36,5°c
P:22x/i
ANALISA DATA
Peningkatan terbukanya
kanal CL
Mengaktifkan pompa Na ke
dalam kripta
Persepsi nyeri
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
3. DS : Frekuensi BAB meningkat INTOLERANSI
AKTIVITAS
1. Pasien mengeluh lemas
Menurunnya kesempatan
2. Pasien mengatakan makan
usus menyerap makanan
dan bangun dibantu
keluarga Nutrisi tidak terserap dengan
baik
3. Pasien mengatakan
kebutuhan toilet dibantu Malnutrisi, penekanan
keluarga intraabdomen nyeri
5. Pasien mengeluh kurang
Metabolisme menurun,
nafsu makan
Kondisi tubuh yang lemah/
DO : kelemahan fisik
1. Pasien tampak lemah
2. ADL tampak dibantu
keluarga
3. Pasien tampak bedrest
4. Nilai kekuatan otot
4/5 4/5
4/5 4/5
(Kelemahan Fisik)
5. Porsi makan tampak
hanya dihabiskan ½ porsi
NO DAT FOKUS ETIOLOGI MASALAH
4. DS : Faktor infeksi RESIKO
KEKURANGAN
1. Pasien mengeluh BAB
Mengiritasi otot dan lapisan VOLUME
encer >5x sehari CAIRAN
mukosa intestinum
2. Pasien mengeluh BAB
disertai lender dan darah Hipersekresi air, elektrolit
dan lendir
3. Pasien mengeluh kurang
nafsu makan Meningkatkan isi rongga
4. Keluarga pasien usus dan agen infeksius
mengatakan air minum
Peningkatan percepatan
dihabiskan kurang lebih kontak makanan dan air
hanya 4-5 gelas sehari. dengan mukosa usus
1. Diare
2. Nyeri akut
3. Intoleransi aktivitas
4. Resiko kekurangan volume cairan
1. Mengukur skor
dehidrasi S : klien mengeluh BAB encer,
IV
H/ dan susah makan dan minum
Keadaan umum : lesu/2 O : klien nampak lemas, pucat
Mata : biasa/1 dan bibir pecah - pecah
Mulut : agak kering/2 A : masalah kekurangan volume
Pernapasan : 20 x/m /1 cairan belum teratasi
Turgor : < 2 detik /1 P : lanjutkan intervensi
Nadi : 80 x/m / 1 1. Ukur skor dehidrasi
2. Anjurkan pemberian
(Skor 8 : dehidrasi
cairan oral
sedang) 3. Dorong keluarga untuk
2. Menganjurkan memberi makan
4. Kolaborasi pemberian
pemberian cairan oral
cairan IV
H/ telah dianjurkan
banyak minum air putih
kurang lebih 7-8
gelas/hari
3. Mendorong keluarga
untuk memberi makan
H/ telah dianjurkan
makan sedikit tapi
sering
4. Mengkolaborasi
pemberian cairan IV
H/ terpasang infus RL
20 tpm
1. Mengukur skor
IV
dehidrasi
S : klien mengeluh BAB encer,
H/
kurang nafsu makan.
Keadaan umum : lesu/2
O : klien nampak lemas, pucat
Mata : biasa/1
dan bibir pecah - pecah
Mulut : agak kering/2
A : masalah kekurangan volume
Pernapasan : 20 x/m /1
cairan belum teratasi
Turgor : < 2 detik /1
P : lanjutkan intervensi
Nadi : 80 x/m / 1 1. Ukur skor dehidrasi
(Skor 8 : dehidrasi 2. Anjurkan pemberian
cairan oral
sedang)
3. Dorong keluarga
2. Menganjurkan untuk memberikan
pemberian cairan oral makan
4. Kolaborasi pemberian
H/ telah dianjurkan
cairan IV
banyak minum air putih
kurang lebih 7-8
gelas/hari
3. Mendorong keluarga
untuk memberi makan
H/ telah dianjurkan
makan sedikit tapi
sering
4. Mengkolaborasi
pemberian cairan IV
H/ terpasang infus RL
20 tpm
II 1. Melakukan pengkajian
S : klien mengeluh sakit pada
nyeri secara
perutnya
komprehenshif
Skala nyeri 5
termasuk lokasi,
O : klien Nampak meringis dan
karakteristik, durasi,
selalu memegang perutnya
frekuensi, kualitas dan
A : nyeri akut belum teratasi
faktor presipitasi
P : lanjutkan intervensi
H/
1. Melakukan pengkajian
P : saat sebelum dan
nyeri secara
sesudah BAB
komprehenshif
Q : tertusuk-tusuk
termasuk lokasi,
R : perut
karakteristik, durasi,
S : skala 7
frekuensi, kualitas dan
T : hilang timbul
faktor presipitasi
2. Mengontrol lingkungan
2. Mengontrol lingkungan
yang dapat
yang dapat
mempengaruhi nyeri
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
pencahayaan dan
kebisingan
kebisingan
H/ telah dibatasi
3. Mengajarkan teknik non
pengunjung, dilarang
farmakologi
ribut, dan dinyalakan
4. Meningkatkan istirahat
kipas angin 5. Berkolaborasi dalam
3. Mengajarka teknik non pemberian analgetik
farmakologi untuk mengurangi nyeri
H/ telah diajarkan
teknik relaksasi nafas
dalam sesuai SOP
4. Meningkatkan istirahat
H/ telah dianjurkan
untuk perbanyak
istirahat
5. Kolaborasi pemberian
analgetik untuk
mengurangi nyeri
H/ Inj.santagesik /8 jam
1. Mengukur skor
IV S : klien mengeluh BAB encer,
dehidrasi
kurang nafsu makan
H/
O : klien nampak lemas, pucat
Keadaan umum : lesu/2
dan bibir pecah - pecah
Mata : biasa/1
A : masalah kekurangan volume
Mulut : agak kering/2
cairan belum teratasi
Pernapasan : 20 x/m /1
P : lanjutkan intervensi
Turgor : < 2 detik /1 1. Ukur skor dehidrasi
Nadi : 80 x/m / 1 2. Anjurkan pemberian
cairan oral
(Skor 8 : dehidrasi
3. Dorong keluarga
sedang) untuk memberikan
2. Menganjurkan makan
4. Kolaborasi pemberian
pemberian cairan oral
cairan IV
H/ telah dianjurkan
banyak minum air putih
kurang lebih 7-8
gelas/hari
3. Mendorong keluarga
untuk memberi makan
H/ telah dianjurkan
makan sedikit tapi
sering
4. Mengkolaborasi
pemberian cairan IV
H/ terpasang infus RL
20 tpm
22.00 I 1. Memonitor turgor kulit, S : klien mengeluh BAB encer
mukosa oral sebagai > 2x sehari disertai lendir.
indicator dehidrasi O : klien nampak pucat, mukosa
H/ Turgor baik,mukosa agak kering
agak kering. A : diare belum teratasi
2. Mengidentifikasi faktor P : lanjutkan intervensi
penyebab dari diare 1. Monitor turgor kulit,
H/ makanan terlalu mukosa oral sebagai
pedas indicator dehidrasi
3. Menginstruksikan 2.Mengidentifikasi factor
pasien untuk penyebab dari diare
mengonsumsi makanan 3.Menginstruksikan pasien
rendah serat, tinggi untuk mengonsumsi
protein dan tinggi makanan rendah serat,
kalori serta menjauhi tinggi protein dan tinggi
makanan yang terlalu kalori serta menjauhi
pedas dan asam. makanan yang terlalu
H/ klien mengerti dan pedas dan asam
telah mengonsumsi 4.Mengajarkan pada
pisang, apel, wortel, keluarga penggunaan obat
kentang, tahu, telur, anti diare
ayam, dan ikan. 5.Mengkonsultasi dengan
4. Mengajarkan pada ahli gizi untuk diet yang
keluarga penggunaan tepat
obat anti diare
H/ telah diajarkan cara
pembuatan oralit /
larutan gula garm
5. Mengkonsultasi dengan
ahli gizi untuk diet
yang tepat
H/ telah dilakukan,
klien diberi bubur,
makanan rendah serat,
dan tinggi protein.
1. Mengukur skor
S : klien mengeluh BAB encer,
dehdrasi
IV kurang nafsu makan
H/
O : klien nampak lemas, pucat
Keadaan umum : lesu/2
dan bibir pecah - pecah
Mata : biasa/1
A : masalah kekurangan volume
Mulut : agak kering/2
cairan belum teratasi
Pernapasan : 20 x/m /1
P : lanjutkan intervensi
Turgor : < 2 detik /1 1. Ukur skor dehidrasi
Nadi : 80 x/m / 1 2. Anjurkan pemberian
(Skor 8 : dehidrasi cairan oral
3. Dorong keluarga untuk
sedang) memberikan makan
2. Menganjurkan 4. Kolaborasi pemberian
pemberian cairan oral cairan IV
H/ telah dianjurkan
banyak minum air putih
kurang lebih 7-8
gelas/hari
3. Mendorong keluarga
untuk memberi makan
H/ telah dianjurkan
makan sedikit tapi
sering
4. Mengkolaborasi
pemberian cairan IV
H/ terpasang infus RL
20 tpm