Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
GEOGRAFIS
GEOREFERENCING
Mulai
Buka arcmap
Add data gambar empat titik melalu drone yang telah diberikan
Klik titik 1 yaitu persimpangan PITP dan masukkan titik x dengan koordinat
longitude dan titik y dengan koordinat latitude pada data di Excel. Lakukan
seperti itu untuk ketiga titik yang lain
Setelah semuanya di masukkan koordinatnya, klik georeferencing lalu update
georeferencing
Update georeferencing
Cari file foto udara yang sudah di georeferencing lalu klik kanan Properties
Buka kembali file foto udara di arcmap. Apabila satuan yang ada di bagian
kanan bawah sudah menjadi decimal degrees berarti foto udara sudah ter
georefensi
Add data, dan masukkan data hasil screenshots google earth di lokasi yang
sama. Gambar hasil screenshot dari google earth memilki referensi spasial
system geografis, kemudian akan diubah menjadi UTM projected system
Kemudian gambar yang foto udara drone diubah menjadi UTM pada coordinate
system.
Kemudian klik data management tool, lalu klik projection and transformation
lalu klik raster dan klik project raster
Raster yang diinput yaitu file foto udara dengan coordinate system
GCS_WGS1984 dan output coordinate systemnya WGS_1984_UTM_Zone_48s
lalu klik ok
Apabila project raster berhasil maka akan muncul produk dengan nama
fotoudaradrone_project raster.
Selesai
Pembahasan
Secara umum, perlu dilakukan beberapa pengolahan untuk data citra yang ada
seperti image enhancement, mosaicking, dan koreksi geometric. Tujuan koreksi
geometric yaitu untuk melakukan rektifikasi (pembetulan) atau retorasi (
pemulihan) citra agar koordinat sesuai dengan koordinar geografis (Puwadhi 2001).
Proses rektifikasi membutuhkan koordinat GCP sebagai data input. Titik kontrol
tanah atau GCP (Ground Control Point) memiliki peran penting untuk mengoreksi
data dan memperbaiki data keseluruhan citra. Tingkat akurasi titik kontrol tanah
sangat bergantung pada jenis GPS yang digunakan dan jumlah sampel titik terhadap
lokasi dan waktu pengambilan (Hasyim 2009).
Ortorektifikasi merupakan proses memposisikan kembali objek-objek pada
citra sesuai dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Dalam proses ortorektifikasi
diperlukan GCP yang tersebar secara merata pada daerah pemetaan. Sebaran GCP
tergantung pada desain jaringan yang dibuat pada proses pengadaan GCP. Desain
GCP yang ideal pada setiap scene citra adalah dengan memperhitungkan faktor di
atas yaitu tersebarnya GCP secara merata pada cakupan areal pemetaan (setiap
scene citra) yang akan digunakan dalam proses ortorektifikasi citra. Syarat
penentuan sebaran titik kontrol tanah yaitu:
a. Pada sisi perimeter area citra
b. Pada tengah area/scene
c. Pada wilayah perbatasan/overlap scene citra
d. Tersebar secara merata dalam area citra
e. Menyesuaikan kondisi terrain
Sebaran uji ketelitian geometri menggunakan aturan distribusi titik uji, area yang
akan diuji dibagi menjadi empaat kuadran dengan distribusi ideal titik uji di setiap
kuadran setidaknya sejumlah 20% dari keseluruham jumlah titik uji (n). Jarak antar
titik uji dengan interval minimal 10% dari jarak diagonal (C) kumpulan data.
Simpulan
Tujuan koreksi geometric yaitu untuk melakukan rektifikasi (pembetulan)
atau retorasi ( pemulihan) citra agar koordinat sesuai dengan koordinar geografis.
Titik kontrol tanah atau GCP (Ground Control Point) memiliki peran penting untuk
mengoreksi data dan memperbaiki data keseluruhan citra. Tingkat akurasi titik
kontrol tanah sangat bergantung pada jenis GPS yang digunakan dan jumlah sampel
titik terhadap lokasi dan waktu pengambilan. Hasil georeferencing menggunakan
GPS handheld yang di input pada data citra drone mempunyai perbedaan dengan
menggunakan input data yang diperoleh dari google earth. Perbedaan titik ini
dikaerenakan ketelitian GPS hanheld sebesar ±10 m. Ketelitian juga dipengaruhi
oleh gangguan yang disebut dengan multipath.
Daftar Pustaka
Abidin H. Z. 2007. Penentuan posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta (ID):
PT Pradnya Paramita.
Hasyim A W. 2009. Menentukan Titik Kontrol Tanah dengan menggunakan Teknik
GPS dan Citra Satelit untuk Perencanaan Perkotaan.
Kurniawan A et al. 2015 Pengaruh Jumlah dan Sebaran GCP pada Proses
Rektifikasi Citra Worldview II (Studi Kasus: Kota Kediri, Jawa Timur). J.
Geoid. Vol 11(1): 67-74.
Purwadhi F. 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta (ID): Grasindo.
Rochmadi S. 1993. Perkembangan Teknologi Pemetaan dan Kaitannya dalam
Pendidikan. Cakrawala Pendidikan. Vol 3(1): 39-51
Rudianto B. 2011. Analisis Pengaruh Sebaran Ground Control Point terhadap
Ketelitian Objek pada Peta Citra Hasil Ortorektifikasi. J. Rekayasa. Vol
25(1): 11-18.