Vous êtes sur la page 1sur 2

Analisa Jurnal “Dangerous Waters: An Exploration of bathing procedures used in Kentucky’s

Acute and Long Term Care”

Definisi
Mandi diberikan kepada klien yang ada di tempat tidur (tidak bisa mandi sendiri)

Tujuan
1. Untuk mencegah penyebaran bakteri pada kulit
2. Untuk membersihkan tubuh klien
3. Untuk merangsang sirkulasi
4. Untuk meningkatkan tonus dan sambungan otot umum
5. Untuk membuat klien merasa nyaman dan membantu mendorong tidur
6. Untuk mengamati kondisi kulit dan gejala obyektif

P(problem)
Menurut studi yang dilakukan oleh CDC satu dari 25 pasien memiliki Health Care Infection
(HAI). Selanjutnya 5 hingga 10 persen pasien mengaku ke pelayanan akut RS dan
mengembangkan HAI selama pasien di rawat inap. Penggunaan peralatan RS dan rejimen
pengobatan dikaitkan dengan HAI. Diketahui bahwa sumber potensial terjadinya HAI adalah
dari barang-barang pasien seperti cekungan mandi (Waskom mandi) dan meromendasikan
cekungan mandi sebagai sumber HAI.
I(intervention)
Semua jurnal yang kami analisa menggunakan Chlorhexidin. Chlorhexidin merupakan derivat
bis-biquanite yang efektif dan mempunyai spektrum luas, bekerja cepat dan toksisitasnya rendah.
Bahan ini digunakan dalam bentuk yang bervariasi, misalnya chlorhexidin asetat atau glukonat
yang merupakan antiseptik yang bersifat bakterisidal atau bakteriostatik terhadap bakteri gram
positif dan gram negatif. Selain itu chlorhexidin juga menghambat virus dan aktif melawan
jamur. Prosedur untuk mandi pasien berkisar dari mandi di kamar mandi hingga mandi dengan
sekali pakai cekungan. Selain itu, ada RS yang menggunakan tisu chlorhexidine glukonat (CHG)
atau tisu mandi sekali pakai. Beberapa perawat menetapkan prosedur tertentu untuk
memandikan pasien berdasarkan diagnosis pasien atau unit tempat mereka dirawat. Pasien
perawatan kritis dibersihkan dengan sabun CHG atau dimandikan setiap hari, jika pasien
memiliki penyakit jantung maka pasien akan menerima mandi dengan Hibiclens.

C(comparation)
Jurnal yang kami analisa memiliki penelitian di ranah yang berdeda, jurnal pertama
menceritakan tentang penggunaan askom atau cekungan untuk mandi. Jurnal kedua menjelaskan
tentang prosedur mandi dengan menggunakan Chlorhexidin, dan jurnal ketiga menjelaskan
kepatuhan penggunaan Chlorhexidin terhadap pengendalian infeksi. Jurnal ketiga inilah yang
menjelaskan bahwasanya tidak ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan perawat
memandikan pasien menggunakan CHG, infeksi nosokomial yang didapatkan dari semua sampel
adalah terkait dengan infeksi terkait saluran kemih kateter.
O (outcome)
Hasil dari studi di RS Kentucky menunjukkan bahwa pencegahan HAI dapat dilakukan dengan
cara membersihkan cekungan yang digunakan untuk mandi dengan cara terstandart. Selain itu
juga diharapkan penggunaan CHG juga membersihkan area yang terpasang kateter.

Vous aimerez peut-être aussi