Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ISRAEL A. SIMBAR
VELLIA VIRGINIA
NADIA N. PAOKI
VICKA PAPUTUNGAN
A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal. Seseoarang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg sistolik atau
90 mmHg diastol. (Elisabet Corwin, hal 356).
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
(Mansjoer Arif,dkk,1999 hal 518)
1. Hipertensi Essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya disebut
juga Hipertensi Idiopatik.
Terdapat sekitar 95 % kasus. Faktor resiko dari hipertensi essensial adalah :
a) Usia
b) Jenis kelamin
c) Riwayat keluarga
d) Obesitas
e) Serum lipid
f) Diet
g) Perokok
2. Hipertensi Sekunder atau Hipertensi Renal
Terdapat sekitar 5 % kasus. Penyebabnya specifik diketahui seperti
penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiper aldesteronisme
sindrom chausing, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain.
C. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi (JNL, 1997) : The sixt Report of Join National
Committee on Prevention 1997 dikutip oleh Mansjoer Arif, dkk, 1999
hal 519, dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi Sistolik mmHg Diastolik mmHg
a. Normal < 130 < 85
b. Perbatasan 130 – 139 85 – 89
c. Hipertensi tingkat I 140 – 159 90 – 99
d. Hipertensi tingkat 2 160 – 179 100 – 109
e. Hipertensi tingkat > 180 > 110
3
D. Manifestasi Klinik
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala bila
demikian, gejala baru ada setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak atau jantung.
Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga
berdenging, mata berkunang-kunang dan pusing . (Mansjoer Arif, dkk, 1999).
Fokus Intervensi
a. Fokus Intervensi Individu
Diagnosa 1 : Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan program
terapeutik yang berhubungan dengan ketidak cukupan pengetahuan tentang kondisi,
pembatasan diet, pengobatan, faktor resiko.
Intervensi :
1) Identifikasi faktor-faktor penyebab atau penunjang yang menghalangi.
2) Bangun rasa percaya dan kekuatan.
3) Tingkatkan percaya diri dan kemajuan diri yang positif.
4) Tingkatkan sikap positif keikutsertaan individu dan keluarga.
5) Jelaskan dan bicarakan :
a) Proses penyakit
b) Aturan pengobatan
c) Perubahan gaya hidup yang diperlukan
d) Metode untuk memantau kondisi
6) Jelaskan bahwa perubahan gaya hidup dan kebutuhan belajar akan membutuhkan
waktu untuk integrasi.
7) Identifikasi rujukan atau layanan komunitas yang diperlukan untuk tindak lanjut.
Diagnosa 2 : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler serebral.
Intervensi :
1) Pertahankan tirah baring selama fase akut.
2) Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala.
3) Hilangkan/minimalkan aktifitas vasokonstriksi yang dapat meningkatkan rasa sakit
kepala, misalnya mengejan.
4) Bantu pasien untuk ambulasi sesuai kebutuhan.
b. Fokus Intervensi pada keluarga
Berikut ini intervensi keperawatan keluarga yang dilakukan pada masalah
hipertensi sesuai dengan 5 tugas keluarga :
1. Mengenal masalah kesehatan
Intervensi :
a. Gali pengetahuan keluarga tentang hipertensi
b. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian hipertensi
c. Jelaskan pada keluarga mengenai macam-macam penyebab hipertensi
d. Jelaskan pada keluarga tanda dan gejala hipertensi
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat
Intervensi :
a. Jelaskan akibat-akibat bila hipertensi tidak ditangani dengan tepat
b. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat guna menangani hipertensi
c. Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Intervensi :
a. Jelaskan pada keluarga tentang perawatan hipertensi
b. Demonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk hipertensi
c. Beri kesempatan keluarga untuk mendemonstrasikannya
d. Beri reinforcement atas ketrampilan keluarga
4. Memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
Intervensi :
Jelaskan tentang pencegahan hipertensi yang dapat dilakukan keluarga di rumah
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Intervensi :
a. Jelaskan pada keluarga mengenai tempat pelayanan kesehatan yang dapat digunakan
untuk pengobatan hipertensi
b. Motivasi keluarga untuk mengunjungi tempat fasilitas kesehatan
c. Beri reinforcement (+) atas minat keluarga.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI
Komposisi Keluarga
No Nama Umur L/P Hub. klg Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. G 56 th L KK SMA Wiraswasta
2 Ny. S 54 th P Istri SMP Penjahit
3 Ny. S 70 th P Mertua SD -
B. Genogram
56
54
Tn. G
Ny. S
Keterangan:
Laki-laki. Perempuan.
Penderita TBC
Penderita Hipertensi.
Tinggal serumah.
C. Tipe Keluarga : Keluarga besar (Extended Family)
D. Suku Bangsa : Semua anggota keluarga berasal dari suku Jawa,dengan kultur budaya
Jawa.Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa jawa “ngoko halus”. Tidak ada
pantangan dalam makanan atau hal-hal yang lain asalkan tidak bertentangan dengan
budaya dan agama.
E. Agama : semua anggota keluarga beragama Kristen
F. Status Sosial ekonomi keluarga
Keluarga Tn.G termasuk keluarga dengan ekonomi tinggi dengan penghasilan 1.500,000
rupiah perbulan. Biaya makan tiap hari ± 20-30 ribu, listrik 80ribu. Memiliki perabotan
rumah tangga yang lengkap.
G. Aktivitas rekreasi keluarga: Kelurga Tn. G beraktivitas rekreasi dengan menonton TV
sambil bercengkrama, kalau ada waktu luang biasanya berkebun dengan istrinya
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Tn. G untuk saat ini berada pada tahap perkembangan
keluarga usia tua
b. Tugas perkembangan kelurga yang belum terpenuhi :
Tugas perkembangan keluarga pada usia tua yang belum terpenuhi adalah belum dapat me
modifikasi lingkungan kesehatan. Ini dapat diketahui dari pernyataan Ny. S bahwa Ny. S
suka makan asin dan berlemak.
c. Riwayat keluarga inti :
Dalam keluarga Ny. S menderita hipertensi dengan tekanan darah 180/100 mmHg dan
kadang-kadang merasa pusing.
d. Riwayat Kesehatan Sebelumnya:
Ny. S mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit keturunan dan tidak ada yang
menderita penyakit menular.
III. Pemeriksaan Fisik Keluarga
Pemeriksaan Tn. G Ny. S Ny.S
fisik
TD 130/100mmHg 120/80 mmHg 180/100 mmHg
N 86x/mt 84x/mt 72x/mt
RR 22x/mt 24x/mt 20x/mt
Rambut tidak ada ketombe, tidak ada ketombe, kulit Beruban, kulit
kulit kepala bersih, kepala bersih, tidak ada bersih, tidak ada
tidak ada luka luka luka
Konjungtiva Merah muda Merah muda Merah muda
Sklera Putih Putih Putih
Hidung Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada secret, Simetris, tidak
secret, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada ada sekret, tidak
tidak ada perdarahan perdarahan ada lesi, tidak
ada perdarahan
Telinga Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak
serumen, tidak ada serumen, tidak ada benda ada serumen,
benda asing asing tidak ada benda
asing
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir lembab, tidak Mukosa bibir
lembab, tidak sariawan, tidak ada lembab, tidak
sariawan, tidak ada perdarahan sariawan, tidak
perdarahan ada perdarahan
Leher Tidak ada Tidak ada pembesaran Tidak ada
pembesaran kelenjar kelenjar tiroid dan limfe pembesaran
tiroid dan limfe kelenjar tiroid
dan limfe
Dada: Bentuk dada Bentuk dada simetris Tidak Bentuk dada
Paru simetris adasuara nafas tambahan simetris Tidak
ada suara nafas Irama jantung teratur adasuara nafas
jantung tambahan ronchi tambahan
Irama jantung Irama jantung
teratur dan tampak teratur
jelas
Abdomen Datar, ada bising Datar, ada bising usus Datar, ada
usus14x/mt, tidak 15x/mt, tidak nyeri tekan, bising usus
nyeri tekan, suara suara perkusi timpani 13x/mt, tidak
perkusi timpani nyeri tekan,
suara perkusi
timpani
Ekstremitas Tidak edema, baik Tidak edema, baik Kaki sebelah
kanan lumpuh
Kulit Bersih, kuning, tidak Bersih, kuning, tidaktampak Kuning, bersih,
tampak keriput keriput danlembab tampak keriput
dan kering
Turgor kulit Lebih dari 1 detik Lebih dari 1 detik Lebih dari 1
detik
Keluhan Tidak ada Pusing pusing
Jumlah 1 1/2
total 3 1/3