Vous êtes sur la page 1sur 21

Resensi buku Perencanan Pembelajaran : Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru
Karya Abdul Majid, S.Ag. M.Pd
Di susun oleh : Saidani / PBA-B/ 2022110069
uku : Perencanaan Pembelajaran : Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
Penulis : Abdul Majid, S.Ag, M.Pd
Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG
Cetakan : 2006
Jumlah halaman : 291
Ukuran : 15,5x 23cm

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN : Standar Kompetensi Guru
A. Standar kompetensi guru sesuai dengan undang undang sisdiknas no 20 thn 2003 pasal 35
ayat 1 bahwa : standar nasional terdir dari isim proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan
yang harus di tingkatkan secara berencana dan bersekala.
Standar yang di maksud adalah suatu kriteria yang telah di kembangkan dan di
tetapkan berdasar atas sumber, prosedur dan manajemen yang efektif ,sedangkan kriteria
adalah sesuatu yang menggambarkan ukuran keadaan yang di kehendaki ( suharsimi
arikunto, 1986:98)
Standar secara konseptual , dapat berfungsi sebagai alat untuk menjamin bahwa program-
program pendidikan suatu profesi dapat memberikan kualifikasi yang harus di penuhi oleh
calon calon pendidik sebelum masuk ke profesi yang bersangkutan .
B. Sedangkan kompetensi adalah seperangkat tindakan inteligen penuh tanggung yang harus
di miliki seseorang sebagai syarat untuk di anggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang pekerjaan tertentu.sifat inteligen harus di tunjukan sebagai kebenaran baik di pandang
dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika dalam arti di tinjau dari sudut ilmu
pengetahuan , efsien, efektif, dan memiliki daya tarik di lihat dari sudut teknologi .dengan
demikian kompentensi yang di miliki guru akan menunjukan kualitas guru dalam mengajar.
C. Standar kompetensi guru bertujuan untuk mem,peroleh acuan baku dalam pengukuran
kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajaran
D. Ruang lingkup stndar kompentsi guru meliputi tiga komponen kompensi yaitu:
a. pertama komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran yang mencakup
- Penyusuana perencanaan pembelajaran
- Pelaksanaan interaksi belajar mengajar
- Penilaian prestasi belajar peserta didik
- Pelaksanaan tindak hasil lanjut hasil penilaian
b. Kedua komponen kompetensi pengembangan potensi yang di orentasikan pada
pengembangan profesi
c. Ke tiga komponen kompetensi penguasaan akademik yang mencakup
- Pemahaman wawasan kependidikan
- Penguasaan bahan kajian akademik (Depdiknas, 2004 :9)
E. Komponen kompentensi guru untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam tabel :
Komponen pengelolaan pembelajaran
Kompetensi Indicator
1. Penyusunan rencana pembelajaran 1. Mampu mendiskripsikan tujuan/kompetensi
pembelajaran
2. Mampu memilih /menetukan materi
3. Mampu mengorgasisir materi
4. Mampu menetukan metode/ strategi ri
jikanmatbelajar
5. Mampu menetukansumber belajar /media/alat
peperangksun mampu menyraga pembelajaran
6. Mampu menyusun perangkat penilaian
7. Mampu menetukan teknik penilaian
8. Mampu mengalokasikan waktu
2. Pelaksanaan interaksi belajar 1. Mampu membuka pelajaran
mengajar 2. Mampu menyajikan materi
3. Mampu menggunakan metode/media
4. Mampu menggunakan alat peraga
5. Mampu menggunakan bahasan yang
komunikatif
6. Mampu memotifasi siswa
7. Mampu mengorganisasi kegiatan belajar
siswa
8. Mampu berinteraksi dengan siswa secara
komukatif
9. Mampu memberi umpan balik
10. Mampu menyimpulkanpelajaran
11. Mampu melaksanakan penilaian
12. Mampu menggunakan waktu
3. Penilaian prestasi belajar peserta 1. Mampu memilih soal berdasar tingkat
didik kesukaran
2. Mampu memilih soal berdasar tingkat
pembeda
3. Mampu meperbaiki soal yang tidak valid
4. Mampu memeriksa jawab
5. Mampu mengklasifikasikan
6. Mampu mengolah dan menganalisa hasil
penilaian
7. Mampu membuat
interpretasi kecenderunngan hasil penilaian
8. Mampu menentukan korelasi antara soal
erdasarkan penilaian
9. Mampu mengidentifikasi tingkat variasihasil
penilaian
10. Mampu menyimlpulkan dari hasil penilaian
secara jelas dan logis
4. Pelaksanaan tindak lanjut hasil 1. Menyunsun program tindak lanjut hasil
penilaian prestasi belajar peserta penilaian
didik 2. Mengklasifikasikan kemampuan siswa
3. Mengidentifikasikan kebutuhan tindak lanjut
hasil penilaian
4. Melaksanakan tindak lanjut
5. Mengevaluasi hasil tindka lanjut
6. Menganalisa hasil eavluasi program tindak
lanjut hasil penilaian .
Komponen kompetensi pengembangan potensi
Kompetensi Indicator
5. Pengembangan profesi 1. Mengikuti informasi perkembangan IPTEK
yang mendukung profesi melalui kegiatan
ilmiah
2. Mengalih bahasa kan buku pelajaran / karya
lmiah
3. Mengembangkan berbagai model
pembelajaran
4. Menulis makalah
5. Menulis / menyusun diklat pelajaran
6. Menulis buku pelajaran
7. Menulis modul
8. Menulis karya ilmiah
9. Melakukan penelitian ilmiah (action
research)
10. Menemukan teknologi tepat guna
11. Membuat alat peraga /media
12. Menciptakan karya seni
13. Mengikuti pelatihan terakreditasi
14. Mengikuti pendikan kualifikasi
15. Mengikuti kegiatan pengembanagan
kurikulum
Komponen kompetensi penguasaan akademik
kompetensi Indikator
6. Pemahaman wawasan 1. Memahami visi dan misi
2. Memahami hubungan pendidikan dan
pengajaran
3. Memahami konsep pendidikan dasar dan
menengah
4. Memahami fungsi sekolah
5. Mengidenntifikasi permasalahn umum
pendidikan dalam hal proses dan hasil
pendidikan
6. Membangun system yang menunjukan
keterkaitan pendidikan dan luar sekolah

7. Penguasaan bahan kajian akademik 1. Memahami struktur pengetahuaan


2. Menguasai subtansi materi
3. Menguasai subtansi kekuasaan sesuai dengan
jenis pelayanan yang di butuhkan siswa

F. Pengembangan kompetensi guru


Proses pengembangan standar kompetensi guru dapat di lakukan melalui :
a. Penelitian dengan jenis penelitian yang di lakukan
- mengidentifikasikan masalah pendidikan yang di hadapi terutama tentang mutu kenerja
guru
- mengkaji pra kondisi yang perlu di penuhi untuk dapat menerapakan suatu standar
kompetensi guru dalam system yang ada
- penelitian yang melekat di dalam pengembangan standar itu sendiri untuk mengetahui
efektifitas dan kelaikan dari standar yang sedang di kembangkan untuk menghasil kan
standar baku kompetensi guru.
b. Pengembangan :
Upaya penge mbangan dalam rangka menghasilkan inovasi yang tepat iuntuk di terapkan
dalam system yang ada , merupakan tahapan yang sangat penting dan kritikal ada beberapa
hal yang menjadi perhatian serius dalam rangka upaya pengembangan standar kompetensi
guru
-. Kejelasan permasalahan dan tujuan yang akan di capai dari profesi guru dan antisipasi
kendala yang bakal di hadapinya
-. Permasalahan yang jelas dan tujuan yang spesifik jika perlu di lengkapi dengan kriteria
keberhasilan yang di jadikan ukuran
c. manjemen mutu guru
sekuarn kurang terdapt dua hal yang sangat penting yang perlu di
perhatikan berkenaan dengan manajemen peningkatan mutu guru dengan standar
kompetensinya yang :
1. Adalah upaya melibatkan berbagai pihak terkait sedini mungkin
2. Penerapan proses diseminasi secara bertahap. ’ adanya peran sertta aktif dari berbagai pihak
terkait sedini mungkin dalam proses pengembangan mutu guru akan membuat standar
kompetensi yang mengiringinya akan tidak terisolir dari dunia nyata, sehingga proses transisi
dari tahap pengembangan ke tahap pelaksanaan ( implementasi). Para guru akan dapat
berjalan dengan lancar.
d. Pemberdayaan guru
Pembelajaran atau ungkapan yang sebelumya dikenal dengan “ pengajaran” adalah upaya
untuk membelajarkan siswa ( Degeng, 1989). Aktifitas belajar pada siswa dapat terjadi dan
di rencanakan ( by designed ) dan dapat terjadi dengan tanpa di rencanakan contoh dari
pembelajaran yang di rencanakan , belajar agama islam adalah rencana aktifitas pendidikan
yang di rancang secara sadar untuk membantu murid dalam mengembangkan hidup
islami yang selanjutnya di wujudkan dalam sikap hidup dan ketrampilan baik yang
bersifat manual maupun mental spiritual. sedangkan belajar yang tidak di
rencanakan adalah fenomena pendidikan yang berupa peristiwa tanpa di sengaja atau di
rencanakan akan tetapi berdampak mempengaruhi, mengubah, pandangan
hidup,sikaphidup,dan ketrampilan hidup. Contoh proses tingkah laku manusia untuk menjadi
muslim, mukmin, mutaqin dan sebagainya , dalam konteks pembelajaran agama islam
bukanlah kekuasaan manusia atau guru sekalipun, akan tetapi kehendak murid memilih jalan
hidupnya dengan atas izin Allah Swt.
Dengan demikian fungsi guru yang berdaya guna itu adalah yang bisa memilih perencanaan
pembelajaran, menetapkan mengembangkan pendekatan , metode , teknik pembelajaran,
menawarkan bahan ajar , menyediakan pengalamanbelajar yang bermakana .serta bisa
mengukur tingkat keberhasilan, proses pembelajaran dalam mencapai keberhasilan
pembelajaran.

BAB II KONSEP DASAR PERENCANAAN PANGAJARAN


A. Pengertian berkenaan dengan perencanaan ,
1. William H.Newman dalam bukunya “administrative action tekhniques of organization ang
management : mangatakan bahwa management / perencanaan adalah menentukan apa-apa
yang kan di lakukan. Prencanaan sendiri adalah mengandung arti rangkaian rangkaian
putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penetuan kebijakan , penentuan
program,penentuan metode, penentuan prosedur dan pentuan kegiatan berdasarkan jadwal
kegiatan sehari hari.
2. Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapaka pekerjaan yang harus
di laksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujua yang digariskan. Perencanaan termasuk
kegiatan pengambialan keputusan untuk itu diperlukan kemampuan mengadakan visualisasi
dan melihat ke depan guna merumuskan suatu tindakan untuk masa datang.
3. Banghart dan Trull (1973) menyatakan bahwa perencanaan adalah awal proses dari semua
yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang di dasarkan pada kepercayaan bahwa
akandpat mengatasi permasalahan
4. Nana Sudjana ( 2006:61) menyatakan bahwa perencanaan adlah proses yang
sistematis dalam mengambil keputusan tentang tindakan yang akan di lakukan pada waktu
yang akan datang .

Sedangkan pengajaran adalah : suatu proses yang di kukan oleh guru dalam membimbing,
membantu,dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar .
Dengan kata lain pengajkaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman bagi
peserta didik ( jones at. al dlm Mulyani sumantri, 1988:95 )
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat di artikan dengan sebagai proses penyusunan
materi pengajaran, penggunaan media pengajaran, pnggunaan metode pendekatan dan
metode pengajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan di laksanakan pada
masa tertentu untuk mencapai untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan .
Berdasarkan uraian di atas, konsep perencanaan pangajaran dapat di liahat dari berbagai
sudut yaitu:
a. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang
mendorong penggunaan teknik teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan
teori-teori kontruktif sebgai solusi dan problem problem pengajaran
b. Perencanaan pengajaran sebagang sistemik suatu system adalah sebuah susunan dari
sumber-sumber dan prosedur –prosedur untuk menggerakan pembelajaran .pengembangan
system pengajaran melalui proses yang sistemik selanjutnya di implementasi dengan
mengacu pada system perencanaan itu .
c. Perencanaan pengajaran sebgai suatu disiplin adalah cabang pengetahuan yang senantiasa
memperhatkan hasil hasil penelitian dan teori tentang strategi
d. Perencanaan pengajaran sebagai sains (science) adalah mengkreasikan secara detil
spesifikasi dari pengembangan, implikasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan situasi maupun
fasilitas pembelajaran terhadap unit unit yang luas maupun yang lebih sempit dari materi
pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya
e. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses adalah pengembangan
pengajaran secara sistematik yang di gunakan secara khusus atas dasar teori- teori
pembelajaran dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran .dalam perencanaan di
lakukan analisis kebutuhan ari proses belajar dengan alur yang sitematik untuk mencapai
tujuan pembelajaran . termasuk di dalamnya melakuakan evaluasi terhadap materi pelajaran
dan aktifitas aktifitas pengajaran .
f. Perencanaan pengajaran sebagai seuah realitas adalah ide pengajaran di kembangkan
dengan memberikan hubungan pengajaran dari waktu kewaktu kedalam suatu proses yang
dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa kegiatan itu adalah telah
sesuai dengan tuntutan .

B. Dimensi - dimensi perencanaan


Berbicara tentang di mensi perencaan pengajaran yakni berkaitan dengan cakupan dan sifat-
sifat dari beberapa karakteristik yang di temukan dalam perencanaan
pengajaran pertimbanagan seperti itu menurut Harjanto ( 1997:5) memungkinkan diadakan
perencanaan komprehensif yang menalar dan efesien , yakni :
a. Signifikansi : tingkat signifikansinya tergantung pada tujuan pendidikan yang di ajukan dan
signifikasinya dapat di bangun dan di tentukan berdasar kriteria –kriteria selama proses
perencanaan
b. Feasibilitas yaitu perencanaan di susun harus berdasarkan realitas yang menyangkut biaya
dan implementasi perencaan pengajaran
c. Relevansi adalah berkaitan dengan jaminan bahwa perncanaan- perencanaan
itu memungkinkan penyelesaian persoalan agar tepat waktu supaya di capai tujuan secara
optimal
d. Kepastian adalah konsep ini mereduksi kepastian perencanaan yang kurang jelas agar dapat
mengurangi kejadian yang tak terduga
e. Ketelitian adalah adalah memperhatikan perencanaan pengajaran di susun dalam bentuk
yang sederhana serta di perhatikan secara cermat kaitan –kaitan yang terjadi antara berbagai
komponen
f. Adaptasi : bahwa perencanaa pengajaran adalah bersifat dinamis sehingga perlu senantiasa
mencari informasi sebagai umpan balik .penggunaan berbagai proses memungkinkan
perncanaan yang fleksibel atau adaptable
g. Waktu adalah factor yang berkaitan dengan waktu anatara lain keterlibatan perencanaan
dengan memprediksi masa depan , validasi dan juga realibilitas analisis
, serta mengakomodir kapan untuk menilai / mengestimasi kebutuhan masa kini dalam
kaitan dengan masa yang akan datang
h. Monitoring adalah merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa
berbagai komponen bekerja secara efektif .
i. Isi perencanaan yaitu merujuk pada hal-hal yang di rencanakan. Perencanaa pengajaran
yang baik itu perlu memuat sebagai berikut antara lain :
1. Tujuan apa yang di inginkan, bagaiaman cara mengorganisasikanaktifitas dan layanan
layanan pendukungnya
2. Program dan layananya
3. Tenaga manusia, yakni mencakup cara-cara mengembangka prestasi, spesialisasi, perilaku,
kompetensi maupun costumer servise nya .
4. Keuangan meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan
5. Banguan fisik mencakup tentang cara-cara penggunaan pola distribusi dan kaitanya dengan
pengembangan psikologis
6. Sruktur organisasi, maksud adalah bagaimana cara mengorganisasikan dan menajemen
operasi da pengawasan profgrasm aktifitas yang di rencanakan
7. Konteks social atgau elemen lain yang perlu di pertimbangkan dalam perencanaan
pengajaran .
C. Manfaat perencanaan pengajaran
Pengajaran memainakan peran yang penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas
sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswa. Perencanaan pengajaran juga di
maksud sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung . terdapat beberapa
manfaat dalam proses belajar mengajar :
a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur wewenang bagi unsur yang terlibat dalam kegiatan
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur baik unsur guru maupun unsur murid
d. Sebagai alat ukur yang efektif suatu pekerjaan
e. Untuk menyusun data agar balance poekerjaan
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya
D. Desain Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatakan pada pengembangan kemampuan
melaksanakan kompetensi tugas tugas tertentu yang sesuai dengan standar performansi yang
telah di tetapakan . “ competency based education is greated toward preparing individuals to
perform identified competency” ( Schrag,1987:22) rumusan ini mengandung arti bahwa
pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu agar mampu melakukan perangkat
kompetensi yang di perlukan .suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus
mengandung empat unsur pokok yaitu :
a. Pemilihan kompetensi yang sesuai
b. Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasialn pencapaian
kompetensi
c. Pengembangan system pengajaran
d. Penilaian
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi pesrta didik untuk
menguasai kompetensi yang di harapakan . kegiatan pembelajaran mengembangkan
kemampuan untuk mengetahui, hidup dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan
diri. Dengan demikian kegiatan pembelajaran itu perlu :
a. Berpusat pada peserta didik
b. Mengembangkan kreatifitas pesrta didik
c. Menciptakan kiondisi yang menyenangkan dan menantang
d. Bermuatanm, nialai, etka, estetika, logika, kinestetika,
e. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam .( Puskur2004:13)
Dalam rangka itu, pengembangan program di lakukan berdasarkan pendekatan kompetensi,
penggunaan pendekatan ini memungkinkan design program dapat di laksanakan
secara efektif, efesien, dan tepat. Hasil-hasil pembelajaran di nilai dan dijadikan umpan
balik untuk mengadakan perubahan terhadap tujuan pembelajaran dan prosedur pembelajaran
yang di laksanakan sebelumnya.langkah – langkah pengembangan pembelajaran tersebut
sebagaimana di kemukakan Stanley Anam ( 1971) dan Omar Hamalik (2002:92) sebagai
berikut :
a. Spesifikasi asumsi-asumsi atau preposisi-preposisi yang mendasar
b. Mengindentifikasi kompetensi
c. Menggambarkan secara spisifik kompetensi-kompetensi
d. Menentukan tingkat-tingkat kriteria dan jenis assessment
e. Pengelompokan dan penyususnan tujuan pengajaran
f. Desain strategi pembelajaran
g. Mengorganisasikan system pengelolaan
h. Melaksanakan percobaan program
i. Menilai desain pembelajaran
j. Memperbaiaki program
BAB III PENGEMBANGAN SYLABUS
A. Pengertian silabus sebelum membahas rencana pembelajaran terlebih dulu harus di pahami
apa itu syllabus dan langkah-langkah pengembanganya. Berdasarka rumusan silabus yuang
telah di tetapakan .
Istilah silabus dapat di definisikaadlah sebagai berikut adalah” garis besar
ringkasan,ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” ( salim, 1987:98)
Silabus adalah ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu
pada jenjang dan kelas tertentu , sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan
penyajian materi kurikulum , yang di pertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah
setempat.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembealajaran dan
penilaian yang du susun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling
berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar (yulaelawati, 2004:123)
B. Isi silabus
Hubungan kurikulum dengan pengajaran dalam bentuk lain ialah document kurikulum yang
biasanya disebut silabus yang sifatnay lebih terbatas dari pedoman kurikulum . sebagai
mana di kemukan oleh Mulyani Sumantri (1988:97) bahwa dalam silaby hanya tercakup
bidang studi atau mata pelajaran yang harus di jarkan selama waktu satu tahun atau satu
semester. Pada umumnya suatu silabis paling sedikit harus mencakup unsur-unsur. Sebagai
berikut
a. Tujuan mata pelajaranyang akan di ajarkan
b. Sasaran mata pelajaran
c. Ketramapilan yang di perlukan agar dapat menguasai mata pelajaran
d. Urutan topic-topik yang di ajarkan
e. Aktifitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran
f. Berbagai teknik evaluasi yang di gunakan
C. Manfaat silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dala pengembangan pembelajaran ,
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan system penilaian silabus merupakan sumber pokok dala penyusunan rencana
pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar maupun satu kompetensi dasar ,
silabus bermanfaat untuk merencanakan pengelolaan kegiatan belajar secara klasikal,
kelompok kecil, atau pembelajara secara individual . demikian pula silabus bermanfaat
untuk mengembangkan system penilaian yang mana dalam system pembelajaran berbasis
kompetensi sitem penilaian selalu mengacu pada standar kompetensi.
D. Prinsip pengembangan silabus
Silabus merupakan salah satu produk pengembangan kurikulum dan
pembelajaran yang berisikan garis-garis materi pembelajaran ada beberapa p[rinsip yang
mendasari pengembangan silabus antara lain :
a. Ilmiah
b. Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa
c. Sistematis
d. Relevansi, konsistensi, dan kecukupan
E. Langkah –langkah pengembangan silabus
Secara umum proses pengembangan silabus berbasis kompetensi terdiri dari tujuh langkah
utama sebgaiaman tercamtum pada : buku pedoman umum pengembangan silabus (
Debdikbud, 2004) yaitu :
a. Penulisa identitas mata pelajaran
b. Perumusan standar kompetensi
c. Penentuan kompetensi dasar
d. Penetuan materi pokok uraianya
e. Penetuan pengalaman belajar
f. Penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator
g. Penetuan alokasi waktu
h. Penetuan sumber belajar
Contoh format silabus
Nama sekoalah : ………..
Mata pelajaran : ……….
Kelas/program :………..
Semester : ………
Standar /kompetensi : ……….
Kompetensi Alokasi Sumber
No Materi pokok Pengalaman belajar
dasar waktu bahan ajar
1. Memuat Memuat Memuat alternative Memuat Memuat
kompetensi kompetensi pengalaman belajar alokasiwaktu sumber
dasar hasil dasar hasil siswa yang terpilih yang telah di jenis
penjabaran dari penjabaran yang dapat di pakai tentukan bahan ajar
standar dari standar untuk mencapai yang perlu / alat yang
kompetensi yang kompetensi penguasaan untuk di
telah di yang telah di kompetensi dasar ( menguasai gunakan
rumuskan dalam rumuskan kegiatan siswa yang masing-
kurikulum dalam akan dialami siswa di masing
kurikulum tulis dengan kompetensi
singkat misalnya
 Mendengar
 Mencatat
 Mengamati
 Mempraktekan
 menyimpulkan
Mampu Jual beli Mendiskripsikan 2 x 45 menit Buku teks,
mendiskripsikan ketentuan hokum islam jurnal dll
tentang jual tentang jual beli secara Media ..
belidan berkelompok (
menerapakan kecakapan hidup,
hikmah dalam kesadarabn sebagai
kehidupan mahkluk allah ,
sehari-hari kesadaran akan
eksistensinanyadiri,
potensi diri, kecakapan
akomunikasi lisan dan
kerja sama kelompok

F. Silabus dan kisi-kisi penilaian


Silabus dan penilaian di susun berdasarkan prinsip yang berorentasi pada pencapaian
kompetensi . sesuai dengan prinsip tersebut maka silabus dan system penilaian mata
pelajaran harus di susun sesuai dengan kebutuahan daerah / sekolah sehingga benar-benar
menjadi pedoman guru dalam mengembangkan dan pengorganisasian seluruh
komponen yang dapat mengubah perilaku pesrta didik .
Silabus system penilaian berfungsi untuk mengetahui kemajuan siswa belajar , mendiaknosa
kesulitan belajar, memberikan umpan balik, melakukan perbaikan , memotifasi guru agar
mengajar lebih baik, dan memotifasi siswa agar belajar dengan baik. Prinsip yang harus di
kembangkan adalah : valid , mendudik, berorentasi pada kompetensi, adil dan objektif,
terbuka, dan berkesinambungan , menyeluruh, dan bermakna.

BAB IV PENGEMBANGAN KECAKAPAN


A. Pengantar
Keterkaitan antara iman, ilmu, dan amal , anatara iman, islam dan ihsan , antara fiqih, tauhid
dan tasawuf merupakan tali tiga sepilin . iman dapat merundukan jiwa raga mannusia
kehadirat allah swt dengan rasa tangis, khusyuk dan tawadlu’ . ilmu dapat mengantarkan
jatidiri manusia pada martabat yang mulia sedangkan amal shaleh yang dilandasi iman dan
ilmu dapat menjamin keuntungan yang besar bagi manusia . mendapat keuntungan sejahtera
di dunia (hayatun thayiban ) dan pahala di akhirat QS . 16:96
Pendidikan modern dewasa ini di hadapakan pada dilema yang subtansial pendidikan yang
di titik beratkan pada transmisi sains tanpa karakter sehingga proses dehumanisasi dalam
pembangunan bangsa kerap kali terjadi . meyebabkan semakin terkikisnya kebanggaan
terhadap tanah air, tanggung jawab social dan bahkan komitmen beragama. Masih banyak
praktek pendidikan yang belum memberikan kesempatan kepada murid untuk
mengembangkan segenap potensi agar memiliki kepribadian seutuhnya
Secara konseptual pendidikan nasional mendukung gagasan tentang pendidikan
terpadu sebagaimana tertuang pada rumusan tujuan pendidikan
nasional yaitu berkembangnya potensi pesrta didik agar menjadi manusia bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan juga harus di sertai dengan
penanaman budi pekerti luhur agar manusia yang berpengetahuan itu tetap bersikap
tawadlu’ sehingga terjadi kesimbangan antara jasmani dan rohani
B. Strategi mengembangkan kecakapan
Sesuai denga fitrahnya manusia terdiri dari tiga di mensi yaitu jasad, akal, dan roh ketiga
dimensi itu dalam diri manusia harus di pelihara agar seimbang (tawazun). Jika diri manusia
yang di pelihara hanya fisiknya saja, sementara akal dan ruh di biarkan maka yang demikian
itu manusia hanya hanya kuat pada segi dimensi fisik saja maka di dalam jwa dan hatinya
gersang, hampa tidak tentram. Dan jika yang diasah hanya otak sedangkan fisik dan ruhani
tidak di jaga maka di ibaratkan seperti orang yang memiliki pengetahuan tapi jasadnya
sakit-sakitan, hatipun tidak tentram, dan ruhani tumpul. Demikian pula jika ruhani yang di
jaga saja maka fisik akan lemah, akalnya tidak diisi dengan ilmu (pengetahuan) yang
bermanfaat maka kehidupanya akan menjadi timpang . Gagne Winkel, (1996:369)
menyatakan bahwa fase kegiatan dalam membelajarkan siswa ( proses belajar siswa)
adalah sebagai berikut :
a. Fase motivasi : siswa sadar akan yang harus di capai dan bersedia melibatkan diri. Hal ini
sangat berperan , karean siswa harus bkitkan erusaha memeras otak ya sendiri, kalau kadar
motivasinya lemah,siswa akan cenderung membiarkan permasalahan yang di ajukan . peran
gur adalah membangkitkanya motivasi belajar siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan
pembelajaran yang harus di capai.
b. Fase menaruh perhatian ( attention, alartness)
Siswa memperhatikan unsur-unsur yang relevan sehingga terbentuk pola-pola
perseptual tertentu .siswa harus memperhatikan apa –apa yang akan di pelajari , sehingga
kosentrasi terjamin.
c. Fase pengelolahan :
Siswa memahai informasi dalam short term memory (STM) atau memori jangka pendek dan
megolah informasi untuk diambil maknanya .dalam hal ini siswa harus menggali ingatan,
siasat-siaat yang pernah di gunakan ; mana yang cocok dengan problem ini jika tidak
ditemukan siasat (strategi) dalam ingatanya .siswa harys menciptakan siasat baru .
d. Fase umpan balik
Siswa mendapatkan komfirmasi, sejauh prestasinaya tepat siswa mendapat komfirmasi
tentang tepat tidaknya penyelesaian yang di ketemukan . komunikasi ini dapat meningkatkan
atau menurunka motifasi siswa untuk berusaha memeras otak lagi pada lain kesempatan
Fase-fase ini dapt di aplikasikan pada kegiatan-kegiatan pada kemampuan kognitif, afektif,
maupun psikomotorik. Gagne winkel (1988) dalam bukunya( Esential of learning for
instruction ) menyempurnakan rangkaian fase dalam proses belajar siswa yang tersebut
diatas . yaitu :
a) Perhatian ( attention, alertness )
b) Menyadari tujuan ( motivastion , expectancy)
c) Menggali ( retrieval to working memory )
d) Berpersepsi selektif ( selektif perception )
e) Mengoalah informasi( encoding,entry to storage)
f) Menggali informasi ( responding to question or task
g) Mendapatkan umpan balik ( feed back , reinforcement )
h) Memantapkan hasil belajar ( frequent retrieval transfer)

C. Pandangan tentang pembelajaran


Proses terjadinya fase –fase dalam belajar , menumbuhkan motivasi, menarik perhatian, dan
proses pengkondisian dan modeling merupakan metode pendidikan modern .
a) Ketika pertanyaan di ajukan kepada pendengar ini berarti pendengar telah di sibukan
dengan kosentrasi mendengarkanya.
b) Pertanyaan kepada pendengar menjadikan pendengar merasa tertantang oleh pembicara
dengan demikian terjadi interaksi yang seimbang .
c) Mengajukan pertanyaan dapat mencapai tiga tujuan moral dan edukasi yaitu : yaitu kognitif,
afektif (emosi) dan psikomotorik/ kinetic

BAB V PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR


Persiapan mengajar pada hakaikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan di lakukan
. dengan demikian persiapan mengajar adalah memperkirakan tindakan yang akan di
lakukan dalam kegaiatan pembelajaran. Perencanaan pebelajaran perlu di lakuakn auntuk
mengkoordinasikan komponen-komponen pembeljaran berbasis kompetensi yakni
kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, sekenario pengajaran, dan penilaian
berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi mengembangkanpotensi peserta didik ;
materi dasar berfungsi memberi makna terhadap kompetensi dasar ; indikator hasil belajar
berfungsi menunjukan keberhasilanpembentukan kompetensi pada peserta didik ; sekenario
pengajaran merupakan tahapan –tahjapan yang akan dilakukan dalam proses pengajaran ;
sedangkan PBK adalah berfungsi mengukur pembentukan kompetensi dan menetukan
tindakanyang harus di lakukan apabila standar kompetensi belum tercapai.
A. Perencanaan dan implementasi persiapan pengajaran
Pekerjaan mengajar merupakan pekerjaa yang kompleks dan sifatnya dimensial. Berkenaan
hal tersebut guru paling sedikit harus menguasai berbagai teknik yang erat hubunganya
dengan kegiatan –kegiatan yang erat hubunganya dengan kegiatan-kegiatan dalam
pengajaran.
Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan urutan langkah-langkah
yang sangat penting bagi para guru dalam mempersiapkan pelaksanaan rencana pengajaran .
B. Prinsip-prinsip persiapan mengajar
Untuk mebuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses
pembelajaranyang ideall setiap guru harus mengetahui unsur-unsur pelaksanaan yang
baik antara lain : yaitu mengidentifikasikan kebutuahan siswa, tujuan yang hendak di capai,
berbagai scenario dan strategi yang relevan digunakan untuk mencapai tujuan dan kriteria
evaluasi ( hunt, 1999:24) lebih lanjut persiapan mengajar harus memperhatikan miant dan
perhatianpeserat didik terhadap materi yang di jadikan bahan kajian .dalam hal ini peran
guru buakan hanya sebagai transformator, tetapi harus berperansebgai motivator yang dapat
membangkitkan gairah, serta mendorong siswa untuk belajar menggunakan berbagai variasi
media, dan sumber belajar da sumber bealajar yang sesuai serta menunjang
pembentukan kompetensi. Berkenaan dengan hal ini ( E, Mulyasa, 2004:80)
mengemukakan beberapa prinsip dalam persiapan mengajar :
a. Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas, semakin konkret kompetens,
semakin mudah di amati, dan semakin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuk kompetensi.
b. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat di laksnakan dalm kegiatan
pembelajaran dan pembentukan-pembentukan kompetensi pesefrta didik.
c. Kegiatan-kegiatan yang di susun dan di kemabngkan dalam perrsiapan mengajar
harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah di tetapakan
d. Persiapan mengajar harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaianya

C. Komponen – komponen persiapan mengajar


Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada persiapan mengajar sebgai produk
program pembelajaran jangka pendek yang mencakup komponen kegiatan belajar dan proses
pelaksanaan program. Agar guru dapat membuat persiapan mengajar yang efektif danberhasil
guna, di tuntut untuk memahami berbgai aspek yang berkaitan dengan pengembangan
persiapan mengajar baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, primsip maupun
prosedur pengembangan persiapan mengajar , serta mengukur efektifitas mengajar .
Cynthia dalam mulyasa ( 2004:82) mengemukan bahwa proses pembelajaran di mualai
dengan fase persiapan mengajar ketika kompetensi dan metodologi telah di
identifikasiakan, akan membantu guru dalam mengorganisasikan matri-materi standar serta
mengantisipasi pesertadidik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam
pembelajaran.

D. Model persiapan mengajar


Memang tidak ada format baku dalam penyusuanan persiapan mengajar. Dengan demikian
guru di harapkan dapat mengembangkan format-format baru tidak perlu dengan
keseragaman format sebab pada hakikatnya silabus dan rencana pengajaran adalah program
guru mengajar dalam hal ini penulis hanya menyajikan beberapa model persiapan mengajar
sebagai bahan pembandjng dan stimulus untuk lahirnya model-model baru.. model-model
tersebut antara lain :
a) Model ROPES
Hunt, tidak mengkategorikan perencanaan pengajaran menjadi rencana yang
tersusun menjadi rencana semester, mingguan, harian . akan
tetapi hunt menyebutnya rencana procedur pembelajaran sebagai persiapan mengajar
yang di sebut nya ROPES ( Riview, Overview, Presntation, Exercise , Sumary) dengan
langkah-langkah sebagai berikut
a) Review, kegiatan yang di lakukan dalam waktu 1- 5 menit mencoba mengukur persiapan
siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman sebelumnya yang sudah di
miliki oleh siswa yang di perlukan sebgai Prerequisite untuk memahami bahan yang di
sampaikan hari itu. Hal ini berdasarka pada
a) Guru bisa memulai pembelajaran, jika perhatian dan motivasi siswa sudah mulai tumbuh
b) Guru hendak memulai pelajaran, jika interaksi antara guru dengan siswa sudah mulai
terbentuk
c) Guru dapat memulai pembelajaran jika siswa siswanay sudah memahami hubungan bahan
ajar sebelumnya dengan bahan ajar yang baru di pelajari hari itu.
b) Overview
Seabgai mana riveiw , overview dilakukan tidak terlalu lama anatara 2 – 5 menit saja. Guru
menjelasakan program pembelajaran yang di lakukan pada hari itu juga dengan
menyampaikan isi ( content ) secara singkat dan strategis yang akan di gunakan dalam
proses pembelajaran. Hal ini di maksudkan untuk memberikan kesempatan siswa untuk
menyampaikan pandanganya atas langkah-langkah pembelajaran yang hendak di tempuh
oleh guru.
c) Presentation
Tahap ini merupakan inti dari proses kegiatan belajar mengajar, karena disini guru
sudahtidak lagi memberikanpenjelasan-penjelasan singkat tetapi sudah masuk
kepada proses “ telling, showing, doing “ hal ini sama dengan konsep yang di kemukan
oleh mohammad syafe’I yaitu bahan-bahan yang dapat meningkatkan /mengembangka
fikiran , yaitu 3 H ( head, heart, hand ). Ini berkorelasi dengan ranah kognitif , afektif, dan
psikomotorik dalam pembelajaran siswa sebab kompetensi dan tujuan pendidikan
adalah mengembangkan ranah ini .
d) Exercise yaitu proses untuk memberikan kesempatan siswa mempraktekan apa yang telah
siswa pahami. Hal ini untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa sehingga
hasilnya yang di capai lebih bermakna.
e) Summary

Yang di maksud adalah untuk memperkuat apa yang telah mereka pahami dalam proses
pembelajaran hal ini sering tertingal oelh guru sebab sibuk dengan adanya preentasi atau
bahkan guru tidak sempat membuat summary ( kesimpulan) apa yang telah mereka ajarkan.

BAB VI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


A. Pengeloaan siswa
Kedudukan siswa dalam kurikulum yang berbasis kompetensi
merupakan produsen artinya siswa sendirilah yang harus yang mencari tahu pengetahuan
yang di pelajari. Siswa dalam kelas biasanya memiliki kemampuan yang tidakseragam ‘
pandai, sedang, kurang.’ Oleh karenya guru harus mengatur kapan siswa bekerja
perorangan, bekerja berpaangan, bekerja berkelompok/klasiikal.
Belajar merupakan kegiatan yang bersifat merupakan kegiatan yang bersiffat universal dan
multi dimensial. Dikatakan universal sebab bisa di lakukan oleh siapapun juga , kapan juga,
di manapun juga.
Guru dapat mengatur dan merekayasa segala sesuatunya berdasar situasi yang ada
pada situasi ketika proses belajar sedang berlangsung . menurut Andrea, 1982 ada beberapa
macam model penggelompokan siswa yaitu :
1) Task planning groups
2) Teaching groups
3) Seating groups
4) Joint learnig groups
5) Collaborative groups
Pengelompokan siswa tersebut terkaang malah membawa masalah bagi guru, untuk
membantu guru menghadapi masalah tersebut, pollard dalam hilda karli ( 2004:26)
mengkelompokan kepribadian siswa dala 5 kelompok besar : yaitu
a) Impulsivity reflexivity : orang yang tergesa –gesa dalam mengerjakan suatu tugas tanpa di
pikir dulu .
b) Extroversion : orang yang terbuka,ramah sedang lawanya adalah introversion tertutup dan
sangat pribadi kadang kadag tidakmau bergaul ddengan temanya
c) Anxiety / adjustment orang yang merasa kurang dapat bergaul dengan teman teman ya ,
guru atau tidak dapat menyelesaikan permaslahanya sedangkan adjustment adalah merasa
dapat bergaul dengan teman -teman ya , guru atau dapat menyelesaikan permasalahanya
d) Vacillation / perseverance orang yang kosentrasinya rendah sering berubah rubah , atau
cepat mnyerah dalam pekerjaan ‘sedangkan perseverance adalah orang yang kuat
dalam dalam berkosentrasi dan terfokus serta pantang menyerah
dalam mnyelesaikan masalah .
e) Competitveness / collaborativenness adalah orang yang mengukur prestasinya dengan
orang llain dan sukar bekerja sama dengan orang lain .collaborativeness adalah orang sangat
bergantung pada orang lain dantidak dapat bekerja sendiri.
B. Pengelolaan guru
Pengelolaa adalah abtraksi dari apa yang dapat di ketahui dalam jiwa orang yang
mengetahuinya.pada dasarnya pengetahuan tidak bersifat Spontan, melainkan pengetahaun
harus di ajarkan dan di pelajari. dengan kata lain . pengetahuan itu harus d usahakan, awal
ilmu pengetahuan terjadi karena panca indera berinteraksi dengan alam nyata. Menurut
ikhwan al- shofa sebelum terjadinya interaksi alam nyata dehtpengngan panca indra di
dalam akal tidak terdapat ilmu pengetahuan apa-apa. Guru adalah orang yang membantu
murid untuk mendapatkan pengetahuan sehingga iadapat mengembangkan potensi yang di
milikinya. Oleh karena itu maka seorang guru yang berkompenten baik, harus
mempunyai kode etik dalam pengajaran, sebagaimana yang dikemukakan oleh M.Jawad
Rdla dalam bukunya al-fkr al- tarbiyah al- islamiyyu muqodimat fi ushulih al-ijtimaiyyati
wal- aqlaniyyati yaitu :
a) Prinsip pertama keharusan ilmu dibarengi dengan pengamalanya .
b) Prinsip kedua berkasih sayang terhadap siswa
c) Prinsip ketiga menghindarkan diri dari ketamakan dan komersialisasi ilmu
d) Prinsip ke empat bersikap tolerans dan pemaaf
e) Prinsip ke lima menghargai kebenaran
f) Prinsip keenam keadilan dan keinsafan
g) Prinsip yang ketujuh rendah hati
h) Prinsip yang ke delapan ilmu itu adalah untuk pengabdian kepada orang lain.
Ki hajar dewantoro telah menggaris bawahipenting nya peranan guru dalam proses
pendidikan dengan ungkapan
 Ing ngarso sung tulodho
 Ing madya mbangun karso
 Tutwuri handayani
C. Pengelolaan pembelajaran
Pokok pikiran-pikiran utama yang terdapat dalam pengelolaan pembelajaran adalah prisi-
prinsip, strategi, dan tahapan proses pembelajran
a) Prinsip-prinsip dalam pembelajaran
o Motivasi
o Focus
o Pembicaran yang tidakterlalu cepat
o Repetisi
o Analogi langsung
o Memperhatikan keragaman anak
o Memperhatiak tiga tujuan moral yaitu kognitif,afektif/emosional, psikomotorik/kinetic
o Memperhatikan aspek psikologi perkembangan anak
o Menumbuhakan kreatifitas anak
o Berbaur dengan anak-anak
o Aplikasi
o Do’a
o Teladan
b) Prosedur pembelajaran perekayasaan proses pembelajarn dapat didesain oleh guru
sedemikian rupa. Idealnya kegiatan siswa pandai harus berbeda dengan kegiatan siswa yang
kurang pandai. Walaupun untuk memahmi satu konsep yang sama Hal ini
menunjukan bahwa pemahaman terhadap pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
tidak bisa di abaikan begitu saja. Istilah pendekatan sama dengan madkhal metode sama
dengan thoriqoh dan teknik sama dengan uslub .
Pendkatan dapat di artikan sebagai seperangkat asumsi yang berkenaan dengan belajar
mengajar materi pengajaran . metode adalah rencana menyeluruh tentang penyajian materi
ajar secara sismatik dan berdasarkan pendekatan yang telah di tentukan . sedangkan teknik
adalah kegiatan spesifik yang di implementasikan dalam kelas sesuai denganmetode dan
pendekatanyang di pilih.
a. Pendekatan
a) Psikologis ( psikologis approach )
b) Sosio kultural ( sosio culturalaproach )
b. Metode
a) Metodmetode Ceramah
b) Metode Tanya jawab
c) Metoe Diskusi
d) Metode pemecahan masalah
e) Metode kisah
f) Metode pengumpamaan
g) Metode pemahaman dan penalaran ( al-ma’rifah wal al-nadzariyah)
h) Metode perintah berbuat baik dansaling menasihati
i) Metode suri teladan
j) Metode hikamah dan maui’dzah hasanah
k) Metode peringatan dan pemberian motivasi
l) Metode praktek
m) Metode karya wisata
n) Metode pemberian ampunan dan bimbingan
o) Metode pentahapan ( tadrij)
c. Teknik
a) Indoktrinasi
b) Moral reasoning
c) Meramalkankonseksuensi
d) Klarifikasi
e) Internalisasi

D. Pengelolaan kelas
Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat
memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran. Lingkungan kondusif menurut
(E.Mulyasa, 2004:16) dapat di kembangkan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut :
a. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam
melaksanakan tugas pembelajaran
b. Memberikan pelayanan pembelajaran yang remedial bagi peserta didik yang kurang
berprestasi
c. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi
perkembangan potensi seluruh peserta didik .
d. Menciptakan kerja sama yang saling menghargai
e. Melibatkanpeserta didik dalam proses perencanaan bdan pembelajaran
f. Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama antara peserta didik
dan guru
g. Mengembangkan system evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi
diri(self assesment0
E. Pengembangan sumber dan bahan ajar
Agar menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan utuh seperti yang di harapkan
eperti yang di harapakan pada kurukulum 2004 di perlulkan pengembangan pembelajara
untuk kompeensi secara sistematik terpadu, agar siswa dapat menguasai setiap
kompetensi secara tuntas ( mastery learning) maka di perlukan berbagai sarana yang
memadai antara lain :
a. Sumber belajar
a) Tempat / lingkungan
b) Benda segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagipeserta
didik
c) Orang
d) Buku
e) Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi
b. Bahan ajar
a) Macam Jenis bahan ajar
a. bahan cetak (printed)
b. bahan ajar dengan audio
c. bahan ajar pandang dengar
d. bahan ajar interaktif

BAB VII SISTEM PENILAIAN DAN PROGRAM TINDAK LANJUT


Evaluasi merupakan pengukuran pencapaian program pendidikan, perencanaan
suatu program subtansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya , pengadaan dan
peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara
keseluruhan.
Pada kurikulum berbasis kompetensi, komponen penilaian dikenal dengan penilaian
berbasis kelas. Di dalamnya terdapat prose pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan
informasi tentang belajar siswa yang di peroleh melalui pengukuran untuk menjelaskan/
menganalisa kerja atau prestasi siswadalam megerjakan tugas-tugas terkait.
A. Prinsip-prinsip dan strategi penilaian kelas
1. Pengertian penilaian otentik ( authentic assessment ) perubahan kurikulum ini hendaknnya
di pahami tidak hanya sekadar penyesuaian subtansi materi dan format kurikulum dengan
tuntunan perkembangan , tetapi pergeseran paradigma ( paradigma shift ) dari pendekatan
pendidikan yang berorentasi masukan (input-orintied education ) ke pendekatan pendidikan
berorentasi hasil atau standar ( countcome-based education) secara lebih sederhana, apa
yang harus di terapkan sebagai kebijakan secara nasional bergeser dari pertanyaan tentang
apa yang harus di ajarkan (kurikulum) kepertanyaan tentang apa yang harus di kuasai anak
( standar kompetensi ) pada tingkatan dan jenjang pendidikan tertentu. , Implikasi dari di
terapakan standar kompetensi dalam dalam proses penilaian yang di lakuak oleh guru baik
yang bersifat formatif maupun sumatif harus menggunakan acuan kriteria untuk itu dalam
menerapakan standar kompetensi guru guru harus :
 Mengembangkan matriks kompetensi belajar (learning competency matrix ) yang menjamin
pengalaman belajar yang terarah.
 Mengembangkan penilaian otentik berkelanjuntan (contninous authentic assessmen ) yang
menjamin pencapaian pengasaan kompetensi.
2. Tujuan penilaian kelas :
Tujuan penilaian di kelas oleh guru hendaknya di arahkan pada empat tujuan
a) Penelusuran (keeping track), yaitu menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap
sesuai rencana.
b) Pengecekan (cheking-up ) yaitu untuk mecek adkah kelemahan kelemahan yang di alami
anak didik dalam proses pembelajaran
c) Pencarian (finding-out ) yaitu mencari dan menemukan hal hal yang menyebakan
terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran .
d) Penyimpualan (summing-up ) menyimpulkan apakah anak didik telah menguasai seluruh
kompetensi yang telah di tetapakan dalam kurikulum atau belum.
3. Fungsi penilaian kelas
penilaian kelas yang di susun secara berencana dan sisematis oleh guru memiliki fungsi
motivasi, belajar tuntas , efektifitas pengajarandan umpan balik .
4. Prinsip penilaian kelas
Agar penilaian kelas memenuhi tujuan dan fungsi sebagaimana d jelaskan diatas perlu di
perhatikan hal-hal berikut :
a) Mengacu ke kemampuan
b) Berkelanjutan
c) Didaktis : alat yang akan di gunakan untuk penilaian kelas berupa test maupun non tes
d) Menggali informasi
e) Elihat yang benar dan yang salah
f) Prosedur dan metode penilaian

B. Ragam penilaian kelas


a. Tes terulis
b. Benar- salah
c. Menjodohkan
d. Non objektif
- jawaban singkat atau isian
e. Soal uraian
- Uraaian objektif
f. Uraian bebas
g. Pertanyaan lisan

C. Penilaian kerja ( performance assessment )

1. Langkh-langkah penilaian kerja

a. Melaksanakan identifkasi terhadap langkah-langkah penting yang di perlukan atau yang


mempengaruhi hasil akhir (putput ) yang terbaik
b. Menuliskan perilaku kemmapuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk
menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir (output) yang terbaik.
c. Membuat kriteria-kriteria kemmpuan yang kemampuan yang akan di ukur , jangan terlalu
banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat di observasi selama siswa melakukan tugas
d. Mendifinisikan kriteria –kriteria kemampuan yang akan di ukur berdasarksn kemmapuan
siswa yang harus di amati (observable) ata karakeristik produk yang di hasilkan
e. Urutkan kriteria-kriteria yang akan di ukur berdasarkan urutan yang dapat di amati
f. Kalau ada, periksa kembali dan bandingkan dengan kemampuan yang di buat sebelumnya
oleh orang lain di lapangan.
2. Metode yang dapat di gunakan

a. Metode holistic apabila rater (peskor) hanya meberikan satu buah skor atau nilai ( single
rating) berdasarkan penilaian mereka secara keseluruhan dari hasil kinerja peserta .
b. Mewtode analitic, penskor memberikan penilaian (skor) pada bergbagai aspek yang berbeda
yang berhubungan dengan kinerja yang di nilai dapat menggunakan cheklist dan rating scale
3. Penilaian potofolio , portofolio merupakan berkas pilihan yang dapat memberikan
informasi bagi suatu penilaian .
a. Tujuan portofolio tujuan di tetapkan berdasarkan apa yang harus di kerjakan dan siapa yang
akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian kelas portofolio dapat di gunakan
untuk mencapai beberapa tujuan antara lain .

 Kesanggupan Menghargai perkembangan yang dialami siswa


 Mendokumentasikan proses pem,belajaran yang berlangsung
 Memberikan perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
 Merekflesikan ksesangupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi
 Meningkatkan efektifitas proses pengajaran
 Bertukar informasi dengan orang tua /wali murid siswa dan guru
 Membina dan memmpercepat pertumbuahan konsep diri positif poada siswa
 Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri dan membantu siswa dalam merumuskan
tujuaan
4. Penilaian proyek yang dimaksud proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode
/jangka teretntu .
a. Konsep penilaian proyek
b. Konteks dantujuan penilaian proyek
c. Pernencanaan penilaian proyek
d. Jdging proyek
e. Estimasi dan pelaopran prestasi
5. Penilaian hasil kerja (product assessment ) penilaian hasil kerja siswa terhadap ketrampilan
siswa dalam membuat suatu product
a. Tahapan dalam membuat suatu hasil kerja
1. Tujuan dilakukaan penilian hasil kerja
2. Perencanaan dalm menilai hasil kerja
3. Pengelolaan hasil kerja
4. Penilaiaan dan pencatatan hasil kerja
6. Penilaian sikap
a. Sikap uang perlu diawasi
b. Tindak lanjut
c. Cara –cara berperilaku
7. Penilaian dir (self assessment )
a. Ciri penilaian diri
b. Kriteria penilaian dir
8. Peta perkembangan hasil belajar
a. Tujuan peta perke,mbangan hasil belajar
b. Penentuan skala lokasi pada peta
c. Langkah langkah penyusunan peta kemajuan hasil belajar
D. Program tindak lanjut
Belajar pada hakikatnya adlah suatu aktifitas yang mengharapakan perubahan tingkah
laku (behavioral change) pada individu yang belajar . perubah tingkah laku tersbut
sebab usaha sendiri yang bersangkutan , belajar di pengaruhi oleh berbagai factor seperti ;
bahan yang ipelajari, instrumen , lingkungan, dan kondisi individu si pelajar . sedang
mengajar adalah pada hakikatnya membantu siswa mempeoleh informasi, ide, ketrampilan,
nilai, cara berfikir, sarana tuk mengekspresikan dirinya sendiri dan caracara belajar
bagaimana belajar. (joece, weil dan shirs, 1992)
Hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses mengajar adlah kemampuan siswa yang
tinggi untuk dapat belajar dengan mudah dan efektif di masa mendatang.
Uraian berikut menyajikan layanan bimbigan belajar, jenis-jenis maslah belajar , cara-cara
mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar, dan upaya-upaya yang dapat
dilakukan dalam membantu murid mengatasi maslah-maslah belajar yang di alami.
a. Masalah –maslah belajar
1. Sangat cepat dalam belajar
2. Keterlambatan akademik
3. Lambat belajar
4. Penempatan kelas
5. Kurang motif dalam belajar
6. Sikap dan kebiasaa buruk
7. Kehadiran di sekolah
b. Identitas murid bermaslah
1. Penilaian hasil belajar
2. Pemanfaatan hasil tes intelengensia
3. Pengamatan (observasi)
c. Pengungkapan sebab sebab masalah belajar
1. Factor factor yang berasal dari murid
a. Tingkat kecerdasan rendah
b. Kesehatan sering terganggu
c. Alat penghilatan dan pendengaran kurang berfungsi
d. Gngguan alat persepsual
e. Tidak menguasai cara-cara belajar yang baik
2. Factor-faktor yang timbul dari keluarga
a. Kemampuan ekonomi keluarga yang kurang memadai
b. Anak –anak kurang mendapat perhatian
c. Harapan orang tua terlalu tinggi terhadapap
d. Orang tua pilih kasih.
3. factor yang bersumber dari linngkungan sekolah dan masyarakat

d. membantu murid mengatasi masalah belajar


1. program perbaikan : pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus dari
pengajaran yang di berikan kepada seseorang atau beberpa orang yang
mengalami kesulitan belajar kekhususan dari pengajaran ini terletak pada murid yang di
layani , bahan pengajaran , metode, dan media penyampaiannya.
a. cara yang di tempuh
b. materi dan waktu pelaksanaan program perbaikan
2. program pengayaan
a. cara yang di tempuh
b. materi dan waktu pelaksanaan program
e. program akselerasi
E. pelaporan hasil penilaian dan pemanfatan nya
a. pelaporan hasil penilaian
1. laporan untuk siswa dan orang tua
2. laporan untuk sekolah
3. laporan untuk masyarakat
b. pemafaata t ketrampilan pendidiebuluas di n dansiswa yang secari bangun pada
awal pendidis hasil penilaian
a. untuk siswls lebih lanjut yang haria
b. untuk orang tua
c. untuk guru dan kepala sekolah
Kesimpulan pengajaran di ruang kelas merupakan salah satu usaha proses pendidikan
kepada siswa . pengetahuan, konsep, dan ketrampilan membaca, menulis, berhitung, da sikap
yang tepat sebagai alat untuk belajar lebih lanjut yang harus di bangun pada awal
pendidikan siswa secara luas disebut ketrampilan pendidikan dasar.
Menyampaikan informasi-informasi yang terkandung pada pengetahuan ke dala
kegiatan pendidikan sehari-hari bualaman kanlah hal mudah guru harus menyiapakan
pengalaman yang siap pakai . mengerjakan tugas-tugas administrasi, mengadakan
pendekatan kepada siswa dan sebagainya .
Sebgai tenaga professional guru harus menyiapaka perencanan pengajaran yang
aplikatif , akan tetapi sebelum merencanakan pengajaran guru harus memahami dulu
kurululum dalam hal ini kurukulum dan kurukulum berbasis kompetensi. Tidak sedikit guru
yang tampak kebingungan dalam memahami perkembangan kurikulum sehingga pada
akhirnya mereka terjebak dalam pemikiran –pemikira lama dalam menyusun perencanaan
danpengajaran . dlam kurikulum 2004 di kenal istilah silabus dengan indikator pencapaian
kompetensi nya .silabus perlu di pahami guru sebagai bentu penjabaran dari kurikulum
nasional di daerah dan sekolah-sekolah.
Agar tercapai tujuan tersbut maka guru harus betul-betul memahami konsep, petunjuk,
serta nilai-nilai yang perlu di perhatikan pada pnyusunan silabus dan persiap[an pengajaran
Merencanakan pengajaran dalam bentuk persiapan mengajar yang di
turunkandarisilabus membutuhkan ketrampilan professional guru dalam
mencari danmenafsirkan kompetensi-kompewtensi untuk mengimplementasikan kurikulum
tersebut.
Proses pengidentifikasian aspek-aspek kemampuan atau kecakapan yang terkandung di
dalam standar kompetensi perlu dillakukan oleh guru agar mncapai hasil yang diharapakan.
Pendekatan secra sistematis dalam perencanaan dan pengembangan sarana serta alat
untuk mencapai kebutuhan dan standar kompetensi mutlak di perlukan.
Selama prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan silabus seperti ; ilmiah;
memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa , sitematis dan relevansi,
kosistensi, dan kecukupan tersebut di perhatikan maka guru tidak akan
menemukankesulitan yang berarti.
Pada dasrnya langkah-langkah dalam perencanaan danpengajaran merupakan kerangka
yang menjelaskan menjelaskandasar pengembangan pembelajaran yang tersutruktur , di
awali dengan penulisan identitas mata pelajaran, penentuan standar kompetensi
, penentuankompetensi dasar penentuan pengalaman belajar, penentuan waktu, dan
penentuan bahan sumber belajar .
Demikian pula dengan perencanaan system penilaian guru hanya perlu sedikit berlati
membiasakan diri untuk menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator dan menjabarkan
indikator / kedalam instrument penilaian
Berbagai cara di gunakan dan di kembangkan untuk mencari bahan –bahan yang dapat
di pergunakan untuk pembelajaran , perencanaan yang matang dari guru
harus memperhatikan efektifitas dan efisiensinya pnggunaan sumber-sumber bahan yang
akan di guanakan dalam perencanaan pembelajaran.

Vous aimerez peut-être aussi