Vous êtes sur la page 1sur 31

HUBUNGAN SEVERITAS STROKE DENGAN NILAI LABORATORIUM

(GLUKOSA DARAH, PERBANDINGAN NETROFIL DAN LIMFOSIT DAN


MEAN PLATELET VOLUME)

Latar Belakang Masalah


Meningkatnya usia harapan hidup yang didorong oleh peningkatan
keberhasilan pembangunan nasional dan berkembangnya moderenisasi serta
globalisasi di Indonesia akan cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit
vaskuler ( penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit arteri perifer).1 Di Amerika
Serikat, stroke menduduki peringkat ke-3 sebagai penyebab kematian setelah
penyakit jantung dan kanker. Setiap tahunnya 500.000 orang Amerika menderita
stroke, dan 175.000 orang diantaranya mengalami kematian.2. Stroke diklasifikasikan
menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik memiliki angka
kejadian 85% dari seluruh stroke, yang terdiri dari 80% stroke aterotrombotik dan
20% stroke kardioemboli.3
Menurut WHO, Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala atau
tanda klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak
fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, yang tidak disebabkan oleh
sebab lain selain penyebab vaskuler.Apabila terjadi perbaikan aliran darah sebelum
timbul kematian sel, maka pasien hanya mengalami gejala yang sementara (pada
transient ischemic attact(TIA)).5
Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya TIA, stroke
trombosis serebri, stroke hemoragik maupun infark lakunar10. Faktor risiko stroke
secara garis besar terbagi dua yaitu faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang
tidak dapat dikendalikan. Faktor yang dapat dikendalikan adalah merokok, hipertensi,
diabetes mellitus, obesitas dan kurangnya aktiitas fisik sedangkan yang termasuk
faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah genetik, usia dan jenis kelamin.Faktor
risiko stroke tersebut berhubungan aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan istilah
umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang
lentur. Banyak penelitian yang menunjukkan hitung leukosit, neutrofil, dan limfosit

1
memiliki peranan pada respon inflamasi perifer dan proses aterosklerosis. Neutrofil
tertentu dapat menyebabkan invasi neutrofil dan ruptur plak dengan menseksresi
beberapa mediator (enzim proteolitik, asam arakidonat, elastase, oksigen radikal
bebas). Limfosit adalah yang lebih berperan dalam pengaturan respon imun. Akan
tetapi beberapa penelitian menemukan hitung limfosit yang lebih rendah pada infark
miokard akut dan gagal jantung lanjut.6,7,8,9
Penelitian klinis terkini menduga bahwa hitung leukosit dan subtipenya yang
lebih tinggi seperti tingkat NLR yang tinggi memiliki kekuatan untuk memprediksi
tingkat prognosis, severitas, dan kematian pada penyakit aterosklerosis dan
kardiovaskuler. NLR adalah marker inflamasi yang akhir-akhir ini diperkenalkan dan
digunakan dalam beberapa penelitian, karena selain sederhana , juga rendah biaya.10
Salah satu mekanisme yang berperan dalam proses penyumbatan pembuluh
darah adalah trombosis6. Trombosis merupakan komplikasi utama dari proses
aterosklerosis yang melibatkan aktivasi dan agregasi platelet yang berkembang dari
ulserasi plak atherom. Atherotrombosis memicu terjadinya oklusi lokal dan
embolisme di daerah distal dengan manifestasi klinis yang dapat dilihat pada stroke
iskemik.
Banyak penelitian melaporkan bahwa sumbatan tersebut terjadi akibat
hiperaktivitas fungsi trombosit yang dapat meningkatkan agregasi trombosit. Salah
satu marker yang dapat digunakan untuk menilai fungsi dan aktivitas trombosit
adalah Mean Platelet Volume (MPV). Peningkatan indeks volume trombosit dapat
merefleksikan peningkatan aktivasi trombosit dan hiperagregasi trombosit yang
merupakan faktor risiko stroke iskemik.
Faktor lain yang berhubungan dengan severitas stroke adalah kadar gula
darah. Pada kondisi penyakit akut bisa terjadi kondisi hiperglikemia yaitu
meningkatnya kadar glukosa darah lebih dari 140 mg/dl. Keadaan hiperglikemia ini
berhubungan dengan beratnya stroke pada fase akut yang disebabkan oleh respon
stres, sehingga terjadi peningkatan katekolamin, lipolisis dan kadar asam lemak
bebas.

2
Menurut penelitian oleh Zacharia TS menyatakan bahwa hiperglikemia reaktif
merupakan faktor resiko yang signifikan, bertanggung jawab pada kematian minggu
pertama pada stroke hemoragik.

Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian apakah
terdapat hubungan severitas stroke dengan kadar gula darah, perbandingan limfosit
netrofil dan mean platelet volume pada pasien stroke di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru.

Tujuan dan Luaran


Tujuan Penelitian:
- Untuk mengetahui kadar glukosa darah pasien stroke di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru.
- Untuk mengetahui perbandingan limfosit netrofil pasien stroke di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru.
- Untuk mengetahui nilai mean platelet volume pasien stroke di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru
- Untuk mengetahui hubungan tingkat severitas dengan kadar gula darah pada pasien
stroke di RSUD Arifin achmad Pekanbaru
- Untuk mengetahui hubungan tingkat severitas dengan perbandingan antara netrofil
dan limfosit pada pasien stroke di RSUD Arifin achmad Pekanbaru
- Untuk mengetahui hubungan tingkat severitas dengan nilai mean platelet volume
pada pasien stroke di RSUD Arifin achmad Pekanbaru.

A. Manfaat penelitian
- Menghasilkan publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
- Mengahasilkan data tentang hubungan severitas stroke dengan kadar gula darah,
perbandingan antara netrofil dan limfosit dan nilai mean platelet volume pada pasien
stroke di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

3
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan menggunakan
desain cross sectional untuk mengidentifikasi hubungan tingkat severitas dengan
dengan kadar gula darah, perbandingan antara netrofil dan limfosit dan nilai mean
platelet volume pada pasien stroke di RSUD Arifin achmad Pekanbaru

Lokasi dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada bulan
Maret sampai Mei 2015.

Populasi dan sampel penelitian


Populasipada penelitian iniadalah pasien yang telah terdiagnosis stroke dan
TIA di RSUD arifin Achmad Pekanbaru. Sampel adalah bagian dari populasi yang
memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil dengan menggunakan metode total
sampling, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Kriteria inklusi adalah semua
pasien yang terdiagnosis stroke dan TIA berdasarkan pemeriksaan fisik, CT Scan
Kepala , atau MRI kepala. Kriteria eksklusi adalah pasien trauma kapitis, keganasan,
gangguan metabolik, infeksi susunan saraf pusat, penyakit kelainan darah, penyakit
sistem imun, serta gangguan ginjal dan hati berat.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar NIHSS, sampel darah
vena subjek .

Cara Kerja
Penelitian ini dimulai dengan memberikan pengarahan tentang prosedur
penelitian kepada pasien atau keluarga pasien stroke. Setelah pengarahan, peneliti
memberikan informed consentyang menyatakan responden menyetujui untuk
dilakukannya penelitian. Setelah itu, peneliti mencatat nama, usia, jenis kelamin,

4
alamat dan pada lembar identitas responden dan melakukan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan neurologi. Kemudian dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan
kadar gula darah, perbandingan antara netrofil dan limfosit dan nilai mean platelet
volume

Analisis data
Analisis data padapenelitianiniadalahanalisa univariat dan bivariat, dan
multivariat. Analisis univariatyang dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah,
perbandingan antara netrofil dan limfosit dan nilai mean platelet volumedan
mengetahui severitas yang akan disajikan dalam tabel distribusi dan frekuensi.
Analisis multivariat yang dilakukan untuk mengetahui hubungan perbandingan antara
kadar gula darah, perbandingan antara netrofil dan limfosit dan nilai mean platelet
volume dengan tingkat severitas stroke. Uji statistik yang digunakan adalah uji One
Way Anova dengan derajat kepercayaan 95% (p>0,05).

5
Alur Penelitian

Menjelaskan prosedur penelitian


kepada responden

Informed consent dan mengisi


lembar identitas

Melakukan pemeriksaan fisik,


pemeriksaan neurologi

Mengisi lembar NIHSS

Menyimpan data yang


diperlukan

Melakukan pemeriksaan gula


darah, perbandingan limfosit
netrofil, MPV

Mengolah data

6
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Bulan (tahun 2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembuatan proposal
Persiapan (Survey lokasi dan subjek
penelitian serta pengurusan izin
penelitian & ethical clearance)
Pengumpulan data, pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium
Pembuatan laporan
Laporan, seminar dan publikasi

Anggaran
No Kegiatan/Bahan/Alat Satuan Jumlah
Botol steril 1 set Rp 200000
Biaya pemeriksaan 1 kegiatan Rp.2.500.000
laboratorium
Hand Scun 4 set Rp. 200.000,-
Masker 3 kotak Rp. 150.000,-
Aquades 10 liter Rp. 200.000,-
Tissue 4 kotak Rp. 80.000,-
Akomodasi 1 paket Rp. 700.000,-
Dokumentasi 1 paket Rp 500.000,-
ATK 1 paket Rp. 500.000,-
Laporan 1 paket Rp. 500.000,-
Penelusuran pustaka 1 kegiatan Rp. 200.000,-
Total Rp 5.730.000,-

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Graham Steven H and Robert W. Hickey. Molecular Pathophysiology Of Stroke


Neuropsychopharmacology: 1318 The Fifth Generation of Progress

2. Mohr JP et al. Stroke: Pathophysiology, Diagnosis, and management. Philadelphia.


Elsevier Saunders. 2011

3. Gofir, Abdul. Manajemen Stroke, Evidance Based Madacine. Yogyakarta: Pustaka


Cendekia Press. 2009

4. Smith WS, Johnston SC, Easton JD. Cerebrovascular Disease. In: Harrison’s
neurology in Clinical Medicine. Hauser SL et al editors. New York: Mc Graw-Hill
Medical Publishing Division, 2006:233-272

5. Gilroy J. Cerebrovascular Disease. In: Basic Neurology. 3rd ed. International edition.
New York: Mc Graw-Hill Health Professional Division, 2000: 225-278

6. Longstaff A. Stroke and exitotoxicity. In: Neuroscience. 2nd ed. New York: Taylor &
Francis, 2005:432-435

7. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL et al, 2008.
The pathogenesis, prevention and treatment of aterosklerosis. In: Harrison’s
Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: Mc Graw Hill Medicine

8. Plutzky J. The vascular biology of aterosklerosis. Am J Med 2003;115(Suppl


8A):55S–61S

9. Newby AC. An overview of the vascular response to injury: a tribute to the late
Russell Ross. Toxicol Lett 2000;112–113:519–529.

10. S. Gökhan, A. Özhasenekler, H. Mansur Durgun, Akil, Üstündag, Orak. Neutrophil


Lymphocyte Ratios In Stroke Subtypes And Transient Ischemic Attack,European
Review For Medical And Pharmacological Sciences 2013; 17: 653-657

8
KEGIATAN I
HUBUNGAN SEVERITAS STROKE DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH

Latar Belakang Masalah


Stroke adalah penyakit multifaktoral dengan berbagai penyebab disertai
manifestasi mayor, dan penyebab kecacatan dan kematian di negara-negara
berkembang. Setiap tahunya terdapat 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke.
Diantaranya ditemukan jumlah kematian sebanyak 5 juta orang dan 5 juta orang
lainnya mengalami kecacatan yang permanen dan membutuhkan bantuan untuk
aktivitas kesehariannya.Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan karena
selain kecacatan utama pada usia tua juga pada usia yang lebih muda (produktif).
Di Amerika Serikat stroke menduduki peringkat ketiga penyebab kematian
terbanyak setelah penyakit jantung dan keganasan3. Di Indonesia, prevalensi stroke
mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Stroke bersama-sama dengan hipertensi, penyakit
jantung iskemik dan penyakit jantung lainnya, juga merupakan penyakit tidak
menular utama penyebab kematian di Indonesia.
Stroke iskemik yang disebabkan oleh trombosis atau emboli yang menyumbat
aliran darah otak meliputi 83% dari keseluruhan stroke, dan sisianya 17% merupakan
stroke hemoragik yang meliputi perdarahan intraserebral dan perdarahan sub
araknoid.
Pada kondisi penyakit akut bisa terjadi kondisi hiperglikemia yaitu
meningkatnya kadar glukosa darah lebih dari 140 mg/dl. Keadaan hiperglikemia ini
berhubungan dengan beratnya stroke pada fase akut yang disebabkan oleh respon
stres, sehingga terjadi peningkatan katekolamin, lipolisis dan kadar asam lemak
bebas.
Menurut penelitian oleh Zacharia TS menyatakan bahwa hiperglikemia reaktif
merupakan faktor resiko yang signifikan, bertanggung jawab pada kematian minggu
pertama pada stroke hemoragik.

9
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian apakah
terdapat hubungan antara kadar glukosa darah dengan tingkat severitas stroke pada
pasien stroke di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru .

Tujuan dan Luaran


Tujuan Penelitian:
- Untuk mengetahui rerata kadar glukosa darah pada pasien strokedi RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru .
- Untuk mengetahui hubungan kadar glukosa darah dengan severitas stroke di RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru.

Manfaat penelitian
- Menghasilkan publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
- Mengahasilkan data tentang hubungan kadar glukosa darah dengan tingkat severitas
stroke sehingga dapat merencanakan penatalaksanaan yang tepat.

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan
menggunakan desain cross sectional untuk mengidentifikasi hubungan kadar glukosa
darah dengan severitas pada penderita stroke di RSUD Arifin achmad Pekanbaru

Lokasi dan waktu penelitian


Penelitian ini dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada bulan
Maret sampai Mei 2015.

Populasi dan sampel penelitian


Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang telah terdiagnosis stroke
iskemik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Sampel adalah bagian dari populasi

10
yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil dengan menggunakan metode total
sampling, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Kriteria inklusi adalah semua
pasien yang terdiagnosis stroke iskemik dan hemoragik berdasarkan pemeriksaan
fisik, CT Scan Kepala , atau MRI kepala. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan
trauma kapitis, keganasan, gangguan metabolik, infeksi susunan saraf pusat, penyakit
kelainan darah, penyakit sistem imun, serta gangguan ginjal dan hati berat.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar NIHSS, sampel darah
vena subjek .
Cara Kerja
Penelitian ini dimulai dengan memberikan pengarahan tentang prosedur
penelitian kepada pasien atau keluarga pasien stroke. Setelah pengarahan, peneliti
memberikan informed consent yang menyatakan responden menyetujui untuk
dilakukannya penelitian. Setelah itu, peneliti mencatat nama, usia, jenis kelamin,
alamat dan pada lembar identitas responden dan melakukan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan neurologi. Kemudian dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan
kadar glukosa darah.

Analisis data
Analisis data pada penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat, dan
multivariat. Analisis univariat yang dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa darah
pada pasien stroke dan mengetahui severitas yang akan disajikan dalam tabel
distribusi dan frekuensi. Analisis multivariat yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara kadar glukosa darah dengan tingkat severitas stroke. Uji statistik
yang digunakan adalah uji One Way Anova dengan derajat kepercayaan 95%
(p>0,05).

11
Alur Penelitian
Menjelaskan prosedur penelitian
kepada responden

Informed consent dan mengisi


lembar identitas

Melakukan pemeriksaan fisik,


pemeriksaan neurologi

Mengisi lembar NIHSS

Melakukan pemeriksaan kadar


glukosa darah

Menyimpan data yang diperlukan

Mengolah data

12
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Bulan (tahun 2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembuatan proposal
Persiapan (Survey lokasi dan subjek
penelitian serta pengurusan izin
penelitian & ethical clearance)
Pengumpulan data, pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium
Pembuatan laporan
Laporan, seminar dan publikasi

Anggaran
No Kegiatan/Bahan/Alat Satuan Jumlah
1 Botol steril 1 set Rp 200. 000
2 Biaya pemeriksaan 1 kegiatan Rp.2.500.000
laboratorium
3 Hand Scun 4 set Rp. 200.000,-
4 Masker 3 kotak Rp. 150.000,-
5 Aquades 10 liter Rp. 200.000,-
6 Tissue 4 kotak Rp. 80.000,-
7 Akomodasi 1 paket Rp. 700.000,-
8 Dokumentasi 1 paket Rp 500.000,-
9 ATK 1 paket Rp. 500.000,-
10 Laporan 1 paket Rp. 500.000,-
11 Penelusuran pustaka 1 kegiatan Rp. 200.000,-
Total Rp 5.730.000,-

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Di Napoli M, Schwaninger M, Cappelli R, Ceccarelli E, Di Gianfilippo G, Donati


C et al.,. Evaluation of C-Reactive Protein Measurement for Assesing the Risk
and Pronosis in Ischemic Stroke. A Statement for Health Care Professionals From
the CRP Pooling Project Members 2005; 36: 1316-29
2. Adams HP. Epidemiologi of stroke. In: Cerebrovascular Disease. New York:
Medical Graw Hill 2007: 20-37

3. Ropper AH, Samuels MA. Cerebrovascular Disease. In: Adam and Victor‟s

Principles of Neurology. 9th ed. New York: Mc Graw Hill Medical 2009: 746-
845
4. Yastroki. Indonesia Tempati Urutan Pertama di Dunia Dalam Jumlah Terbanyak
Penderita Stroke. Berita Yayasan Stroke Indonesia 2009.
5. Balitbang DepKes. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional.
Departemen Kesehatan RI 2008
6. Tameemi WA, Ameen AM. Significance of Platelet in Patients with Acute
Ischemic Stroke. Iraqi J Med Science; 2012: 383-9
7. Rahayuningsih D, Setiabudy. Aspek thrombosis pada stroke. PBPK. 2008; 44-I
8. Ntaios G, Gurer O, Faouzi M, Auberta C, Michel P. Mean Platelet Volume in
Early Phase of Acute Ischemic Stroke is not Association with Severity of
Functional Outcome. Cerebrovascular Disk; 2010:484-489
9. Rahajuningsih D.S. pemeriksaan Laboratorium pada Stroke Akut. Dalam:
Hemostasis dan Trombosis 4th ed. Fakultas Kedokteran universitas Indonesia.
Jakarta. 2009;78
10. Greisenneger S, Endler G, Hsieh K, et al. Is elevated mean platelet volume
associated with a worse outcome in patients with acute ischemic cerebrovascular
events?. In: Stroke, 2004; 35: 1688
11. Yilmaz M, et al. Prognostic role of mean platelet volume and platelet count in
ischemic and hemorrhagic stroke. J Stroke Cerebrovascular Disease;2010

14
12. Rosmiati B, Wibawa SY, Darmawaty ER. Mean platelet volume in stroke.
Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 2012; 19(1) :
37
13. Ghorbani R, et al. The relationship between mean platelet volume and severity of
acute ischemic brain stroke. Neuroscience Riyadh, 2013; vol 18 (2): 147
14. Arikanoglu AY, Yucel A, Acar MU, Cevik E, Akil S, Varol F, Unan N,
Tasdemir. The relationship of the mean platelet volume and c-reactive protein
levels with mortality in ischemic stroke patients. European Review for Medical
and Pharmacological Sciences, 2013; 17: 1774
15. Ordu S, Albayrak E.S, Alemdar R, Aydin M, Yazici M, Ozhan H. Mean platelet
volume in patients with congestive heart failure. Turkiye Klinikleri J Cardiovasc
Sci. 2009; 21(3): 343: 8.
16. Slavka G, Perkmann T, Haslacher H., Greisenegger S, Marsik C, Wagner OF, and
Endler G. Mean platelet volume may represent a predictive parameter for overall
vascular mortality and ischemic heart

15
KEGIATAN II
HUBUNGAN TINGKAT SEVERITAS STROKE DENGAN PERBANDINGAN
ANTARA NETROFIL DAN LIMFOSIT

Latar Belakang Masalah


Meningkatnya usia harapan hidup yang didorong oleh peningkatan
keberhasilan pembangunan nasional dan berkembangnya moderenisasi serta
globalisasi di Indonesia akan cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit
vaskuler ( penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit arteri perifer).1 Di Amerika
Serikat, stroke menduduki peringkat ke-3 sebagai penyebab kematian setelah
penyakit jantung dan kanker. Setiap tahunnya 500.000 orang Amerika menderita
stroke, dan 175.000 orang diantaranya mengalami kematian.2. Stroke diklasifikasikan
menjadi stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik memiliki angka
kejadian 85% dari seluruh stroke, yang terdiri dari 80% stroke aterotrombotik dan
20% stroke kardioemboli.3
Menurut WHO, Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala atau
tanda klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan fungsional otak
fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, yang tidak disebabkan oleh
sebab lain selain penyebab vaskuler. Apabila terjadi perbaikan aliran darah sebelum
timbul kematian sel, maka pasien hanya mengalami gejala yang sementara (pada
transient ischemic attact(TIA)).5

Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya TIA, stroke


trombosis serebri, stroke hemoragik maupun infark lakunar10. Faktor risiko stroke
secara garis besar terbagi dua yaitu fator yang dapat dikendalikan dan faktor yang
tidak dapat dikendalikan. Faktor yang dapat dikendalikan adalah merokok, hipertensi,
diabetes mellitus, obesitas dan kurangnya aktiitas fisik sedangkan yang termasuk
faktor yang tidak dapat dikendalikan adalah genetik, usia dan jenius kelamin. Faktor
risiko stroke tersebut berhubungan aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan istilah
umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang

16
lentur. Banyak penelitian yang menunjukkan hitung leukosit, neutrofil, dan limfosit
memiliki peranan pada respon inflamasi perifer dan proses aterosklerosis. Neutrofil
tertentu dapat menyebabkan invasi neutrofil dan ruptur plak dengan menseksresi
beberapa mediator (enzim proteolitik, asam arakidonat, elastase, oksigen radikal
bebas). Limfosit adalah yang lebih berperan dalam pengaturan respon imun. Akan
tetapi beberapa penelitian menemukan hitung limfosit yang lebih rendah pada infark
miokard akut dan gagal jantung lanjut.6,7,8,9

Penelitian klinis terkini menduga bahwa hitung leukosit dan subtipenya yang
lebih tinggi seperti tingkat NLR yang tinggi memiliki kekuatan untuk memprediksi
tingkat prognosis, severitas, dan kematian pada penyakit aterosklerosis dan
kardiovaskuler. NLR adalah marker inflamasi yang akhir-akhir ini diperkenalkan dan
digunakan dalam beberapa penelitian, karena selain sederhana , juga rendah biaya.10

Kami tidak mendapatkan banyak penelitian yang mengkaji NLR pada pasien
TIA dan stroke, oleh karena itu kami bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan
antara prognosis, subtipe stroke, kematian di rumah sakit dengan pengukuran NLR
pada pasien yang masuk ke bagian gawat darurat dengan stroke dan TIA sebelum
mendapat terapi yang spesifik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut yaitu perbandingan antara netrofil dan


limfosit yang tinggi diduga dapat memprediksi prognosis dan tingkat severitas stroke,
dan belum banyak data tentang hal ini, maka perlu dilakukan penelitian apakah
terdapat hubungan tingkat severitas dengan perbandingan antara netrofil dan limfosit
pada pasien stroke di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru .

Tujuan dan Luaran


Tujuan Penelitian:

- Untuk mengetahui gambaran tipe stroke di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

17
- Untuk mengetahui gambaran perbandingan antara netrofil dan limfosit pada
pasien stroke di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru .
- Untuk mengetahui tingkat severitas pasien stroke di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru.
- Untuk mengetahui hubungan tingkat severitas dengan perbandingan antara
netrofil dan limfosit pada pasien stroke di RSUD Arifin achmad Pekanbaru.

a. Manfaat penelitian
- Menghasilkan publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
- Mengahasilkan data tentang perbandingan antara netrofil dan limfosit yang
berhubungan dengan tingkat severitas stroke sehingga dapat merencanakan
penatalaksanaan yang tepat.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan menggunakan


desain cross sectional untuk mengidentifikasi hubungan tingkat severitas dengan
perbandingan antara netrofil dan limfosit pada pasien stroke di RSUD Arifin achmad
Pekanbaru

Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada bulan


Maret sampai Mei 2015.

Populasi dan sampel penelitian


Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang telah terdiagnosis stroke dan
TIA di RSUD arifin Achmad Pekanbaru. Sampel adalah bagian dari populasi yang

18
memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil dengan menggunakan metode total
sampling, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Kriteria inklusi adalah semua
pasien yang terdiagnosis stroke dan TIA berdasarkan pemeriksaan fisik, CT Scan
Kepala , atau MRI kepala. Kriteria eksklusi adalah pasien trauma kapitis, keganasan,
gangguan metabolik, infeksi susunan saraf pusat, penyakit kelainan darah, penyakit
sistem imun, serta gangguan ginjal dan hati berat.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar NIHSS, sampel darah
vena subjek .

Cara Kerja
Penelitian ini dimulai dengan memberikan pengarahan tentang prosedur
penelitian kepada pasien atau keluarga pasien stroke. Setelah pengarahan, peneliti
memberikan informed consent yang menyatakan responden menyetujui untuk
dilakukannya penelitian. Setelah itu, peneliti mencatat nama, usia, jenis kelamin,
alamat dan pada lembar identitas responden dan melakukan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan neurologi. Kemudian dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan
limfosit dan netrofil.

Analisis data
Analisis data pada penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat, dan
multivariat. Analisis univariat yang dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara
netrofil dan limfosit dan mengetahui severitas yang akan disajikan dalam tabel
distribusi dan frekuensi. Analisis multivariat yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan perbandingan antara netrofil dan monosist dengan tingkat severitas stroke.
Uji statistik yang digunakan adalah uji One Way Anova dengan derajat kepercayaan
95% (p>0,05).

19
Alur Penelitian

Menjelaskan prosedur penelitian


kepada responden

Informed consent dan mengisi


lembar identitas

Melakukan pemeriksaan fisik,


pemeriksaan neurologi

Mengisi lembar NIHSS

Melakukan pemeriksaan netrofil


dan limfosit

Menyimpan data yang


diperlukan

Mengolah data

20
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Bulan (tahun 2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembuatan proposal
Persiapan (Survey lokasi dan subjek
penelitian serta pengurusan izin
penelitian & ethical clearance)
Pengumpulan data, pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium
Pembuatan laporan
Laporan, seminar dan publikasi

Anggaran

No Kegiatan/Bahan/Alat Satuan Jumlah


Botol steril 1 set Rp 200000
Biaya pemeriksaan 1 kegiatan Rp.2.500.000
laboratorium
Hand Scun 4 set Rp. 200.000,-
Masker 3 kotak Rp. 150.000,-
Aquades 10 liter Rp. 200.000,-
Tissue 4 kotak Rp. 80.000,-
Akomodasi 1 paket Rp. 700.000,-
Dokumentasi 1 paket Rp 500.000,-
ATK 1 paket Rp. 500.000,-
Laporan 1 paket Rp. 500.000,-
Penelusuran pustaka 1 kegiatan Rp. 200.000,-
Total Rp 5.730.000,-

21
DAFTAR PUSTAKA

11. Graham Steven H and Robert W. Hickey. Molecular Pathophysiology Of Stroke


Neuropsychopharmacology: 1318 The Fifth Generation of Progress

12. Mohr JP et al. Stroke: Pathophysiology, Diagnosis, and management.


Philadelphia. Elsevier Saunders. 2011

13. Gofir, Abdul. Manajemen Stroke, Evidance Based Madacine. Yogyakarta:


Pustaka Cendekia Press. 2009

14. Smith WS, Johnston SC, Easton JD. Cerebrovascular Disease. In: Harrison’s
neurology in Clinical Medicine. Hauser SL et al editors. New York: Mc Graw-
Hill Medical Publishing Division, 2006:233-272

15. Gilroy J. Cerebrovascular Disease. In: Basic Neurology. 3rd ed. International
edition. New York: Mc Graw-Hill Health Professional Division, 2000: 225-278

16. Longstaff A. Stroke and exitotoxicity. In: Neuroscience. 2nd ed. New York:
Taylor & Francis, 2005:432-435

17. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL et al,
2008. The pathogenesis, prevention and treatment of aterosklerosis. In:
Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: Mc Graw Hill
Medicine

18. Plutzky J. The vascular biology of aterosklerosis. Am J Med 2003;115(Suppl


8A):55S–61S

19. Newby AC. An overview of the vascular response to injury: a tribute to the late
Russell Ross. Toxicol Lett 2000;112–113:519–529.

20. S. Gökhan, A. Özhasenekler, H. Mansur Durgun, Akil, Üstündag, Orak.


Neutrophil Lymphocyte Ratios In Stroke Subtypes And Transient Ischemic
Attack,European Review For Medical And Pharmacological Sciences 2013; 17:
653-657

22
KEGIATAN III
HUBUNGAN SEVERITAS STROKE DENGAN NILAI MEAN PLATELET
VOLUME (MPV)

Latar Belakang Masalah


Sampai saat ini stroke masih menjadi masalah kesehatan yang penting, baik
bagi individu maupun bagi masyarakat1. World Health Organization memperkirakan
di dunia terjadi stroke setiap 5 detik yang berarti lebih kurang 25.000 orang mendapat
serangan stroke setiap harinya. Hampir 5 juta orang meninggal setiap tahun akibat
penyakit ini2. Di Amerika Serikat stroke menduduki peringkat ketiga penyebab
kematian terbanyak setelah penyakit jantung dan keganasan3 .
Jumlah penderita stroke di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya,
tidak hanya menyerang usia tua, namun juga mereka yang berusia muda dan
produktif. Diperkirakan 500.000 orang setiap tahun terkena serangan stroke di negeri
ini dan sekitar 25% atau 125.000 orang meninggal karenanya, sedangkan sisanya
mengalami kecacatan ringan sampai berat4. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Nasional tahun 2007 menunjukkan bahwa stroke, hipertensi dan penyakit jantung
adalah penyakit-penyakit degeneratif yang menyebabkan sepertiga kematian di
Indonesia untuk kelompok umur 45-64 tahun5.
Stroke adalah kematian jaringan otak yang terjadi karena berkurangnya aliran
darah dan oksigen ke otak. Stroke bisa berupa iskemik (karena sumbatan) maupun
perdarahan. Stroke iskemik mencakup sekitar 80% dari seluruh pasien stroke. Salah
satu mekanisme yang berperan dalam proses penyumbatan pembuluh darah adalah
trombosis6. Trombosis merupakan komplikasi utama dari proses aterosklerosis yang
melibatkan aktivasi dan agregasi platelet yang berkembang dari ulserasi plak
atherom. Atherotrombosis memicu terjadinya oklusi lokal dan embolisme di daerah
distal dengan manifestasi klinis yang dapat dilihat pada stroke iskemik 7,8
Banyak penelitian melaporkan bahwa sumbatan tersebut terjadi akibat
hiperaktivitas fungsi trombosit yang dapat meningkatkan agregasi trombosit. Salah
satu marker yang dapat digunakan untuk menilai fungsi dan aktivitas trombosit

23
adalah Mean Platelet Volume (MPV). Peningkatan indeks volume trombosit dapat
merefleksikan peningkatan aktivasi trombosit dan hiperagregasi trombosit yang
merupakan faktor risiko stroke iskemik9,10
Mean Platelet Volume (MPV) merupakan penanda fungsi trombosit dan
berhubungan dengan penunjuk aktivitas trombosit yang meliputi agregasi dan
pelepasan tromboxan A2, platelet factor 4, dan tromboglobulin. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa MPV berkorelasi dengan fungsi platelet dan aktivasi platelet.
Kondisi ini dapat dinilai melalui sintesis tromboksan, pelepasan beta-trombomodulin,
ekspresi fungsi prokoagulan atau adesi molekul11,12
Trombus terdiri dari trombosit, eritrosit, dan sebagian kecil leukosit yang
terperangkap dalam anyaman fibrin. Trombosit-trombosit tersebut beragregasi satu
sama lain dan akan merangsang pengeluaran tromboksan A2 lebih banyak, yang
selanjutnya memacu trombosit lain untuk beragregasi lebih lanjut. Peningkatan
volume platelet rata-rata (MPV) diduga mempunyai potensi trombotik yang lebih
tinggi dibandingkan platelet yang volumenya lebih kecil. Platelet yang lebih besar
mempunyai densitas yang lebih tinggi, agregasi dengan kolagen lebih cepat, dan
mempunyai kadar tromboksan A2 lebih tinggi, dan berekspresi lebih terhadap
reseptor glikoprotein Ib dan IIb/IIIa. Dan kondisi inlah yang memudahkan
terbentuknya trombus pada penderita dengan peningkatan volume platelet rata-rata
(MPV).Dengan terbentuknya trombus didalam pembuluh darah dan jantung akan
terjadi penyumbatan aliran darah di otak yang berakibat lanjut pada kerusakan
otak13,14.
Penelitian-penelitian sebelumnya telah menjelaskan hubungan MPV dengan
penyakit jantung terutama penyakit jantung koroner.Peneliti lain juga mendapatkan
hubungan antara MPV dengan perubahan gambaran EKG. Namun penelitian yang
menghubungkan antara MPV dengan kejadian penyakit serebrovaskular khususnya
stroke iskemik masih sangat terbatas15,16.

Permasalahan

24
Berdasarkan latar belakang tersebut dimana nilai mean platelet volume (MPV)
dapat memprediksi prognosis dan tingkat severitas stroke, dan belum banyak data
tentang hal ini, maka perlu dilakukan penelitian apakah terdapat hubungan antara
nilai mean platelet volume (MPV) dengan tingkat severitas stroke pada pasien stroke
iskemik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru .

Tujuan dan Luaran


Tujuan Penelitian:
- Untuk mengetahui gambaran nilai mean platelet volume (MPV) pasien stroke
iskemik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru .
- Untuk mengetahui tingkat severitas pasien stroke iskemik di RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru.
- Untuk mengetahui hubungan nilai mean platelet volume (MPV) dengan severitas
stroke pada pasien stroke iskemik di RSUD Arifin achmad Pekanbaru.

Manfaat penelitian
- Menghasilkan publikasi pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
- Mengahasilkan data tentang hubungan nilai mean platelet volume (MPV) dengan
tingkat severitas stroke iskemik sehingga dapat merencanakan penatalaksanaan yang
tepat.

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan
menggunakan desain cross sectional untuk mengidentifikasi hubungan nilai mean
platelet volume (MPV) dengan tingkat severitas stroke pada pasien stroke iskemik di
RSUD Arifin achmad Pekanbaru

25
Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru pada bulan
Maret sampai Mei 2015.

Populasi dan sampel penelitian


Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang telah terdiagnosis stroke
iskemik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Sampel adalah bagian dari populasi
yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel diambil dengan menggunakan metode total
sampling, maka seluruh populasi dijadikan sampel. Kriteria inklusi adalah semua
pasien yang terdiagnosis stroke iskemik berdasarkan pemeriksaan fisik, CT Scan
Kepala , atau MRI kepala. Kriteria eksklusi adalah pasien dengan stroke hemoragik,
trauma kapitis, keganasan, gangguan metabolik, infeksi susunan saraf pusat, penyakit
kelainan darah, penyakit sistem imun, serta gangguan ginjal dan hati berat.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar NIHSS, sampel darah
vena subjek .

Cara Kerja
Penelitian ini dimulai dengan memberikan pengarahan tentang prosedur
penelitian kepada pasien atau keluarga pasien stroke. Setelah pengarahan, peneliti
memberikan informed consent yang menyatakan responden menyetujui untuk
dilakukannya penelitian. Setelah itu, peneliti mencatat nama, usia, jenis kelamin,
alamat dan pada lembar identitas responden dan melakukan pemeriksaan fisik,
pemeriksaan neurologi. Kemudian dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan
mean platelet volume (MPV)

Analisis data
Analisis data pada penelitian ini adalah analisa univariat dan bivariat, dan
multivariat. Analisis univariat yang dilakukan untuk mengetahui nilai MPV pada

26
pasien stroke iskemik dan mengetahui severitas yang akan disajikan dalam tabel
distribusi dan frekuensi. Analisis multivariat yang dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara nilai MPV dengan tingkat severitas stroke. Uji statistik yang
digunakan adalah uji One Way Anova dengan derajat kepercayaan 95% (p>0,05).

Alur Penelitian

Menjelaskan prosedur penelitian


kepada responden

Informed consent dan mengisi


lembar identitas

Melakukan pemeriksaan fisik,


pemeriksaan neurologi

Mengisi lembar NIHSS

Melakukan pemeriksaan mean


platelet volume

Menyimpan data yang diperlukan

Mengolah data

27
Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Bulan (tahun 2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembuatan proposal
Persiapan (Survey lokasi dan subjek
penelitian serta pengurusan izin
penelitian & ethical clearance)
Pengumpulan data, pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium
Pembuatan laporan
Laporan, seminar dan publikasi

G. Anggaran
No Kegiatan/Bahan/Alat Satuan Jumlah
1 Botol steril 1 set Rp 200. 000
2 Biaya pemeriksaan 1 kegiatan Rp.2.500.000
laboratorium
3 Hand Scun 4 set Rp. 200.000,-
4 Masker 3 kotak Rp. 150.000,-
5 Aquades 10 liter Rp. 200.000,-
6 Tissue 4 kotak Rp. 80.000,-
7 Akomodasi 1 paket Rp. 700.000,-
8 Dokumentasi 1 paket Rp 500.000,-
9 ATK 1 paket Rp. 500.000,-
10 Laporan 1 paket Rp. 500.000,-
11 Penelusuran pustaka 1 kegiatan Rp. 200.000,-
Total Rp 5.730.000,-

28
DAFTAR PUSTAKA

1. Di Napoli M, Schwaninger M, Cappelli R, Ceccarelli E, Di Gianfilippo G, Donati


C et al.,. Evaluation of C-Reactive Protein Measurement for Assesing the Risk
and Pronosis in Ischemic Stroke. A Statement for Health Care Professionals From
the CRP Pooling Project Members 2005; 36: 1316-29
2. Adams HP. Epidemiologi of stroke. In: Cerebrovascular Disease. New York:
Medical Graw Hill 2007: 20-37

3. Ropper AH, Samuels MA. Cerebrovascular Disease. In: Adam and Victor‟s

Principles of Neurology. 9th ed. New York: Mc Graw Hill Medical 2009: 746-
845
4. Yastroki. Indonesia Tempati Urutan Pertama di Dunia Dalam Jumlah Terbanyak
Penderita Stroke. Berita Yayasan Stroke Indonesia 2009.
5. Balitbang DepKes. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional.
Departemen Kesehatan RI 2008
6. Tameemi WA, Ameen AM. Significance of Platelet in Patients with Acute
Ischemic Stroke. Iraqi J Med Science; 2012: 383-9
7. Rahayuningsih D, Setiabudy. Aspek thrombosis pada stroke. PBPK. 2008; 44-I
8. Ntaios G, Gurer O, Faouzi M, Auberta C, Michel P. Mean Platelet Volume in
Early Phase of Acute Ischemic Stroke is not Association with Severity of
Functional Outcome. Cerebrovascular Disk; 2010:484-489
9. Rahajuningsih D.S. pemeriksaan Laboratorium pada Stroke Akut. Dalam:
Hemostasis dan Trombosis 4th ed. Fakultas Kedokteran universitas Indonesia.
Jakarta. 2009;78
10. Greisenneger S, Endler G, Hsieh K, et al. Is elevated mean platelet volume
associated with a worse outcome in patients with acute ischemic cerebrovascular
events?. In: Stroke, 2004; 35: 1688

29
11. Yilmaz M, et al. Prognostic role of mean platelet volume and platelet count in
ischemic and hemorrhagic stroke. J Stroke Cerebrovascular Disease;2010
12. Rosmiati B, Wibawa SY, Darmawaty ER. Mean platelet volume in stroke.
Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, 2012; 19(1) :
37
13. Ghorbani R, et al. The relationship between mean platelet volume and severity of
acute ischemic brain stroke. Neuroscience Riyadh, 2013; vol 18 (2): 147
14. Arikanoglu AY, Yucel A, Acar MU, Cevik E, Akil S, Varol F, Unan N,
Tasdemir. The relationship of the mean platelet volume and c-reactive protein
levels with mortality in ischemic stroke patients. European Review for Medical
and Pharmacological Sciences, 2013; 17: 1774
15. Ordu S, Albayrak E.S, Alemdar R, Aydin M, Yazici M, Ozhan H. Mean platelet
volume in patients with congestive heart failure. Turkiye Klinikleri J Cardiovasc
Sci. 2009; 21(3): 343: 8.
16. Slavka G, Perkmann T, Haslacher H., Greisenegger S, Marsik C, Wagner OF, and
Endler G. Mean platelet volume may represent a predictive parameter for overall
vascular mortality and ischemic heart

30
Nama – nama mahasiswa anggota penelitian berdasarkan judul :
No. Nama NIM Judul Penelitian
1. M.Quraish Shihab 1308115582 Hubungan Severitas
Stroke dengan Kadar
Glukosa Darah
2. Nur Rahmat 1308122649 Hubungan Severitas
Stroke dengan
Perbandingan Nilai
Netrofil dan Limfosit
3. Vebi Adrias 1308113829 Hubungan Severitas
Stroke dengan Nilai
Mean Platelet Volume

31

Vous aimerez peut-être aussi