Vous êtes sur la page 1sur 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas beberapa hal yaitu “ Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan cairan dan elektrolit pada Ny R di Ruang Dahlia RSUD
Kebumen. “ yang dilakukan dengan metode secara ilmiah dengan proses pendekatan
keperawatan. Pengkajian pada tahap awal dari proses keperawatan merupakan upaya
pengumpulan data dari pasien maupun sumber lain seperti keluarga, rekam medik dan
lain – lain yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah. Hal – hal yang dibahas
meliputi pengertian, diagnose, membandingkan data focus asuhan keperawatan
dengan teori, menjelaskan patofisiologi penyakit yang berfokus sampai masalah
keperawatan yang muncul dan factor yang berhubungan, menjelaskan rencana
tindakan dan tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana keperawatan pada pasien
untuk mengatasi masalah sesuai dengan NOC dan NIC serta membahas tindakan
yang dipilih sesuai perkembangan trend dan isu yang actual dari kasus yang dikelola
beserta penjelasan teorinya.

A. Kelebihan volume cairan


1. Pengertian
Kelebihan volume cairan adalah peningkatan retensi cairan isotonic. (
Herdman 2012 )
Kelebihan volume cairan adalah kondisi kondisi peningkatan retensi
cairan isotonic pada seseorang individu. ( Wilkinson 2006 )
2. Batasan karakteristik
Batasan karakteristik kelebihan volume cairan adalah bunyi nafas
adventisius, gangguan elektrolit, anasarka, ansietas, azotemia, perubahan
tekanan darah, perubahan status mental, perubahan pola pernafasan, penurunan
hematokrit, penurunan hemoglobin, dispnea, edema, peningkatan tekanan vena
sentral, asupan melebihi haluaran, distensi vena jugularis, oliguri, ortopnea,
efusi pleura, reflek hepatojugular positif, perubahan tekanan arteri pulmonal,
gelisah, perubahan berat jenis urine, bunyi jantung S3, penambahan berat
badan dalam waktu sangat singkat.

3. Patofisiologi focus
4. Factor Berhubungan
Factor berhubunganya adalah gangguan mekanisme regulasi, kelebihan asupan
cairan, kelebihan asupan natrium.

B. Gangguan eliminasi urin


1. Pengertian
Gangguan eliminasi urine adalah disfungsi eliminasi urine. ( Herdman 2012 )
2. Batasan karakteristik
Batasan karakteristik dari gangguan eliminasi urine adalah disuria, sering
berkemih, anyang – anyangan, inkontinensia, nokturia, retensi , dorongan
3. Patofisiologis fokus
4. Batasan karakteristik
Batasan karakteristik dari gangguan eliminasi urine adalah oobstruksi
anatomic, penyebab multiple, gengguan sensori motorik, infeksi saluran
kemih.

C. Defisit perawatan diri : mandi


1. Pengertian
Deficit perawatan diri mandi adalah hambatan kemampuan untuk
melakukan atau menyelesaikan mandi / aktivitas perawatan diri untuk diri
sendiri.
2. Batasan karakteristik
Batasan karakteristik deficit perawatan diri adalah ketidakmampuan
mengakses kamar mandi, ketidakmampuan mengeringkan tubuh,
ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi, ketidakmampuan
menjangkau sumber air, ketidakmampuanmengatur air mandi dan
ketidakmampuan membasuh tubuh. ( herdman , 2012 )
3. Patofisiologi fokus
4. Factor berhubungan
Factor yang berhubungan denagan deficit perawatan diri : mandi
adalah Gangguan kognitif , penurunan motivasi , kendala lingkungan ,
ketidakmampuan merasakan bagian tubuh, ketidakmampuan merasakan
hubungan spasiel, gangguan musculoskeletal , gangguan neuromuscular,
nyeri , gangguan persepsi ansietas berat dan kelemahan. Pada pasien
penulis menentukan diagnose deficit perawatn diri berhubungan dengan
nyeri karena alasanya keluarga klien rajin menyekah klien namun klien
masih bau kucel dan tidak rapi , dibantu keluarga dan perawat.

D. Resiko hambatan religious


1. Pengertian
Resiko hambatan religious adalah resiko mengalami gangguan /
hambatan kemampuan untuk melatih ketergantungan pada keyakinan
keagamaan dan / atau berpartisipasi dalam ritual tradisi kepercayaan
tertentu. ( herdman 2012 )
2. Batasan karakteristik
Batasan karakteristik adalah kesulitan mematuhi keyakinan agama
yang diprogramkan, kesulitan mematuhi ritual keagamaan yang
diprogramkan ( mis perayaan keagamaan, pakaian , berdoa, ibadah,
layanan keagamaan, perilaku keagamaan pribadi, membaca materi, media
keagamaan , menaati hari libur agama, menemui pimpinan keagamaan).
Mengungkapkan distress emosional kerena berpisah dari komunitas
kepercayaan, mengungkapkan kebutuhan, untuk berhubungan kembali
dengan pola keyakinan sebelumnya. Mengungkapkan kebutuhan untuk
berhubungan kembali dengan kebiasaan atau adat sebelumnya.
Mempertanyakan pola keyakinan agama, mempertanyakan kebiasaan
keagamaan. ( Herdman, 2012 )

3. Patofisiologi fokus
4. Factor yang berhubungan
a. Perkembangan dan situasi meliputi penuaan , krisis kehidupan
mengenai kebutuhan menjelang ajal, transisi kehidupan,
b. Fisik meliputi penyakit/ sakit, nyeri,
c. Psikologis meliputi ansietas, takut mati, koping tidak efektif,
dukungan tidak efektif, kurang percaya diri, krisis personal,
menggunakan agama untuk memanipulasi
d. Sosiokultural meliputi, kendala cultural untuk mempraktikan agama,
kendala lingkungan untuk mempraktekan agama, kurangnya interaksi
social, kurangnya interaksi sosiokultural
e. Spiritual meliputi krisis spiritual , dan penderitaan
( Herdman, 2012 )

Vous aimerez peut-être aussi