Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Dosen Pembimbing :
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Laporan Kasus
Abstrak
Lidah adalah salah satu organ muskular yang dilapisi oleh lapisan epitel
skuamosa. Fungsi utama dari lidah adalah membantu pengunyahan, merasakan
dan berbicara. Bagian dorsum lidah memiliki banyak tonjolan mukosa yang
berbentuk papila, yaitu papila filiformis, fungiformis, sirkumvalata dan foliata.
Papila filiformis berukuran paing keci tetapi memiliki jumlah yang paling banyak.
Papia filiformis memiliki fungsi abrasif saat pengunyahan dan jumalahnya
bertambah seiring bertambahnya usia (Danser dan Weijden, 2003). Papila
fungiformis berjumlah lebih sedikit dan berukuran lebih besar dibandingkan
dengan filiformis. Papila sirkumvalata merupakan papila yang berukuran paling
besar. Papila ini dikelilingi oleh cekungan dan juga memiliki ujung pengecap.
Pada lidah, terdapat 8-12 papilla sirkumvalata (Langlais dan Miller,2002).
Gambaran klinis lidah normal adalah berwarna pink dengan lapisan putih
tipis. Lidah memiliki tingkat oksigen yang rendah sehingga dapat menjadi tempat
berkembangnya bakteri anaerob. Proses pelepasan epitel dari permukaan lidah
terjadi terus menerus, tetapi permukaan dorsum lidah tidak akan lepas dari
keadaan bakteri ( Paritusia dan Budiardjo, 2009).
a. Genetik
Telah diyakini bahwa faktor genetik merupakan faktor etiologi primer sedangkan
faktor lain merupakan faktor etiologi sekuder. Separuh dari kasus geographic
tongue dapat dikaitkan dengan faktor keturunan atau herediter yang mempunyai
latar belakang geographic tongue, yang akan diturunkan pada generasi -generasi
berikutnya dengan faktor pencetus adanya kondisi sistemik tertentu (Syafitri,
2002)
b. Defisiensi Nutrisi
Faktor defisiensi nutrisi juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab dari
geographic tongue. Beberapa kondisi seperti defisiensi zat besi, asam folat dan
vitamin B12 dapat mengakibatkan depapilasi lingua dan kondisi ulseratif
(Syafitri,2002)
c. Psikologi
d. Atopi
Fissured tongue adalah salah satu variasi normal lidah yang membentuk
celah pada lidah. Penyebab banyaknya fissured tongue termasuk juga adanya
faktor hiposalivasi, diabetes melitus, kandidiasis dan kekurangan vitamin B, yang
dapat berkontribusi dalam perkembangan fissured tongue. Fissured tongue
umumnya terjadi pada penderita sindrom down, acromegaly, psoriasis, sindrom
sjögren dan sindrom Melkersson - Rosenthal yang ditandai oleh fissuring parah,
edema orofacial dan kelumpuhan saraf wajah. Sebagian besar penderita fissured
tongue tidak mengalami gejala, namun gejala seperti nyeri saat makan asam dan
minum dapat terjadi jika celah fissured dalam. Celah tersebut dapat berperan
sebagai tempat penumpukan partikel makanan dan bakteri yang dapat
menyebabkan peradangan di lidah (Asih dkk., 2014)
Gambar 3 Fissured Tongue
Penatalaksanaan
KE RSGM UNEJ
PENATALAKSAAN KASUS
Gambar B Gambar A
PENATALAKSANAAN PADA SAAT KONTROL
Danser M, Gomez dan Weidjen Gdv.2003. Tongue coating and tongue brushing ;
a literature review. J Dent Hygiene
Langlais RP dan Miller CC. 2002. Atlas Oral Desease. Lippincott Willian &
Wilkins
Pindborg, J.J. 1994. Atlas Penyakit Mukosa Mulut. Ed 4th. Alih Bahasa : Kartika
Wangsaraharja. Jakarta: Binarupa Aksara
Tarigan, Citra. 2003. Perbedaan Depresi Pada Pasien Dispepsia Fungsional Dan
Dispepsia Organik. http://www.cerminduniakedokteran.com