Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan proses pembangunan yang dilakukan oleh suatu Negara dan terkait
salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian visi, misi, dan rencana operasional
organisasi
tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan
1
Dilain sisi Keinginan dan kebutuhan manusia sangat beragam dan terus
didasarkan pada rasionalitas dan kesamaan pandang yang menghasilkan pola interaksi
Jadi, Sebuah perusahaan hanya akan berkembang dan maju apabila cepat
tanggap terhadap perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan masa
depan dituntut untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan
yang bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai
bentuk perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang
diperlukan. Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin di dunia ini.
Cara dan pandangan mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan
seseorang. Maka tidak bisa dielakkan lagi kalau menjadi seorang pemimpin memiliki
tanggung jawab dan peran yang sangat berat. Tetapi itu semua bisa diatasi bila ia
memiliki cara dan strategi yang baik dan sesuai dengan kondisinya.
tidak tidak lepas juga dari kinerja karyawan yang akan turut membawa perusahaan
dalam suatu persaingan dilingkungan bisnis. Oleh karena itu keberhasilan karyawan
mencapai tujaun dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja
2
Ini perlu dicermati dari beberapa sub pokok paragraf diatas bahwa perilaku
bidang kelistrikan yang dimana perusahaan ini juga sebagai sumber pendapatan
Negara. Terkhusus perusahaan listirik Negara PT. PLN (Persero Cabang Kendari)
perusahaan ini baru saja melakukan pergantian pimpinan pada tahun 2017 ini
kemudian menarik perhatian penulis untuk menelitik lebih jauh tentang pengaruh
dengan berpatokan pada kinerja karyawan yang menurut imformasi awal didaptkan
3
B. Rumusan masalah
PLN (Persero Cabang Kendari) yang baru saja pada tahun ini melakukan pergantian
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapakan dalam penelitain ini adalah sebagai berikut:
a. Dari aspek keilmuan, hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah kajian ilmu
yang beharga bagi perusahaan dalam pengelolaan sdm beserta segala kebijakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kepemimpinan
4
Konsep kepemimpinan menurut Stoner dalam Umar (2000:31) yaitu:
berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok”. Sedangkan menurut Newstrom
orang lain untuk bekerja dengan antusias mencapai tujuan. Faktor manusialah yang
mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja Sama dan bekerja secara
menggunakan suatu gaya untuk mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotivasi
mengarahkan tingkah laku bawahan dalam usaha bersama dalam rangka untuk
mencapai tujuan
B. Teori kepemimpinan
5
Seperti halnya pengertian kepemimpinan, dalam teori kepemimpinan
dikemukakan sejumlah teori yang beraneka ragam. Ada tiga teori yang berusaha
a. Teori Sifat/Karakter
yaitu teori yang mencari karakter kepribadian, sosial, fisik atau intelektual yang
teori sifat bahwa munculnya teori ini diperkuat oleh adanya asumsi-asumsi dasar
sebagai berikut: Setiap inidividu memiliki watak atau sifat yang melekat pada
dirinya. Sifat-sifat individu tersebut dapat mempengaruhi image (citra) orang lain
perangai, ciri yang dimiliki oleh pemimpin tersebut. Asumsi dasar munculnya teori-
teori sifat tersebut menunjukkan bahwa sifat manusia mempunyai andil yang besar di
dalam keberhasilan kepemimpinan sesorang. Dengan sifat yang melekat pada diri
seorang pemimpin, maka akan menimbulkan kesan tertentu yang dipersepsi oleh
bawahan. Sifat-sifat yang baik akan mempengaruhi kesan pada diri bawahan bahwa
pemimpinnya mempunyai sifat yang baik atau menarik, dan sebaliknya sifat-sifat
yang buruk akan menimbulkan kesan tidak baik atau tidak menarik. Citra yang
6
Apabila citra tersebut positif kemungkinan besar respon bawahan juga positif,
sedangkan citra baik akan menuntun bawahan cenderung merespon dengan baik juga.
positif tersebut dapat meneladani bawahan sehingga perilaku bawahan juga akan
mencontoh dan mengikuti pemimpin, dengan demikian apa yang diperintahkan oleh
pemimpin akan diikuti. Bawahan akan cenderung patuh pada pemimpin sehingga
tugas-tugas dapat berjalan lancar, pencapaian tujuan terlaksana dengan baik. Adapun
a. Sifat Fisik Sifat fisik adalah sifat yang melekat pada seorang individu, yang
secara visual (kasat mata) mudah untuk diketahui orang lain, dapat menimbulkan
kesan tertentu yang dapat mempengaruhi sikap dan penilaian bagi orang yang
dimunculkan dalam bentuk sikap, tingkah laku dan tindakan. Dengan demikian
sifat prikologis ini hanya akan terbaca atau diketahui oleh seseorang melalui
dari segi efektifitas perilaku, disamping juga membahas pola-pola perilaku pemimpin.
Teori ini merupakan hasil penelitian dari Universitas Ohio dan Michigan. Dalam hal
7
berorientasi pada karyawan (pemimpin yang menekankan hubungan antar pribadi)
atau disebut juga mendorong, serta yang berorientasi pada produksi (pemimpin yang
menekankan pada aspek teknis atau tugas dari pekerjaan) atau mengarahkan. Perilaku
kepemimpinan yang akan diukur dalam penelitian ini merujuk pada konsep yang
dikembangkan oleh Bass & Avolio (Pieter Sahertian, 2010: 158) Variabel
kepemimpinan aktif. Maksudnya dalam dua jenis perilaku ini, pemimpin mengambil
pendekatan proaktif atau reaktif di dalam melaksanakan peranan mereka. Ada satu
dimana pemimpin melepaskan tanggung jawab mereka dan berusaha untuk tidak
8
1. contingent reward adalah perilaku yang selalu mengakui prestasi karyawan dan
menjelaskan pengharapan;
2. magement by-exception-active adalah perilaku pemimpin yang akan melakukan
menunggu sampai masalah menjadi kronis atau serius baru melakukan koreksi.
kemampuan dalam mengambil keputusan. Tetapi, kriteria itu tidaklah cukup, masih
ada kritena lain yang penting untuk diperhatikan dalam menilai efektivitas
9
pemimpin menjalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan. Menurut Arifin
Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menegah atau pun kecil semuanya
pasti dibentuk dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan itu bersifat
jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek yang harus dicapai dengan
ini sangat penting karena disadari bahwa tidak ada satupun organisasi yang dapat
hidup tanpa bantuan dan pihak lain. Adapun sasaran pemeliharaan hubungan
oleh organisasi.
4. Memberikan dukungan kepada organisasi.
c. Fungsi sebagai komunikator
Berkomunikasi pada hakikatnya adalah mengalihkan suatu pesan dari satu
pihak kepada pihak lain. Suatu komunikasi dapat dikatakan berlangsung secara
10
efektif apabila pesan yang disampaikan oleh sumber pesan tersebut diterima dan
kepemimpinan seseorang.
sikap, perilaku dan tindakan berkotak-kotak dan oleh karenanya tidak boleh
dalam hirarki dalam organisasi, semakin penting pula peranan integrator. Selain itu,
1. Pengambil keputusan.
2. Mengembangkan informasi.
3. Memelihara dan mengembangkan kesetiaan anggota organisasi.
4. Mempertanggung-jawabkan seluruh aktivitas organisasi kepada pemilik dan
masyarakat.
5. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas-tugas yang didelegasikan.
6. Memberi penghargaan.
D. Pengertian Kinerja
11
Kinerja merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh karyawan atau
organisasi sehingga perlu diupayakan untuk meningkatkan kinerja. Tetapi hal ini
tidak mudah dilakukan sebab banyak faktor yang mempengaruhi tingkat rendahnya
kinerja seseorang.
dikerjakan atau produk atau jasa yang dihasilkan atau diberikan seseorang atau
kelompok orang”.
merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang
a. Faktor kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya pegawai yang
memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk
jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari- hari maka ia akan
12
b. Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi
dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal seorang karyawan. Faktor
eksternal tersebut sangat erat kaitannya dengan situasi atau kondisi kerja pada
F. Pengukuran Kinerja
Secara umum pengukuran kinerja berarti perbandingan yang dapat dibedakan
dalam tiga jenis yang sangat berbeda. Seperti yang dikemukakan oleh Sinungan
relatif.
c) Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang
13
dengan cara membandingkan antara hasil yang aktual dengan hasil yang
diharapkan olah karena itu adanya suatu standar yang baku merupakan tolak
mutlak, melainkan menggambarkan keragaman dari suatu kegiatan”. Ada dua titik
kunci untuk mengukur keragaman pada setiap situasi atau kegiatan, yaitu meliputi:
contoh, bagi bisnis yang berorientasi pada keuntungan, sasaran nilai dolar
Meskipun pada output yang “tangible” dan dapat diukur secara kuantitatif, hasil
bagi output terhadap input saja kurang berarti apabila tidak diperbandingkan
kinerja adalah: “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya”. Dari pernyataan diatas dapat ditarik tiga unsur yang digunakan
dalam rangka pengukuran kinerja para karyawan atau pegawai pada perusahaan,
yakni kualitas kerja kuantitas kerja, serta tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas.
G. Kerangka pikir
14
Dari urain pemikiran diatas dapat diperjelas melalui variabel pengaruh
Gambar 1.2
Kerangka pemikiran
Kinerja karyawan
Prilaku pemimpin
kinerja karyawan:
Adapun dimensi prilaku
pemimpin: Kualitas atau mutu
kepemimpinan berorientasi
Mangkunegara (Rumimpunu dkk
hubungan
2015:1245)
Bass & Avolio (Pieter Sahertian
2010:158)
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau
orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti,
populasi (ferdianad, 2006). Mengingat jumlah populasi seluruh karyawan maka harus
mengambil sampel dan jumlah tertentu. Tehnik pengambilan sampel dalam jumlah
tertentu. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu tehnik purposional
sampling yaitu penarikan sampel dengan sengaja, mengingat jumlah populasi sngat
besar maka perlu menarik beberap sampel dengn pertimbangan bahwa sampelyang
16
C. Jenis dan sumber data
Data adalah segala sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat
bisa memberikan gambaran tentang suatu keadan atau persoalan (Supranto, 2001).
a. Data primer
Menurut algifari (1997), data primer merupakan data yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tanpa melalui perantara). Data primer dalam penelitian
b. Data sekunder
Datas sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua teknik
1. Studi lapangan
a. Quesioner
b. Obserfasi
17
2. Studi pustaka
penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitn dengan penelitian yang sedang
dilakukan.
SPSS 20.00. Namun sebelumnya perlu dilakukan tahap-tahap teknik pengolahan data
sebagai berikut:
a. Editing
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian tanda berupa angka dan jawaban dari
c. Scoring
kuantitatif. Dalam penentuan scoring ini digunakan skala likert dengan 5 kategori
penilaian, yaitu:
18
b. Skor 3 diberikan untuk jawaban setuju
c. Skor 2 diberikan untuk jawaban yang tidak setuju
d. Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju
d. Tabulating
a. Perilaku kepemimpinan
Perilaku kepemimpinan berorientasi hubungan dan perilaku kepemimpinan
kinerja adalah: “Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya
G. Operasional Variabel
19
Variable Dimensi Indikator
karyawan dan
menjelaskan
pengharapan
Mendukung dan
membela bawahan.
Perilaku pemimpin yang
akan melakukan
untuk mengkoreksi
masalah dan
menunjukkan
melakukan koreksi.
Pemimpin yang
20
menanamkan
kebanggaan dan
membangun rasa
Pemimpin yang
menekankan makna
mengekspresikan rasa
antusiasme, optimisme
mengembangkan,
bawahan,
mengakui prestasi
bawahan dan
menjelaskan harapan-
21
harapan mereka.
pegawai atau
karyawannya dalam
tanggung jawab.
2. Kinerja karyawan
Kuantitas ini secara
Tanggung jawab
langsung juga
berhubungan dengan
karyawan dalam
menghasilkan beberapa
tugas
Tingkat kinerja yang
tanggung jawab
22
H. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya quensioner.
Suatu quensioner dikatakan valid jika pertanyaan pada quensioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh quensioner tersebut (Ghozali, 2005).
Dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total konstruk atau variabel.
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung > r tabel 0.03
maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, dmikian sebaliknya bila r
hitung < r table maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid
(Ghozali, 2006).
I. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur quensioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu qonsioner dikatakan reliable atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
23
ke waktu (Ghozali, 2006). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot
atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronabach Alpha (ɑ).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronobach
bebas yaitu: perilaku pemimpin (X) terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja
2005).
Y = a + b1X1
Dimana:
A = Konstanta
K. Pengujian Hpotesis
a. Uji Signifikansi simultan (Uji Statistik F)
24
Penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
dependent (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: Vriabel-variabel bebas yaitu perilaku pemimpin tidak mempunyai pengaruh yang
karywan.
karywan
determinasi dalam antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemmpun variabel-
pembelian) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berate
25
Kelemahan mendasar menggunakan koefisien determinasi adalah biasa
terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan kedalam model. Setiap tambahan
satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengru hsecara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak
nama model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atu
(keputusan pembelian) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005). Hipotesis yang
ditolak.
b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
26
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. 2003. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas. Jakarta. PT.
RajaGrafindo Persada.
J. Supranto, 2001. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi 6, cetakan 1, Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (Edisi
Ke 4). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
27
Husein, Umar. (2000). Riset Pemasaran Dan Penilaian Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia. Pustaka.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi
Aksara, Jakarta.
Harahap, 2007, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, edisi Pertama, cetakan ketiga,
Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jurnal
Sahertian, Pieter. 2010. Perilaku Kepemimpinan Berorientasi Hubungan Dan Tugas
Sebagai Anteseden Komitmen Organisasional, Self-Efficacy Dan
Organizational Citizenship Behavior (OCB). Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol.12, No. 2, 156-169.
Rumimpunu, Joune, R.C. 2015. Pengaruh Kompetensi dan Stres Kerka Terhadap
Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Nasional Provinsi SULUT. Jurnal
Emba/. Vol.3, No.3, 1234-1253.
28