Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dosen
dr. Adila Kasni Astiena, MARS
Oleh: Kelompok 3
Zukri Afriadi (1720322038)
(17203220…)
(17203220…)
(17203220…)
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat allah swt yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, karena penulis masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah mengenai “A Comparison of Cost -Benefit and
Cost-Effectiveness Analysis in Practice: Divergent Policy Practices I Sweden”.
Makalah ini ditulis sebagai tugas kelompok untuk mata kuliah Ekonomi
Kesehatan.
Makalah ini kami persembahkan kepada :
1. Ibu dr. Adila Kasni Astiena, MARS, sebagai dosen pengampu
2. Serta teman – teman yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam mengerjakan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai
pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan
makalah ini memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan
kritik, saran, petunjuk, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak.
Semoga Makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua dan dapat memberikan informasi
bagi pembaca. Amin
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
B. Tujuan ............................................................................................................... 4
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang pmpinan seringkali dihadapkan pada tantangan dalam
membuat keputusan. Keputusan yang diambil , harus memperhatikan
bagaimana cara mengelola sumber daya yang ada. Seperti diketahui Sumber
daya sifatnya terbatas, oleh karena itu pemimpin harus dapat
mengalokasikan sumber daya dengan bijaksana. Alokasi sumber daya di
bidang kesehatan harus memenuhi dua kriteria etika yakni : pertama dengan
biaya yang terbatas suatu program harus dapat memaksimalkan manfaat
kesehatan bagi masyarakat. Kedua alokasi dan distribusi sumber daya harus
adil pada setiap individu atau kelompok.
Salah satu sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat adalah biaya. Efektivitas biaya tidak sekedar menjadi
perhatian bidang keekonomian, api lebih dari masalah kesejahteraan dan
moral. Alokasi sumber daya yang tidak efektif menghasilkan manfaat yang
lebih sedikit daripada yang mungkin terjadi dengan alokasi yang berbeda.
Sehingga mengakibatkan kerugian secara finansial dan kerugian dari
manfaat tersebut.
Berdasarkan fenomena tersebut, diperlukan analisis yang rinci untuk
menentukan manfaat suatu intervensi/ program yang dilaksanakan, baik
ditinjau dari manfaat Cost Benefit Analysis and Cost Effectiveness Analysis
B. Tujuan
Tujuan Umum
Memahami konsep Cost Benefit Analysis and Cost Effectiveness Analysis
Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian Cost Benefit Analysis and Cost Effectiveness
Analysis
2. Mengetahui tujuan dan manfaat Cost Benefit Analysis and Cost
Effectiveness Analysis
4
3. Mengetahui perbedaan Cost Benefit Analysis and Cost Effectiveness
Analysis
4. Menilai Penerapan Cost Benefit Analysis and Cost Effectiveness
Analysis dalam peneentian kebijakan di suatu negara
5. Menilai pemanfaatan Cost Benefit Analysis and Cost Effectiveness
Analysis terhadap program/ kebijkan yang pernah diteliti
C. Ruang Lingkup
Makalah ini menjelaskan tentang perbandingan Analisis Biaya-Manfaat
dan Analisis Biaya Efektivitas yang terdiri dari dari 4 Bab :
1. Pendahuluan,
2. Tinjauan Teoritis,
3. Pembahasan Jurnal “A Comparison of Cost -Benefit and Cost-
Effectiveness Analysis in Practice: Divergent Policy Practices I
Sweden”
4. dan Penutup
5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
B. Cost-Effectiveness Analysis
1. Cost effectivenes analysis adalah tipe analisis yang membandingkan
biaya suatu intervensi dengan ukuran non-moneter, dimana
pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan.
2. Menurut Thomson (1980), Cost Effectiveness Analysis merupakan cara
memilih untuk menilai program yang terbaik bila beberapa program
yang berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk dipilih.
6
3. CEA merupakan metode untuk menilai alternative program mana yang
paling murah dalam menghasilkan output tertentu. Caranya dengan
membandingkan biaya (cost) dengan output (objective) yang dihasilkan.
4. Jadi, Cos Effectiveness Analysis adalah metode manajemen guna
menilai efektifitas dari suatu program atau intervensi dengan
membandingkan nilai biaya (cost) dengan outcome yang dihasilkan
5. Tujuan dari CEA adalah menentukan jika nilai suatu intervensi sangat
ditentukan oleh biayanya. CEA tidak hanya meliputi penentuan biaya,
tapi juga penentuan nilai dari outcome.
6. Manfaat Cost Efectiveness Analysis yaitu membantu penentuan prioritas
dari sumber daya yang terbatas
7
D. Kelebihan dan Kelemahan Cost Benefit Analysis and Cost Effectiveness
Analysis
1. Cost Benefit Analysis
a. Kelebihan
1) Dapat dibandingkan.
2) Transparan.
3) Dapat mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat
meningkatkan efisiensi, pilihan tersebut harus diambil).
b. Kelemahan
1) Penghitungan ekonomi untuk public good dengan mengunakan
Cost Benefit Analysis sulit untuk dilakukan.
2) Tidak dapat mengukur aspek multi dimensional seperti
keberlangsungan, etika, partisipasi publik dalam pembuatan
keputusan dan nilai-nilai sosial yang lain.
3) Cost Benefit Analysis juga lebih berfungsi memberikan informasi
kepada pengambil keputusan, tetapi tidak dengan sendirinya
membuat keputusan.
4) Fokus pada efisiensi sehingga sering melupakan equity. Keduanya
adalah dua kriteria yang berdiri sendiri dalam ekonomi
kesejahteraan.
5) Efisiensi tergantung oleh beberapa pandangan, seperti pemerintah,
masyarakat, generasi muda, tua, muda, pria, atau bahkan wanita
8
2) Hemat waktu dan sumber daya intensif
CEA memiliki tahap perhitungan yang lebih sederhana sehingga
lebih dapat menghemat waktu dan tidak memerlukan banyak
sumber daya untuk melakukan analisis.
3) Lebih mudah untuk memahami perhitungan unsur biaya dalam
CEA lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami.
Meskipun demikian CEA masih cukup peka sebagai salah satu alat
pengambil keputusan.
4) Cocok untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan program.
CEA merupakan cara memilih program yang terbaik bila beberapa
program yang berbeda dengan tujuan yang sama tersedia untuk
dipilih. Sebab, CEA memberikan penilaian alternatif program
mana yang paling tepat dan murah dalam menghasilkan output
tertentu. Dalam hal ini CEA membantu penentuan prioritas dari
sumber daya yang terbatas.
5) Membantu penentuan prioritas dari sumber daya
b. Kekurangan Cost Effectiveness Analysis
1) Alternatif tidak dapat dibandingkan dengan tepat
Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa sulitnya ditemui CEA
yang ideal, dimana tiap-tiap alternatif identik pada semua kriteria,
sehingga analisis dalam mendesain suatu CEA, harus sedapat
mungkin membandingkan alternatif- alternatif tersebut.
2) CEA terkadang terlalu disederhanakan.
Pada umumnya CEA berdasarkan dari analisis suatu biaya dan
suatu pengaruh misalnya rupiah/anak yang diimunisasi. Padahal
banyak program-program yang mempunyai efek berganda.
Apabila CEA hanya berdasarkan pada satu ukuran keefektifan
(satu biaya dan satu pengaruh) mungkin menghasilkan satu
kesimpulan yang tidak lengkap dan menyesatkan.
3) Belum adanya pembobotan terhadap tujuan dari setiap program.
9
Akibat belum adanya pembobotan pada tujuan dari setiap program
sehingga muncul pertanyaan “biaya dan pengaruh mana yang harus
diukur?”. Pertanyaan ini timbul mengingat belum adanya
kesepakatan diantara para analis atau ahli. Disatu pihak
menghendaki semua biaya dan pengaruh diukur, sedangkan yang
lainnya sepakat hanya mengukur biaya dan pengaruh-pengaruh
tertentu saja.
Seharusnya ada pembobotan terhadap tujuan dari setiap proyek
karena beberapa tujuan harus diprioritaskan
10
Perhitungan biaya non investasi hanya dengan menjumlahkan seluruh
biaya pertahun. Hasil akhir penjumlahan seluruh biaya adalah Present
Value Cost (PV cost) atau total biaya
d. Mentransformasi Manfaat dalam Bentuk Uang
Dalam mengidentifikasi manfaat dari masing-masing biaya alternatif
terdapat dua komponen, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak
langsung
e. Menghitung Total Benefit
Mentransformasi manfaat dalam bentuk uang, untuk manfaat langsung
kita dapat menghitung dengan menguangkan biaya keuntungannya.
Sedangkan manfaat tidak langsung dapat menguangkan biaya akibat
kerugian yang ditimbulkan. Hasil dari tahap ini adalah jumlah dari
benefit langsung dan tidak langsung yang berupa PV Benefit atau
Present Value Benefit.
f. Menghitung Rasio Benefit (Discounting)
Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masing-
masing alternatif atau intervensi dengan mengkonversikannya dalam
bentuk uang. Dalam menghitung manfaat tentunya harus
mempertimbangkan discount rate bila manfaatnya akan diperoleh
untuk periode waktu kedepan.
Menghitung Discount factor = 1 .
(1+i)
ket: i = Annual Interest Ratio
11
Ratio B/C= PV Benefit
PV Cost
12
BAB III PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
13