Vous êtes sur la page 1sur 4

10.

Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan
memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat segera
ditindaklanjuti. Aspek pengendalian dalam monitoring atau pemantauan diatur dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern, Bagian Keenam, Pemantauan, meliputi :

Pasal 43 :

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan Sistem Pengendalian


Intern.

Pemantauan Sistem Pengendalian Intern dilaksanakan melalui pemantauan


berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu
lainnya.

Pasal 44 :

Pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin,


supervisi, pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam
pelaksanaan tugas.

Pasal 45 :

Evaluasi terpisah diselenggarakan melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujian


efektivitas Sistem Pengendalian Intern.

Evaluasi terpisah dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau
pihak eksternal pemerintah.

Evaluasi terpisah juga dapat dilakukan dengan menggunakan daftar uji pengendalian
intern sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 46 :
Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya harus segera diselesaikan dan
dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan
reviu lainnya yang ditetapkan.

11. Sistem pengendalian penetapan tujuan harus memberikan jaminan bahwa manajemen
mengimplementasikan sebuah proses untuk memformulasikan tujuan strategik,
operaisonal, pelaporan, dan kepatuhan yang mendukung misi organisasi. Manajemen
puncak harus mampu mengartikulasi mengapa organisasi ada dan apa tujuan yang hendak
dicapai, yang selanjutnya manajemen harus memahami dan mewujudkan visi dan misi
organisasi. Berdasarkan visi dan misi, manajemen harus menetapkan tujuan
organisasinya. Tujuan organisasi ini harus mudah dipahami dan diukur, diprioritaskan,
dan dihubungkan dengan sensitifitas risiko. Serangkaian tujuan pada jenjang entitas
(korporat) dihubungkan, diintegrasikan, dan diselaraskan dengan tujuan unit-unit jenjang
yang lebih rendah yaitu level divisi, unit, dan subunit organisasi. Untuk setiap
serangkaian tujuan harus memiliki critical success factors dan memiliki ukuran kinerja
guna menentukan apakah tujuan tercapai atau tidak.

Aspek pengendalian dalam penentuan tujuan diatur dalam Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern, Bagian
Ketiga, Penilaian Risiko.

Pasal 15 :

Penentuan tujuan pada tingkatan kegiatan sekurang-kurangnya dilakukan dengan


memperhatikan ketentuan sebagai berikut :

- Berdasarkan pada tujuan dan rencana strategis Instansi Pemerintah


- Saling melengkapi, saling menunjang, dan tidak bertentangan satu dengan lainnya
- Relevan dengan seluruh kegiatan utama Instansi Pemerintah
- Mengandung unsur kriteria pengukuran
- Didukung sumber daya Instansi Pemerintah yang cukup
- Melibatkan seluruh tingkat pejabat dalam proses penetapannya.
12. Rerangka ERM COSO menghendaki manajemen untuk mengidentifikasi kejadian
yang dimungkinkan mempengaruhi organisasi dalam mengimplementasikan strategi dan
mencapai tujuan. Manajemen harus menentukan apakah kejadian atau peristiwa tertentu
merupakan suatu risiko yang mengancam kegagalan organisasi atau merupakan peluang
yang menguntungkan organisasi. Kejadian yang harus diidentifikasi meliputi kejadian
yang berasal dari internal maupun eksternal organisasi. Manajemen harus peka dan selalu
mengamati setiap perubahan lingkungan organisasi. Jika diperlukan, bisa dibuat suatu
sistem peringatan dini (early warning system) organisasi.

Aspek pengendalian dalam identifikasi peristiwa diatur dalam Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern, Bagian
Ketiga, Penilaian Risiko.

Pasal 16 :

Identifikasi risiko sekurang-kurangnya dilaksanakan dengan :

- Menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan Instansi Pemerintah dan


tujuan pada tingkatan kegiatan secara komprehensif
- Menggunakan mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko dari faktor
eksternal dan faktor internal
- Menilai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko

10. D. Pemisahan tugas

11. E. Kelengkapan dokumen

12. A. Pengendalian akses

Sumber :
Biomaterial. http://www.biomaterial.lipi.go.id/main/wp-content/uploads/2013/02/PP-No.-
60-Tahun-2008-tentang-Sistem-Pengendalian-Intern-Pemerintah.pdf (diunduh tanggal 5
November 2017)

Mahmudi. 2016. Edisi Revisi Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Uji Press

Vous aimerez peut-être aussi